You are on page 1of 19

KU, TTV, VAS, dan GCS

KU

1. RINGAN
- Kesadaran Penuh
- Tanda-tanda vital stabil
- Pemeuhan kebutuhan mandiri
2. SEDANG
- Kesadaran penuh s/d apatis
- Tanda-tanda vital stabil
- Memerlukan tindakan medis
- Memerlukan observasi
- Pemenuhan kebutuhan dibantu
3. BERAT
- Kesadaran penuh s/d somnolen
- Tanda-tanda vital tidak stabil
- Memakai alat bantu organ vital
- Memerlukan tindakan pengobatan & tindakan yang intensif
- Memerlukan observasi yang ketat
- Pemenuhan kebutuhan dibantu seluruhnya
MACAM TINGKAT KESADARAN

• KOMPOS MENTIS, yaitu sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun terhadap
lingkungannya. pasien dapat menjawab pertanyaan pemeriksa dengan baik.

APATIS, yaitu keadaan di mana pasien tampak segan dan acuk tak acuh terhadap
lingkungannya.

DELIRIUM, yaitu penurunan kesadaran disertai kekacauan motorik dan siklus tidur bangun
yang terganggu. Pasien tampak gaduh gelisah, kacau, disorientasi dan meronta-ronta.

SOMNOLEN (letergia, obtundasi, hipersomnia), yaitu keadaan mengantuk yang masih


dapat pulih bila dirangsang, tetapi bila rangsang berhenti, pasien akan tertidur kembali.

SOPOR (stupor), yaitu keadaan mengantuk yang dalam, Pasien masih dapat dibangunkan
dengan rangsang yang kuat, misalnya rangsang nyeri, tetapi pasien tidak terbangun
sempurna dan tidak dapat memberikan jawaban verbal yang baik.

SEMI-KOMA (koma ringan), yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberikan respons
terhadap rangsang verbal, dan tidak dapat dibangunkan sama sekali, tetapi refleks (kornea,
pupil) masih baik. Respons terhadap rangsang nyeri tidak adekuat.

KOMA, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, tidak ada gerakan spontan dan tidak
ada respons terhadap rangsang nyeri.
• Sinkop, yaitu penurunan kesadaran sementara (transient) yang
biasanya berhubungan dengan penurunan aliran darah di otak.
TANDA-TANDA VITAL

• Tanda-tanda Vital, antara lain :


1. Tekanan Darah (mmHg)
2. Nadi (x/menit)
3. Suhu ( Celcius)
4. Pernafasan/Respiratory Rate (x/menit)
TEKANAN DARAH

• Adalah kekuatan yang mendorong darah terhadap dinding arteri,


Tekanan ditentukan oleh kekuatan dan jumlah darah yang dipompa,
dan ukuran serta fleksibilitas dari arteri,
• diukur dengan alat pengukur tekanan darah dan stetoskop
• Tekanan darah terus-menerus berubah tergantung pada aktivitas,
suhu, makanan, keadaan emosi, sikap, keadaan fisik dan obat-obatan.
• Bila ada kelainan jantung atau kelainan pembuluh darah, maka
tekanan darah harus diukur baik pada lengan kanan maupun lengan
kiri.
• Tekanan darah normal
Sistolik : 90-120mmHg
Diastolik : 60-80mmHg
*Hipotensi : < 90/60mmHg
*Hipertensi : > 120/80 (laki2) ; >110/70 (wanita)
NADI

• Adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri
yang berdasarkan sistole dan diastole dari jantung.
• Denyut nadi adalah jumlah denyut jantung, berapa kali jantung
berdetak permenit.
• Perabaan dapat dilakukan di A. Radialis, A. Brachialis, A. Femoralis, A.
Poplitea, A. Dorsalis Pedis, A. Karotis
• Pada pemeriksaan Nadi yang perlu diperhatikan :
1. Frekuensi nadi
Normal : 60-100x/menit
Takikardia : 100x/menit
Bradikardia : 60x/menit
pada demam tifoid terjadi bradikardia relatif
2. Irama denyut nadi
- Reguler/teratur
- Irreguler/tidak teratur
ex. : atrial fibrilasi, jantung koroner
3. Isi nadi
a. Kecukupannya :
- Pulsus Parvus/kecil
ex. : keadaan perdarahan , infark miokardial, stenosis aorta, dan efusi
perikardial.
- Pulsus Magnus/besar
ex. : keadaan demam, keadaan sedang bekerja keras.
b. Apakah selalu sama (ekual) atau tidak sama (anekual)
- Pulsus Paradoksus : fs. Inspirasi denyut nadi lemah dibandingkan fs. ekspirasi.
- Pulsus Paradoksus dinamikus : fs. Inspirasi dalam denyut nadi lemah dan
kembali normal saat fs. Ekspirasi
- Pulsus Paradoksus mekanikus : seluruh fs. Inspirasi denyut nadi lemah dan
kembali normal saat awal fs. ekspirasi
• 4. Kualitas nadi
- Pulsus Celer (Abrupt pulse)
bila tekanan nadi besar maka pengisian dan pengosongan nadi akan
berlangsung mendadak
- Pulsus Tardus (Plateu pulse)
bila pengisian dan pengosongan berlangsung lambat
ex : stenosis aorta
SUHU

• Adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda.


• Alat yang digunakan sehari-hari adalah thermometer
• Normalnya : 36-37 C
• Hypopirexia : < 36 C
• Demam : 37,5-38 C
• Febris : 38-39 C
• Hyperpirexia : > 40 C
• Tempat pengukuran meliputi :
- Rektum (2-5menit)
- Mulut dibawah lidah (10 menit)
- Aksila (15 menit)
Stadium Prodromal : stadium peningkatan suhu dari suatu penyakit
Stadium Rekonvalesensi : stadium penurunan suhu dari suatu penyakit
Frekuensi Pernafasan

• Adalah jumlah seseorang mengambil nafas per menit.


• Respirasi dapat meningkat saat demam, berolahraga, emosi.
• Ketika memeriksa pernafasan yang paling penting diperhatikan juga
apakah seseorang memiliki kesulitan bernafas.
• Normal :
Dewasa : 16-20x/menit
Lansia : 14-16x/menit
• Tachypneu: > 20 x/menit
• Bradipneu : <16x/menit
• Dyspneu : kesulitan bernafas atau sesak napas (cuping hidung,
retraksi suprasternal, dapat disertai sianosis & tachypnea)
• Hiperpneu : pernapasan dalam
ex : asidosis, anoksia
• Hipopneu : pernapasan dangkal
• Ortopneu : sesak jika berbaring nyaman jika posisi
tegak.
ex : HF, Asma Bronkiale
VAS(Visual Analog Scale)
GCS (Glasgow Coma Scale)

You might also like