SURYA DHARMA

112015404
DR. AULIA FITRI, SP.A

ANEMIA PADA ANAK

 ANEMIA
Definisi Anemia:

 Sindroma klinis yang disebabkan penurunan

massa eritrosit total dalam tubuh.
 Keadaan dimana massa eritrosit dan atau
massa hemoglobin tidak dapat memenuhi
fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi
jaringan tubuh
 Penurunan di bawah normal kadar Hb, hitung
eritrosit, dan hematokrit

com
.
ery
a ll
eg
e m
.th
w COMPANY LOGO
w
w
 ANEMIA PADA ANAK
• Kadar hemoglobin atau eritrosit ≤ dari nilai normal
(WHO (1968, 1972) menetapkan kriteria untuk
diagnosis anemi yaitu sebagai berikut :
Anak umur 6 bl - 6 th 11 gr/dl
Anak umur 6 th - 14 th 12 gr/dl
Laki-laki dewasa 13 gr/d ml
Wanita dewasa tidak hamil 12 gr/d ml
Wanita dewasa hamil 11 gr/dl
ERYTHROPOIESIS
KLASIFIKASI ANEMIA

Berdasarkan patofisiologi:
I. Kegagalan produksi sel darah merah:
A. Gangguan sel induk hematopoesis
 Anemia Aplastik
B. Gangguan sintesis DNA
 Anemia Megaloblastik
C. Gangguan sintesis Hemoglobin (Hb)
 Anemia Defisiensi Besi, Thalasemia
D. Gangguan
m
sintesis eritropoetin
o
.c

a
Anemia karena GGK
lle
r y

eg
e m
.th
w COMPANY LOGO
w
w
 LANJUTAN…..ANEMIA BERDASARKAN
PATOFISIOLOGI
E. Gangguan karena mekanisme lain:
 Anemia karena penyakit kronis,
 anemia sideroblastik
 Anemia karena infiltrasi sumsum tulang

II. Peningkatan destruksi sel darah merah:

 Anemia Hemolitik
III. Kehilangan darah (Blood Loss)
 Anemia karena perdarahan akut

com
.
ery
a ll
eg
e m
.th
w COMPANY LOGO
w
w
 KLASIFIKASI ANEMIA SECARA MORFOLOGI

1. Anemia Hipokromik-Mikrositik.

Anemia Normokromik-
2. Normositik

Anemia Makrositik
3.
om
.c
ery
a ll
eg
e m
.th
w COMPANY LOGO
w
w
 Anemia Anemia Anemia
hipokromik- normokromik- makrositik
mikrositik normositik

1 2 3
Contoh: Contoh: A. Megaloblastik,
- Anemia pasca contoh:
- Anemia perdarahan akut - Anemia defisiensi
defisiensi Fe - Anemia aplastik Folat,
- Thalasemia - Anemia hemolitik - Anemia defisiensi
- Anemia akibat - Anemia akibat vitamin B12
penyakit kronik B. Nonmegaloblastik
Penyakit Kronik - Anemia pada GGK contoh:
- Anemia - Anemia pada - Anemia pd peny.
sideroblastik mielofibrosis Hati kronis
- dll - Anemia pd
hipotiroid, dll

MCVm <80 fl; MCV 80 -95 MCV > 95 fl

o
MCH
r y.c <27 pg fl MCH 27-34
a lle pg
e g
e m
.th
w COMPANY LOGO
w
w
HIPOKROMIK-MIKROSITIK

10
Normokronik-normositik

11
 Makrositik
 MAKROSIT-OVAL
(ANEMIA MEGALOBLASTIK DITANDAI OLEH MAKROSIT
OVAL INI)

12
KLASIFIKASI
 PEMERIKSAAN FISIK
KU: lemas? Cor
Kesadaran: ? - Murmur?
TD, HR, RR, Suhu, Sat
Pulmo
Mata
-Rhonki? Wheezing?
_ anemis? Ikterik?
Hidung -Simetris
-NCH? Abdomen
Mulut - Organomegali?
-sianosis? Ekstrimitas
Leher
- Hangat?
KGB? Infeksi?
Kulit
Dada
Pernapasan? - Ikterik?
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Utama
◦Darah lengkap
◦Morfologi darah tepi
◦Retikulosit, MCH, MCV, MCHC
◦Evaluasi status besi : SI, TIBC,
ferritin

