You are on page 1of 18

WHAT IS NEUROFEEDBACK?

Nama : Aulia Livia


Pembimbing : Dr. dr. Suzi Yusna Dewi, Sp. KJ (K)
ABSTRAK Keefektifan neurofeedback
dalam pengobatan epilepsy
tidak terkontrol, ADHD,
kecemasan, alkoholisme,
post traumatic stress
disorder dan cedera kepala
• 1960-an akhir; ringan

• Sebagai
metode melatih
kembali Neurofeedback sebagai
pengobatan alternatif untuk
gelombang kesulitan belajar, stroke,
otak depresi, fibromyalgia,
autism, tinnitus, sakit
kepala, masalah pada
keseimbangan fisik dan
peningkatan kinerja puncak
Artikel ini membantu pembaca untuk
memahami,
• Bagaimana neurofeedback bekerja?
• Bagaimana penilaiannya untuk mengindividualisasikan
neurofeedback?
• Secara singkat meninjau bukti pengobatan
neurofeedback pada berbagai kondisi
PENDAHULUAN
■ Pada tahun 1960-an akhir, peneliti menemukan bahwa memungkinnya untuk
merekondisi, melatih kembali atau mempelajari gelombang otak yang berbeda.
■ Pelatihan gelombang ini disebut dengan EEG biofeedback atau neurofeedback
Gelombang Gelombang Gelombang Gelombang
beta (β) alfa (α) theta (θ) delta (δ)

4 – 8 Hz
13 hz 8 – 12 Hz 0.5 – 0.8 Hz

Umumnya mewakili
lamunan, keadaan
pikiran kosong yang
berkaitan dengan
inefisiensi mental
Terkait dengan Berkaitan dengan
keadaan mental keadaan relaksasi dan
pada dasarnya Pada level yang sangat Gelombang yang
Aktivitas intelektual
mewakili pergeseran lambat, gelombang dialami saat tertidur
Fokus konsentrasi otak ke fase diam dan theta mewakili keadaan
bawaan relaks zona transisi antara
bangun dan tidur
APA ITU LATIHAN ■ Mekanisme kerjanya adalah
dengan operant conditioning,
NEUROFEEDBACK? yang secara harfiah adalah
dengan merekondisi dan melatih
kembali otak.
■ Awalnya, perubahan bertahan
sebentar, perubahan akan terjadi
secara bertahap dan kemudian
menjadikannya permanen.
■ Neurofeedback dapat dijadikan
sebagai pengobatan alternative
lain daripada hanya
mengandalkan obat-obatan
juga digunakan untuk
meingkatkan kinerja puncak
pada individu normal dan
atlet.
PENILAIAN SEBELUM LATIHAN
NEUROFEEDBACK
■ Agar pelatihan berhasil dan untuk menghindari reaksi negatif, penting untuk
dilakukannya penialaian dan melakukan pelatihan secara individu terhadap pola
gelombang otak dan gejala khas yang dimiliki.
– Menanyakan pertanyaan mengenai riwayat klinis
– Melakukan tes neuropsikologis dan psikologi
– Melakukan penilaian dan memeriksa pola gelombang otang dengan seksama
dan teliti
dengan menempatkan satu atau dua elktroda pada kulit kepala dan
mengukur pola gelombang otak pada sejumlah area
quantitative electroencephalogram (QEEG) dengan meletakan 19 atau lebih
elektroda di kulit kepala
• Mengevaluasi fungsi gelombang otak seseorang
QEEG • Memakan 1 ½ jam

Penempatan topi yang Mengukur aktivitas


Prosedur menghilangkan
berisi elektroda- elektrik yang datang dari
pola (lain)
elektroda kecil otak

Menentukan secara
Data gelombang otak
ilmiah dan objektif
lain yang didapat
apakah gelombang
kemudian dibandingkan
pasien secara signifikan
dengan database
berbeda dari normal
LATIHAN NEUROFEEDBACK
Dua elektroda diletakan pada kulit Jenis Waktu yang
kepala dan satau atau lebih Pelatihan diperlukan
elektroda diletakan pada telinga
Kecemasan 15-20
atau menit/ sesi
insomnia
Peserta pelatihan biasanya melihat
hasilnya di layar computer dan ADHD atau 40-50
mendengarkan nada audio, kesulitan menit/ sesi
terkadang sambil melakukan sesuatu belajar
seperti membaca

Pelatihan terus-menerus kemudian


akan membentuk pola gelombang
otak yang lebih sehat dan dapat
dipertahankan
ADHD dan Kesulitan Belajar
Menurut penelitian yang dilakukan oleh dr. Lubar (1995), pada sekitar 80% pasien,
neurofeedback dapat secara substansial memperbaikin gejala ADHD dan perbaikan tersebut
dapat dipertahankan

Rossiter dan LaVaque (1995) menemukan bahwa 20 sesi neurofeedback menghasilkan


peningkatan yang sama dengan konsumsi Ritalin dalam kemampuan memperbaiki
konsentrasi

