You are on page 1of 26

MENOPAUSE, OSTEOPOROSIS

KELOMPOK 7

UMMATUL KHAIRAH
WAODE ANANDA WULANSARI
WAHYUDDIN
WAHYUNINGSIH
WIDIA ANANDA
WIRDA AMALIA
YESI APRIANI
A. Menopause
1. pengertian
Menopause merupakan suatu gejala dalam kehidupan wanita
yang ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi. Menopause
adalah fase alami alam kehidupan setiap wanita yang menandai
berakhirnya masa subur. Menopause seperti halnya menarche pada
remaja wanita, menunjukkan mulai diproduksinya horman estrogen,
sedang menopause terjadi karena ovarium tidak menghasilkan atau
tidak memproduksi hormon estrogen.
B.Ada tiga periode menopause,
yaitu :
 Klimakterium, yaitu merupakan masa peralihaan antara
masa reproduksi dan masa senium. Biasanya periode ini
disebut juga pramenopause
 Menopause adalah saat haid akhir, dan bila sesudah
menopause disebut pasca menopause.
 Senium adalah periode sesudah pasca menopause,
yaitu ketika individu telah mampu menyesuaikan
dengan kondisinya, sehingga tidak mengalami
gangguan fisik
Pada umumnya wanita akan mengalami menopause antara usia
40-55 tahun, walaupun ada beberapa perkecualian. Dalam kehidupan
wanita, hormone estrogen berpengaruh pada perkembangan seksual
tubuh wanita, atau yang memberikan ciri khas pada wanita, antara
lain: mempersiapkan rahim menerima janin, pertumbuhan payudara,
penimbunan jaringan lemak di bawah kulit seperti di pinggu, paha, dan
pantat, memperhalus kulit, melembutkan suara dan menghambat
tumbuhnya kumis dan rambut disekitar wajah. Juga menjaga
perkembangan alat kelamin.
Penurunan drastis kadar hormon estrogen dan progesteron akan
diikuti berbaagai perubahan fisik seperti kulit mengendur,
inkontinensia (gangguan kontrol berkemih) pada waktu
beraktivitas, jantung berdebar-debar, hot flushes (peningkatan
suhu tubuh secara tiba-tiba), sakit kepala mudah lupa, sulit tidur,
rasa semutan pada tangan dan kaki, nyeri pada tulang dan otot
C. Pada perempuan yang mengalami menopause
keluhan yang sering dirasakan antara lain:
 merasa cemas, takut
 lekas marah
 mudah tersinggung
 sulit berkonsentrasi
 Gugup
 merasa tidak berguna-tidak berharga
 stress bahkan ada yang mengalami depresi.
D.Hal hal yang dianjurkan pada
wanita yang menopause
 Berbagai keluhan fisik pada wanita yang mengalami
menopause, dapat diatasi dengan pemberian obat yang
bersifat mengganti hormone estrogen.
 Olahraga yang sesuai dengan usia tengah baya, dengan
olahraga produksi endorphine dalam otak meningkat, kondisi
ini dapat memelihara keceriaan dan kegembiraan,
pengiriman oksigen keotakpun meningkat, sehingga
ketegangan otot dan berbagai gangguan fisik pun sirna.
 Makanan yang baik. Makanlah makanan yang rendah
lemak. Banyak makan sayuran, buah, biji-bijian,. Vitamin,
mineral dan serat dalam makanan itu akan membantu
pencernaan dan metabolism tubuh.
 Melakukan hobi
hobi dapat mengusir kebosanan dan mengatasi
ketegangan-ketegangan dalam hidup termasuk krisi pada
menopause.
 Tetaplah berkarya dan usahakan dapat memberikan
manfaat yang terbaik bagi orang lain,
 Berpikirlah bahwa menopause itu sesuatu yang wajar.
 Terlibat dalam aktivitas-aktivitas keagamaan-sosial,
 Disamping itu bersilahturahmi atau bertemu dengan
teman yang mungkin mempunyai masalah yang sama,
dapat berfungsi sebagai obat.
 Komunikasikan msalah dengan suami, berbagai
perubahan maupun gangguan fisik-psikis-sosial yang
dirasakan perlu diketahui suami.
B. OSTEOPOROSIS
A. Pengertian
Osteoporosis adalah sindrom penurunan densitas tulang
(matrik dan mineral berkurang), tetapi rasio matrik dan
mineral tetap normal. Osteoporosis terjadi karena
ketidakseimbangan antara resorpsi tulang dan
pembentukan tulang. Densitas mineral tulang berkurang
sehingga tulang menjad keropos dan mudah patah
walaupun dengan trauma minimal.
B.Etiologi Osteoporosis
 Faktor ras dan herediter
 Kurang aktivitas fisik atau imobilisasi
 Faktor nutrisi
 Faktor endokrin
C.Gambaran klinis osteoporosis
Nyeri
Gejala awal tersering adalah nyeri pinggang tanpa tanda tanda
sebelumnya, biasanya nyeri ini timbul sesudah mengangkat beban berat.
Sifat nyeri tersebut tajam atau seperti terbakar, yang bertambah hebat
bila bergerak membungkuk, mengangkat beban lebih berat, melompat,
atau tanpa trauma sedikitpun. Keadaan ini menunjukkan adanya fraktur
kompresi pada korpus vertebra. Vertebra yang paling sering terkena
adalah T12 dal L1.
 Deformitas
Deformitas kolumna vertebralis akan terjadi sebuah
episode fraktur kompresi yang berulang-ulang. Deformitas
tersebut meliputi Penurunan tinggi badan, Dorsal kifosis.
 Fraktur
Fraktur patologis pada ekstremitas dapat
menyebabkan deformitas. Tempat yang paling sering
terkena fraktur akibat dari osteoporosis adalah kolum
femoris dan radius distalis yang terjadi karena jatuh.
D.Osteophorosis dan latihan fisik

