You are on page 1of 17

Disusun Oleh :

EDI DARMASUSILO
2016727159
LATAR BELAKANG Hasil studi pendahuluan dari 6 tahun 1992 sampai dengan 1998
guru tentang peran guru dalam mengalami peningkatan kasus pada
Remaja adalah suatu fase
menghadapi siswa SMK yang pelajar dan mekan jiwa dari pelajar
perkembangan yang dinamis
mengalami tawuran dengan maupun dari anggota kepolisian,
dalam kehidupan seorang
menggunakan instrument tetapi pada tahun 2011 mengalami
individu. Masa ini merupakan
kuesioner untuk mengetahui peningkatan tawuran pada pelajar
periode transisi dari masa anak
tingkat stres ringan, sedang, menjadi 339 kasus yang
ke masa dewasa yang ditandai
berat, yaitu 2 orang mengalami menyebabkan 82 anak meninggal.
dengan percepatan
stres ringan, 4 orang mengalami Tetapi pada tahun 2012 enam bulan
perkembangan fisik, mental,
stres sedang. pertama terjadi 136 kasus tawuran
emosional, dan sosial.
dan 12 kasus perkelahian
menyebabkan kematian dan jumlah
Menurut WHO ini meningkat dari tahun sebelumnya
Jumlah Remaja yaitu korban 12 jiwa menjadi 17 jiwa
1,2 milyar atau 18% sejabodetabek.
dari jumlah
penduduk didunia Kenakalan remaja meliputi semua
perilaku yang menyimpang dari
norma-norma hukum pidana yang
Di Indonesia Jumlah remaja tiap 2 tahun mengalami peningkatan dari dilakukan oleh remaja. Jenis
tahun 2006 dan 2008 mencapai 19 juta jiwa. 2008 ke 2010 mengalami kenakalan remaja seperti tawuran
peningkatan cukup tinggi yaitu 171 juta jiwa. Dengan adanya jumlah antar pelajar
tersebut sehingga diperlukan peran dan perhatian orang tuan dan guru
• untuk mengetahui tingkat stres guru
Tujuan
terhadap tawuran pada anak remaja
umum
disekolah menengah kejuruan

• Teridentifikasi karakteristik responden


yaitu guru meliputi umur, jenis kelamin,
pendidikan dan pengalaman kerja di
Tujuan sekolah menengah kejuruan.
khusus • Teridentifikasi tingkat stres guru
terhadap tawuran pada anak remaja
disekolah menengah kejuruan
TINJAUAN TEORI

Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan

Guru dan anak didik berada dalam satu relasi kejiwaan. Keduanya
GURU berada dalam satu interaksi edukatif dengan tugas dan peranan yang
berbeda. Guru yang mengajar dan mendidik dan anak didik yang
belajar dengan menerima bahan pelajaran dari guru dikelas

Menurut peters dan amstrong, membagi tugas dan tanggung jawab


guru menjadi lima katagori yakni guru bertanggung jawab dalam
pengajaran, memberikan bimbingan, mengembangkan kurikulum,
mengembangkan professional guru, membina hubungan dengan
masyarakat
• merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa
yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik,
mental, emosional, dan sosialdan berlangsung pada decade
Remaja kedua masa kehidupan

• mengacu kepada suatu rentang prilaku yang luas, mulai dari


perilaku yang tidak dapat diterima secara social (seperti
bertindak berlebihan di sekolah), pelanggaran (seperti
Kenakalan melarikan diri dari rumah), hingga tindakan-tindakan
Remaja criminal (seperti mencuri, tawuran)
 Tawuran adalah perkelahian massal yang tiba–tiba terjadi antara kedua masa yang
berselisih
 Hasil penelitian menyatakan bahwa fenomena tawuran siswa penyebabnya antara
lain adalah bullying, faktor lingkungan dan faktor keluarga yang broken home
 Pada tahun 2011 terjadi 339 kasus tawuran yang menyebabkan 82 anak meninggal
dunia
 Peran guru dalam menangani tawuran pada siswanya dapat memberikan solusi
kepada siswa dengan cara siswa yang terpengaruh mengikuti tawuran diberikan
layanan konseling individual
 stres psikologis dan fisik merupakan ketegangan yang disebabkan oleh fisik,
emosi, sosial, ekonomi, pekerjaan atau keadaan, peristiwa, atau pengalaman yang
sulit untuk mengelola atau bertahan (Abdul Nasir dan Abdul Muhith, 2011)

