You are on page 1of 18

Mekanisme Sistem Pencernaan

pada Manusia
KELOMPOK F1 :

NURFITRI SETIONINGSIH (102011328)


TEZALONIKA DARANINDRA (102016021)
FILIAN TUHUMURY (102016036)
JENITA SALSABILA (102016098)
TRIAS ADAM (102016130)
YOSINA ABIGAEL BERUATWARIN (102016131)
SITI ANGGRA PUJI ASTUTI (102016222)
RYAN SAMUEL PIERRE PALENEWEN (102011315)

TUTOR : DR.WILLIAM, M.BIOMED


Skenario Rumusan Masalah
• Pada saat jam istirahat, seorang mahasiswa, umur 19
tahun pergi ke kantin dalam keadaan lapar karena Seorang mahasiswa 19 th, merasa lapar karena
waktu pagi mau berangkat kuliah belum sempat mencium
sarapan. Dari warung kantin tercium aroma
Aroma makanan seingga air liurnya keluar
makanan yang sangat lezat, sehingga tak terasa air
liurnya keluar. Karena sangat lapar, ia langsung
memesan makanan berupa nasi, ayam goreng, sayur,
dan sambal yang banyak, dan menyantapnya dengan
tergesa-gesa.

Identifikasi Istilah Hipotesis


rangsangan kuat seperti melihat makanan,
Tidak ada
Menyebabkan sekresi saliva terstimulasi
Cavum Oris
Ventral : Rima Oris

• Labium superius et inferius :


• m. orbicularis oris +
• Aa. Labialis superior dan inferior ( cabang
A.facialis.)

Lateral : Buccae

• m. buccinator
• papilla salivaria buccalis

Dorsal + Medial

• processus dengan arcus alveolaris superior dan


inferio

Bagian Atap + Dasar Rongga Mulut

• Palatum durum dan palatum molle


• m. Mylohyoid, m. Geniohyoid, lingua, dan kelenjar
saliva.
Lingua

otot instrinsik (N. XII) : perubahan bentuk lidah otot ekstrinsik (N.XII) (+ m.palatoglossus N.X)
1. M. longitudinalis inferior : pergerakan lidah ke dalam dan keluar rongga mulut.
( diantara M.genioglossus dan M.hyoglossus)

Pendarahan A. lingualis  a. dorsalis linguae a.profunda linguae


Gl. Submandibularis  ductus Whartoni caruncula • M. masseter :
sublingualis • pars superficialis : kontraksi mulut + elevasi +
protrusi
Letak: di bawah kedua sisi tulang rahang
• pars profunda : retraksi
Gl. Sublingualis  plica sublingualis
• M. temporalis
ductus sublingualis minoris Rivini
• pars anterior : mengangkat mandibula
ductus sublingualis majoris Bartholini  caruncula • pars posterior / horizontalis : retruda
sublingualis
Letak: dibawah lidah (kanan dan kiri frenulum linguae) • M. pterygoideus lateralis / externus: membuka
mulut
Glandula parotis
• M. pterygoideus medialis / internus : searah
ductus parotidicus Stenonianus (Stensen)  papilla salivaria
buccinatoria . setinggi molar ke-2 atas dengan M. masseter : menutup mulut
Lapisan Rongga Mulut

3 bagian labium oris


Lingua
Area Cutanea

• Epitel berlapis gepeng dg lapisan tanduk


• Folikel rambut, kelenjar sebasea
2/3Anterior
Area Intermedia • Papilla filiformis ( papil terbanyak) :
epitel berlapis gepeng dg lapisan
• Epitel berlapis gepeng tanpa lap. Tanduk tanduk. , tidak punya tastebuds
• Banyak kapiler darah
• Papilla fungiformis
Area mukosa • Papilla circumvallata
• Kelenjar labialis
• Tipe: seroMukosa

1/3 dorsal
permukaan palatum molle
epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. • Tonsila linguae
Esophagus
Lambung (Gaster)

