You are on page 1of 44

G4P3A0 Hamil Aterm Inpartu Kala I

Fase Laten Memanjang JTH Preskep

Dr. PRATIWI RAISSA WINDIANI

Pembimbing :
Dr. Yan Permadi SpOG
Dr. Zainab, M.Kes
Dr. Sylvia Agesti

PROGRAM DOKTER INTERNSHIP


RS. PELABUHAN PALEMBANG
2018
identifikasi

Tanggal Kasus : 8 Juli 2018, 21:17 WIB

Nama Pasien : Ny. YW

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Lahir : 21 Juli 1987 (31 tahun)

Nomor RM : 114052
ANAMNESIS
Keluhan
Utama Mau melahirkan dengan anak tidak lahir-lahir

± 6 jam SMRS
• Pasien dibawa ke IGD
Riwayat RS Pelabuhan. Dari
• os mengeluh pemeriksaan didapatkan
Perjalanan
Penyakit perut mulas yang pembukaan 1 cm.
menjalar ke
pinggang, hilang
timbul, frekuensi
sakit tidak sering,
• keluar air-air
disangkal • Setelah dilakukan induksi di RS
• keluar darah dan Pelabuhan dan didapatkan
lendir (+). pembukaan serviks tidak
• Gerakan janin melewati 4 cm setelah lebih
masih dirasakan. dari 8 jam inpartu dengan his
Os hamil anak ke- yang tidak adekuat.
4.
• Riwayat tekanan darah tinggi disangkal
Riwayat
Penyakit • Riwayat kencing manis disangkal
Dahulu
• Riwayat asma disangkal
• Riwayat keguguran disangkal
• Riwayat operasi disangkal

Usia menarche: 15 tahun


Siklus haid : 28 hari
Riwayat
Menstruasi Lama haid : 5 hari
Nyeri haid : (+)
HPHT : Os Lupa
Riwayat Menikah 1 kali, lama pernikahan 11 tahun.
Pernikahan

Riwayat Pasien menggunakan alat kontrasepsi KB Suntik 3 bulan


Kontrasepsi
selama 10 tahun

Kunjungan Pasien rutin memeriksakan kandungannya ke praktek bidan


ANC
Riwayat Obstetri

Umur Penolong Jenis Keadaan


Tahun Jenis
No kehamil Persalina Kelamin Anak
Partus Persalinan
an n Anak/ BB Sekarang

Spontan Laki-laki/
1 2008 Aterm Bidan Hidup
pervaginam 2.700 g

Spontan Laki-laki/
2 2011 Aterm Bidan Hidup
pervaginam 2.600 g

Spontan Perempuan
3 2014 Aterm Bidan Hidup
pervaginam / 2.800 g

3 2018 HAMIL SEKARANG


PEMERIKSAAN FISIK

Tanda Vital Keadaan Umum :baik Nadi : 82 x/menit


Kesadaran :compos mentis Pernapasan : 22 x/menit
Tekanan darah :130/80 mmHg Suhu : 36,5 0C

Pemeriksaan Kepala : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik


Fisik Umum Leher : pembesaran tiroid (-)
Thoraks : jantung dan paru dalam batas normal
Abdomen : status obstetrikus
Genitalia : vulva edema (-)
Ekstremitas : edema (-/-), akral hangat (+), CRT<2”

Tgl 8 Juli 2018


pukul 22:30
Tgl 8 Juli 2018
STATUS OBSTETRIK pukul 22:30

Perut membesar arah memanjang


Inspeksi
Linea nigra hiperpigmentasi ada
Striae Albicans ada

TFU : 3 jbpx
Leopold I : Bokong
Palpasi
Leopold II : Punggung janin di kanan ibu
Leopold III : Teraba bagian kepala
Leopold IV : 1/5 Bag terbawah janin memasuki PAP
HIS : (+) hilang timbul 2x dalam 15 menit,
tidak teratur.

