Professional Documents
Culture Documents
SIROSIS HEPATIS
Disusun oleh :
ELFA ALFIYANI, S.Ked
030.12.009
Pembimbing :
dr. Supris Yurit EP, Sp.PD, M.Sc
Di negara maju, sirosis hati merupakan penyebab
kematian terbesar ketiga pada pasien yang berusia
45 – 46 tahun (setelah penyakit kardiovaskuler dan
kanker). Diseluruh dunia sirosis menempati urutan ke
tujuh penyebab kematian. Sekitar 25.000 orang
meninggal setiap tahun akibat penyakit ini.
PENDAHULUAN
Tn. K
Identitas
Pasien Laki-laki
59 tahun 7 bulan
Sunda
14 Mei 1958
Islam
00708522
LAPORAN KASUS
Autoanamnesis Keluhan utama Keluhan
Tambahan
ANAMNESIS
1
1 Hari
Minggu Pasien sudah
SMRS
SMRS memeriksakan
ke RS Fikri
dilakukan
pemeriksaan lab
darah
di rujuk ke RSUD
Karawang
BAK berwarna
Perut terasa kuning seperti
Mual (+) Batuk darah 1 kunyit
kembung Muntah (-) hari SMRS
dan begah
BAB berwarna
hitam
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Riwayat Riwayat
Riwayat Alergi
Dahulu Keluarga Kebiasaan Pengobatan
• Menyangkal • Penyakit • Merokok sejak • Memeriksa ke • Alergi obat
penyakit serupa 20 tahun RS Fikri dan atau makanan
serupa disangkal terakhir dilakukan disangkal
• DM (-) • Gemar pemeriksaan
• HT (-) makanan lab darah
berlemak
(jeroan)
• Konsumsi jamu
bila tidak enak
badan
• Alkohol (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesan sakit : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Kesan Gizi : Gizi lebih
Keadaan lain : Lemah (+), Ikterik (+),
anemis (-), sianosis (-), dyspnoe (-)
Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 98 x/ menit, kuat, isi cukup, ekual kanan
dan kiri, regular
Pernapasan : 22 x/ menit, tipe abdominas torakal,
inspirasi : ekspirasi = 1: 3
Suhu : 37,8º C, axilla (diukur dengan termometer
digital)
Saturasi : 99%
• Normosefal
KEPALA • Deformitas (-)
• Hematoma (-)
• Rambut hitam
RAMBUT • Distribusi merata
• Tidak mudah dicabut
• Simetris
STATUS GENERALIS
MATA •Sklera ikterik (+)
• Normotia
TELINGA • Serumen (+/-)
• Cairan (-)
HIDUNG • Simetris
• Edema (-)
KGB
•Preurikuler, postaurikuler, submandibula,
supraclavicula, axilla, inguinal : tidak teraba
membesar
KULIT
•kuning langsat merata, pucat (-), tampak ikterik (+),
sianosis (-), turgor baik, kering (-), pengisian kapiler
<2 detik
Kanan Kiri
A Tangan (+) (+)
N Akral hangat
Kaki (+) (+)
G
Tangan Normotonus Normotonus
G Tonus otot
O Kaki Normotonus Normotonus
MCH 38 pg 32 – 36 pg
DIAGNOSIS KERJA
• Sirosis Hepatis
• Hipoalbuminemia
PEMERIKSAAN ANJURAN
EKG
Feses lengkap
Endoskopi
PENATALAKSAAN
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Tanggal S O A P
14/12/17 - Perut kencang KU/Kes: TSS/ CM - Sirosis Hepatis - Observasi
- Paha pegal- TD: 110/60 mmHg N: 96 x/ keadaan umum
pegal menit, S: 36.5oC, P: 24 x/m dan tanda vital F
O
- Pinggang sakit 1.Kepala: normocephali - IVFD Aminofusin
- Nafsu makan 2.Mata: CA -/-, SI +/+, mata hepar / 8 jam
-
menurun
BAK seperti
cekung -/-
3.Mulut: bibir kering (-),
-
-
NGT diet cair
