You are on page 1of 30

Kelompok 1:

M. Nanda A.P (5552160010)


Putri Adelia (5552160019)
Assyifa Puspa H (5552160028)
M. Diffarhan S.Y (5552160033)
“KARAKTERISTIK
LINGKUNGAN BISNIS
GLOBAL”
A. Zaman
Globalisasi
Ekonomi
× Memasuki abad 21, suatu abad yang
diawali dengan globalisasi ekonomi yang
melanda semua negara di dunia.
Globalisasi ekonomi dimungkinkan
dengan semakin luasnya penerapan
teknologi informasi (komputer,
telekomunikasi, dan peralatan kantor
elektronik) dalam semua arena
kehidupan dan kemajuan yang pesat
dalam bidang transportasi.
Proses Globalisasi
Ekonomi

1. Mobilitas
(Jika dimasa lalu, hanya modal yang mengalir
secara lancar dihampir semua pelosok dunia,
globalisasi ekonomi sekarang telah memperluas
proses mobilitas ke angkatan kerja dan ide.)

2. Keserentakan
(Perkembangan pesat telekomunikasi dan
transportasi memungkinkan setiap perubahan di
negara maju hampir secara serentak dapat diikuti
oleh negara-negara lain.)
3. Pencarian Jalan Bebas Hambatan
(Dalam zaman globalisasi ekonomi, proses pencarian jalan bebas
hambatan mewarnai usaha bisnis. Setiap hambatan, baik yang
disebabkan oleh monopoli atau aturan pemerintah, dipecahkan oleh
bisnis melalui pencarian jalan bebas hambatan.)

4. Kemajemukan (Pluralisme)
(Zaman globalisasi ekonomi ditandai dengan meningkatnya proses
kemajemukan, yang menjadikan pusat tidak mampu lagi mengendalikan
semua urusan.)
× Globalisasi ekonomi berdampak
terhadap 3C: customer,
competition, change.
Customer Memegang Kompetisi Semakin
Kendali Bisnis Tajam
Akibat globalisasi Globalisasi ekonomi tidak
ekonomi, terjadi hanya menambah jumlah
pesaing di pasar, namun
pergeseran kekuasaan juga menyebabkan
dalam pasar antara bervariasinya persaingan.
customer dan produsen.

Perubahan Menjadi Berubah


Globalisasi ekonomi
menyebabkan karakteristik
perubahan sangat berbeda
dengan sebelumnya.
Globalisasi ekonomi telah
mengubah sifat perubahan
yang terjadi dalam bisnis.
Perubahan Logika Produsen ke Logika
Customer
Dalam zaman yang di dalamnya customer memegang kendali bisnis,
produsen harus mengubah jalan pikiran mereka ke logika customer dalam
menyediakan produk dan jasa. Berikut ini disajikan perbedaan logika
produsen dan logika customer menurut Rosabeth Moss Kanter dalam
bukunya yang berjudul World Class: Thriving Locally in The Global
Economy.
a) Logika Produsen: mereka membuat produk. Logika Customer: mereka
membeli jasa.
b) Logika Produsen: memaksimalkan return atas sumber daya yang
mereka miliki. Logika Customer: seluruh sumber daya perusahaan
digunakan untuk menghasilkan manfaat bagi customer.
c) Logika Produsen: khawatir tentang kekeliruan yang terlihat. Logika
Customer: mereka meninggalkan produsen karena kekeliruan yang
tidak terlihat.
d) Logika Produsen: teknologi menciptakan produk. Logika Customer:
kebutuhan mereka yang menciptakan produk.
e) Logika Produsen: kegiatan diorganisasikan untuk kenyamanan internal
mereka. Logika Customer: kenyamanan mereka yang perlu
diutamakan.
Prinsip-Prinsip Manajemen Dalam Zaman
Globalisasi Ekonomi

Prinsip-prinsip manajemen dalam zaman globalisasi ekonomi telah


mengalami perubahan sebagaimana diuraikan dibawah ini.
1. Pusat tidak lagi berkuasa penuh. Kompetisi dapat datang dari
manapun, begitu pula dengan peluang.
2. Semua perusahaan, baik besar maupun kecil, akan menjadi
perusahaan global dalam operasi bisnis mereka.
3. Perusahaan akan memfokuskan semua struktur dan proses sistem
manajemen mereka ke customer.
4. Oleh karena lingkungan bisnis global sangat turbulen (sebagai akibat
dari kompetisi yang semakin tajam dan perubahan yang telah
berubah), posisi kompetitif perusahaan hanya dapat dicapai melalui
kemajuan berkelanjutan (continuous improvement) terhadap sistem
dan proses yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan
value bagi customer.
ZAMAN
TEKNOLOGI
INFORMASI
Tren Pergeseran dari Hard
Automation Technology ke
Teknologi Informasi

• Smart technology tidak


menentukan apa yang harus
dikerjakan oleh pekerja,
apalagi menentukan
bagaimana mengerjakannya.
Dengan demikian, smart
technology hanya akan
produktif jika dimanfaatkan
oleh smart people.
Tren Pergeseran ke Knowledge-Based Works

