You are on page 1of 13

Politeknik Negeri Madura

Teori Dasar Pengelasan

Macam – Macam Sambungan


PERATURAN
1. KEDATANGAN PALING LAMABAT± 5 MENIT DARI JAM PELAJARAN DI MULAI
2.PAKAIAN SOPAN , RAPI,BAJU BERKERAH / HEM , CELANA TIDAK BERLUBANG
3.ASESORIS ( TOPI,KALUNG,GELANG ANTING (KECUALI WANITA) HARAP DILEPAS)
4. DILARANG TIDUR,GADUH,MENERIMA TELP/HP,
PENILAIAN
TUGAS : %
UTS : %
UAS : %
KEHADIRAN/ABSENSI: %
Macam macam sambungan:
Baut
Keling
Lem
Brazing
Las
Dikelompokkan menjadi 2 :
Brazing &
Solder
Yang membedakan adalah pada komposisi penyoderan,
titik cair dan fluks.
Brazing mempunyai kandungan tembagadan seng dan
fluks yang digunakan adalah boraks dengan
menggunakan pemanas antara 880 – 890 derajat.
Solder mempunyai kandungan perak tembaga dan seng
fluks yang digunakan adalah tenacity dan easy flo.
Temperature yang digunakan 750 derajat
Pengelasan adalah merupakan ikatan metalurgi pada sambungan
logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan
lumer atau cair.

Klafisikasi Menurut Cara Kerja :


 Pengelasan Cair
Sambunganyang dipanaskan dengan sumber panas dari
busur listrik atau semburan api yang terbakar hingga cair.
 Pengelasan Tekan
Sambungan yang dipanaskan hingga fase lunak kemudian
ditekan hingga menyatu.
 Pematrian
Sambungan diikat dengan logam lain yang mempunyai
titik cair lebih rendah , dalam hal ini logam induk tidak
cair.
Las Busur adalah adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala
busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambungkan
Las Gas adalah suatu Pengelasan yang dilakukan dengan membakar bahan bakar gas dengan O2
sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencairkan logam induk dan
logam pengisi
Las Listrik pada dasarnya las listrik yang menggunakan elektroda karbon maupun logam
menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas.
Las Termit yang di kembangkan oleh GOLDSCMIDT TAHUN 1896. Proses ini termasuk dalam “
Thermo Chemical Welding Proces”(TCWP). Cara kerjanya adalah besi yang dihasilkan dari
reaksi besi yang ditambahkan kerak Al2O3 serta panas yang terjadi cukup sehingga
mencairkan besi yang berada di sekitar rel. fungsinya adalah memadukan besi hasil reaksi
dengan rel.

Las sinar electron adalah proses pengelasan yang menggunakan sinar electron yang berfungsi
memanaskan logam hingga mencapai titik leburnya
Las busur Plasma atau di kenal Plasma Arc Welding
merupakan bagian dari pengelasan busur listrik dan
prosesnyaserupa dengan Gas Tungsten Arc Welding
(GTAW/TIG welding) yaitu menggunakan elektrodatak
terkonsumsi dari tungsten untuk menghasilkan busur listrik
pada benda kerja.

Las resitansi listrik merupakan proses pengelasan


resistansi listrik yang menggunakan arus bolak-balik
frekuensi tinggi untuk menghasilkan panas, kemudian
segera diikuti dengan memberikan gaya tekan tambahan
(upset force), sehingga terjadi proses penyambungan

Las Tempa pengelasan tempa merupakan teknik penyambungan logam yang paling tua. Komponen logam
yang akan disambung dipanaskan hingga temperatur kerja kemudian bersama-sama ditempa dengan palu
atau peralatan lainnya hingga tersambung menjadi satu.

Las gesek adalah. penyambungan terjadi oleh panas gesek


akibat perputaran logam satu terhadap lainnya
di bawah pengaruh tekanan aksial.
Las Ledakan atau sering disebut las pembalutan (clading welding), merupakan proses las dimana dua
permukaan dijadikan satu dibawah pengaruh tumbukan (impact force) disertai tekanan
tinggi yang berasal dari ledakan (detonator) yang ditempatkan dekat dengan logam induk
(lihat gambar berikut)

Las Ultrasonik adalah proses penyambungan pelat untuk logam yang sejenis maupun tak sejenis,
umumnya dengan membentuk sambungan tindih, seperti ditunjukkan dalam gambar : Pengelasan
ultrasonik (a) pemasangan untuk sambungan tindih, dan (b) pembesaran gambar daerah las
Keuntungan dari pengelasan :
• Pengelasan merupakan penyambungan yang permanen;
• Sambungan las dapat lebih kuat daripada logam induknya, bila digunakan logam
pengisi yang memiliki kekuatan lebih besar dari pada logam induknya;
• Pengelasan merupakan cara yang paling ekonomis dilihat dari segi penggunaan
material dan biaya fabrikasi. Metode perakitan mekanik yang lain memerlukan
pekerjaan tambahan (misalnya, penggurdian lubang) dan pengencang
sambungan (misalnya, rivet dan baut);
• Pengelasan dapat dilakukan dalam pabrik atau dilapangan.

Kerugian / Kelemahan Pengelasan :


• Kebanyakan operasi pengelasan dilakukan secara manual dengan upah tenaga
kerja yang mahal;
• Kebanyakan proses pengelasan berbahaya karena menggunakan energi yang
besar;
• Pengelasan merupakan sambungan permanen sehingga rakitannya tidak dapat
dilepas. Jadi metode pengelasan tidak cocok digunakan untuk produk yang
memerlukan pelepasan rakitan (misalnya untuk perbaikanesi atau perawatan);
• Sambungan las dapat menimbulkan bahaya akibat adanya cacat yang sulit
dideteksi. Cacat ini dapat mengurangi kekuatan sambungannya.
Politeknik Negeri Madura

Maju bersama POLTERA


Untuk Membangun Bangsa

POLTERA …JAYA JAYA JAYA !!!

You might also like