You are on page 1of 36

P R E S E N TA S I K A S U S

HYPERTENSION HEART DISEASE


PADA WANITA PARUH BAYA DENGAN KEKHAWATIRAN
MUNCULNYA KOMPLIKASI PENYAKIT YANG DIDERITA
DALAM RUMAH TANGGA YANG TIDAK BER-PHBS.

EZRA SENNA P
20120310193
IDENTITAS PASIEN
• Nama Lengkap : Ny. I
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tanggal Lahir : 25 September 1944 Usia: 74 th
• Agama : Kristen
• Alamat : Jl Sonopakis Lor 123A
Ngestiharjo Kasihan
• Status Perkawinan : Menikah
• Pendidikan Terakhir : S1
• Pekerjaan : Pensiunan guru
• Jaminan kesehatan : BPJS
• No RM : 018809
• No HP : 081328868166
• No BPJS : 0001458771211
• Kunjungan pertama KPF : 7 Mei 2017
• Kunjungan KPF pengambilan kasus : 26 Juni 2018
• Kunjungan Rumah : 2 Juli 2018
KELUHAN UTAMA
• Pasien datang ke Klinik Pratama Firdaus untuk kontrol
rutin bulanan penyakit jantung dan hipertensi
(hypertension heart disease).
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (RPS)

1979 2015 2018

Pasien didiagnosis Pasien terkena Pasien rutin berobat


hipertensi saat usia 35 serangan jantung, ke RS Bethesda
tahun, ketika hamil anak dan dirawat RSUP
ke-5 Dr. Sardjito
RPD
• Riwayat rawat inap: saat
persalinan dan ketika mengalami
serangan jantung.
• Riwayat alergi antalgin dan sulfa

RPK
- Riwayat Diabetes Melitus: Ibu Pasien (+1992)
- Riwayat Hipertensi: Disangkal
- Riwayat Kanker: Adik pertama Ca serviks (+ 2001),
Adik ke-11 Ca payudara
- Riwayat Penyakit Jantung: Disangkal
- Riwayat Stroke: Suami Pasien (+ 2017)
- Riwayat Sakit Ginjal: Disangkal
RIWAYAT PERSONAL SOSIAL
Riwayat Pendidikan
• Pendidikan terakhir pasien adalah Sarjana Pendidikan.
Riwayat Pernikahan
• Pasien menikah satu kali. Suami pasien meninggal akibat stroke pada tahun 2017.
Dari pernikahannya pasien dikaruniai 3 anak perempuan dan 2 anak laki-laki.
Pasien saat ini tinggal sendiri di rumahnya, namun anak dan cucunya masih
tinggal di Jogja, ada pula yang tempat tinggalnya berdekatan dan sering
mengunjungi rumah pasien. Hubungan pasien dengan keluarga terjalin baik, anak
dan cucu pasien aktif membantu pasien dalam menjalani pengobatan.
Riwayat Sosial
• Pasien saat ini masih aktif bermain piano untuk mengiringi kegiatan keagamaan
di gereja, serta mengikuti kegiatan bersama tetangga.
Riwayat Pekerjaan
• Pasien seorang ibu rumah tangga, pasien dan almarhum suami pasien dulu
bekerja sebagai guru di SDN 1 Sedayu. Pasien mencukupi kebutuhan hidupnya
dari dana pensiun pasien dan almarhum suaminya, serta tambahan dari anak-
anaknya.
Pola Makan: Pasien
makan 3x sehari
dengan nasi, lauk, dan
sayur setiap harinya,
dengan gizi seimbang

Olahraga: Kadang
Kebiasaan: Pasien
pasien mengikuti
tidak minum kopi,
senam lansia, namun
minuman beralkohol
jarang olahraga ringan
dan merokok.
secara mandiri

Manajemen stress:
Istirahat: Pola tidur Ketika pasien
pasien berkisar pukul memiliki masalah,
22.00 – 05.00 WIB pasien bercerita pada
anak-anaknya
REVIEW SISTEM
• a. Sistem Saraf Pusat : tidak ada keluhan
• b. Sistem Cardiovascular : tidak ada keluhan
• c. Sistem Respiratori : tidak ada keluhan
• d. Sistem Gastrointestinal : tidak ada keluhan
• e. Sistem Urinaria : tidak ada keluhan
• f. Sistem Neuromuskuloskeletal : tidak ada keluhan
ANAMNESIS PENGALAMAN SAKIT
(ILLNESS)
• Pikiran: Pasien mengerti tentang penyakitnya, dan memahami
pentingnya menjalani pengobatan dan kontrol rutin.

