You are on page 1of 32

LAPORAN OBSERVASI JENTIK

NYAMUK DI RW 04 KELURAHAN Kelompok 4


CIBEBER, CIMAHI MEI 2015
ANGGOTA KELOMPOK
1.Chaves M Arshad 4111121029
2.Tri Anugrah Kinanti 4111121058
3.Sasmita ayu putri 4111121066
4.Husni hamid 4111121
5.Arni Yunasarasti 4111121079
6.Ainuzzahrah 4111121114
7.Andin Widyasari 4111121125
8.Wardjaya Sukma L 4111121126
9.Linda Rachmawati 4111121129
10.Dinda Aprilianty 4111121142
11.Putri Tiarasari W 4111121145
12.Fajar Altika S 4111121148
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
• Nyamuk merupakan vektor yang dapat menyebabkan terjadinya penularan
beberapa infeksi tropis diantaranya demam berdarah dengue (DBD), chikungunya,
malaria, dan filariasis.
• Pada tahun 2009 kasus DBD mencapai 158.912 di Indonesia (Data Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia).
• Jawa Barat pada bulan Juli – Desember tahun 2008 terjadi demam chikungunya
sebanyak 850 kasus, meningkat di bulan Januari – Desember 2007 sebanyak 1.138
kasus.
• Kabupaten Bandung tahun 2010 terjadi demam chikungunya terjadi sebanyak 512
kasus yang tersebar di tujuh kecamatan dari 31 kecamatan.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
1. Berapa banyak tempat penampungan air (TPA) dan bukan tempat penampungan air
yang terdapat jentik nyamuk di RW 04 Kelurahan Cibeber?

2. Dimana tempat penampungan air dan bukan tempat penampungan air yang paling
sering terdapat jentik nyamuk di RW 04 Kelurahan Cibeber?

3. Apa jenis jentik nyamuk yang paling banyak didapatkan di RW 04 Kelurahan Cibeber?

4. Berapa persen rumah yang menggunakan tamefos di RW 04 Kelurahan Cibeber?

5. Berapa banyak ovitrap yang positif jentik nyamuk di RW 04 Kelurahan Cibeber?


1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
A. Maksud penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tempat penampungan


air dan bukan tempat penampungan air yang paling banyak terdapat jentik
nyamuk di rumah warga RW 04 Kecamatan Cibeber, Kota Cimahi.
B. Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui tempat penampungan air (TPA) dan bukan tempat penampungan air
yang terdapat jentik nyamuk di RW 04 Kelurahan Cibeber.

2. Untuk mengetahui karakteristik penampungan air dan bukan tempat penampungan air
yang paling sering terdapat jentik nyamuk di RW 04 Kelurahan Cibeber.

3. Untuk mengetahui jenis jentik nyamuk yang paling banyak didapatkan di RW 04


Kelurahan Cibeber.

4. Untuk mengetahui persentase rumah yang menggunakan tamefos di RW 04 Kelurahan


Cibeber.

5. Untuk mengetahui jumlah ovitrap yang positif jentik nyamuk di RW 04 Kelurahan Cibeber.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
A. Manfaat Akademis
1. Menambah pengetahuan bagi mahasiswa tentang jenis tempat
penampungan air dan bukan tempat penampungan air yang paling
sering terdapat jentik nyamuk

2. Menambah pengetahuan cara pengendalian jentik-jentik nyamuk


sehingga dapat mencegah penularan penyakit melalui vektor nyamuk.
B. Manfaat Praktis

1. Memberikan informasi kepada Puskesmas Cibeber mengenai seberapa


banyak rumah warga RW 04 Kecamatan Cibeber, Kota Cimahi yang
terdapat jentik nyamuk pada tempat penampungan air dan bukan tempat
penampungan air.

2. Memberikan informasi mengenai jenis tempat penampungan air dan bukan


tempat penampungan air yang paling sering terdapat jentik nyamuk.
BAB III METODE
PENELITIAN
3.1 RANCANGAN PENELITIAN
Metode deskriptif, dengan cara pengambilan data langsung untuk
mengetahui gambaran jumlah jentik nyamuk di tempat penampungan air
rumah warga RW 04 Kecamatan Cibeber, Kota Cimahi.

Pengambilan data dilakukan dengan cara mengobservasi langsung


tempat penampungan air dan bukan tempat penampungan air.
3.2 OBJEK PENELITIAN

Jentik nyamuk yang terdapat pada tempat penampungan


air dan bukan tempat penampungan air di rumah warga RW 04
Kecamatan Cibeber, Kota Cimahi pada tanggal 27 Mei 2015.
3.3 SAMPEL

Air yang terdapat pada tempat penampungan air dan


bukan tempat penampungan air di rumah warga RW 04
Kecamatan Cibeber, Kota Cimahi pada tanggal 27 Mei 2015
3.4 VARIABEL PENELITIAN

Tempat penampungan air dan bukan tempat penampungan


air di rumah warga RW 04 Kecamatan Cibeber, Kota Cimahi.
3.5 JADWAL PENELITIAN
3.6 ANALISIS DATA
Menggunakan Microsoft Excel dan disajikan dalam bentuk grafik.