Spironolakton L
-
warna kunyit
Batuk darah 3
sianosis(-)
4.Thorax: -
2x100
Propanolol 2x1
L
hari lalu BJI-II reg, m (-), g (-). - Inj Omeprazol
O
W
SN ves rh -/-, wh -/- 2x1
1.Abdomen:Supel. BU (+), NT - Inj Cefotaxim 2x1
U
(-), Shiffting dullness (+) - Pamol 3x1
Ext: Akral hangat, edema (-) - Curcuma 3x1
P
Tanggal S O A P
U
(pitting) - Pamol 3x1
- Curcuma 3x1
-
-
Albumin
TP
P
- Channa 3x2
- USG Abdomen
Tanggal S O A P
16/12/17 - Lemas KU/Kes: TSS/ CM - Sirosis Hepatis - Observasi
TD: 80/50 mmHg N: 56 x/ keadaan umum
menit, S: 36.5oC, P: 20 x/m
1.Kepala: normocephali -
dan tanda vital
IVFD Aminofusin
F
2.Mata: CA -/-, SI +/+, mata hepar / 8 jam O
L
cekung -/- - Spironolakton
3.Thorax: 2x100
L
BJI-II reg, m (-), g (-). - Propanolol 2x1
SN ves rh -/-, wh -/- - Inj Omeprazol
1.Abdomen:Supel. BU (+), NT
(-), Shiffting dullness (+) -
2x1
Inj Cefotaxim 2x1
O
Ext: Edema kedua tungkai
(pitting)
-
-
Pamol 3x1
Curcuma 3x1
W
- Albumin U
P
- TP
- Channa 3x2
Tanggal S O A P
17/12/17 - Lemas KU/Kes: TSS/ CM - Sirosis Hepatis - Observasi
TD: 80/50 mmHg N: 80 x/ - Hipotensi keadaan umum
menit, S: 36.5oC, P: 20 x/m
1.Kepala: normocephali -
dan tanda vital
Loading 500cc
F
2.Mata: CA -/-, SI +/+, mata - IVFD Aminofusin O
L
cekung -/- hepar / 8 jam
3.Thorax: - Spironolakton
L
BJI-II reg, m (-), g (-). 2x100
SN ves rh -/-, wh -/- - Propanolol 2x1
1.Abdomen:Supel. BU (+), NT
(-), Shiffting dullness (+)
- Inj
2x1
Omeprazol
O
Ext: Edema kedua tungkai
(pitting)
-
-
Inj Cefotaxim 2x1
Pamol 3x1
W
- Curcuma 3x1 U
P
Tanggal S O A P
18/12/17 - Lemas KU/Kes: TSS/ CM - Sirosis Hepatis - Boleh Pulang
TD: 80/50 mmHg N: 80 x/ (perbaikan) - Propanolol 2x1
menit, S: 36.5oC, P: 20 x/m
1.Kepala: normocephali
- Spironolakton
2x25mg
F
2.Mata: CA -/-, SI +/+, mata - Curcuma tab 3x1 O
L
cekung -/- - Omeprazol 2x1
3.Thorax: - Chana 3x1
L
BJI-II reg, m (-), g (-).
SN ves rh -/-, wh -/-
1.Abdomen:Supel. BU (+), NT
(-), Shiffting dullness (+)
O
Ext: Edema kedua tungkai
(pitting)
W
U
P
TINJAUAN PUSTAKA
- Suatu Laki-laki : Mikronodular
KLASIFIKASI
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
keadaan Perempuan Makronodular
disorganisasi 1,6 : 1
yang difuse Campuran
dari struktur Usia 30-59
hati tahun (puncak
pada usia 40-
- Akibat nodul 49)
regeneratif
- Dikelilingi
jaringan fibrosis
Belum terlihat Gejala-gejala
DEKOMOENSATA
KOMPENSATA
SIROSIS HATI
SIROSIS HATI
gejala-gejala sudah jelas
yang nyata (ascites,
Ditemukan edema dan
pada ikterik)
pemeriksaan
screening
SECARA FUNGSIONAL
Virus hepatitis (B,C dan D)
Alkohol
ETIOLOGI
Edema
Kegagalan Ikterus
Parenkim
Spider navy
Ginekomastia
Hati Asites
Alopesia pektoraslis
Varises esofagus
Hipertensi Splenomegali
Portal
Kelainan sel darah tepi
(enemia, leukopeni dan
trombositopeni)
Ensefalopati
hepatitis
GEJALA KLINIS
KLASIFIKASI SIROSIS HEPATIS
Perdarahan gastrointestinal
•Hipertensi portal menimbulkan varises oesopagus, dimana suatu saat akan pecah sehingga timbul perdarahan
yang masih.