Auskultasi DJJ 140 kali/menit

Portio tebal konsistensi lunak, Posisi serviks anterior,


VT
Pembukaan 1 cm, Pendataran 40%, selaput ketuban (+),
Kepala di Hodge I-II, bloodslyme (+)
DIAGNOSIS
G4P3A0 hamil aterm dengan inpartu Kala I Fase
Laten Janin Tunggal Hidup, Presentasi Kepala

TATALAKSANA
• IVFD RL + syntocinon 1 amp gtt X kali/menit
• Evaluasi KU, VS, HIS, DJJ, kemajuan
persalinan observasi (2x4 jam)
• Cek laboratorium darah dan urin
• Pemeriksaan USG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

No Nilai Normal Interpretasi


(8 Juli 2018)

1 Hb 11 12-16 g/dL Normal


2 Leukosit 9000 5000-10.000/mm3 Normal

3 Trombosit 224.00 150.000- Normal


0 500.000/mm3
4 Masa Perdarahan 2 menit 1-6 menit Normal

5 Masa 10 9-15 menit Normal


Pembekuan menit

6 BSS 74 70-140 mg/dl Normal


PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN (9 Juli 2018)
USG

• JTH, Preskep, Perempuan


• Usia kehamilan : 38-39 minggu
• Taksiran Berat Janin : 2500 gram
• Ketuban cukup
• Placenta depan
WAKTU OBSERVASI
Tgl 9 Juli 2018 S: Perut mulas (+) hilang timbul, keluar darah lendir (+), air-air (+)
pukul 07:00 O: KU : tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
• TD 120/80 mmHg
• Nadi 84 x/menit
• RR 22 x/menit
• Suhu 36,7 C
Pemeriksaan Luar :
• TFU 3 jari bawah prossesus xipoideus, punggung kanan, letak
memanjang, terbawah kepala
• Lendir (+), darah (+)
• His (+) hilang timbul 2 kali dalam 15 menit, tidak teratur.
• DJJ (+) 135x/mnt
PD :
• Portio 2 cm
• Pendataran 50%
• Ketuban (+) merembes, jernih
• HI-II
A: G4P3A0 hamil aterm dengan inpartu Kala I Fase Laten
Memanjang, Janin Tunggal Hidup, Presentasi Kepala
P: - Rencana Operasi SC
- Kateter menetap
WAKTU OBSERVASI
09/07/2018 Pasien dibawa ke OK IGD
11:00

Laporan Operasi
Diagnosa Pre Operatif G3P2A0 Gravid 41-42 minggu , Janin
Tunggal Hidup Intra uterine, Kala I Fase
Laten, Postterm
Diagnosa post Operatif P4A0 Post SC atas indikasi Kala I Fase
Laten Memanjang
Macam Operasi Sectio Caesaria
Tanggal 9 Juli 2018
• Operasi mulai
• Dilakukan aseptik dan antiseptik
• Pasien terlentang, anestesi spinal
• Insisi pfanenstiel hingga menembus peritoneum.
• Ketuban dipecahkan.
• Lahir hidup neonatus perempuan dengan meluksir kepala, BB 2400 g, PB 45cm,
A/S 8/9
• Plasenta lahir lengkap
• Pendarahan dirawat, luka operasi ditutup lapis demi lapis
• Operasi selesai
Instruksi Post Operasi • IVFD RL + Syntocinon 2 amp gtt 20 x/m
• Inj. Ceftriakson 2x1 IV skintest
• Kaltrofen supp 4x1
• Cek Hb postop -> Hb: 10.6 g/dl
• Diet nasi biasa
• Mobilisasi bertahap
• Kateter 24 jam
• Observasi TTV dan KU
WAKTU OBSERVASI
Tgl 10 Juli 2018 S: nyeri luka operasi (+)

