Professional Documents
Culture Documents
Teknik Lahan
Urug TLI-354
Dosen:
Slamet Raharjo, Dr. Eng.
Kuliah 7
Pengelolaan Lindi
(Leachate)
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
PENGERTIAN LINDI
Lindi atau leachate dapat didefenisikan sebagai limbah
cair yang timbul akibat masuknya air eksternal ke dalam
timbunan sampah, melarutkan dan membilas materi-
materi terlarut, termasuk juga materi organik hasil
proses dekomposisi biologis
Komponen sisa makanan, kayu,dan kertas
Dapat terbilas dalam lindi:CO2, asam organik, fenol, N-NH4, N-NO2,
N-NH3, SO4, fosfat, karbonat dsb
Sbg protoplasma mikrobial: C, NH4, P dan K
Muncul ke atmosfer sbg: CO2, CH4, volatil berantai pendek dari asam
lemak, NH3, H2S, merkaptan dsb
Komponen plastik dan karet
Plastik tidak terdegradasi
Karet sintetis tidak terdegradasi
Karet alamiah terdegradasi secara lambat
Komponen Kain dan tekstil
Materi-materi sintetis sulit terdegradasi
Sbg biomassa: NH4, S, C, P dan K
Terlarut dalam lindi: CO2, asam-asam organik, fosfat, N-NH4, N-NO2,
N-NH3
Muncul sbg gas: CO2, CH4, asam-asam volatil, NH3, H2S, merkaptan
dsb
Komponen Logam
Berbentuk oksida logam : Al2O3, Al(OH)3, CrO2, CrO3, HgO, dsb
Terlarut dalam lindi: senyawa sulfat dari Ca, Mg, senyawa bikarbonat
dari Fe, Ca, Mg serta senyawa oksida dari Sn, Zn, Cu, dst
KUANTITAS LINDI
Kuantitas lindi tergantung pada banyaknya air yang
masuk dari luar (sbgn besar dari hujan) dan aspek
operasional spt aplikasi tanah penutup, kemiringan
permukaan, kondisi iklim, kemampuan tanah dan
sampah untuk menahan uap air
Air eksternal yang masuk ke dalam timbunan sampah
tersebut melalui dua jenis media, yaitu:
Tanah penutup akan langsung berinteraksi dengan udara luar dan
akan menentukan jumlah infiltrasi air ke lapisan di bawahnya
Timbunan sampah itu sendiri, yang mempunyai kemampuan cukup
besar dalam menahan kelembaban akan menentukan jumlah dan
waktu pertama kali lindi muncul
KUALITAS LINDI
Kualitas lindi tergantung pada:
Variasi dan proporsi komponen sampah yang ditimbun
Umur timbunan
Pola operasional
Waktu dilakukannya sampling
• Alkalinitas
adalah kapasitas air lindi untuk menetralkan tambahan asam tanpa
penurunan nilai pH dari lindi.
Alkalinitas berkaitan dengan keberadaaan garam-garam karbonat,
sulfat, klorida, fosfat dan lain-lain pada lindi
Biochemical Oxygen Demand (BOD)
BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk mengoksidasikan zat organik secara
biokimia dalam kondisi aerob.
Dalam lindi keberadaan BOD sangat dipengaruhi oleh adanya
sampah organik
Logam-Logam Berat
Di dalam lindi terkandung logam-logam berat seperti Fe, Pb,
Zn, Mn, Na, Ca, Kalium dan lain-lain sebagai akibat dari
degradasi sampah yang ada di TPA
KARAKTERISTIK BIOLOGI
Bakteri Coli
Bakteri Coli terdapat dalam tubuh
manusia dalam jumlah yang besar.
Indikator Bakteri Coli umum dipakai
karena jika pada suatu lindi sudah
ada Bakteri Coli berarti air tersebut
juga telah mengandung bakteri
pencemar lainnya.
TAHAPAN DEGRADASI SAMPAH
DI TPA
Tahap degradasi sampah yang terjadi selama
pengoperasian TPA, dapat dibagi menjadi lima
fase/tahap.
Durasi untuk masing-masing fase ini tergantung kepada
distribusi kandungan organik di landfill, ketersediaan
nutrien dan kelembaban sampah.
