You are on page 1of 8

Asma

Oleh : Fitriani Natsir


Pengertian
 Asma adalah jenis penyakit jangka panjang
atau kronis pada saluran pernapasan yang
ditandai dengan peradangan dan
penyempitan saluran napas yang
menimbulkan sesak atau sulit bernapas.
Selain sulit bernapas, penderita asma juga
bisa mengalami gejala lain seperti nyeri
dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa
diderita oleh semua golongan usia, baik
muda atau tua.
Penderita asma di Indonesia
 Laporan riset kesehatan dasar oleh
Kementrian Kesehatan RI tahun 2013
memperkirakan jumlah pasien asma di
Indonesia mencapai 4.5 persen dari total
jumlah penduduk. Provinsi Sulawesi Tengah
menduduki peringkat penderita asma
terbanyak sebanyak 7.8 persen dari total
penduduk di daerah tersebut.
Diagnosis asma
 Untuk mengetahui apakah seorang pasien
menderita penyakit asma, maka dokter
perlu melakukan sejumlah tes. Namun
sebelum tes dilakukan, dokter biasanya
akan mengajukan pertanyaan pada pasien
mengenai gejala apa saja yang dirasakan,
waktu kemunculan gejala tersebut, dan
riwayat kesehatan pasien serta
keluarganya.
Pengobatan asma
 Ada dua tujuan dalam pengobatan
penyakit asma, yaitu meredakan gejala dan
mencegah gejala kambuh. Untuk
mendukung tujuan tersebut, diperlukan
rencana pengobatan dari dokter yang
disesuaikan dengan kondisi pasien.
Rencana pengobatan meliputi cara
mengenali dan menangani gejala yang
memburuk, serta obat-obatan apa yang
harus digunakan.
 Salbutamol merupakan salah satu bronkodilator
yang paling aman dan paling efektif. Tidak salah
jika obat ini banyak digunakan untuk
pengobatan asma. Selain untuk membuka
saluran pernafasan yang menyempit, obat ini
juga efektif untuk mencegah timbulnya exercise-
induced broncospasm (penyempitan saluran
pernafasan akibat olahraga). Saat ini, salbutamol
telah banyak beredar di pasaran dengan berbagai
merk dagang, antara lain: Asmacare, Bronchosal,
Buventol Easyhaler, Glisend, Ventolin, Venasma,
Volmax, dll. Selain itu, salbutamol juga telah tersedia
dalam berbagai bentuk sediaan mulai dari sediaan
oral (tablet, sirup, kapsul), inhalasi aerosol, inhalasi
cair sampai injeksi. Adapun dosis yang dianjurkan
adalah sebagai berikut:
 Sediaan oral
 Anak < 2 tahun : 200 mcg/kg BB diminum 4 kali sehari
 Anak 2-6 tahun : 1-2 mg 3-4 kali sehari
 Anak 6-12 tahun : 2 mg diminum 3-4 kali sehari
 Dewasa : 4 mg diminum 3-4 kali sehari, dosis maksimal 1 kali minum sebesar 8
mg
 Catatan : dosis awal untuk usia lanjut dan penderita yang sensitif sebesar 2 mg
 Inhalasi aerosol
 Anak : 100 mcg (1 hisapan) dan dapat dinaikkan menjadi 200 mcg (2
hisapan) bila perlu.
 Dewasa : 100-200 mcg (1-2 hisapan), 3-4 kali sehari

 Inhalasi cair
 Dewasa dan anak >18 bulan : 2,5 mg diberikan sampai 4 kali sehari atau 5
kali bila perlu.
 Catatan : manfaat terapi ini pada anak < 18 bulan masih diragukan.

 subkutan atau intramuscular

 Dosis : 500 mcg diulang tiap 4 jam bila perlu

 Injeksi intravena lambat


 Dosis : 250 mcg, diulang bila perlu
Komplikasi asma

 Berikut ini adalah dampak akibat penyakit asma yang


bisa saja terjadi:
 Masalah psikologis (cemas, stres, atau depresi).
 Menurunnya performa di sekolah atau di pekerjaan.
 Tubuh sering terasa lelah.
 Gangguan pertumbuhan dan pubertas pada anak-
anak.
 Status asmatikus (kondisi asma parah yang tidak
respon dengan terapi normal).
 Pneumonia.
 Gagal pernapasan.
 Kerusakan pada sebagian atau seluruh paru-paru.
 Kematian.

You might also like