Smart technology hanya akan


produktif di tangan pekerja yang
memiliki pengetahuan memadai.
Dengan smart technology, kreativitas
karyawan dalam menghasilkan value
bagi customer akan terpacu dan
meningkat, sehingga produk dan
jasa yang dihasilkan oleh karyawan
akan sarat dengan kandungan
pengetahuan. Dengan kandungan
pengetahuan memadai, produk dan
jasa akan mampu bersaing di pasar
global
Tren Pergeseran ke Responsibility-
Based Organization

Di dalam information-based organization,


setiap karyawan bertanggungjawab atas
jalannya perusahaan. Mereka dapat
memberikan kontribusi dalam pencapaian
tujuan organisasi secara keseluruhan,
melalui pengambilan keputusan berdasarkan
informasi yang dapat mereka akses dari
shared database. Oleh karena itu,
information-based organization sering kali
disebut dengan responsibility-based
organization
Perdagangan Berjalan Melalui Jalan
Raya Elektronik

Transaksi bisnis menjadi tidak lagi dilaksanakan


melalui kertas, namun dilaksanakan sepanjang jalan
raya elektronik, dengan memanfaatkan share
database, electronic fund transfer, electronic data
interchange, electronic commerce.
Kekayaan Lebih Banyak Dihasilkan dari
Human Assets Dibandingkan dari Financial
Assets

Dalam zaman teknologi


informasi, kekayaan yang
dapat diciptakan oleh
organisasi terutama berasal
dari human assets, bukan
dari financial assets.

Teknologi informasi hanya dapat


produktif di tangan knowledge
workers. Melalui pengetahuan yang
mereka kuasai, knowledge worker
mendesain produk dan jasa yang
sesuai dengan kebutuhan customer,
serta memasarkan produk dan jasa
tersebut secara efektif.
Intangible Assets Menjadi Kekayaan
Perusahaan yang Paling Berharga

aktiva tidak berwujud ini menjadi


pemacu utama nilai pasar
perusahaan. Aktiva tidak
berwujud tidak dapat dinilai
dengan uang dan tidak dapat
dicantumkan dalam neraca,
namun mempunyai kontribusi
besar dalam menghasilkan nilai
pasar perusahaan.
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN DALAM
ZAMAN TEKNOLOGI INFORMASI

2. Dampak Penyediaan
1. Dampak Pendayagunaan
Fasilitas Information Sharing
Knowledge Workers
terhadap Prinsip Manajemen
terhadap Prinsip Manajemen
Teknologi informasi
Pendayagunaan knowledge
memungkinkan untuk
berdampak terhadap:
mewujudkan organisasi dengan
• Organisasi
jenjang yang lebih sedikit,
• Pengendalian
memungkinkan hubungan antar
• Sistem wewenang
organisasi perusahaan berjalan
(subsidiarity)
lebih cepat dan harmonis.
3. Kemampuan Teknologi
Informasi untuk Menjadikan
Transaksi Berlangsung pada
Kecepatan Cahaya

Digitalisasi teks, grafik,


uang, saham, obligasi,
dokumen dan lain
sebagainya menyebabkan
transaksi dapat
dilaksanakan secara maya
namun nyata, sehingga
transaksi bisnis dapat
terlaksana pada kecepatan
cahaya.
ZAMAN STRATEGIC QUALITY
MANAGEMENT

1. Zaman Inspeksi
Jika terjadi penyimpangan atribut produk
yang dihasilkan dari atribut standar,
Departemen Inspeksi tidak dapat mendeteksi
apakah penyimpangan tersebut disebabkan
oleh penyimpangan dalam proses atau hanya
penyimpangan yang bersifat kebetulan.

2. Zaman Pengendalian Kualitas Secara


Statistik Departemen Inspeksi
dilengkapi dengan alat dan metode statistik
dalam mendeteksi penyimpangan yang terjadi
pada atribut produk yang dihasilkan proses
produksi.
3. Zaman Jaminan Kualitas (Quality Assurance Era)
Konsep kualitas mengalami perluasan dari konsep
yang sempit, hanya terbatas pada tahap produksi, ke tahap
desain dan koordinasi dengan Departemen Jasa.

4. Zaman Manajemen Kualitas Secara Strategik (Strategic


Quality Management Era)
Penanganan kualitas produk dalam zaman ini
mengakomodasi semua unsur-unsur penanganan kualitas
yang dikembangkan di zaman sebelumnya, dimana tidak
lagi terbatas pada kepentingan internal perusahaan, namun
sudah mulai memasukkan kebutuhan customer di dalam
penanganan kualitas.
Untuk pertama kalinya dalam
sejarah penanganan kualitas, Penanganan kualitas produk
keterlibatan manajemen dalam zaman strategic
puncak sangat besar dan quality management ini
menentukkan dalam mengakomodasi semua
menjadikan kualitas yang unsur-unsur penanganan
dapat menempatkan kualitas yang dikembangkan
perusahaan pada posisi di zaman sebelumnya.
kompetitif.
Zaman Manajemen Kualitas
Secara Strategik (Strategic
Quality Management Era)
Konsep kualitas produk tidak
terbatas pada kepentingan Konsep kualitas produk tidak
internal perusahaan, namun lagi terbatas pada
sudah mulai memasukkan kepentingan internal
kebutuhan customer di dalam perusahaan, namun sudah
penanganan kualitas. karena mulai memasukkan
itu, kualitas produk menjadi kebutuhan customer di dalam
tanggung jawab setiap orang penanganan kualitas.
di dalam organisasi
Prinsip-prinsip Manajemen Dalam Zaman Strategic
Quality Management

