You are on page 1of 22

PERTOLONGAN PERTAMA DASAR

TERHADAP KORBAN BENCANA GEMPA BUMI


KEPADA ANAK DAN REMAJA
ANGGOTA KELOMPOK 3

1. Purwinanti Putri K (1601460004)


2. Afira Cahyaning A (160460011)
3. Yulione Vicky F (1601460021)
4. Andri Agustin (1601460022)
5. Arumingtyas P (1601460029)
6. Hasrining Tri S (1601460034)
7. Nadya Eka F (1601460040)
GEMPA BUMI
Gempa bumi merupakan gejala alamiah yang berupa
gerakan goncangan atau getaran tanah yang ditimbulkan
oleh adanya sumber-sumber getaran tanah akibat
terjadinya patahan atau sesar akibat aktivitas tektonik,
letusan gunung api akibat aktivitas vulkanik, hantaman
benda langit (misalnya meteor dan asteroid), dan/atau
ledakan bom akibat ulah manusia. (BPNB, 2012)
Macam-Macam Cedera karena
Bencana Gempa Bumi

 Patah Tulang
Terputusnya jaringan tulang, baik seluruhnya atau
hanya sebagian saja.
Penyebab :
Terjadinya gaya yang melebihi kapasitas gaya
elastisitas tulang sehingga jaringan tulang rusak. Gaya
tersebut akibat kekerasan dari luar. Hal ini disebabkan
karena terkena reruntuhan bangunan yang rubuh
akibat bencana gempa bumi.
Tanda dan Gejala
• Terjadinya Perubahan Bentuk pada bagian tubuh yang
patah ( Bandingkan dengan sisi yang lain )
• Daerah yang patah nyeri dan kaku pada saat ditekan
atau bila digerakkan.
• Bagian yang patah membengkak, Memar / Perubahan
Warna.
• Mengalami Fungsi Gerak.
• Terdengan suara berderik.
• Mungkin terlihat bagian tulang yang patah pada luka.
Jenis Patah Tulang

Patah tulang terbuka Patah tulang tertutup


Patah tulang terbuka adalah kasus
Patah tulang tertutup adalah kasus
patah tulang di mana patahan
patah tulang di mana patahan
tulangnya membuat daging dan kulit
tulangnya tidak melukai/merobek
yang ada di sekitar patahan tulang
daging dan kulit yang ada di dekatnya
menjadi sobek terluka
Langkah Penanganan
Patah Tulang Terbuka Patah Tulang Tertutup
Tidurkan korban patah tulang dan ajngan Tidurkan korban patah tulang dan jangan
banyak bergerak yang tidak perlu. Jika banyak bergerak yang tidak perlu. Pasang
darah masih mengalir hentikan pendarahan penyangga tulang yang patah agar patahan
dengan menekan dan mengikat bagian yang tulangnya tidak semakin patah baik dengan
terluka dengan kain bersih. Pasang menggunakan spalk / bidai, tongkat, kayu,
penyangga tulang yang patah agar patahan sapu ijuk, tiang antena, dll yang ringan dan
tulangnya tidak semakin patah baik dengan kuat diikat atau dibalut kuat tetapi tidak
menggunakan spalk / bidai, tongkat, kayu, membuat ikatan atau balutan di bagian
sapu ijuk, tiang antena, dll yang ringan dan yang patah
kuat diikat atau dibalut kuat tetapi tidak
membuat ikatan atau balutan di bagian
yang patah atau terluka
 Luka
Luka yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas
jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan atau injury

Gejala :
• Terbukanya kulit
• Pendarahan
• Rasa nyeri
PENANGANAN LUKA
• Bersihkan luka dengan antiseptic
(alcohol atau boorwater)
• Tutup luka dengan kasa steril / plester
• Balut tekan (jika pendarahannya besar)
• Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk
proses pengeringan luka
Klasifikasi Luka