1, Ketentuan Latihan Fisik

 Latihan harus bersifat menumpu berat badan.


 Latihan harus dinamis dan melibatkan banyak otot.
 Latihan harus rutin.
 Latihan harus bersifat aerobik.
2. Bentuk Latihan Fisik Untuk Mencegah Osteoporosis
1. Posisi duduk
Latihan 1a
 Tujuan : Mencegah terjadinya postur kifosis dan menguatkan otot-
otot belakang atas.
 Teknik pelaksanaan : Posisi duduk tegak di kursi tanpa menyandar,
kedua siku berada disamping dada, lengan bawah horizontal dan
mengarah kedepan. Gerakan tarik bahu kebelakang dab tahan
sampai 5 hitungan. Lakukan latihan ini sampai 10x
Latihan 1b
 Tujuan : mencegah terjadinya postur kifosis dan menguatkan
punggung.
 Teknik pelaksanaan : posisi duduk tegak bersandar pada kursi.
Gerakan tekan punggung ke belakang pada sandaran kursi.
Tahan sampai 5 hitungan. Lakukan latihan ini sampai 10x
Latihan 2
 Tujuan : penguatan otot ekstensor punggung, peningkatan inspirasi,
dan peregangan otot pektoralis.
 Teknik pelaksanaan : posisi seperti latihan satu, kecuali tangan
berada di bagian belakang kepala. Gerakan dorong kedua siku ke
belakang sehingga melewati samping kepala. Tarik nafas dalam
selama melakukan gerakan tersebut kemudian mengeluarkan
nafas dengan rileks.
Posisi tidur
 Latihan 3
 Tujuan : Penguatan otot ekstensor punggung
 Posisi : Tidur tengkurap dengan dada dan perut diganjal dengan
bantal. Kedua lengan lurus disamping badan (telapak tangan)
menghadap ke atas dan kaki ekstensi dengan ibu jari kaki
menyentuh lantai.
 Gerakan : Tegakan/angkat kepala dan bagian atas tubuh dengan
dad dan perut bertumpu pada bantal. Tahan sampai 5 hitungan,
lakukan latihan ini sampai 10 kali.
 Latihan 4
 Tujuan : Penguatan otot ekstensor lumbal dan otot ekstensor
sendi panggul.
 Posisi : Seperti merangkak dengan lutut di lantai. Tubuh ditahan
dengan lengan ekstensi.
 Gerakan : Angkat satu kaki menjauhi lantai dengan ekstensi sendi
panggul dan lutut agak fleksi. Tahan sampai 5 hitungan. Lakukan
latihan ini 5 kali untuk setiap kaki.
Latihan 5a

 Tujuan : Penguatan otot-otot abdominal

 Posisi : Tidur terlentang pada permukaan yang rata dank eras.


