You are on page 1of 27

FOSFATASE

By
Ani Riyani
Fosfatase
• Merupakan enzim yang bekerja
menghidrolisis senyawa fosfat
• Dibedakan menjadi 2 jenis :
• Alkali fosfatase (ALP)
• Asam fosfatase (ACP)
Alkali Fosfatase
(ALP)
Alkali Fosfatase (ALP)
 Termasuk fosfatase yang bekerja optimal
pada pH alkali (9-10,5)
 Isoenzimnya ditemukan di tulang, hati,
dinding usus halus, limpa, plasenta dan
sedikit di tubulus ginjal
 Dengan elektroforesis dapat dibedakan
isoenzim dari plasenta ; pre B-globulin.
Dari usus ; G-globulin, dari hati; 1 dan 
2-globulin
Alkali Fosfatase
• Alkaline phosphatase (ALP)
• Nama lain : Orthophosphoric-
monoester phosphohydrolase (alkaline
optimal),
• Kode enzim : (EC 3.1.3.1)
Alkali Fosfatase (ALP)
• ALP merupakan metalloenzyme, mengandung
zinc (Zn), dapat diaktivasi oleh Mg2+ dan ion
divalen lainnya.
• Mempunyai berbagai jenis isoform atau isoenzim,
yang dikode oleh berbagai gen yang berbeda.
• Terdistribusi luas dalam tubuh, tetapi bagian
terbanyak ada dalam tulang (osteoblasts), usus
halus (sel-sel mukosa), hati (sel-sel sistem bilier),
placenta, ginjal (tubulus proximal).
• Enzim yang terdapat dalam tulang,
hati dan ginjal merupakan satu
isoform, mempunyai deretan asam
amino bentuk yang sama (dikode
dalam chromosom 1), tetapi berbeda
dalam kandungan karbohidratnya.

• Enzim yang terdapat dalam usus dan


plasenta umumnya berbentuk struktur
primer (dikode dalam chromosom 2).
• Variasi isoenzim dalam plasenta beberapa
diekspresikan juga pada pasien dengan
malignan (seperti isoenzim Regan).

• ALP yang ditemukan dalam plasma normal


sama dengan yang dilepaskan dari hati
atau tulang.
Peningkatan Aktivitas
Alkali Fosfatase (ALP)
• 1.Secara fisiologis :
• Bayi (5X)
• Anak-anak sampai pubertas (2-2,5X)
• Selama pubertas (5-6X)
• Kehamilan trimester II dan III (5X)
• Setelah makan makanan berlemak
Peningkatan Aktivitas ALP :
• 2.Pada penyakit tulang :
• Osteomalasia
• Rickettsia
• Carsinoma/keganasan pada tulang
• Hiperparatiroidisme primer
• Penyakit Paget
Peningkatan Aktivitas ALP :
• 3. Pada Penyakit Hati
• kolestasis intra/ekstra hepatik
• tumor granuloma yang menyebabkan
kerusakan hati
• 4. Malignant :
• tumor pada hati dan tulang
• 5. Pada carsinoma bronchus ditemukan isoenzim
ALP (disebut Regan) dalam plasma.
Penurunan Aktivitas ALP
• Kretinisme
• Defisiensi Vitamin D
• Hipofosfatasia (penyakit herediter yang
menunjukkan resisten terhadap vitamin
D)
Pemeriksaan Aktivitas enzim ALP
• Metode Pemeriksaan : Kinetik (Dietanolamin
/DEA)

• Prinsip Pemeriksaan :
Dalam suasana basa ALP mengkatalisis hidrolisis
p-nitrofenilfosfat menjadi p-nitrofenol dan fosfat.
Aktivitas ALP ditentukan dengan mengukur
peningkatan Absorban diukur sebagai p-nitrofenol
pada panjang gelombang 405 nm.
Cara Kerja :
• Pipet ke dalam tabung sebanyak 20 µL serum
• Tambahkan 1000 µL larutan pereaksi
• Campur sampai homogen
• Inkubasi selama 1 menit
• Baca pada Fotometer dengan program
Absorban pada panjang gelombang 405 nm
atau dengan Spektrofotometer program kinetik.
Nilai Rujukan :
Nilai rujukan lain pada suhu 25, 30 dan 370C :