Luka Terbuka Luka Tertutup


Cedera jaringan lunak disertai Cedera jaringan lunak tanpa
kerusakan / terputusnya jaringan kulit kerusakan/terputusnya jaringan kulit,
yaitu rusaknya kulit dan bisa disertai yang rusak hanya jaringan di bawah
jaringan di bawah kulit kulit
Contoh : luka lecet, luka robek, luka Contoh : luka memar
sayat
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Terhadap Korban Bencana Gempa Bumi

 PEMBIDAIAN
Upaya untuk menstabilkan dan mengistirahatkan
(Immobilisasi) bagian yang cedera
TUJUAN :
• Mencegah pergerakan / pergeseran dari ujung
tulang yang patah
• Mengurangi terjadinya cedera baru di sekitar
bagian tulang yang patah
• Memberi istirahatkan pada anggota badan yang
patah
• Mengurangi rasa nyeri
• Mempercepat penyembuhan
Macam-macam
Bidai

Bidai Bidai
Keras Traksi

Bidai
Gendongan
Improvisasi
PROSEDUR PEMBIDAIAN
1. Siapkan alat-alat selengkapnya
2. Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan
perdarahan dan rawat lukanya dengan cara menutup dengan
kasa steril dan membalutnya
3. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah.
Sebelum dipasang, diukur dahulu pada sendi yang sehat
4. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai
bantalan di antara bagian yang patah agar tidak terjadi
kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau penekanan
syaraf, terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan tulang.
NEXT..
5. Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel,
dan sebagainya) dimulai dari sebelah atas dan bawah fraktur.
Tiap ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas bagian fraktur.
Simpul ikatan jatuh pada permukaan bidainya, tidak pada
permukaan anggota tubuh yang dibidai
6. Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup
jumlahnya agar secara keseluruhan bagian tubuh yang patah
tidak bergerak
7. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan
setelah dibidai.
8. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas
Bidai pada Kasus Patah Tulang Lengan Atas

Bidai pada Kasus Patah Tulang Lengan Bawah


Bidai pada Kasus Patah Tulang Paha

Bidai pada Kasus Patah Tulang Betis


 PEMBALUTAN
Pembalutan adalah suatu tindakan yang dilakukan pada
penderita yang mengalami perlukaan baik sebelum maupun
sesudah tindakan dengan menggunakan bahan pembalut
khusus menurut kondisi dan kebutuhan kegawatdaruratan
PROSEDUR PEMBALUTAN
1. Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut
2. Pilih jenis pembalut yang akan digunakan
3. Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah
ditekan) untuk melindungi luka selama didesinfeksi
4. Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci
dengan zat antiseptik
5. Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air
steril untuk membasuh bekuan darah dan kotoran yang
terdapat di dalamnya.
6. Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih
dahulu) kotoran yang tidak hanyut ketika disiram dibersihkan
NEXT..
7. Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa.
Kemudian di atasnya dilapisi dengan kasa yang agak tebal dan
lembut
8. Kemudian berikan balutan yang menekan
9. Apabila terjadi pendarahan, tindakan penghentian
pendarahan
Cara-Cara Membalut

Membalut Tangan
1. Letakan mitela diatas tangan
2. Lipat menyilang ujung kanan mitela melingkari tangan kesebelah
kiri
3. Lipat menyilang ujung kiri mitela melingkari tangan kesebelah
kanan
4. Lipat menyilang kedua ujung mitela melingkari pergelangan
tangan.
5. Lipat kembali satu lipatan pada pergelangan ke arah berlawanan.
6. Ikatkan kedua ujung mitela atau bisa direkatkan oleh plester.
Cara-Cara Membalut

Membalut Kepala
1. Letakkan kain segitiga pada kepala,sehingga ujung kain segitiga
sampai di belakang kepala
2. Lipat alas sehingga sisi alas terletak didahi dan lipatan terletak di
bagian luar.
3. Kedua tangan memegang alas dan bergeser ke belakang
melewati tepi atas sehingga sampai ke belakang kepala.
Kemudian disimpul.

You might also like