Koma Hepatikum.
Ulkus Peptikum
Karsinoma hepatosellural
•Kemungkinan timbul karena adanya hiperflasia noduler yang akan berubah menjadi adenomata multiple dan
akhirnya menjadi karsinoma yang multiple.
Infeksi
•Misalnya : peritonisis, pnemonia, bronchopneumonia, tbc paru, glomerulonephritis kronis, pielonephritis, sistitis,
peritonitis, endokarditis, srisipelas, septikema
Penyebab kematian2
KOMPLIKASI
Penatalaksanaan
Pengobatan
Simtomatis Suportif spesifik bila terjadi
komplikasi
Pengobatan
Istirahat Intake adekuat
berdasar etiologi
ANALISA KASUS
Dalam hal ini dapat
diketahui bahwa
kondisi penyakit yang Kondisi pasien dengan keluhan
perut terasa kembung dialami oleh pasien kembung dan begah dapat
dan begah sejak 1 adalah bersifat disebabkan oleh berbagai
minggu SMRS. progresif, dikarenakan macam kelainan / penyakit
hal tersebut memberat tertentu, seperti gangguan
sejak awal timbulnya saluran pencernaan, gangguan
keluhan. sistim hepatobilier, gangguan
sistem berkemih, bahkan hingga
keganasan.
Jika ditinjau dari
perut terasa mual (+) namun
keluhan yang
tidak muntah. Pasien mengaku
menyertai,
mengalami batuk darah pada
dapat dikaitkan
1 hari SMRS, dan BAK berwarna
dengan
kuning seperti kunyit, BAB
manifestasi klinis
berwarna hitam.
dari sirosis hati
Sirosis hati adalah
suatu keadaan
patologis yang
menggambarkan
stadium akhir fibrosis Derajat fibbrosis juga
hati yang dapat diperkirakan
berlangsung selain itu kita dapat menilai
dengan derajat keparahan yang
progresif ditandai menggunakan
dengan distorsi terjadi pada pasien
indeks klinis, seperti dengan tinjauan dari
arsitektur hati dan kombinasi
pembentukan Konsensus Baveno IV yang
pengukuran mengklasifikasikan sirosis
nodulus regeneratif. transaminase, jumlah hati dalam empat stadia
trombosit, dan usia. klinis berdasarkan ada
tidaknya varises, asites, dan
perdarahan varises.
Dari hasil pemeriksaan
penunjang didapatkan
mata terdapat sklera ikterik,
leukositosis 17.8 ribu/µL, anemia
pada abdomen didapatkan
ringan dengan hemoglobin 10.3 Dari hasil pemeriksaan fisik
perut tampak cembung,
g/dL, peningkatan fungsi hati maupun penunjang, hal tersebut
tegang, shiffting dullness (+), dan
dengan nilai SGOT 547.4 u/L dan sesuai dengan manifestasi klinis
pada ekstremitas didapatkan
SGPT 269.2 u/L, serta dari sirosis hepatis
edema pada kedua tungkai
hipoalbuminemia dengan
(pitting).
Protein total 5.13 g/dL dan
albumin 1.87 g/dL.
masih belum dapat diketahui
kemungkinan penyebab terjadinya
kerusakan hati pada pasien ini. Namun
meski belum dapat secara pasti
diketahui penyebabnya.
Albumin merupakan
protein plasma yang
berfungsi guna
Mempertahankan
tekanan onkotik plasma
agar tidak terjadi asites
dimana propanolol atau
Penghambat β non-selektif
Selain itu pada pasien juga (PBNS) merupakan salah satu
diberikan propanolol, landasan pengobatan sirosis
hati, khususnya dalam
mencegah perdarahan akibat
ruptur varises gastroesofagus
Mengingat pengobatan sirosis hati hanya merupakan
simptomatik dan mengobati penyulit, maka prognosa SH bisa
jelek.