Professional Documents
Culture Documents
Asma b18 Grace
Asma b18 Grace
Seorang anak laki – laki berusia 6 tahun dibawa ibunya ke poliklinik Rumah sakit karena sering batuk sejak 3 bulan yang lalu.
■ Hasil anamnesis :
Pasien tidak demam
Batuk terutama pada malam hari
Riwayat atopi pada keluarga (+)
Hasil PF :
TTV : Nadi 85x/menit, Suhu 36’C, R 30x/menit.
Pernafasan cuping hidung (-)
Retraksi minimal (+)
Mengi (wheezing) (+)
Pemeriksaan penunjang (PP)
1. Spirometri
Spirometri merupakan suatu metode sederhana yang dapat mengukur sebagian terbesar volume dan kapasitas paru.
Spirometri merekam secara grafis atau digital, volume ekspirasi paksa (forced expiratory volume in 1 second/FEV1) dan kapasitas
vital paksa (forced vital capacity/FVC).
•Gangguan fungsi obstruktif (hambatan aliran udara) : bilai nilai rasio FEV1/FVC <70%
•Gangguan fungsi restriktif (hambatan pengembangan paru) : bila nilai kapasitas vital (vital capacity/VC) <80% dibanding dengan
nilai standar.
2. Peak Expiratory Flow Rate
merupakan salah satu parameter yang diukur pada spirometri yaitu kecepatan aliran udara
maksimal yang terjadi ada tiupan paksa maksimal yang dimulai dengan paru pada keadaan
inspirasi maksimal
■ Gambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. Pada waktu serangan
menunjukan gambaran hiperinflasi pada paru-paru yakni radiolusen yang
bertambah dan peleburan rongga intercostalis, serta diafragma yang menurun
Tabel petunjuk WHO untuk diagnosis tuberkulosis anak.
Differentsial diagnosis (DD)
Dicuigai Tuberkulosis Mungkin Tuberkulosis Pasti Tuberkulosis
1. -Tuberkulosis
Anak sakit dengan riwayat - Anak yang dicurigai - Ditemukan basil tuberkulosis pada pemeriksaan
• Basil tahan asam
kontak penderita tuberkulosis tuberkulosis ditambah: langsung atau biakan
• Lokasi infeksi primer : paru
dengan diagnosis pasti (BTA +)
• Penularan melalui droplet - Uji tuberculin + (10mm/>) - Identifikasi Mycobacterium tuberculosis pada
• Pada semua usia
Anak dengan : karaktereristik biakan
- Keadaan klinis tidak membaik - Foto rontgen paru sugestif
Gejala klinis :
setelah menderita campak/ TB
batuk rejan
• -BB menurun tanpa sebab yang jelas
BB menurun, batuk & mengi yg - atau tidak naik dalam 1 bulan dengan penangan gizi
Pemeriksaan biopsi
• Anoreksia dengan gagal tumbuh dan berat badan tidak naik secara adekuat
tidak membaik dengan sugestif TB
• Demam lama dan berulang dapat disertai keringat malam
pengobatan AB untuk penyakit
• Pembesaran kelenjar limfe yang tidak
- sakit
pernapasan Respon yg baik pada
• Batuk lama lebih dari 30 hari, diare persisten dan mengi
pengobatan dengan OAT
2. Bronkhitis
Bronkitis : inflamasi jalan pernafasan dengan penyempitan atau hambatan jalan nafas di
tandai peningkatan produksi sputum mukoid.
virus rhinovirus
Respiratory Syncitial Virus (RSV)
virus influenza
Tanda dan gejala bronchitis :
Coxsackie virus.
•Sesak nafas / dispnea
•Nafas berbunyi mengi
Bronkhitis terbagi menjadi 2 : •Batuk dan sputum
1. Bronkhitis akut •Nyeri dada
•Nafas cuping hidung
2. Bronkhitis kronis • Gejala bertambah malam hari
3. Asma Bronkial
• Asma didefinisikan sebagai suatu kondisi ketika terjadi gangguan pada sistem
pernapasan yang menyebabkan penderita mengalami mengi (wheezing), sesak
napas, batuk, sesak di dada ketika dini hari atau malam hari.
Etiologi
Belum diketahui, faktor pencetus adalah alergen, infeksi ( terutama saluran nafas bagian atas), iritan, cuaca,
kegiatan jasmani, psikis.
Patofisiologi
Masuk ke Bereaksi
Allergen saluran dengan sel TH 2
nafas dendritic
Melepaskan
sitokin
inflamasi
IL- IL-
4 13
IL-5
■ Timbulnya batuk
■ mengi berulang
■ sesak napas
■ rasa dada tertekan dan batuk khususnya pada malam atau dini hari.
■ Gejala dan serangan asma biasanya timbul pada pasien terpajan dengan faktor
pencetus yang sangat beragam dan bersifat individual
Tatalaksana
■ Secara umum, terdapat dua jenis obat dalam penatalaksanaan asma :
Dosis pakai :
1. Asma episodik jarang (asma ringan) : obat pereda beta antagonis atau teofilin >3x dosis/minggu (inhalasi atau
oral) bila perlu (serangan) <3X dosis/minggu.
2. Asma episodik sering (asma sedang) : Tambahka obat pengendali : kromoglikat/nedokromil hirupan 6-8
minggu, bila respon negatif maka :
3. Asma persisten (asma berat) : obat pengendali : ganti dengan steroid inhalasi dosis rendah, obat pereda beta
agonis teruskan 6-8 minggu
Edukasi
Kesimpulan