You are on page 1of 10

Co-Assistensi Bidang Reproduksi

CORPUS LUTEUM PERSISTEN


(CLP)

IMRAN
NIM. C034 17 1037
CLP

Patogenitas Diagnosa Treatment

↓ PGF2α Anamnesa Injeksi PGF2α


Palpasi perektal Dosis 25 mg
Ultrasonografi atau 250-500 µg
Uji Progesteron IM
Prevalensi

• Berbagai penelitian melaporkan bahwa


prevalensi Corpus Luteum Pesisten (CLP)
berkisar antara 11%, 20% dan 32,69%. CLP
dilaporkan lebih tinggi pada musim semi dan
musim dingin di banding musim panas. Pada
ovarium sebelah kanan dilaporkan terjadi lebih
banyak yaitu (5,1% ) di banding dengan ovarium
sebelah kiri (1,2%) (Mushonga et al., 2017).
PEMBAHASAN KASUS
DESKRIPSI KASUS
a. Signalement
Nama Pemilik : Muh.Syair
Alamat : Desa tungka, enrekang
Nama Hewan :-
Spesies : Sapi
Breed : Limosin
Warna Bulu : hitam
Jenis Kelamin : Betina
Umur : 4,5 tahun
Berat Badan : 245 kg
Tanda Khusus :-
b. Anamnesa
Merupakan persilangan dari sapi FH, 2 kali
melahirkan, umur anak sapi (pedet) berumur 4
bulan yang masih menyusui Pada induknya.

c. Temuan klinis
Pada pemeriksaan perektal, serviks, uterus dan
cornua teraba normal, namun pada ovarium
ditemukan adanya corpus luteum yang tidak
mengalami regresi.
d. Diagnosa
berdasarkan dari anamnesa dan pemeriksaan
klinis sapi tersebut didiagnosa mengalami
Corpus Luteum Persisten.

e. Diagnosa Banding
Kebuntingan dan Kista Ovari

f. Prognosa
Fausta, sapi tersebut bisa dipertahankan
dengan dilakukannya penanganan yang baik,
serta perbaikan manajemen nutrisi pakan.
g. Tindakan Penanganan
Injeksi Hormon PGF2α 5 ml (Capriglandin)
Lampiran

You might also like