• Perasaan: Pasien kadang merasa khawatir jika sewaktu-waktu


muncul komplikasi dari penyakitnya

• Efek pada fungsi: Pasien tidak memiliki keluhan fisik yang


mengganggu aktifitas

• Harapan: Pasien berharap dengan kontrol rutin dapat menjaga


kondisinya agar tetap stabil.
PEMERIKSAAN FISIK
• KU : Baik
• Kesadaran : CM
• Tekanan Darah : ( 160/90, 160/90, 160/90 ) = 160/90 mmHg
• Nadi : 82x/mnt
• Pernafasan : 20x/mnt
• Suhu : 36.5
ANTROPOMETRI
• TB : 151 cm
• BB : 49 kg
• IMT : 21,4 kg/m2
• Status gizi: baik
KEPALA
PX FISIK (HEAD TO TOE)
Mata: CA(-/-), dan SI(-/-),
Telinga: masa (-/-), secret (-/-),
Hidung : masa (-/-), secret (-/-) THORAX
Mulut : sianosis (-), pharing simetris (+), ketinggalan
hiperemis (-), gerak (-), retraksi otot (-),
Leher: JVP tidak meningkat nyeri tekan (-), sonor (+), s1-
2 reguler(+). Murmur (+)
ABDOMEN
BU (+) normal, nyeri
tekan (-), timpani (+)

EXTREMITAS
Simetris kanan kiri (+),
akral hangat (+), crt <2” (+),
tidak ada nyeri tekan, ORGAN GENITAL
gerakan bebas tidak dilakukan
pemeriksaan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

LABORATORIUM Radiologi
7 September 2017 Tidak dilakukan
Kolesterol: 209
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
• Hipertensi esensial stage II dd hipertensi esensial stage I
• Hypertension heart disease dd Congestive Heart Failure et causa
hipertensi esensial

WORKING DIAGNOSIS
• Hypertension heart disease
DATA KELUARGA INTI
No. Nama Jenis Tgl Pekerjaan Status Kesehatan
Kelamin Lahir/
Umur
1. Tn. E L Pensiunan Guru Meninggal usia 72 tahun
akibat stroke
2. Ny. I P 74 Pensiunan Guru, HHD
IRT
3. Tn. B L 48 PNS Sehat

4. Ny. T P 46 Karyawan Hipertensi


Swasta
5. Ny. M P 42 PNS Sehat

6. Ny. N P Meninggal usia 38 tahun


akibat serangan jantung
7. Tn. D L 39 Karyawan Sehat
Swasta
DATA ANGGOTA KELUARGA YANG
TINGGAL SERUMAH

No Nama Jenis Tgl Lahir/ Pekerjaan Status


. Kelamin Umur Kesehatan
1. Ny. I P 74 Pensiunan Guru, HHD
IRT
FAMILY ASSESMENT TOOLS
02/07/2018
Genogram Keluarga Ny I
GENOGRAM
BENTUK KELUARGA
• Single parent family (Goldenberg 1980)

TAHAPAN SIKLUS KELUARGA


• Keluarga dalam kehidupan terakhir. Tidak ada tahap yang
diidentifikasi. (Carter and McGoldrick, 1989)
Tn. B
FAMILY MAP

Ny. T Ny I Ny M

Legenda:
= Fungsional
≠ Disfungsional
Tn D …. Acuh tak acuh
APGAR KELUARGA
5. APGAR Keluarga (Family APGAR)
[Adaptability-Partnership-Growth-Affection-Resolve]
Isilah instrumen APGAR berikut sebagai skrining awal untuk melihat adanya disfungsi keluarga

APGAR Keluarga Hampir Kadang- Hampir tidak


selalu kadang (1) pernah (0)
(2)
1. Saya merasa puas karena saya dapat meminta pertolongan V
kepada keluarga saya ketika saya menghadapi permasalahan

1. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya membahas V


berbagai hal dengan saya dan berbagi masalah dengan saya.

1. Saya merasa puas karena keluarga saya menerima dan V


mendukung keinginan-keinginan saya untuk memulai kegiatan
atau tujuan baru dalam hidup saya.
1. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya mengungkapkan V
kasih sayang dan menanggapi perasaan-perasaan saya, seperti
kemarahan, kesedihan dan cinta.
1. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya dan saya berbagi V
waktu bersama.
Skor Total 9 (sangat fungsional)
SCREEM KELUARGA
6. SCREEM Keluarga (Family SCREEM)
Berbagai sumber daya yang ada di keluarga [Social-Cultural-Religious-Educational-
Economic-Medical]

Aspek Sumber Daya Patologis


SCREEM
Social Hubungan pasien dengan keluarga baik. Hubungan pasien dengan
tetangga baik
Cultural Pasien tidak menggunakan pengobatan herbal. Pasien percaya dengan
pengobatan kedokteran.
Religious Pasien beragama Kristen. Pasien rutin beribadah setiap minggu.