 Menurut Zulfan Saam dan Sri Wahyuni (2014) sumber stressor adalah kegagalan
mencapai tujuan, konflik tujuan, perubahan gaya hidup, stimulasi lingkungan yang
tidak menyenangkan

 Menurut Kusmiyati & Desminiarti dalam Sunaryo (2013) stres dapat diklasifikasikan
sebagai berikut: Stres fisik, stress kimiawi, stress mikrobiologi, stres fungsi
jaringan, stres proses pertumbuhan dan perkembangan, stress psikis/emosional
Kenakalan remaja mengacu kepada suatu rentang prilaku yang luas, mulai dari perilaku yang tidak dapat diterima secara social (seperti bertindak berlebihan di
sekolah), pelanggaran (seperti melarikan diri dari rumah), hingga tindakan-tindakan criminal (seperti mencuri, tawuran)

Penyebab kenakalan remaja Salah satu Factor resiko yaitu


 Factor sekolah Gangguan belajar membaca dan Bahasa sering sulit untuk menumpahkan kemarahannya melalui
 Psikologi orang tua kata-kata, mereka justru langsung bertindak dengan berperilaku anti social. Sekolah menjadi tempat
 Peran keluarga kegagalan dan kekecewaannya, bukan tempat untuk belajar dan memberikan suasana kegembiraan.
 kemelaratan Tanpa asuhan dan bimbingan, mereka akan gagal dalam sekolah, menjadi anak jalanan dan akhirnya
menjadi suatu kenakalan remaja yang serius
Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses
pendidikan. Salah satu komponen penting dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan nasional adalah adanya
guru yang berkualitas, professional dan pengetahuan. Guru
tidak hanya sebagai pengajar, namun guru juga mendidik,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik
Karena banyaknya fungsi dan tanggunggu jawab guru maka terjadi Kelebihan beban (over load). Secara
kuantitatif artinya beban volume pekerjaan melebihi kapasitas kemampuan guru, sehingga guru mudah lelah
dan tegang. Secara kualitatif artinya pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan kemampuan guru sehingga ia
merasa kesulitan menyelesaikannya yang menyita kemampuan kognitif dan teknis

Fungsi dan tanggung jawab guru

1. Guru bertanggung jawab sebagai pengajaran


2. Guru bertanggung jawab memberikan bimbingan
Stres kerja adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi
tuntutan-tuntutan pekerjaannya sehingga ia merasa tidak nyaman
dan tidak senang
stres psikologis dan fisik merupakan ketegangan yang disebabkan oleh
fisik, emosi, sosial, ekonomi, pekerjaan atau keadaan, peristiwa, atau
pengalaman yang sulit untuk mengelola atau bertahan
Kerangka Konsep

Tahap yang penting dalam satu penelitian adalah menyusun kerangka konsep. Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar

dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variable (baik yang diteliti maupun

yang tidak diteliti). Kerangka konsep akan membantu peneliti menghubungkan hasil penemuan dengan teori (Nursalam,

2017).
Skema Kerangka Konsep Penelitian
Tawuran Anak Remaja Di Sekolah
Menengah Kejuruan Tingkat Stres Guru

Data Demografi
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Tingkat pendidikan
4. Lama kerja guru
hipotesis adalah suatu pernyataan asumsi tentang hubungan antara dua atau lebih variabel
yang diharapkan bisa menjawab suatu pernyataan dalam penelitian.

