You are on page 1of 18

Arah Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan dan

Ketimpangan Pendapatan di DIY Tahun 2018

ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KESRA

Forum Tematik Bidang Sosial Budaya Tahun 2018


Gedung Radyosuyoso Bappeda DIY, 24 Maret 2017
2

KEMISKINAN
Garis Kemiskinan 3

Secara umum kemiskinan didefinisikan sebagai :


 suatu kondisi kehidupan
 terdapat sejumlah penduduk tidak mampu mendapatkan sumber daya yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok (basic needs) minimum, dan
 mereka hidup di bawah tingkat kebutuhan minimum tersebut
(Todaro dan Smith, 2007)

 Konsep yang dipakai BPS dalam mengukur kemiskinan juga berdasarkan


kebutuhan dasar (basic needs approach)
 Nilai kebutuhan dasar minimum digambarkan dengan garis kemiskinan (GK),
yaitu batas minimum pengeluaran per kapita per bulan untuk memenuhi
kebutuhan minimum makanan dan non makanan, yang memisahkan
seseorang tergolong miskin atau tidak.
Posisi DIY terhadap provinsi lain dan 4
nasional
Sep-16 Sep-16
Persentase Persentase
No. Provinsi No. Provinsi
Penduduk Penduduk
Miskin (%) Miskin (%)
1 PAPUA 28.40 17 INDONESIA 10.70
2 PAPUA BARAT 24.88 18 SUMATERA UTARA 10.27
3 NUSA TENGGARA TIMUR 22.01 19 SULAWESI SELATAN 9.24
4 MALUKU 19.26 20 JAWA BARAT 8.77
5 GORONTALO 17.63 21 JAMBI 8.37
6 BENGKULU 17.03 22 SULAWESI UTARA 8.20
7 ACEH 16.43 23 KALIMANTAN BARAT 8.00
8 NUSA TENGGARA BARAT 16.02 24 RIAU 7.67
9 SULAWESI TENGAH 14.09 25 SUMATERA BARAT 7.14
10 LAMPUNG 13.86 26 KALIMANTAN UTARA 6.99
11 SUMATERA SELATAN 27 MALUKU UTARA 6.41
13.39
28 KALIMANTAN TIMUR 6.00
12 JAWA TENGAH 13.19
13 DI YOGYAKARTA 29 KEP. RIAU 5.84
13.10
30 BANTEN 5.36
14 SULAWESI TENGGARA 12.77 31 KALIMANTAN TENGAH 5.36
15 JAWA TIMUR 11.85 32 KEP. BANGKA BELITUNG 5.04
16 SULAWESI BARAT 11.19
17 INDONESIA 33 KALIMANTAN SELATAN 4.52
10.70
34 BALI 4.15
35 DKI JAKARTA 3.75
Kondisi Kemiskinan DIY 5

Jumlah Penduduk Miskin dan Garis


Kemiskinan

Persentase Penduduk Miskin di DIY


6

Tingkat Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota

Kab/Kota 2013 2014 2015 2016


Yogyakarta 8,82 8,67 8,75 -
Bantul 16,48 15,89 16,3 -
3
Kulon Progo 21,39 20,64 21,4 -
0
Gunungkidul 21,70 20,83 21,7 -
Sumber : BPS DIY, 2016 3
Indeks Kemiskinan Multidimensi 7

DIY Indeks
Kemiskinan
Multidimensi
Terendah Kedua
(2014)

1
2
33

DKI DIY Bali


Jakarta (0,0588
)
Target Penurunan Tingkat Kemiskinan RPJMN 2015-2019 8

Sumber : Buku III RPJMN 2015-2019


9
Permasalahan/Kendala Utama Kemiskinan 10

1. Ketimpangan pendapatan
2. Belum efektif dan optimalnya pelaksanaan program/kegiatan
penanggulangan kemiskinan :
 Masih adanya kekurangtepatan sasaran
 Koordinasi antar program/kegiatan yang belum selaras
 Pemenuhan pelayanan dasar yang belum efektif
3. Kewenangan (UU 23/2014) :
(Bagaimana program/kegiatan bisa menjangkau pada level desa)
4. Belum optimalnya sinergi penanganan kemiskinan lintas sektor
Strategi Penanggulangan Kemiskinan DIY 11
Pendekatan Strategi Tujuan
1. Pemenuhan 1. Peningkatan kecukupan Mencukupi kebutuhan sandang,
kebutuhan kebutuhan dasar penduduk pangan, papan, pendidikan,
dasar miskin kesehatan
2. Peningkatan sinergi antar Melakukan Pendampingan dan
lembaga pemerintah, swasta, Pemberdayaan Rumah Tangga
dan perguruan tinggi Miskin
2. Peningkatan 1. Peningkatan kualitas Menciptakan struktur perekonomian
daya beli pertumbuhan ekonomi yang pro pengentasan kemiskinan ,
perluasan kesempatan kerja, dan
pertumbuhan ekonomi tinggi
2. Peningkatan kapabilitas Meningkatkan produktifitas dan
penduduk miskin untuk pendapatan Rumah Tangga Miskin
memampukan dirinya sendiri
3. Peningkatan akses Meningkatkan akses pemasaran,
penduduk miskin pada dan permodalan usaha ekonomi
lembaga ekonomi dan produktif Rumah Tangga Miskin
keuangan
Arah Kebijakan dan Fokus Prioritas Tahun 2018 12