O: Sens: CM, TD: 120/80, HR 84, RR: 20, T: 36,8oC


Pemeriksaan luar:
• TFU 2 jari bawah pusat
• Perdarahan (+) normal
• Lokea rubra (+)
• Kontraksi uterus baik
• BU (+)
A: P4A0 Post SC hari ke-1
P: - Cefadroksil 3x1
− Asam mefenamat 3x1
− Bcomp C 3x1
− Aff kateter
− Aff IVFD
− Rencana pulang
TINJAUAN
PUSTAKA
Persalinan
Proses membuka dan menipisnya serviks,
dan janin turun ke dalam jalan lahir

Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor:


1.Kekuatan ibu (power), termasuk salah
satunya his
2.Keadaan jalan lahir (passage)
3.Keadaan janin (passanger)
• Menurut American College of
Obstetricians and Gynecologist
menyimpulkan bahwa klasifikasi yang
lebih praktis membagi kelainan persalinan
menjadi lebih lambat dari normal (partus
lama, protraction disorders), atau
penghentian total kemajuan (partus macet,
arrest disorder).
Pola Persalinan Nulipara Multipara

Persalinan lama
(protraction disorders)
Pembukaan < 1,2 cm/jam < 1,5 cm/jam

Penurunan < 1,0 cm/jam < 2,0 cm/jam

Persalinan macet

(arrest disorders)
Tidak ada pembukaan > 2 jam > 2 jam

Tidak ada penurunan > 1 jam > 1 jam

Sumber: The American College of Obstetricians and Gynecologist


Kelainan Persalinan Yang Dapat Terjadi
Pada Partus lama

• Kelainan Kala I

Fase laten memanjang Fase aktif memanjang

• Ø servik ≤ 4cm setelah 8 • ø ≤ 1 cm/ jam selama


jam dengan kontraksi sekurang-kurangnya 2
teratur ≥ 2 kali 10 menit jam setelah kemajuan
• Normalnya pd fase laten persalinan
pembukaan mencapai 3 • ≤1,2cm/jam
cm selama 8 jam dan (primigravida) dan ≤
fase aselerasi (dari 1,5cm/jam (multigravida)
pembukaan 3 cm sampai • ≥ 12 jam sejak ø 4 cm
4 cm) selama 2 jam. hingga ø lengkap
• Kelainan Kala Dua
– Kala Dua Memanjang
• Tahap ini berawal saat pembukaan serviks
telah lengkap dan berakhir dengan
keluarnya janin.
• Median durasinya adalah 50 menit untuk
nullipara dan 20 menit untuk multipara.
Dampak persalinan lama pada
ibu-janin :

• Infeksi Intrapartum
• Ruptura Uteri
• Cincin retraksi patologis
• Pembentukan fistula
• Cedera Otot-otot Dasar Panggul
• Efek pada janin
– Kaput suksedaneum
– Molase kepala janin
Partograf

• Instrumen untuk memonitor kemajuan


persalinan
• Mengandung data untuk membuat
keputusan klinis
• Merupakan dokumentasi yang dibuat oleh
penolong persalinan
Prinsip pengamatan

3 komponen
I. Kemajuan persalinan
1. pembukaan serviks
2. turunnya kepala
3. His (kontraksi uterus)
- frekuensinya dalam 10 menit
- durasinya (dalam menit)
Prinsip pengamatan

II. Kondisi janin


1. denyut jantung janin
2. selaput ketuban
3. molase
Prinsip pengamatan

III. Kondisi ibu


1. nadi, denyut jantung, dan
temperatur
2. volume urin, protein, aseton
3. obat-obatan dan cairan IV
4. drip oksitosin
Kemajuan persalinan
A. Pembukaan serviks
2 fase
- fase laten
- fase aktif
FASE LATEN (partograf tidak dibuat)
- mulai inpartu sampai pembukaan
serviks < 4
- kemajuan persalinan pada fase ini
tidak lebih dari 8 jam
- fase ini hanya dapat dinilai dengan
periksa dalam
Kemajuan persalinan