Definisi Operasional

Pada peneliti ini terdapat dua variable yaitu variable independen dan variable dependen. variable

independen yaitu tawuran anak remaja di sekolah menengah Kejuruan. Variable dependen yaitu tingkat

stres guru yaitu stres ringan, stres sedang, dan stres berat.
Variable Independent

No Variable Definisi Operasional Alat dan Cara Hasil Ukur Skala

Ukur Ukur

1 Tawuran Kenakalan remaja Kuesioner Kategori Ordinal

dalam mengacu kepada suatu 1. 1 kali dalam

satu tahun rentang perilaku yang setahun

luas, mulai dari perilaku 2. 2-3 kali dalam

yang tidak dapat setahun

diterima secara sosial 3. 4-7 kali dalam

(seperti bertindak setahun

berlebihan di sekolah), 4. 8-10 kali


hingga tindakan- Setahun
tindakan kriminal

(seperti mencuri,

tawuran).
Variable Dependent

No Variable Definisi Operasional Alat dan Cara Hasil Ukur Skala

Ukur Ukur

1 Tingkat Suatu keadaan saat Responden akan Kuesioner Ordinal

Stres seseoraang merasakan mengisi lembar 1. Stres ringan:

ketidaknyamanan kuesioner 20-40

mental yang 2. Stres sedang:

diakibatkan oleh Respon akan 50-70

perasaan tertekan diberikan 3. Stres berat:

pertanyaan, yang 80-100

terdiri dari 20

pertanyaan.

Menggunakan skala

likert yang masing-

masing jawabanya

adalah:

Skor pernyataan :

Sangat Tidak

Setuju: 1

Tidak Setuju: 2

Tidak Tahu: 3

Setuju: 4

Sangat Setuju: 5
Data Demografi

No Variable Definisi Operasional Alat dan Cara Hasil Ukur Skala

Ukur Ukur

1 Usia Rentang usia dihitung Kuesioner Jumlah usia Rasio

dari hari lahir sampai dalam tahun

dengan pengisian Demografi dalam

quisioner bentuk pernyataan

tertulis

2 Jenis Perbedaan seks dilihat Kuesioner dengan Kategori: Nominal

Kelamin dari segi fisik pilihan: 1. Laki-laki

1. Laki-laki 2. Perempuan

2. Perempuan

Sesuai dengan

kuesioner di dalam

bentuk pernyataan

tertulis

3 Tingkat Pendidikan terakhir Kuesioner Dengan tingkat Ordinal

Pendidik pendidikan:

an 1. SMA

2. S1

3. S2

4 Lama Serangkaian segala Kuesioner Kategori Ordinal

kerja sesuatu berkaitan 1. 0-5 tahun

guru dengan pengalaman 2. 5-10 tahun

yang sudah dialami 3. 10-15 tahun


Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui

tingkat stres guru terhadap tawuran pada anak remaja di sekolah menengah kejuruan.

Penelitian cross-sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variable independen
dan dependen dinilai secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut

Tempat dan Waktu Penelitian

1. Lokasi ?

2. Waktu : akan dilakukan di Bulan Januari 2018, di minggu I dan II


Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah guru di Sekolah Menengah Kejuruan.

Sample adalah seluruh dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

Penelitian ini menggunakan teknik sampling kuota (menurut Saban Echdar, 2017).
Alat Pengumpulan Data

Kuesioner yang digunakan oleh peneliti menggunakan skala likert yang dirancang oleh Standard Process yang telah di modifikasi

oleh peneliti berdasarkan jumlah pertanyaan. Untuk mengidentifikasi tingkat stres. Skala likert yang berisi 20 pertanyaan yang

menggambarkan keadaan dan tingkat stres seseorang. Sedangkan untuk tawuran mengggunakan kueisoner yang telah di buat oleh

peneliti. Untuk kuesioner tingkat stres dan tawuran belum dilakukan uji validitas dan akan dilakukan uji validitas Yang akan di

lakukan uji coba pada 8 guru di SMK SATRIA JAKARTA

Ada 4 tahap dalam pengolahan data yang harus dilakukan yaitu :

1. Editing.

2. Coding

3. Processing

4. Cleaning
Etika Penelitian

Pada proses penelitian, peneliti mengajukan permohonan izin kepada Sudin dan Kepala

Sekolah yang terkait untuk mendapatkan persetujuan, kemudian kuesioner diberikan kepada

responden yang diteliti dengan menekankan pada masalah yang meliputi:

1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Autonomy)

2. Kerahasiaan (Confidentiality)

3. Keadilan (Justice)

You might also like