You are on page 1of 59

Ilma Amalia

Indira Belinda Mentarini


Inesia Putri Wulandari
M. Alvin Robbani
Nana Khoirun Nisa
DEFINISI TANATOLOGI

• Thanatos : Kematian
Logos : suatu ilmu
• Thanatologi : bagian ilmu Kedokteran
Forensik yang mempelajari tentang
kematian dan perubahan yang terjadi
setelah kematian serta faktor yang
mempengaruhi perubahan-perubahan
tersebut.
DEFINISI KEMATIAN
Proses yang dialami seseorang, saat 3
sistem utama di dalam tubuh sebagai
penunjang kehidupan (circulasi, respirasi
dan inervasi) berhenti bekerja secara
menetap dan beberapa waktu kemudian
diikuti dengan berhenti juga aktifitas
metabolisme sel di dalam tubuh.
Teori ini dikenal sebagai teori klasik
tentang kematian.
BEBERAPA PENGERTIAN TENTANG
KEMATIAN
• Mati Somatis (Mati Klinis)
– Akibat terhentinya fungsi ketiga system
penunjang kehidupan: susunan saraf pusat,
system kardiovaskular dan system pernapasan
yang menetap (irreversible).
• Mati Suri (Suspended Animation Apparent
Death)
– Terhentinya ketiga system kehidupan yang
ditentukan dengan alat kedokteran sederhana.
Namun jika dibuktikan dengan alat kedokteran
yang canggih ketiga system tersebut masih
berfungsi.
• Mati Seluler (Mati Molekuler)
Kematian jaringan atau organ tubuh yang timbul
beberapa saat setelah kematian somatis.
• Mati Serebral
Kerusakan kedua hemisfer otak yang irreversible,
kecuali batang otak dan otak kecil (serebelum).
Sedangkan kedua sistem lainnya yaitu pernapasan dan
kardiovaskular masih berfungsi dengan bantuan alat.
• Mati Otak / Mati Batang Otak
Bila telah terjadi kerusakan seluruh isi neural intrakranial
yang bersifat irreversible termasuk batang otak dan otak
kecil / serebelum. Sehingga dapat dikatakan seorang
secara keseluruhan tidak dapat dinyatakan hidup lagi.
KEGUNAAN TANATOLOGI

• Diagnosis kematian
– Tanda tidak pasti kematian
– Tanda pasti kematian
• Penentuan saat kematian
– Perubahan eksternal
– Perubahan internal
• Perkiraan sebab kematian
• Perkiraan cara kematian
TANDA TIDAK PASTI KEMATIAN
1. Pernapasan berhenti, dinilai selama >10 menit (inspeksi,
palpasi, auskultasi);
2. Terhentinya sirkulasi, dinilai selama 15 menit, nadi
karotis tidak teraba;
3. Kulit pucat, tetapi bukan merupakan tanda yang dapat
dipercaya;
4. Tonus otot menghilang dan relaksasi;
5. Pembuluh darah retina mengalami segmentasi beberapa
menit setelah kematian;
6. Pengeringan kornea menimbulkan kekeruhan dalam
waktu 10 menit yang masih dapat dihilangkan dengan
meneteskan air.
TANDA PASTI KEMATIAN
 Tanda segera yang dikenali setelah kematian:
1. Berhentinya sirkulasi darah (kardiovaskular).
2. Berhentinya pernapasan.
 Tanda kematian beberapa saat kemudian:
1. Perubahan pada mata.
2. Perubahan pada kulit.
3. Perubahan temperatur tubuh.
4. Lebam mayat
5. Kaku mayat
 Tanda kematian setelah waktu yang lama:
1. Proses pembusukan
2. Saponifikasi atau adiposera
3. Mumifikasi
 Tanda segera yang dikenali setelah kematian:
1. Berhentinya sirkulasi darah (kardiovaskular)
Beberapa pemeriksaan yang dapat memastikan
berhentinya sirkulasi adalah sebagai berikut:
a. Magnus: pengikatan yang cukup kuat pada pangkal jari.
b. Tes diafanus: menyorot tangan atau jari dengan lampu.
c. Tes icard: penyuntikan zat floresen secara hypodermis.
d. Respon terhadap luka seperti karena terbakar, akan
tampak lepuhan dengan batas garis merah yang tegas 
adanya sirkulasi darah.
e. EKG: 5 menit setelah kematian tidak akan tampak lagi
aktivitas listrik jantung pada EKG.
Tanda segera yang dikenali setelah kematian:
2. Berhentinya pernapasan
Dibuktikan dengan tidak adanya suara nafas 
auskultasi pada bagian dada. Selain itu ada juga
pemeriksaan yang dapat dilakukan:
a. Tes winslow: secangkir air raksa atau air diletakkan
diatas bagian dada atau abdomen.
b. Tes cermin: cermin yangbersih ditempatkan pada
rongga hidung.
Tanda kematian beberapa saat kemudian:
1. Perubahan pada mata.
a. Kornea menjadi keruh dan akhirnya menjadi
putih.
b. Pupil mengalami dilatasi dan tidak bereaksi
walaupun diberikan tetesan atropine atau eserin.
c. Tekanan bola mata menurun.
d. Refleks kornea dan konjungtiva (-).
 Tanda kematian beberapa saat kemudian:
2. Perubahan pada kulit.
a. Kulit menjadi pucat.
b. Kulit kehilangan elastisitas (kaku).
c. Kulit kehilangan sinarnya.
3. Perubahan temperature tubuh.
• Kecepatan penurunan suhu pada mayat bergantung
pada suhu lingkungan dan suhu mayat itu sendiri.
• Rata-rata penurunan suhu mayat 0,4-0,5°C/jam.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu mayat:
a. Usia, penurunan suhu anak lebih cepat daripada
orang dewasa.
b. Jenis kelamin, penurunan suhu pada wanita lebih
lambat dari pria.
c. Lingkungan, pada ruang tanpa ventilasi penurunan
suhu mayat lebih lambat.
 Tanda kematian beberapa saat kemudian:
4. LEBAM MAYAT ( LIVOR MORTIS )