• Penyempurnaan dan pengembangan sistem perlindungan sosial yang


komprehensif Arah Kebijakan
• Peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan
• Meningkatkan sinergi dan manfaat dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan
pemberdayaan UMKM dan koperasi
• Pembenahan aspek kelembagaan penanggulangan kemiskinan
• Inovasi regulasi kebijakan yang mampu menyentuh akar permasalahan
penangggulangan kemiskinan

Penyempurnaan dan pengembangan sistem perlindungan sosial yang


1 komprehensif Fokus Prioritas

Peningkatan sinkronisasi dan efektivitas perluasan pelayanan dasar untuk


2 penduduk miskin dan rentan

Peningkatan ketersediaan akses dan aset penghidupan bagi penduduk


3 miskin serta penguatan kapasitas/keterampilan penduduk miskin dan
rentan

4 Peningkatan peran UMKM dan koperasi dalam penanggulangan kemiskinan


Konsep Keterpaduan Wilayah dan Sektor dalam 13
Penanggulangan Kemiskinan
14

KETIMPANGAN PENDAPATAN
Indeks Gini
15

Sumber : Balai Statistik Daerah


DIY

DIY menempati urutan tertinggi indeks gini


di Indonesia yaitu 0,425 (di atas rata-rata
nasional 0,394)
Penyebab Meningkatnya Ketimpangan
1
1
6
Keterbatasan penduduk miskin untuk 2 Tidak meratanya pertumbuhan
terlibat dalam proses pembangunan sektor ekonomi

Kesempatan penduduk miskin untuk Perkembangan ekonomi yang


meningkatkan penghidupannya relatif mengarah ke sektor industri dan
rendah jasa melebihi pertumbuhan di
sektor pertanian, sedangkan
rata-rata penduduk miskin
bekerja di sektor pertanian

Sisi kebijakan : Sisi akses : Peningkatan produksi dalam


• Penyerapan tenaga kerja • Kurangnya jangkauan negeri bersifat padat modal dan
yang belum optimal pelayanan dasar padat skilled labor, lebih banyak
• Sistem logistik yang kurang • Rendahnya akses kredit dinikmati oleh golongan
efisien : distribusi, usaha bagi penduduk menengah ke atas
persaingan usaha, dan miskin
peran lembaga pangan • Rendahnya kepemilikan
belum memihak aset penduduk miskin
masyarakat miskin terutama lahan produktif
Strategi Kebijakan Mengatasi Ketimpangan
17
“Ketimpangan yang tinggi dapat memperlambat
pertumbuhan ekonomi & pengentasan
kemiskinan” Perkuatan dan penajaman program CSR

4 PENDORONG KEBIJAKAN PUBLIK Ciptakan perekonomian yang tahan dari krisis

TERJADINYA YANG MAMPU Keberpihakan pemanfaatan


KETIMPANGAN MEMUTUS SIKLUS anggaran
• Terjadinya KETIMPANGAN
ketimpangan peluang Memperbaiki sistem pelayanan publik
• Memperbaiki pelayanan
yang berasal dari publik yang ada  Memperkuat perlindungan sosial
non-individu khususnya kesehatan dan
• Distribusi pekerjaan
pendidikan Ketrampilan dan Lapangan kerja
tidak merata (trampil • Menciptakan lapangan produktif
vs non-trampil) pekerjaan yang lebih baik
• Tingginya konsentrasi
dan peluang melatih Pemenuhan standar kualitas
kekayaan  sekitar ketrampilan bagi tenaga minimum
20 % masyarakat kerja
• Tingkat ketahanan Layanan kesehatan & pendidikan
• Memastikan perlindungan berkualitas
ekonomi rendah dari goncangan / gejolak
• Menggunakan anggaran Miskin Kaya
belanja untuk mengurangi
ketimpangan  pro-poor
18

You might also like