Tambahan
◦Coombs test
◦Electropheresis
◦BMP
◦Urinalisis
◦Feses rutin
◦Bilirubin
 ANEMIA POST HEMORRHAGIK
ETIOLOGI : KECELAKAAN ,OPERASI,PERDARAHAN USUS
,ANCYLOSTOMIASIS DLL
A. Kehilangan darah mendadak (akut)
1. Pengaruh yg timbul segera ( immediate
effects)
Tjd reflek kardiovaskuler fisologi.
Gejala tergantung cepat dan banyaknya
kehilangan darah .
2. Pengaruh lambat (delayed effect)
Bbrp jam paska perdarahan terjadi
pergeseran cairan extravaskuler ke
intravaskuler .
Gejala : Hb, Ht, SDM turun akibat
hemodilusi
Terapi : krn vol dapat dipertahankan ,
terbaik : packed red cel
B. Kehilangan darah menahun
Kecil tapi terus menerus
saluran cerna: tukak lambung, gastritis,
askariasis,causa lain: menstruasi,
neoplasma
 ANEMIA DEFISIENSI
DEFINISI : ANEMIA KARENA KEKURANGAN SATU ATAU BBRP
BAHAN YANG DIGUNAKAN DALAM PEMATANGAN ERITROSIT

Klasifikasi :
def. besi , pyridoksin , kekurangan asam folat dan vit B 12
 ANEMIA DEF.BESI
paling banyak didunia , terutama pada anak yang sedang tumbuh dan
wanita hamil .
Etiologi : intake kurang , ggn absorbsi, sintesis kurang , kebutuhan
berlebih dan pengeluaran bertambah .

Diagnosis : gambaran eritrosit hipokromik mikrositik, SI↓, TIBC↑ Fe

Sumsung tulang (-), dan respon baik terhadap terapi besi .
 Retikulosit normal
 Besi serum< 30ug/dl
 TIBC > 350 ug/dl
 Feritrin serum< 12 ug/ml
Terapi : sulfas ferrosus 3-6mgx/kgbb po/hari
(dibagi 2 dosis)
 ANEMIA DEFISIENSI FOLAT
Mengakibatkan anemia megaloblastik, untuk
sintesis DNA & RNA
Jumlah normal dalam tubuh 6-16 mg,
kebutuhan  50 g
Sumber folat : hati ginjal , sayur hijau dan ragi
Gambaran klinis : pucat, Hb rendah, gambaran
makrositik
( MCV>100fl, hipersegmentasi netrofil, asam
flat serum rendah
Terapi : as. 0,5-1mg/kgBB/hari
 ANEMIA HEMOLITIK
UMUR ERITROSIT LEBIH PENDEK DARI 100-120 HARI
GANGGUAN STRUKTUR DINDING

ERITROSIT KEKURANGAN ENZIM

Defisiensi Glukosa 6 phosphate

Spherocytosis dehidogenase ( G6PD)
Ovalocytosis Defisiensi Glutathion -
reduktase
A- beta lipoproteinemia
Defisiensi glutathion
Gangguan pembentukan Defisiensi pyruvatkinase
nukleotide Defisiensi Triose Phosphate
Isomerase
Defisiensi Diphosphoglycerat
mutase
Defisiensi heksokinase
Defisiensi Glyceraldehide 3
Phosphat dehidrogenase
 HEMOGLOBINOPATHIA
Thalasemia
Diturunkan secara mendel , bersifat resesif, secara molekul
dibedakan :
  thalasemia (ggn pembentukan rantai  )
  thalasemia (ggn pembentukan rantai  )
  -  thalasemia (ggn pembentukan rantai  -  )
Secara klinis dibedakan :
Thalasemia mayor ( gejala klinis jelas )
Thalasemia minor
 GANGGUAN EKSTRA KORPUSKULER
Kelainan sumsum tulang
- hipoplasia, aplasia, hiperplasia
Akibat reaksi antigen antibodi :
Inkompatibilitas gol darah
AIHA
Fragmentation hemolisis
Vaskular
- Microangiopathic hemolytic anemia
Hipersplenisme
- destruksi>eritropoiesis
 Anemia aplastik
↓ SDM darah tepi karena terhentinya pembentukan sel
hemopoitik dalam sumsum tulang
Aplasia dapat terjadi pada sistem eripoietik, granulopoetik dan
trombopoetik
Etiology : kongenital dan didapat
 AUTOIMMUNE

INKOMPATIBILITAS ABO AIHA

 TRANFUSI DARAH
Anak dengan kadar Hb ≤ 4 g/dl (berat) atau Ht ≤ 12%
Anak dengan anemi tidak berat (haematokrit 13–18%; Hb 4–6 g/dl)
dengan beberapa tampilan klinis berikut:
 Dehidrasi yang terlihat secara klinis
 Syok
 Gangguan kesadaran
 Gagal jantung
 Pernapasan yang dalam dan berat
 Parasitemia malaria (>10%).
4x ∆hbxkgBB
- PRC 10cc/kgBB
 REAKSI POST TRANFUSI
Hemolitik akut
Kontaminasi bakteri
TRALI
TACO
Alergi Berat
Anafilaktik syok

takikardia, hipotensi atau hipertensi, urtikaria, demam,

syok