• Lebam mayat terjadi akibat terkumpulnya darah pada


jaringan kulit dan subkutan disertai pelebaran
pembuluh kapiler pada bagian tubuh terendah.
• Maka secara bertahap darah yang mengalami
stagnansi di dalam pembuluh darah kecil, kapiler,
venua, dan arteriol akan dipengaruhi gravitasi dan
mengalir ke bawah, ketempat-tempat terendah yang
dapat dicapai. Mula-mula darah mengumpul di vena-
vena besar dan kemudian pada cabang-cabangnya
sehingga mengakibatkan perubahan warna kulit
menjadi merah kebiruan.
• Lebam mayat mulai terbentuk 30 menit sampai 1 jam
setelah kematian somatis dan intensitas maksimal
setelah 8-12 jam postmortem. Sebelum waktu ini,
lebam mayat masih dapat berpindah-pindah jika posisi
mayat diubah. Setelah 8-12 jam postmortem lebam
mayat tidak akan menghilang dan dalam waktu 3-4
hari lebam masih dapat berubah.
• Pembekuan darah terjadi dalam waktu 6-10 jam
setelah kematian. Lebam mayat ini bisa berubah baik
ukuran maupun letaknya tergantung posisi mayat.
Karena itu penting sekali untuk memastikan bahwa
mayat belum disentuh oleh orang lain. Posisi mayat
juga dapat menentukan apakah kematian disebabkan
karena pembunuhan atau bunuh diri.
umumnya merah ungu tapi pada :
• Asfiksia (tenggelam), merah cerah dikarenakan
suhu lingkungan yang rendah mempengaruhi
kurva dissosiasi dari Oksi-Hb
• Keracunan gas CO, merah bata / cherry red
merupakan warna dari Karboksi-Hb (COHb)
• Keracunan asam hidrosianida warna merah
terang karena kadar Oksi-Hb (HbO2) dalam
vena tetap tinggi
• Coklat kebiruan karena Methemoglobinemia
akibat adanya methemoglobin (Met Hb)
• Keracunan Fosfor, warna biru gelap
• Kebiruan pada keracunan :
– Keracunan kalium khlorat, kinine,
nitrobensen, asetanilid, anilin.
Sifat Lebam Memar
Tidak Sama
berteraturan,
merahnya
Warna Merah terdapat pada
tubuh bagian
diseluruh organ
terendah tubuh
Selaput
Pucat Normal
Mukosa
Eksudat Tampak
Tidak ada
Peradangan eksudat
Lambung dan
usus jika
Organ dalam diregang tampak Warna sama
daerah warna
tidak sama
LEBAM MEMAR
Tanda kematian beberapa saat kemudian:
5. KAKU MAYAT (RIGOR MORTIS)
Tiga tahapan perubahan :
• Tahap Relaksasi primer (flasiditas primer)
• Tahap Kaku mayat (rigor mortis)
• Tahap Relaksasi sekunder
• RELAKSASI PRIMER
Hal ini terjadi segera setelah kematian. Biasanya
berlangsung selama 2-3 jam. Seluruh otot tubuh
mengalami relaksasi, dan bisa digerakkan ke segala
arah. Iritabilitas otot masih ada tetapi tonus otot
menghilang.
• Kaku mayat akan terjadi setelah tahap relaksasi primer.
Keadaan ini berlangsung setelah terjadinya kematian
tingkat sel, dimana aktivitas listrik otot tidak ada lagi.
Otot menjadi kaku. Fenomena kaku mayat ini pertama
sekali terjadi pada otot-otot mata, bagian belakang leher,
rahang bawah, wajah, bagian depan leher, dada,
abdomen abdomen bagian atas dan terakhir pada otot
tungkai.
• Akibat kaku mayat, otot menjadi memendek dan
persendian pada mayat akan terlihat dalam posisi sedikit
sedikit fleksi. Keadaan ini berlangsung berlangsung
selama 24-48 jam pada musim dingin dan 18-36 jam
pada musim panas.
• Penyebab: Otot tetap dalam keadaan hidrasi oleh
karena adanya ATP. Jika tidak ada oksigen, maka ATP
akan terurai dan akhirnya habis, sehingga
menyebabkan penumpukan asam laktat dan
penggabungan aktinomiosin (protein (protein otot).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KAKU MAYAT
• Keadaan Lingkungan.
Pada keadaan yang kering dan dingin, kaku mayat lebih
lambat terjadi terjadi dan berlangsung lebih lama
dibandingkan pada lingkungan yang panas dan lembab. Pada
kasus di mana mayat dimasukkan dimasukkan ke dalam air
dingin, kaku mayat akan cepat terjadi terjadi dan berlangsung
lebih lama.
• Usia
Pada anak-anak dan orangtua, orangtua, kaku mayat lebih
cepat terjadi terjadi dan berlangsung berlangsung tidak lama.
Pada bayi prematur prematur biasanya biasanya tidak ada
kaku mayat. Kaku mayat baru tampat pada bayi yang lahir
mati tetapi cukup usia (tidak prematur)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KAKU MAYAT
• Cara kematian
Pada pasien dengan penyakit kronis, dan sangat kurus,
kaku mayat cepat terjadi terjadi dan berlangsung tidak
lama. Pada pasien yang mati mendadak, kaku mayat
lambat terjadi terjadi dan berlangsung lebih lama.
• Kondisi otot
Terjadi kaku mayat lebih lambat dan berlangsung lebih
lama pada kasus di mana otot dalam keadaan sehat
sebelum sebelum meninggal, dibandingkan jika sebelum
sebelum meninggal keadaan otot sudah lemah.
PEMBUSUKAN