Lutut ditekuk hingga membentuk sudut 900.

 Gerakan : Meluruskan sendi lutut secara bergantian. Tahan


sampai 5 hitungan. Lakukan latihan ini sebanyak 5 kali setiap
hari.
Latihan 5b
 Tujuan : Penguatan otot-otot abdominal dengan gerakan
isometric
 Posisi : Tidur terlentang dengan permukaaan yang rata dan
keras. Tumit menyentuh lantai dan kedua tangan diatas perut
 Gerakan : angkat kedua tungkai lurus hingga setinggi 15-20 cm.
Tahan sampai 5 hitungan. Lakukan latihan ini sampai 10 kali
Latihan 6
 Tujuan : Penguatan otot ekstensor punggung dan
peningkatan LGS sendi panggul dan lutut.
 Posisi : Terlentang pada permukaan yang rata dank eras.
 Gerakan : Tarik lutut (dalam keadaan fleksi) ke atas hingga
sedapat mungkin menyentuh dada. Tahan sampai 5
hitungan. Lakukan latihan ini sampai 10 kali.

Latihan 7a
 Tujuan : peregangan otot ekstensor punggung dan otot-otot
abdominal hingga ekstensi maksimal
 Posisi : tidur terlentang pada permukaan yang rata dank eras.
Lengan ekstensi diatas kepala dengan telapak tangan menghadap
ke atas.
 Gerakan : tarik lengan ke atas dan tumit ke bawah (seakan-akan
memanjangkan tubuh) dan perut dikempiskan untuk meratakan
punggung pada posisi lurus. Tahan sampai 5 hitungan. Lakukan
latihan ini sampai 10 kali.
Latihan 7b
 Tujuan : penguatan otot-otot punggung, gluteus dan
tungkai
 Posisi : tidur terlentang pada permukaan yang rata dan
keras. Kedua lengan disamping tubuh.
 Gerakan : tekan tangan dan lutut ke lantai/tempat tidur.
Kontraksikan otot punggung, gluteus, dan paha. Tahan
sampai 5 hitungan. Lakukan latihan ini sampai 10 kali.

Latihan 8a
 Tujuan : penguatan otot ekstensor punggung dan otot-otot
abdominal
 Posisi : : tidur terlentang pada permukaan yang rata dan keras. Lutut
ditekuk hingga membentuk sudut 900. Lengan atas dibuka ( ke
samping ), siku fleksi hingga membentuk sudut 900 dengan lantai.
Lengan bawah tegak.
 Gerakan : tekan siku ke lantai hingga seakan-akan mengangkat
tubuh. Tahan sampai 5 hitungan. Lakukan latihan ini sampai 10 kali.
Latihan 10
 Tujuan : mengurangi lordosis
 Posisi : tidur terlentang dengan lutut fleksi dan telapak kaki
bertumpu pada lantai. Kedua tangan terletak diatas kepala
(dengan rileks)
 Gerakan : tekan bagian lumbal ke bawah hingga menyentuh lantai
dengan perut dikempiskan. Pada saat lumbal turun, tahan sampai 5
hitungan. Lakukan latihan ini sampai 10 kali.
3. Hal yang harus dihindari lansia selama latihan
 Latihan yang memberikan pembebanan aksial berat pada tulang belakang
misalnya lompat, joging lari, aerobik high impact.
 Latihan yang melibatkan fleksi secara tiba-tiba pada tulang belakang.
 Laihan yang dilakukan ditempat yang berbahaya, mislanya licin, becek, dan
tidak rata.
 Latihan yang melibatkan abduksi dan adduksi tungkai bawah dengan beban
dikhawatirkan mengalami fraktur pada femur (kolum dan trochanter).
 Latihan dengan tahanan pada otot lengan.
 Latihan statis