FASE AKTIF
- dimulai dari pembukaan 4 cm
sampai 10 cm
- biasanya pembukaan 1cm/jam
- fase ini biasanya berlangsung 1 jam
- pembukaan serviks diberi tanda( X )
Fase aktif

Ada dua garis


1.Garis waspada
- dimulai pembukaan 4 sampai 10 cm
- Sama dengan kecepatan pembukaan
1cm/jam yang berlangsung 7 jam
- Jika pembukaan bergeser ke sebelah kanan
garis ini, kemajuan persalinan berjalan
lambat dan mungkin akan diperlukan
tindakan
2. Garis bertindak
– Dimulai 4 cm dari garis waspada dan sejajar
garis waspada
– Jika persalinan berjalan baik, pembukaan
serviks ada pada atau di sebelah kiri garis
waspada
– Jika melewati garis ini, diperlukan penilaian
lebih hati-hati terhadap persalinan
Garis waspada &
garis bertindak
• B. Turunnya kepala
• Dapat dinilai dari pemeriksaan luar
• Pemeriksaan luar dilakukan sebelum VT
• Menilai dengan 5 jari diatas simfisis
• Ditandai dengan lingkaran ( O )
Penurunan kepala
Penurunan kepala

Pemeriksaan luar dan VT


C. HIS
ada dua macam
evaluasi
1. frekuensi
berapa kali his dalam
10 menit
2. berapa lama
berapa detik
B. Kondisi janin
1. Denyut jantung
- Dinilai segera setelah his
- Dihitung selama satu menit
- Ibu dalam posisi miring
Denyut jantung abnormal
1. > 180 x/menit atau
< 120 x/menit
 gawat janin
2. < 100 x/menit
 gawat janin berat
Penatalaksanaan gawat janin
• Evaluasi denyut jantung janin tiap 15 menit
• Jika dalam tiga kali penilaian masih abnormal 
terminasi
– Jika kita menggunakan oksitosin  stop
– Ibu posisi miring kiri
– Beri O2 pada ibu
– VT  mungkin ada prolaps tali pusat
– Hidrasi yang cukup
2. Selaput ketuban dan cairan amnion
1. Jika selaput ketuban utuh ditandai dengan
(I)
2. Jika selaput ketuban robek
- “J” jika cairan ketuban jernih
- “M” jika cairan ketuban bercampur
mekoneum
- “D” jika cairan ketuban bercampur
darah
- “K” jika selaput ketuban kering
C. Kondisi Ibu
• Tekanan darah, denyut jantung, dan suhu
• Urin
– Kateter hanya jika ibu tidak dapat berkemih spontan
• Volume
• Protein
• aseton
• Obat-obatan
• Pemberian oksitosin
Persalinan lama

• Permasalahan
– Fase laten memanjang
– Fase aktif memanjang
• Pembukaan < 1cm/ jam
• Pembukaan serviks berada di sebelah
kanan garis waspada
Persalinan
memanjang
Partograf yang
menunjukkan
kontraksi uterus
inadekuat dan
membaik dengan
pemberian oksitosin
INDUKSI PERSALINAN
• Keberhasilan tergantung pada skor pelvis
• Skor ≥ 6 -> oksitosin, bila ≤ 5, serviks dimatangkan dulu
(prostaglandin/ kateter Foley)

• Manajemen :
• Induksi dengan oksitosin -> drip oksitosin dalam dekstrose atau
NaCl dinaikkan perlahan sampai his adekuat
• Induksi dengan prostaglandin -> tempatkan tablet misoprostol 25
mcg di forniks posterior, dapat diulangi setelah 6 jam. Dosis tidak
melebihi 50 mcg/ kali atau lebih dari 4 dosis/ 200 mcg.
• Induksi dengan alat: kateter foley -> tidak dilakukan bila ada riwayat
perdarahan, ketuban pecah, pertumbuhan janin terhambat atau
infeksi vagina

You might also like