• Perubahan luar yang tampak


Perubahan warna 6 – 12 jam tampak
pertama pada kuadran perut kanan
bawah dan kiri berupa warna hijau
kekuningan (pembentukan Sulfmet-
Hb).
PERUBAHAN LAIN YANG DAPAT DITEMUKAN

• Perubahan warna diikuti pembengkakan


mayat.
• Otot sfingter mengalami relaksasi.
• Perut gembung akibat gas, skrotum dan
vulva bengkak, bola mata jadi lunak,
pelebaran pembuluh darah superfisial
seperti pohon gundul (aborescent pattern
atau aborescent mark) akibat desakan gas
pembusukan.
• Pembusukan adalah proses degradasi jaringan
yang terjadi akibat autolisis dan kerja bakteri.
Proses autolisis terjadi sebagai akibat dari
pengaruh enzim yang dilepaskan oleh sel-sel
yang sudah mati. Mula-mula yang terkena ialah
nucleoprotein yang terdapat pada kromatin dan
sesudah itu sitoplasmanya. Seterusnya dinding
sel akan mengalami kehancuran dan akibatnya
jaringan akan menjadi lunak atau mencair.
• Lepuhan kulit (blister). Mulai tampak 36 jam
setelah meninggal
• Belatung. Akibat telur lalat yang menghasilkan
larva. Terjadi sekitar 4-5 hari.
• Organ-organ dalam mengalami perubahan
ditandai dengan perubahan warna kecokelatan
dan mudah hancur dan membusuk.
Jaringan cepat membusuk :
• Laring, trakea, otak (terutama anak), lambung,
usus halus, hati, limpa.