SUHU DEWASA ANAK-ANAK


250C 60 – 170 IU/L 150-470 IU/L
300C 73 – 207 IU/L 183 – 573 IU/L
370C 98 – 279 IU/L 245 – 768 IU/L
Nilai Rujukan :

Nilai rujukan lain pada suhu 370C :

USIA LAKI-LAKI PEREMPUAN


20 – 29 TH 90-320 IU/L 70-260 IU/L
30 – 39 TH 100-320 IU/L 70-260 IU/L
40 – 49 TH 100-360 IU/L 80-290 IU/L
50 – 59 TH 110-390 IU/L 110-380 IU/L
60 – 69 TH 120-450 IU/L 110-380 IU/L
> 69 TH 120-460 IU/L 90-430 IU/L
Nilai Rujukan ALP (laki-laki) :
• 4 years: 149-369 U/L • 12 years: 185-562 U/L
• 5 years: 179-416 U/L • 13 years: 182-587 U/L
• 6 years: 179-417 U/L • 14 years: 166-571 U/L
• 7 years: 172-405 U/L • 15 years: 138-511 U/L
• 8 years: 169-401 U/L • 16 years: 102-417 U/L
• 9 years: 175-411 U/L • 17 years: 69-311 U/L
• 10 years: 191-435 U/L • 18 years: 52-222 U/L
• 11 years: 185-507 U/L • > or =19 years: 45-115
U/L
Nilai Rujukan ALP (perempuan) :
• 4 years: 169-372 U/L • 14 years: 153-362 U/L
• 5 years: 162-355 U/L • 15 years: 75-274 U/L
• 6 years: 169-370 U/L • 16 years: 61-264 U/L
• 7 years: 183-402 U/L • 17-23 years: 52-144 U/L
• 8 years: 199-440 U/L • 24-45 years: 37-98 U/L
• 9 years: 212-468 U/L • 46-50 years: 39-100 U/L
• 10 years: 215-476 U/L • 51-55 years: 41-108 U/L
• 11 years: 178-526 U/L • 56-60 years: 46-118 U/L
• 12 years: 133-485 U/ 61-65 years: 50-130 U/L
• 13 years: 120-449 U/L
> or =66 years: 55-142
U/L
Asam Fosfatase (ACP)
• Aktif dalam suasana asam
• Banyak ditemukan dalam : prostat dan
sedikit ditemukan dalam :
• liver
• eritrosit
• limpa
• trombosit
• tulang
Peningkatan Asam Fosfatase
(ACP)
• Carsinoma prostat (metastasis)
• Trombositopenia
• hiperparatiroidisme
• Carsinoma mammae
• Hemolisis
• Trauma, radang dan nekrosis
prostat
Penerapan diagnostik
• Untuk evaluasi karsinoma prostat (saat
metastasis dan pertumbuhan tumor).
• Pemeriksaan lain adalah Radio Immuno
Assay (RIA), berfungsi memantau
rekurensi kanker prostat setelah
prostatektomi.
• RIA sangat sensitif, dapat memberikan
hasil positif palsu pada skrining
karsinoma prostat pada laki-laki.
Penerapan diagnostik
• Pemeriksaan lain adalah immunoassay
untuk identifikasi Antigen spesifik prostat
(Prostat Spesific Antigen/PSA)
• ACP juga digunakan untuk evaluasi
medikolegal perkosaan yang
menunjukkan aktivitas ACP dalam
spesimen apus vagina setelah
perkosaan.
• Pemeriksaan ini sekarang digantikan
dengan peemriksaan DNA yang hasilnya
lebih sensitif
Persyaratan spesimen
• Serum tidak hemolisis
• Segera diperiksa karena sifat ACP
tidak stabil
• Pengasaman 1 mL serum dengan
30 µL asam sitrat/asam asetat dapat
mestabilkan aktivitas ACP, suhu 15-
25ºC stabil 24 jam, suhu 4ºC stabil 3
hari.
Tugas !!
• Cari metode pemeriksaan, prinsip,
cara kerja dan nilai normal/rujukan.
Terimakasih

You might also like