Fuchs dan Rossiter (2005), juga menunjukkan adanya peningkatan yang dihasilkan
neurofeedback dibandingkan dengan konsumsi Ritalin

Monastra dan George (2002), menemukan bahwa neurofeedback dapat menghasilkan


peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan konsumsi Ritalin, bahkan ketika
pengobatan dihentikan
Perbandingan Pengobatan dengan
Neurofeedback
Ulasan terbaru (Drug Effectiveness Review
Project, 2005) mengenai obat untuk
ADD,menyimpulkan bahwa,
Tidak ada bukti keamanan jangka panjang
pada penggunaan obat-obatan untuk
ADHD
Tidak ada bukti yang cukup baik yang
menunjukan bakwa obat-obatn dapat
meningkatkan performa akademis atau
prilaku dalam jangka panjang
Fernandez dkk., (2003) menunjukan
bahwa neurofeedback merupakan
pengobatan yang efekif.
El-Zen dkk., 2005, menemukan Bebas efek samping dan efektif dalam
hanya 3 bulan setelah penggunaan segi biaya
Ritalin, 100% anak mengalami
penyimpangan kromosom yang
dapat meningkatkan risiko kanker
Latihan neurofeedback untuk ADHD dan kesulitan belajar..

– Penurunan impulsive/hiperakif – Peningkatan IQ seteah latihan


neurofeedback antara 9-23 poin IQ
– Peningkatan stabilitas mood
– Memperbaiki pola tidur
– Peningkatan rentang perhatian dan
konsentrasi
– Memperbaiki performa akadmis
– Meningkatkan retensi memori
Epilepsi, cedera otak dan Stroke
■ Pada suatu penelitian, menemukan
■ Serangan epilepsi yang tidak terkontrol bahwa latihan neurofeedback
telah secara efektif dapat diobati dengan menghasilkan rata-tara 70% pengurangan
menggunakan neurofeedback serangan kejang
■ Neurofeedback ternyata sangat ■ Pada kasus dimana epilepsi sulit untuk
membantu untuk semua jenis epilepsi; diatasi secara medis, neurofeedback
serangan grandmal, parsial komplek dan berhasil memberikan kontrol serangan
petit mal (tanpa serangan) pada 82% kasus; seringkali mengurangi
kadar obat-obatan yang dibutuhkan
■ Sebagian besar pasien yang diobati
dengan neurofeedback pada penelitian
yang dilakukan merupakan pasien dengan
epilepsi berat yang dimana treapi obat Walker dan Kozlowski (2005), melaporkan
antikonvulsan tidak mampu mengkontrol pada 10 kasus, 90% diantaranya telah bebas
serangan kejang dari kejang setelah neurofeedback, 10%
diantaranya mereka yang mampu untuk
berhenti mengkonsumsi obat
Alkoholisme dan Penyalahgunaan
Narkoba
Walaupun telah lama tidak
mengkonsumsi, pecandu Cenderung ‘terprogram’
alkohol memiliki kadar berbeda dengan orang
gelombang α dan θ yang lain, yang menyebabkan
rendah dan gelombang β mereka sulit untuk relaks
yang berlebih

Latihan neurofeedbak mengajarkan


para pecandu alkohol untuk mengcapai
pengurangan stress dan menuju
keaaan relaks; dengan meningkatkan
gelombang α dan θ dan menurunkan
gelombang β
Peniston dan Kulkosky (1989)
20% dari kelompok
pecandu alkohol
penerima
pengobatan
Kelompok tradiosional tetap
pecandu dalam keadaan
alkohol parah sadar (tidak mabuk)

Kelompok
kontrol non-
alkoholik
80% kelompok yang
Kelompopk menerima latihan
kontrol neurofeedback tetap
alkoholik yang dalam keadaan
mendapat sadar
perngobatan
tradisional
APLIKASI KLINIS LATIHAN
NEUROFEEDBACK LAINNYA
■ Telah banyak penelitian yang mendukung ■ Neurofeedback juga digunakan untuk,
keefektifan neurofeedback dalam mengobati
– Meningkatkan performa; Performa
– kecemasan musika, Peforma tari
– Depresi
– Pada atlet, ekskutif bisnis, dan untuk
– Sindrom kelelahan kronis peningkatan kognitif dan memori pada
– Gangguan tidur individu normal
– Tourette, OCD – Penggunaan untuk melawan efek
– Autism penuaan yang biasa disebut “pencerah
otak”
– Tremor Parkinson
– Tinnitus
– Masalah keseimbangan fisik, menelan,
tersedak, dan inkontinensia
– Cerebral palsy
EFEK SAMPING, TEMPAT PELATIHAN
DAN MEMILIK PRAKTISI
Efek Samping
Jika latihan tidak
– Lelah diawasi
– Melamun profesional yang
– Cemas berpengetahuan
– Sakit kepala dan bersertifikat
– Kesulitan tidur
– Gelisah
– Mudah marah Setiap orang
membutuhkan
perawatan yang
berbeda

You might also like