Inervasi gaster :
Parasimpatis : N. X
Simpatis : N. splanchnicus throcalis dan
ganglion plexus celiacus
Mikroskopis Gaster
epitel toraks tanpa sel goblet. Rugae : Dinding gaster sangat Kel. Pylorus: Sumur lambung/gastric pit dalam. Sekitar
berlipat (terdiri dari lapisan otot tebal) ½ tebal mukosa

Kel kardia: melindungi lambung dari autodigestion Letak distal gaster (Tdp sel parietal dan sel
enteroendokrin)
4 macam sel: @ kel. fundus
1. Chief cell (pepsinogen cell/ zimogenic cell)
• sel terbanyak
• Bentuk: piramid, inti di basal, oval, kromatin agak
padat
• Pd bagian apikal sel tdp butir2 zymogen yg
mengandung pepsinogen

2. Parietal cell/ Oxyntic cell/ HCL cell


• Hasil: HCL dan faktor intrinsik lambung
• Bentuk oval/poligonal
• Letak: korpus kelenjar

3. Mucous Neck cell


• Bentuk sel kubus atau torak rendah
• Sitop. Bergranula halus pucat (mengandung musigen)
• Lebih pucat dari chief cell
• Mucigen dari epitel permukaan lebih kental dan
tergolong neutral polysacharida
Makroskopis Usus Halus
( Duodenum)
Vaskularisasi
Duodenum

■ Bagian ² :
1. pars superior duodeni

2. pars descendens duodeni

3. pars inferior /horizontal

4.pars ascendens duodeni


Mikroskopis Usus Halus

• Epitel
Ciri khas: selapis torak dan sel
goblet
Duodenum : kelenjar Brunner dengan kompleks
• Sel torak pada bagian apikalnya
tdp brush
tubulosa bercabang yangborder/mikrovili
memiliki mukus (lendir).
memperluas permukaan
Jejunum : tidak terdapat kelenjar Brunner ataupun
absorptif.
agmina peyeri.
• mengandung enzim2 pencernaan
Memiliki (alkaline fosfatase,
plica sirkularis maltase,
Kerckringi yang tinggi. dll)

Illeum •: Sel goblet


Memiliki ke arah
agregat distal
limfonodus ataumakin
agmina
peyeri di banyak
lamina propria yang akan meluas ke tunika
submukosa.
Proses Motilitas Mulut
• mengunyah: gerak refleks ritmik
• dihasilkan oleh pengaktifan otot rangka rahang,
bibir, pipi, dan lidah sebagai respons terhadap
tekanan makanan pada jaringan mulut.
• Gerakan mengunyah dirangsang oleh:
perangsangan formatio retikularis dekat pusat batang
otak
pengecapan dan perangsangan area di hipotalamus,
amigdala, dan
pengecapan dan penghidu
korteks serebri dekat area sensoris
Mekanisme Menelan

Proses menelan dimulai ketika “bolus” gumpalan makanan yang telah dikunyah,
secara sengaja didorong oleh lidah  faring kemudian melalui esophagus.
Tekanan bolus akan merangsang reseptor tekanan faring mengirim implus
aferen ke pusat menelan
( medulla batang otak).
3 Fase Sekresi
Lambung
Pencernaan di Usus Halus
• Segmentasi, motilitas utama usus
halus.
• Peristaltik (mendorong)
Pencetus:
refleks saraf ekstrinsik
peningkatan refleks pleksus
mienterikus secara langsung
Kesimpulan
• Mekanisme Pencernaan berfungsi untuk mencerna makanan dan
mengubah bentuk makanan yang komplek menjadi lebih serderhana
melaui organ –organ pencernaan.
• Hipersalivasi diakibatkan oleh rangsang makanan itu sendiri yang masuk
ke mulut atau dengan pemikiran, penglihatan, dan penciuman bau
makanan

You might also like