Fase yang terjadi akan mempengaruhi kualitas lindi yang
dihasilkan oleh suatu landfill.
Fase- I Initial Adjusment Phase ( Fase
Awal)
Pada fase ini, komponen organik biodegradabel
dalam sampah mengalami dekomposisi oleh
mikroorganisme, yang terjadi pada kondisi aerob
karena sebagian kecil udara terperangkap di
dalam landfill.
Fase - II Transition Phase (Fase Transisi)
Pada fase II, kandungan oksigen mulai menurun
dan kondisi anaerob mulai terbentuk. pH lindi
pada fase ini menurun dengan terbentuknya
asam organik dan meningkatnya konsentrasi CO2
pada landfill.
Fase - III Acid Phase (Fase Asam)
Aktivitas mikroorganisme pada tahap ini semakin
meningkat dengan jumlah asam organik semakin
tinggi dan jumlah gas hidrogen mengalami
penurunan. pH lindi turun sampai kurang dari 5,
nilai BOD5, COD dan daya hantar listrik
meningkat selama fase ini.
Fase - IV Methane Fermentation Phase
(Fase Fermentasi Metan)
Pada fase ini, mikroorganisme akan mengubah
asam dan gas hidrogen yang terbentuk pada
fase asam menjadi CH4 dan CO2. pH lindi kembali
naik pada range 6,8-8. Seiring peningkatan pH,
maka nilai BOD-5,COD, logam berat dan daya
hantar listrik akan berkurang.
Fase - V Maturation Phase (Fase Maturasi)
Fase ini terjadi setelah material organik
biodegradabel dikonversi menjadi CH4 dan CO2
pada fase sebelumnya. Pada fase ini jumlah gas
yang dihasilkan berkurang secara signifikan
karena sebagian besar nutrien telah terbawa
oleh lindi selama fase IV dan kandungan substrat
yang tinggal dalam landfill adalah yang bersifat
slowly biodegradable. Sejumlah gas N2 dan O2
mulai ditemukan pada fase ini dan kandungan
lindi akan terdiri dari zat organik non
biodegradable yang sulit diolah secara biologi
Hubungan Fase Perkembangan TPA
dengan Karakteristik Lindi
PRODUKSI LINDI
Produksi lindi bervariasi tergantung pada kondisi
tahapan pengoperasian lahan urug, yaitu :
Setelah pengoperasian selesai (tertutup seluruhnya).
Dalam kondisi ini sampah telah dilapisi tanah penutup akhir. Tanah
penutup akhir berfungsi untuk mengurangi infiltrasi air hujan,
sehingga produksi lindi juga akan berkurang.
Dalam tahap pengoperasiannya (terbuka sebagian)
Pada tahapan ini bagian-bagian yang belum ditutup tanah penutup
akhir, baik lahan yang sudah dipersiapkan maupun sampah yang
hanya ditutup tanah penutup harian, akan meresapkan sejumlah
hujan yang jauh lebih besar.
KRITERIA SALURAN PENGUMPUL LINDI
Saluran Sekunder:
Dipasang memanjang ditengah blok/zona penimbunan
Menerima lindi dari dasar landfill dengan kemiringan
minimal 2%
Saluran Primer:
Dapat dihubungkan dengan hilir saluran sekunder oleh
bak kontrol yang dapat berfungsi pula sebagai ventilasi
yang dikombinasikan dengan pengumpul gas vertikal
Pipayang digunakan dapat berupa rangkaian pipa PVC
berlubang dengan diameter lubang 8 mm dan jarak antar
lubang 5 cm (kecuali dari pipa ke bak pengumpul lindi)
TIPE PEMASANGAN SALURAN
PENGUMPUL LINDI
Dapat berupa:
Pola tulang ikan
Pola garis lurus
SYARAT PENGALIRAN LINDI
Gravitasi
Kecepatan pengaliran 0,6 – 3 m/detik
4Qf
D=
πVf
dimana:
D = diameter pipa (m).
Qp = debit maksimum (m3/dt).
Qf = debit lindi (m3/dt). .
Vf = kecepatan pengaliran lindi (m/dt).
PENENTUAN KEMIRINGAN PIPA
LINDI
• Kemiringan pipa lindi dihitung mengunakan
persamaan Manning :
2
S = Vf . n
(D ) 2 / 3
4
dimana:
S = kemiringan pipa (m/m).
n = koefisien kekasaran,
untuk pipa PVC nilai n = 0,011 (Metcalf, 1990).