Educational Pendidikan terakhir pasien adalah sarjana. Pasien cukup memahami


tentang penyakitnya.
Economic Kehidupan sehari-hari pasien dicukupi oleh uang pensiunan sebagai
guru PNS milik pasien dan suaminya.
Medical Pasien memiliki jaminan kesehatan BPJS.

Akses ke fasilitas kesehatan dekat

( < 2 km) dan mudah dijangkau.

Kesadaran terhadap kesehatan cukup baik


FAMILY LIFE EVENT
Tahun Usia Life Events/ Crisis Severity of
(Tahun) Illness

1979 35 Pasien didiagnosis hipertensi

2015 71 Pasien mengalami serangan


jantung

2015 71 Anak pasien ke-4 meninggal


akibat serangan jantung

Suami pasien meninggal akibat


2017 73
stroke
KONDISI RUMAH DAN LINGKUNGAN
SEKITAR
• Lokasi Rumah
• Pasien tinggal di daerah Ngestiharjo. Kawasan tersebut padat penduduk.
• Kondisi Rumah
• Pasien tinggal dirumah permanen satu lantai dengan ukuran kurang lebih 49 m2.
Pasien tinggal sendiri. Ada anak dan cucunya yang sedang berkunjung. Rumah
pasien nampak bersih.
• Ruang Rumah
• Rumah pasien terdiri dari 2 ruang utama yang berfungsi sebagai ruang tamu dan
ruang keluarga lalu ada ruang makan, 3 kamar tidur, 1 kamar mandi dan wc yang
menyatu dengan ruang cuci, di bagian belakang terdapat dapur yang berdekatan
dengan ruang makan.
• Pencahayaan
• Cahaya cukup baik dan ventilasi udara cukup baik. Cahaya dapat masuk ke seluruh
bagian dalam rumah. Ventilasi yang dimiliki cuku[ memadai sehingga pertukaran
udara cukup baik dan tidak lembab.
• Kebersihan
• Rumah dan ruangan-ruangannya tampak cukup bersih, namun beberapa barang
tidak tertata dengan rapih.
KONDISI RUMAH DAN LINGKUNGAN
SEKITAR
• Kepadatan
• Ukuran dalam rumah tidak cukup luas. Barang-barang tersusun dengan
rapih di setiap ruangan, sehingga rumah terlihat tidak begitu padat.
• Sanitasi dasar
• Jamban keluarga: memiliki jamban keluarga di dalam rumah. Sarana
pembuangan air limbah: limbah kamar mandi dan dapur dialirkan ke
dalam saluran menuju pembuangan septic tank di bagian belakang
rumah.
• Persediaan air bersih: sumber air minum dan memasak pasien lalu
untuk mandi dan mencuci berasal dari air Sumur.
• Tempat pembuangan sampah: Terdapat tempat pembuangan sampah di
bagian depan rumah. Pasien sendiri biasanya menampung sampah
terlebih dahulu baru pada harinya dibuang pada tempat penampungan
sampah yang berada di sekitar rumahnya. Atau biasanya pasien
membakar sampahnya di depan pekarangan rumah.
KONDISI RUMAH DAN LINGKUNGAN
SEKITAR
INDIKATOR PHBS
No. Indikator PHBS Jawaban
Ya Tidak
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 
2. Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan 
3. Menimbang berat badan balita setiap bulan 
4. Menggunakan air bersih yang memenuhi syarat 
kesehatan
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 
6. Menggunakan jamban sehat 
7. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah 
dan
lingkungannya sekali seminggu
8. Mengkonsumsi sayuran dan atau buah setiap hari 
9. Melakukan aktivitas fisik atau olahraga 
10 Tidak merokok di dalam rumah 
Kesimpulan: Rumah tangga tidak berperilaku hidup bersih dan sehat
DIAGNOSTIK PSIKO DAN KULTURAL
SPIRITUAL
• Wanita paruh baya dengan kekhawatiran munculnya
komplikasi penyakit yang diderita dalam rumah tangga
tidak ber-PHBS