3.7 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN


Penelitian dilakukan di rumah warga RW 04 Kecamatan Cibeber, Kota
Cimahi pada hari Rabu tanggal 27 Mei 2015 pukul 08.00 – 10.00 WIB.
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 JUMLAH TPA DAN BUKAN TPA YANG TERDAPAT JENTIK
DI RW 04

20
18
16
14
12 positif
10
8
6
4
2
0
TPA NON TPA

Grafik 4.1 Jumlah TPA dan Bukan TPA Positif Jentik Nyamuk di RW 04
5
4.5
4
3.5
3
2.5 TPA POSITIF
NTPA POSITIF
2
1.5
1
0.5
0
RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 RT 5 RT 6 RT 8 RT 10

Grafik 4.2 Jumlah TPA dan Bukan TPA Positif Jentik Nyamuk Berdasarkan RT
HOUSE INDEX
Setelah melakukan perhitungan pada setiap RT di RW 04, dihitung persentase rumah yang
positif terdapat jentik nyamuk terhadap jumlah rumah yang diobservasi dengan rumus :

House Index (HI) = Jumlah rumah positif jentik x 100%

Jumlah rumah yang diobservasi

= 15 x 100%

59

= 25,4%
4.2 JENIS TPA DAN BUKAN TPA
140
120
100
80
60 JUMLAH YANG DIPERIKSA
NEGATIF
40 POSITIF
20
0

Grafik 4.3 Jenis TPA Positif Jentik Nyamuk


70

60

50

40

30

20
JUMLAH YANG DIPERIKSA
10
NEGATIF
0 POSITIF

Grafik 4.4 Jenis Bukan TPA Positif Jentik Nyamuk


CONTAINER INDEX
Setelah dilakukan perhitungan pada setiap RT di RW 4, presentase antara container
yang ditemukan jentik terhadap seluruh container yang diperiksa menggunakan
rumus berikut :
Container index = Jumlah air berjentik x 100%
Semua air yang diperiksa
=25 x 100%
371
= 6,7%
4.3 JENIS LARVA
JUMLAH
13.2
13
12.8
12.6
12.4
12.2 JUMLAH

12
11.8
11.6
11.4
CULEX AEDES AEGYPTI

Grafik 4.5 Jenis Nyamuk


4.4 PENGGUNAAN TAMEFOS
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
TIDAK YA

Grafik 4.6 Penggunaan Temefos


4.5 OVITRAP
140

120

100

80
dalam
60 luar

40

20

0
negatif positif

Grafik 4.7 Jumlah Ovitrap


BAB V SIMPULAN DAN
SARAN
5.1 SIMPULAN
1. Tempat penampungan air lebih banyak dibandingkan
bukan tempat penampungan air yang positif terdapat
jentik nyamuk dengan House Index (HI) sebesar 25,4%.
2. Tempat penampungan air yang paling sering menjadi
sarang jentik nyamuk adalah bak mandi dan ember
sedangkan untuk bukan tempat penampungan air paling
sering menjadi sarang jentik nyamuk adalah saluran air
dengan Container Index (CI) sebesar 6,7% dan Breteau
Index (BI) sebesar 0,42.
3. Jenis jentik nyamuk yang paling banyak ditemukan
adalah jentik nyamuk dari genus Aedes yaitu sebanyak
23 jentik nyamuk.

4. Warga yang menggunakan temephos di RW 04 kurang


dari 50%.

5. Ovitrap yang disimpan dalam waktu seminggu di rumah


warga didapatkan hasil 1,29% yang positif terdapat
jentik nyamuk.
5.2 SARAN
1. Para kader di RW 04 kelurahan Cibeber, Kota
Cimahi agar lebih sering melakukan pemeriksaan
jentik nyamuk di RW tersebut agar masyarakat
tergerak untuk melakukan kegiatan pemberantasan
sarang nyamuk salah satunya dengan menggunakan
temephos.
2. Warga RW 04 kelurahan Cibeber, Kota Cimahi
diharapkan lebih menjaga kebersihan dan
memelihara lingkungan baik di dalam maupun
luar rumah, serta melakukan pengurasan pada
tempat penampungan air sehingga jumlah rumah
yang bebas dari jentik nyamuk semakin
meningkat.
3. Warga RW 04 kelurahan Cibeber, Kota Cimahi
agar lebih waspada terhadap penyakit demam
berdarah karena genus nyamuk terbanyak yang
didapatkan di RW tersebut adalah Aedes.
Terima Kasih

You might also like