PENAMPUNG LINDI
Lindi yang mengalir dari pipa primer dapat ditampung pada
bak penampung lindi, sebelum ke pengolahan lindi
Kriteria desain bak penampung lindi:
• Lahan sanitasi/biofilter
– Mengacu pada kemampuan tanah dan tanaman (land limiting
constituents) dalam menetralisir pencemar
– Dibutuhkan pengaturan beban masuk ke fasilitas pengolah
lindi, misal dgn resirkulasi lindi ke timbunan sampah
ALTERNATIF SISTEM PENGOLAHAN
LINDI DI INDONESIA (DEP. PU, 2006)
** tergantung kondisi iklim; *** nilai tipikal, nilai yang lebih tinggi telah diterapkan pada beberapa lokasi .
KRITERIA TEKNIS PENGOLAHAN LINDI
ALTERNATIF 2
Proses Pengolahan
Kriteria
Anaerobik Fakultatif1 Maturasi Wetland
Fungsi Removal BOD yang relatif Removal Removal Removal BOD,
tinggi (>1000 mg/L), BOD mikroorganisme removal nutrien
sedimentasi,stabilisasi patogen,
efluen nutrien
Removal BOD 50 – 85 70 – 80 60 – 89 -
(%)
Waktu detensi 20 – 50 5 – 30 7 – 20 4 – 15
(hari)
Keterangan: 1 kedalaman air untuk tipe FWS (Free Water Flow System);
2 kedalam air untuk tipe SPS (Subsurface Flow System);
3 tumbuhan yang bisa digunakan: A. microphylla, enceng gondok, rumput gajah
KOMBINASI PROSES PENGOLAHAN
ANAEROBIK – AEROBIK,
untuk lokasi dengan ketersediaan lahan yang
terbatas, yaitu kombinasi antara Anaerobic Baflled
Reactor (ABR) dengan Aerated Lagoon (Alternatif 3).
Proses Pengolahan
Kriteria
ABR Aerated Lagoon Pemisahan padatan
Fungsi Removal BOD yang relatif Removal BOD Removal solid
tinggi (>1000 mg/L),
sedimentasi,stabilisasi
efluen
Kedalaman (m) 2–4 1,8 – 6 3 –5
Removal BOD (%) 70 – 85 80 – 95 -
Waktu detensi (hari) 1–2 3 – 10 0,06 – 0,125
Organic Loading Rate 4 – 14 0,32 – 0,64 0,5 – 5 kg/ m2 jam
(kg/Ha hari)
Hydraulic Loading Rate 16,8 – 38,4 - 8 – 16
(m3/ m2 hari)
pH 6,5 – 7,2 6,5 – 8,0 -
Bahan Beton bertulang – bata Pasangan batu Pasangan batu
PENGOLAHAN DENGAN PROSES
FISIKA-KIMIA-BIOLOGI
Pengolahan ini dapat digunakan apabila
dikehendaki kualitas efluen lindi yang lebih baik
sehingga dapat digunakan untuk proses
penyiraman, atau pembersihan peralatan dalam
lokasi TPA atau dibuang ke badan air Kelas II
(PP No.82 tahun 2001).
Kombinasi sistem pengolahan yang digunakan :
Proses Koagulasi – Flokulasi, Sedimentasi, Kolam
Anaerobik atau ABR (alternatif 4)
Proses Koagulasi – Flokasi, Sedimentasi I,
Aerated Lagoon, Sedimentasi II (alternatif 5)
KRITERIA TEKNIS PENGOLAHAN LINDI
ALTERNATIF 4
Proses Pengolahan
Kriteria Koagulasi –
Sedimentasi Anaerobik Pond ABR
Flokulasi
Fungsi Pembentukan Removal flok Removal BOD yang Removal BOD yang
flok padatan relatif tinggi relatif tinggi (>1000
padatan (>1000 mg/L), mg/L), sedimentasi,
sedimentasi, stabilisasi efluen
stabilisasi efluen
Kedalaman (m) - 3–5 1 – 1,5 2–4
Removal BOD (%) - - 50 – 85 70 – 85