You are on page 1of 9

ETIKA / ETHIKOS

“Ethos” (dalam bentuk tunggal), yang memiliki banyak arti: tempat tinggal yang biasa;
padang rumput; kandang habitat; kebiasaan; adat; akhlak; watak; perasaan; sikap; cara
berpikir.

“ta etha” (dalam bentuk jamak), yang artinya adalah adat kebiasaan

Arti dari bentuk jamak ”ta etha” inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh
Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika
mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan
SOSIAL

ORGANISASI

ETIKA PROFESI

PRIBADI
ETIKA “Adalah konsep baik-buruk yang terkait dengan
berhubungan sosial yang bersumber dari agama, tradisi,
dan dinamika sosial

SOSIAL Pada umumnya etika sosial tidak tertulis, tetapi hidup


dalam memori publik”

• Bersikap rendah hati dan tidak perlu menonjolkan kelebihan diri sendiri. Dengan cara ini kita mudah diterima pada suatu
lingkungan baru.
• Turut berpartisipasi / bergabung dengan organisasi kemasyarakatan setempat, hal ini untuk meningkatkan kontribusi dan
pengabdian kepada masyarakat.

• Menyimpan ilmu untuk diri sendiri, tidak ingin berbagi ilmu yang dimiliki adalah bukti ketamakan pada lingkungan sosial
karena hidup dalam masyarakat merupakan hal yang simbiosis, berbagi dan menerima.
• Kurangnya pengakuan, dalam bersosial tiap individu memiliki kredit atas tiap pekerjaan yang dilakukan dengan baik, sebagai
reward atau hadiah dari masyarakat sudah seharusnya diberikan pengakuan, minimal dengan ucapan pujian
ETIKA
“Konsep baik-buruk dan benar-salah yang terkait dengan kehidupan organisasi
ORGANIS Nilai tersebut terkait dengan prinsip-prinsip pengelolaan organisasi modern
(efisiensi, efektivitas, keadilan, transparansi, akuntabilitas, demokrasi)”

ASI
• Menjaga kerahasiaan, kepentingan pengguna jasa, dan tidak dibenarkan memberitahukan informasi rahasia, kecuali seizin
pengguna jasa atau yang telah memperoleh kewenangan hukum, misalnya didasarkan atas keputusan pengadilan.
• Mematuhi hukum serta tunduk pada kode etik dan kaidah tata laku profesi, yang berlaku di Indonesia dan di negara tempat
mereka bekerja.

• Mengambil alih hak intelektual atau memanfaatkan karya/kreasi atau ide dari arsitek lain tanpa ijin yang jelas dari arsitek
pemilik gagasan tersebut.
• Terlibat dalam pekerjaan yang bersifat penipuan atau yang merugikan kepentingan pihak lain.
ETIKA “Nilai benar-salah dan baik-buruk yang terkait dengan pekerjaan profesional
Nilai-nilai tersebut terkait dengan prinsip-prinsip profesionalisme (kapabilitas

PROFESI teknis, kualitas kerja, komitmen pada profesi)”

• Menjaga kerahasiaan, kepentingan pengguna jasa, dan tidak dibenarkan memberitahukan informasi rahasia, kecuali seizin pengguna jasa atau yang
telah memperoleh kewenangan hukum, misalnya didasarkan atas keputusan pengadilan.
• Mematuhi hukum serta tunduk pada kode etik dan kaidah tata laku profesi, yang berlaku di Indonesia dan di negara tempat mereka bekerja.

• Mengambil alih hak intelektual atau memanfaatkan karya/kreasi atau ide dari arsitek lain tanpa ijin yang jelas dari arsitek
pemilik gagasan tersebut.
• Terlibat dalam pekerjaan yang bersifat penipuan atau yang merugikan kepentingan pihak lain.
ETIKA “Konsep baik-buruk, benar-salah yang telah terinternalisasi dalam diri
individu”

PRIBADI
• Menghormati orang tua atau dituakan dengan bersikap dan berbicara secara santun dengan penuh
tata krama sebagai tanda hormat.
• Menjaga integritas diri dengan konsisten dalam bertindak, memegang teguh pada prinsip atau
idealis sehingga terbentuk karakter yang khas dari seorang individu.
• Tidak berkhianat kepada sesama dengan memegang janji yang telah diucapkan dan tidak
mengingkari ucapan.
• Tidak lalai dalam bekerja dengan mengemban amanah yang diberikan dengan sebaik-baiknya serta
bertanggung jawab dengan setiap tindakan yang dilakukan berdasarkan amanah tersebut.
ETIKET ETIKA
“Etiket berasal dari kata etiquette yang berasal dari
ETIKET Perancis. Arti dari etiket adalah suatu sikap yang
mengatur hubungan antar kelompok manusia dalam
pergaulan”
ETIKA ETIKET
• Etika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma • Etiket menyangkut cara (tata acara) suatu perbuatan harus dilakukan manusia.
dari perbuatan itu sendiri. Misal : Dilarang mengambil barang milik orang lain Misal :
tanpa izin karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya Ketika saya menyerahkan sesuatu kepada orang lain, saya harus menyerahkannya
dengan mencuri. “Jangan mencuri” merupakan suatu norma etika. dengan menggunakan tangan kanan. Jika saya menyerahkannya dengan tangan
kiri, maka saya dianggap melanggar etiket.
• Etika selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau bersama orang lain. Misal: • Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri (ada orang
Larangan mencuri selalu berlaku, baik sedang sendiri atau ada orang lain. lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar kita atau tidak ada saksi
mata, maka etiket tidak berlaku. Misal :
Meletakkan kaki di atas meja makan saat sedang makan bersama teman, maka
saya dianggap melanggar etiket.
• Etika bersifat absolut, merupakan prinsip-prinsip etika yang tidak bisa • Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan, bisa
ditawar-tawar. Misal : Jangan mencuri. saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Misal :
Makan dengan tangan
• Etika memandang manusia dari segi dalam. Misal: Orang yang etis tidak • Etiket memandang manusia dari segi lahiriah saja. Orang yang berpegang pada
mungkin bersifat munafik, sebab orang yang bersikap etis pasti orang yang etiket bisa juga bersifat munafik. Misal :
sungguh-sungguh baik Bisa saja orang tampil sebagai “manusia berbulu ayam”, dari luar sangat sopan
dan halus, tapi di dalam penuh kebusukan.

You might also like