Value-
Keunggulan
based Kompetitif
Strategy

Oleh karena kualitas telah menjadi Dalam zaman strategic quality


kepentingan manajemen puncak sampai management, keunggulan
dengan karyawan, strategi yang dipilih kompetitif perusahaan diperoleh
perusahaan tidak lagi diarahkan untuk dengan:
mengalahkan pesaing, namun untuk (1) menyediakan value terbaik
menghasilkan value terbaik bagi bagi customer, dan (2)
customer.Dalam zaman strategic menjadikan organisasi unggul
quality management, kualitas dikelola (distinct) dari pesaing.
secara strategik.
Revolusi di
Inggris.

Revolusi di
Amerika

Zaman Revolusi
Manajemen Revolusi sejak
tahun 1945-an
sampai
sekarang.
Prinsip-prinsip Manajemen dalam Zaman
Revolusi Manajemen

- Dari lingkungan stabil ke lingkungan - Dari kebutuhan tentang


yang turbulen kepastian ke kesediaan untuk
- Dari ukuran dan skala ekonomi menerima keraguan
menuju kecepatan dan kemampuan - Dari reaktif dan penghindaran
untuk merespon risiko ke proaktif dan
- Pergeseran leadership dari puncak ke keberanian menghadapi risiko
leadership dari setiap orang - Dari independensi perusahaan
- Dari kekakuan organisasi ke ke saling ketergantungan
fleksibilitas permanen antarperusahaan
- Dari pengendalian melalui aturan ke - Dari integrasi vertikal ke virtual
pengendalian melalui visi dan values integration
- Dari informasi yang dijaga ketat ke - Dari focus masalah internal ke
information sharing lingkungan kompetitif
- Dari analisis kuantitatif ke kreativitas - Dari keunggulan kompetitif
dan intuisi jangka panjang ke inovasi
berkelanjutan keunggulan
kompetitif
TAHAP
PERGESERAN
PARADIGMA
Paradigma adalah lensa
yang kita gunakan untuk
memandang dunia. Paradigma
juga menentukan sikap dan
tindakan kita terhadap sesuatu.

Paradigma bisnis
adalah cara orang
berpikir dan
melaksanakan bisnis.
Praktik manajemen benar-benar
sesuai dengan prinsip-prinsip
atau kebenaran yang di yakini
oleh masyarakat, antara
Normalcy pemikiran dan tindakan berjalan
normal.

lingkungan bisnis yang dimasuki oleh


perusahaan-perusahaan banyak dijumpai
TAHAP berbagai bukti yang bertentangan dengan
asumsi manajemen tentang lingkungan
PERGESERAN Anomali bisnis yang selama ini digunakan. Realitas
PARADIGMA yang terdapat dalam lingkungan bisnis tidak
lagi sesuai dengan paradigma yang
digunakan.

Dalam tahap ini paradigma yang


Penggantian sebelumnya digunakan untuk
menjalankan bisnis diganti dengan
paradigma baru, kemudian dibangun
prinsip-prinsip manajemen baru yang
sesuai dengan tuntutan lingkungan
bisnis tersebut..
PERGESERAN PARADIGMA
MANAJEMEN YANG SEDANG
BERLANGSUNG SEKARANG
Paradigma baru yang sedang berkembang
(emerging paradigm) dalam manajemen untuk
menghadapi lingkungan bisnis global

cuctomer
organizational
value system
strategy continuous
improvement
Customer value strategy adalah strategi manajemen untuk
menyediakan value terbaik bagi customer untuk menjadikan
perusahaan mampu bertahan dan bertumbuh di dalam
lingkungan bisnis yang dimasukinya. Paradigma cuctomer
value strategy adalah pandangan bahwa satu-satunya
alasan keberadaan bisnis perusahaan adalah customer.

karena dalam lingkungan bisnis di jaman globalisasi ekonomi ini


kompetisi semakin tajam dan perubahan telah mengalami perubahan,
costumer value akan senantiasa mengalami perubahan dengan
pesat. Paradigma contitnuous improvement adalah pandangan bahwa
perusahaan hanya akan mampu bertahan dan bertumbuh dalam
jangka Panjang.

Paradigma organizational system adalah pandangan bahwa untuk


mampu bertahan dan bertumbuh di lingkungan bisnis global, sistem
organisasi perusahaan harus didesain sedemikian rupa sehingga
berorientasi untuk memuasi kebutuhan customer dan untuk
memungkinkan dilaksanakannya improvement berkelanjutan terhadap
sistem dan proses yang digunakan
TERIMA KASIH

You might also like