Contoh latihan yang harus di hindari:


Sit up
Menyentuh jari kaki pada posisi berdiri
Duduk dengan punggung membungkuk
Mengangkat beban dengan ayunan punggung.
PROSES FISIOTERAPI
A. Identitas Umum Pasien
 Nama : Ny.X
 Usia : 78 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Alamat : Jl. Sultan Hasanuddin
B.Anamnesis Khusus
 Keluhan utama : nyeri punggung bawah menjalar ke
tungkai.
 Lokasi keluhan : tungkai sebelah kiri.
 Lama keluhan : 2 tahun yang lalu
 Sifat keluhan : tertusuk-tusuk dan menjalar
 Penyebab : fraktur kompresi Th12-L1
 RPP : Nyeri punggung bawah dialami penderita ±2 tahun
yang lalu, awalnya penderita sedang mencuci bacu dan ketika hendak
mengangkat cucian penderita merasakan nyeri di punggung bawah dan
mejalar sampai ke tungkai yang ringan yang bersifat hilang timbul dan hilang
setelah menggunakan obat topikal .nyeri yang dialami penderita menghebat
dalam 6 bulan terakhir dan bersifat seperti di tusuk-tusuk dirasakan terus
menerus.
 Riwayat Trauma : tidak ada
 Riwayat penyakit penyerta : tidak ada
D. Inspeksi/Observasi
C. Pemeriksaan Vital Sign
Statis
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Mimik wajah pasien terlihat kurang semangat dan cemas.
Denyut Nadi : 92 kali/menit
Kyphosis
Pernapasan : 24 kali/menit
Dinamis
Temperature : 36°C
Pada saat berjalan, pasien cenderung membungkuk.
Pasien merasakan nyeri saat berdiri dan berjalan.
E. Pemeriksaan Spesifik dan Pengukuran Fisioterapi
 Palpasi : nyeri tekan pada otot erector spine.
 Tes Sensorik : terjadi penurunan sensasi pada tungkai kiri.
 Tes reflex :
 Refleks Bicep : normal
 Refleks Tricep : normal
 Refleks Knee: hiporefleks
 Refleks Ankle : hiporefleks
 Pengukuran Nyeri (VAS) : 7 (nyeri berat)
 Valsalva mnuver : nyeri menjalar
 Straight Leg Raising (SLR) : nyeri menjalar saat tungkai diangkat 60°
 Tes JPM (PACVP DAN PAUVP) : nyeri tekan pada L4–L5.
 MMT
 Flexor trunk :4
 Eksensor trunk :3
 Ekstensor hip :3
F. Diagnosa dan Problematik Fisioterapi
 Diagnosa ICF : Low Back Pain et cause Fraktur Kompressi Vertebra L4–L5
 Problematik :
1.Impairment (body structure and function)
 Nyeri punggung menjalar ke tungkai kiri
 Spasme otot erector spine
 Keterbatasan ROM lumbal
2. Functional Limitation
 Kesulitan untuk aktivitas berdiri dan berjalan.
 Kesulitan untuk aktivitas membungkuk seperti sholat.
3.Pasrticipation Restriction
 Terganggunya aktivitas sosial.
 Kesulitan untuk beribadah.
 Kesulitan untuk bekerja.
G. Rencana Intervensi Fisioterapi
1.Tujuan jangka pendek
 Menurunkan nyeri
 Mengurangi spasme otot erector spine.
 Meningkatkan ROM lumbal
 Memperbaiki ADL berdiri dan berjalan
2. Tujuan jangka panjang
 Meningkatkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional
pasien yang sudah ada
H. Intervensi
 TENS : untuk mengurangi nyeri dan spasme otot
 Core stability exercise : untuk memperkuat otot
erector spine.
 Mobilisasi saraf : untuk mengurangi kompresi pada
akar saraf
 Penggunaan Korset
TERIMA KASIH

You might also like