Jaringan lambat membusuk :


• Jantung, paru-paru, ginjal, prostat, uterus non
gravid.
PEMBUSUKAN DALAM AIR
• Lebih lambat dibanding udara terbuka tetapi
setelah mayat dikeluarkan dari dalam air
pembusukan berlangsung cepat

Kecepatan pembusukan tergantung jenis air :


• Kejernihan air, air kotor lebih cepat membusuk
• Mengalir atau tidak, air tidak mengalir lebih
cepat membusuk
• Kedalaman, air dalam lebih cepat membusuk
• Selain itu pada mayat yang tenggelam, waktu yang dibutuhkan
untuk muncul dan mulai mengapung adalah 24 jam. Kecepatan
pengapungan mayat tergantung dari :
1. Usia
Mayat anak Mayat anak-anak dan orangtua lebih lambat anak
dan orangtua lebih lambat terapung.
2. Bentuk tubuh
Orang yang gemuk dan kuat, mayatnya cepat terapung. Mayat
yang kurus lebih lambat terapung.
3. Keadaan air
Pada air yang jernih, pengapungan mayat lebih lambat terjadi
dibandingkan dnegan pada air kotor.
4. Cuaca
Pada musin panas, pengapungan mayat 3 kali lebih cepat
dibandingkan pada musim dingin.
FAKTOR PEMBUSUKAN

• SUHU
• MEDIA
• KELEMBABAN
• USIA dan KEADAAN MAYAT
• PENYEBAB KEMATIAN
Pembusukan
ADIPOSERA ( SAPONIFIKASI )

• Proses hidrolisa dan hidrogenisasi asam


lemak bebas setelah kematian
• Bahan menyerupai lilin lunak, licin dan
warna mulai dari putih keruh sampai coklat
tua. Lama pembentukan mulai dari satu
minggu pertama sampai 10 minggu.
Adiposera sangat dipengaruhi oleh enzim
bakteri dan air. Biasanya terbentuk pada
mayat yang terbenam di air atau rawa.
ADIPOSERA ( SAPONIFIKASI )
• Adiposera mengandung asam lemak bebas, yang
dibentuk melalui proses hidrolisa dan hidrogenasi
setelah setelah kematian. Adanya enzim bakteri dan air
sangat penting untuk berlangsungnya proses tersebut.
Dengan demikian, maka adiposera biasanya terbentuk
pada mayat yang tenggelam dalam air atau rawa-rawa.
• Lama pembentukan pembentukan adiposera ini juga
bervariasi, mulai dari 1 minggu sampai 10 minggu.
Kepentingan medikolegal dari adiposere adalah dapat
menunjukkan tempat kematian (kering, panas atau
tempat basah).
• Pengawetan akibat proses pengeringan
dan mengakibatkan menyusutnya bagian
tubuh (tubuh lebih kecil dan ringan). Kulit
menjadi kering, keras, dan menempel
pada tulang kerangka.
• Mayat lebih lama tahan
dari pembusukan dan
dapat dikenal ciri-
cirinya.
PENENTUAN LAMA KEMATIAN

• Jam pertama kematian


a. Tubuh masih hangat 37°C
b. Otot-otot masih lemas seluruhnya
c. Kornea mata bening
d. Belum tampak atau belum jelas adanya lebam mayat
• 4-6 jam kematian
a. Tubuh mulai dingin (suhu rectal 34-35°C)
b. Kaku mayat di rahang (trismus) dan beberapa persendian (+)
c. Lebam mayat masih hilang pada penekanan
• 10-12 jam kematian
a. Mayat mulai dingin (suhu 29-30°C)
b. Kaku mayat lengkap di seluruh bagian tubuh
c. Lebam mayat sangat jelas dan tidak hilang pada penekanan
• 16-18 jam kematian
a. Mayat dingin (suhu 28-29C)
b. Kaku mayat di beberapa persendian telah hilang
c. Tanda pembusukan mulai tampak
d. Lebam mayat luas dibagian terendah tubuh
• 20-24 jam kematian
a. Tubuh dingin (suhu <28C)
b. Kaku mayat sudah menghilang (relaksasi sekunder)
c. Tanda pembusukan makin jelas
d. Perut mulai tegang
e. Bau pembusukan
f. Darah pembusukan keluar dari hidung dan mulut
• 30-36 jam kematian
a. Mayat menggembung
b. Mata bengkak dan tertutup
c. Bibir menebal
d. Keluar gas dan air pembusukan dari hidung dan mulut
e. Tampak garis pembuluh darah di permukaan tubuh (marble
appearance)
• 40-48 jam kematian
a. Gelembung pembusukan di seluruh tubuh
b. Skrotum bengkak
c. Lidah bengkak dan menonjol keluar
• 3 hari kematian
a. Pembusukan lanjut, uterus bisa prolaps
b. Mata dan anus menonjol keluar
c. Muka sangat bengkak kehitaman
d. Rambut dan kuku mudah dicabut
• 4-5 hari kematian
a. Perut mengempis kembali
b. Celah jaringan rusak atau hancur
c. Sutura kepala meregang
d. Otak mengalami perlunakan menjadi seperti bubur
• 6-10 hari kematian
a. Jaringan lunak tubuh melembek  hancur
b. Rongga dada dan perut terlihat akibat jaringan
hancur termasuk tulang
TERIMAKASIH 

You might also like