DIAGNOSTIK HOLISTIK
• Hypertension Heart Disease pada Wanita paruh baya
dengan kekhawatiran munculnya komplikasi penyakit
yang diderita dalam rumah tangga tidak ber-PHBS
RENCANA KOMPREHENSIF
Promotif • Preventif
Edukasi kepada pasien dan minimal 1 • Pola makan dengan diet DASH
anggota keluarga pasien mengenai: • Aktivitas fisik 30 menit setiap hari, seperti lari –
• Gambaran hipertensi merupakan lari kecil atau senam
penyakit kronik yang tidak dapat • Istirahat yang cukup 6 – 8 jam/hari
disembuhkan tetapi dapat • Manajemen stress yang baik
dikendalikan.
• Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter
• Penyebab, faktor resiko, komplikasi
• Melakukan Kontrol tensi secara rutin tiap bulan
hipertensi
• Melakukan pemeriksaan penunjang : EKG, GDS,
• Pentingnya modifikasi gaya hidup
screening kanker
untuk mencegah komplikasi
• Konseling CEA terkait kekhawatiran pasien
• Pentingnya minum obat secara terhadap komplikasi yang mungkin timbul dari
teratur penyakitnya
• Screening anggota keluarga untuk kanker,
diabetes mellitus, penyakit jantung dan hipertensi
RENCANA KOMPREHENSIF
Paliatif
Kuratif
• Mengingatkan pasien untuk
• R/ Clopidogrel 75mg tab no. XXX
mendekatkan diri dengan Tuhan
S 1 dd tab I YME dan memberitahu keluarga
• Kendaron 200mg tab no.XV tentang potensi komplikasi dari
S 1 dd tab I penyakit agar selalu memberikan
dukungan kepada pasien dalam
• Herbesser 100mg tab no. XXX
menjalani pengobatan.
S 1 dd tab I
• Candesartan 16mg tab no. XXX
S 1 dd tab I
Rehabilitatif
• Belum diperlukan
ANALISI KASUS
PENERAPAN PRINSIP KEDOKTERAN KELUARGA:
Primary care : Prinsip ini sudah diterapkan pada pasien ini, dimana pasien datang periksa ke pelayanan primer terlebih
dahulu yaitu Klinik Pratama Firdaus
Personal care : Dalam pelayanan personal, penulis mencoba melakukan hubungan komunikasi dokter-pasien. Penulis
berkunjung ke rumah pasien dan melakukan anamnesis-pemeriksaan fisik. Pasien terbuka dengan segala pertanyaan yang
dilontarkan.
Holistic care : Dalam segi ini penulis mencoba menggali sakit yang diderita pasien dari segi utuh pasien sebagai manusia
atau orang yang sakit. Alhasil pasien terbuka mengenai kehidupan bio-psiko-sosial bahkan spiritualnya.
Comperehensive care : Dalam prinsip ini, penulis mencoba mengedukasi dan memberi informasi mengenai sakit yang
diderita pasien secara menyeluruh mulai dari tindakan promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif.
Continuing care : Dalam hal ini penulis melakukan 1x homevisit ke rumah pasien. Diharapkan walaupun tidak dilakukan
homevisite pasien tetap kontrol rutin ke Klinik Pratama Firdaus dan pada tahap ini tetap memantau kondisi pasien.
Emphasis on Preventive Medicine : Penekanan pada usaha pencegahan penyakit berkembang menjadi lebih baik dengan
edukasi pemahaman penyakit dan modifikasi gaya hidup pada pasien. Prinsip pencegahan primer pada kasus ini adalah
merubah pola hidup sehat dan pencegahan sekunder dengan rutin minum obat hipertensi serta rutin kontrol.
Patient-centered care, Family focused & Community oriented-care : Pada kasus ni sudah dilakukan eksplorasi mengenai
aspek disease dan ilness dari pasien, yaitu pasien sudah berpasrah dan menerima keadaanya sakitnya saat ini. Dukungan
keluarga dan sosial kepada pasien baik, sehingga pasien masih cukup bersemangat menjalani hidupnya.
Collaborative care : Pada pasien ini dapat dilakukan kolaborasi dengan psikolog untuk memberi dukungan supaya pasien
tetap semangat dan tidak putus asa dalam mengelola penyakitnya.
IDENTIFIKASI MASALAH
Kolaborasi
Masalah yang
No Target Sasaran Pembinaan (Profesi yang
dihadapi
menangani)
1. Hipertensi Tekanan darah Pasien Edukasi kepada pasien tentang Ahli gizi
terkendali dibawah penyakitnya & modifikasi gaya hidup. Interna
140/90
DIAGNOSIS

Sumber: JNC VIII


DIET HIPERTENSI
• Berdasarkan DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)
• Pola diet DASH merupakan pola diet yang menekankan pada konsumsi
bahan makanan rendah natrium (<2300 mg/hari), tinggi kalium (4700
mg/hari), magnesium (>420 mg/hari), kalsium(>1000 mg/hari), dan serat
(25 – 30 g/hari) serta rendah asam lemak jenuh dan kolesterol (<200
mg/hari) yang banyak terdapat pada buah - buahan, kacang-kacangan,
sayuran, ikan, daging tanpa lemak, susu rendah lemak, dan bahan
makanan dengan total lemak dan lemak jenuh yang rendah.
DOKUMENTASI
TERIMA KASIH

You might also like