Professional Documents
Culture Documents
Tujuannya :
Membuat peta.
Menentukan elevasi dan arah.
Mengontrol elevasi dan arah, agar sesuai dengan
rencana dan lain-lain.
PEMAHAMAN SKALA
Berdasarkan :
1 CM DI PETA :
Lintang = Besaran sudut pada Meridian, diukur kearah utara atau selatan
Katulistiwa. Katulistiwa (lintang 0°) , Kutub Utara (lintang 90° U )
Kutub Selatan (Lintang 90° S).
Bujur = Sudut Busur yang diukur ketimur atau kebarat dari meridian awal
melalui kota Greenwich, di Inggris.
Di Indonesia, memakai sistem BT =Bujur Timur
Koreksi Kelengkungan :
2
L
Cc
2R
Dimana :
Cc : Koreksi kelengkungan
L = Jarak ukur (km)
R = Jari-jari bumi (6370 km)
Koreksi Refraksi :
1
Cr (0,0785L2 )
7
Dimana :
Cr : Koreksi refraksi
L = Jarak ukur (km)
Pertanyaannya :
Apakah waterpass dan
kompas genggam dapat
melakukan Job ini?? :
Jarak horisontal = mS + k
dimana m= faktor multiplikasi (pengali) = 100
S= Beda pembacaan B.Atas – B. Bawah
k= konstanta tambahan (sangat kecil,
(diabaikan)
sehingga :
Jarak horisontal = mS, jika alat disetel level
Keterangan :
a. TP = Tinggi pesawat
b. BTM = Benang tengah muka
c. D = Jarak datar
d. V = Sudut Vertikal
POLIGON THEODOLIT
Prinsip : Menetapkan sudut jurusan (azimuth) dan panjang dari gabungan beberapa buah
garis, yang bersama-sama membentuk kerangka dasar untuk keperluan pemetaan
dari suatu daerah tertentu.
Sudut-sudut diukur dengan theodolit dan azimuth dihitung dari sudut yang diukur tadi. Azimuth dan
jarak kemudian digambarkan dengan busur derajat atau sistem koordinat.
Poligon Terbuka
Ro
E
A C
D
B
Sungai F
Kesalahan dalam pengukuran sudut maupun jarak tidak dapat dikontrol. Kontrol dapat
dilakukan dengan melakukan pengukuran ulang untuk keseluruhan poligon, atau
melakukan pengukuran dari arah yang berlawanan. (dari F ke A).
Poligon Tertutup
Pengukuran Searah Jarum Jam
B Diukur Sudut Luar.
- Jumlah sudut = (2n +4) x 90o
C dimana n = jumlah titik sudut.
- Toleransi : + 40 n detik.
A
- Bila pengukuran sudut tidak sesuai
D
dengan rumus diatas, maka harus
diratakan hingga memenuhi syarat
F E diatas.
Keterangan :
a. TP = Tinggi pesawat
b. BTM = Benang tengah muka
c. D = Jarak datar
d. V = Sudut Vertikal
PETA TOPOGRAFI
PETA TOPOGRAFI
PENGUKURAN LUAS
Metode-metode yang dapat diterapkan dalam perhitungan luas :
Metode Kubus/Kisi-kisi (counting squares)
Metode Geometris
Metode Trapesium
Metode Sympson
Metode Koordinat
Metode Mekanis dengan menggunakan Planimeter
Cara Trapesium
P Q
1
Strip
P Q Cara Sympson
1
Strip
D
C
Cara Koordinat
Paling teliti jika semua
koordinat diketahui
B
Rumus perhitungan luas :
2 Luas = Xn*Yn+1 Xn+1*Yn, atau
Luas = Xn*Yn+1 Xn+1*Yn
2
Titik
start Cara Planimeter
B A
Cepat tapi memerlukan
media (base) yang datar
tanpa gangguan
CONTOH KRITERIA PENGUKURAN UNTUK
PERENCANAAN TEKNIS JALAN DESA
SURVAY UNTUK JALAN BARU
Patok-patok :
1). Patok-patok Pengukuran Jalan
a). Titik-titik awal dan titik akhir sumbu jalan/jembatan harus
Diikatkan pada titik-titik polygon yang telah dibuat sebelumnya, bila
ada.
b). Titik-titik stasiun yang ada pada gambar perencanaan harus pula
ditentukan kedudukannya di lapangan.
c). Titik-titik (CT), (PI), (TC) ditentukan dengan teliti, dibuat patok pembantu
dan perlu dipasang 1 patok pada Titik Pertemuannya.
d). Patok dan profil dibuat dari kayu, diberi tanda BM dan nomor urut, dicat,
diletakkan sebetah kiri kearah jalannya pengukuran. Khusus untuk profit
memanjang titik yang terletak di seberang sumbu jalan diberi paku dengan
dilingkari cat sebagai tanda.
e). Untuk memperbanyak titik tinggi yang tetap, perlu ditetapkan titik
tinggi referensi pada pokok pohon atau titik tetap lainnya yang
permanen dan mudah diketemukan kembali.
Lebih jauh lagi, aspek analisis basisdata spasial yang tercermin pada teknologi
GIS akan lebih berperan dibandingkan proses konvensional penyajian data.
Karakteristik peta yang pasif deskriptif akan lebih berkembang menjadi dinamis
analisis sehingga menjadikan fungsi peta lebih variatif. Sifat variatif tersebut
mengakibatkan semakin luasnya bidang aplikasi dari peta muka-bumi.
Salah satu dampaknya adalah berubahnya format peta dari visual analog
menjadi numerik digital,