Professional Documents
Culture Documents
Definisi :
-. Ketidak mampuan ginjal untuk
mempertahankan keseimbangan dan
integritas tubuh yang muncul secara
bertahap sebelum terjun ke fase
penurunan faal ginjal tahap akhir.
-. Penurunan semua faal ginjal secara
bertahap, diikuti penimbunan sisa
metabolisme protein dan gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit.
Klasifikasi derajat Derajat LFG
penurunan faal A Normal
ginjal berdasarkan
laju filtrasi B 50 – 80 %
glomerulus (LFG) normal
C 20 – 50 %
normal
D 10 – 20 %
normal
E 5 - 10 % normal
F < 5 % normal
Hubungan antara penurunan LFG dan gambaran
klinis :
3. Kelainan mata
Kelainan retina (retinopati) mungkin disebabkan
oleh hipertensi / anemia. Penimbunan / deposit
garam kalsium pada conjunctiva menyebabkan
gejala red eye sindrome akibat iritasi dan
hipervaskularisasi.
4. Kelainan kulit
Kulit biasanya kering dan bersisik, tidak jarang
dijumpai timbunan kristal urea pada kulit muka
(Urea Frost).
Easy bruishing diduga berhubungan dengan
gangguan faal trombosit dan kenaikan
permeabilitas kapiler – kapiler pembuluh darah.
4.Hipertensi berat
Hipertensi berat yang tidak terkontrol dapat
menyebabkan perubahan dinding
pembuluh darah arteriol (arteriol fibrinoid
necrosis) dan akan memperburuk faal
ginjal.
5. Hipokalemia
Hipokalemia dapat disebabkan beberapa faktor,
antara lain:
-. Kehilangan kalium K+ melalui saluran cerna.
Misal : muntah, diare, aspirasi getah lambung
dan enterostomi.
-. Kehilangan melalui urin setelah pemberian
diuretika kuat, hiperaktif kelenjar adrenal, dan
sindrom Fanconi.
Gambaran klinis
Gambaran klinis gejala akut pada
penyakit ginjal kronis tergantung
pada 3 faktor berikut :
1.Derajat penurunan faal ginjal , laju
filtrasi glomerulus (LFG)
2.Penyakit dasar ginjal
3.Faktor – faktor pemburuk faal ginjal
Gambaran klinis gejala akut penyakit ginjal kronis terdiri dari 2 tipe :
1. Tipe kering
a. Gambaran klinis
- Oliguri (anuria)
- Dehidrasi
- Hipotensi
- Febris / suhu normal
- Kesadaran menurun / koma
b. Penyakit dasar
- Penyakit ginjal polikistik
- Nefropati kronis asam urat
- Nefropati obstruktif kronis intrarenal (nefrolitiasis)
c. Faktor pemburuk faal ginjal
- Natriuresis
- Urosepsis
- Septik shock
- Kolik ginjal disertai obstruksi uropati bilateral / unilateral
- Iatrogenik (pembedahan, antibiotika yang nefrotoksik,NSAIDs)
2. Tipe basah
a. Gambaran klinis menyerupai sindrom nefritik
akut
- Oliguri
- Hipertensi berat
- Bendungan paru akut
- Kardiomegali
- Kenaikan tekanan vena jugularis
- Hepatomegali
- Muka sembab, asites, sembab tungkai
- Asidosis
- Kesadaran menurun
b. Penyakit dasar ginjal
Penyakit parenkhim ginjal dengan kecenderungan
retensi natrium (Na+) :
- Glomerulopati idiopati
- Nefropati imunoglobulin – A
- Nefropati diabetik
B. Penyakit dasar
- Analisis urin
- Asam urat serum
- USG ginjal dan saluran kemih (prostat)
- CT scan ginjal
- Nefrotomogram
c. Faktor pemburuk faal ginjal
- Elektrolit terutama Na+ dan K+
serum dan urin
- Biakan darah
- Hb dan jumlah lekosit
- Pencitraan ginjal (foto polos perut,
USG, CT scan)
2. Tipe basah
a. Gambaran klinis
- Analisis urin rutin
- Ureum dan kreatinin serum
- Elektrolit dan analisis gas darah
- Foto thoraks
- EKG
b. Penyakit dasar ginjal
- Analisis urin rutin
- Proteinuria kwantitatif selama 24 jam
- Profil imunoglobulin dan komplemen
- Imunodiagnosis
- Gula darah
c. Faktor pemburuk faal ginjal
- Analisis urin
- Ekhokardiogram
- Profil lipid
Diagnosis Banding
1. Stadium terminal dari gagal ginjal kronis
Gambarannya sangat kompleks dengan
sindrom uremia : perikarditis, paru
uremi, neuropati perifer, anemia berat
disertai pendarahan saluran pencernaan,
koma
2. Gejala akut pada gagal ginjal kronis
3. Gagal ginjal akut / nekrosis akut tubular
Pengobatan pasien dengan nekrosis akut
tubular biasanya jarang dijumpai anemia
/ hipertensi
Pengobatan
1. Tipe kering
a. Rehidrasi dengan garan fisiologis
b. Koreksi gangguan elektrolit dan asidosis
c. Kendalikan infeksi dengan antibiotika
spektrum luas
d. Dianjurkan dialisis peritoneal profilaksis
dengan panduan venous pressure (CVP)
e. Koreksi faktor pemburuk faal ginjal
- Hentikan obat – obatan nefrotoksik
- Pembedahan bila uropati obstruksi (batu
ureter)
2. Tipe basah
a. Koreksi asidosis dan hiperkalemia
b. Kendalikan hipertensi
c. Forced diuresis dengan furosemid takaran
tinggi
d. Dialisis
- Hemodialisis
- Dialisis peritoneal
e. Koreksi faktor pemburuk faal ginjal
- Penyakit jantung hipertensif
- Penyakit jantung aterosklerosis
- Antibiotika untuk ISK rekuren
Prognosis
Tergantung tipe gambaran klinis dan faktor
pemburuk faal ginjal.
Umumnya tipe kering lebih baik dari tipe
basah. Prognosis tipe basah lebih buruk
terutama bila disertai penyakit jantung
aterosklerosis dan hipertensi maligna yang
refrakter terhadap obat antihipertensi.
Umumnya pasien cepat terjun ke fase
gagal ginjal terminal dan menjalani proses
dialisis.