You are on page 1of 18

AGUNG HADI SAPUTRO (3115105058)

 Lalu lintas adalah gerak kendaraan dan orang di


Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud
dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana
yang diperuntukkan bagi gerak pindah
Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa
Jalan dan fasilitas pendukung. (Undang-undang
No 22 tahun 2009)
 Perancangan dan pengendalian lalu lintas
membutuhkan suatu kajian mengenai perilaku
manusia, kendaraan yang digunakan, dan jalan
beserta lingkungannya

 Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu


manusia sebagai pengguna, kendaraan dan jalan
yang saling berinteraksi dalam pergerakan
kendaraan.
MANUSIA
 Manusia dalam lalu lintas sebagai pengguna dapat
berperan sebagai pengemudi atau pejalan kaki yang
dalam keadaan normal mempunyai kemampuan dan
kesiagaan yang berbeda-beda
 Dalam Rekayasa Lalu Lintas, manusia mempunyai sistem
indera yang akan berpengaruh pada kecepatan reaksi
untuk setiap aksi yang ada yaitu pengelihatan dan
pendengaran.
• Ketajaman penglihatan (visual acuity) sangat
berpengaruh dalam membaca/melihat rambu
atau tanda lalu lintas
• Penglihatan terbaik/sangat jelas terjadi
didalam kerucut bersudut puncak sebesar 3-50
• Medan keliling penglihatan (peripheral vision)
yaitu kemampuan mengenali objek diluar sudut
ketajaman kerucut penglihatan. Besar kerucut
ini berkisar 1200 dimana dalam medan keliling
ini tidak diperlukan melihat objek dengan jelas
tetapi hanya untuk identifikasi adanya objek
 Pengendara kendaraan harus memiliki kemampuan mata
yang baik untuk pulih dari silau, hal ini demi
menghindarkan dirinya dari kecelakaan yang mungkin
terjadi di jalan akibat mata yang tidak awas karena
terpapar lampu kendaraan ataupun sinar matahari yang
menyilaukan
 Kemampuan membedakan warna sangat dibutuhkan oleh
seorang pengendara, hal ini terutama menyangkut
kemampuan pangendara tersebut dalam membedakan
rambu lalu lintas, dan isyarat – isyarat lain yang terdapat di
jalan
• Sangat dipengaruhi oleh kondisi telinga sebagai indera pendengar
• Pendengaran diperlukan untuk mendeteksi adanya peringatan-
peringatan dalam bentuk bunyi/suara
• Kekurangan daya pendengaran pada pengemudi kendaraan tidak
terlalu menjadi masalah utama, tetapi akan sangat bermasalah bagi
para pejalan kaki
• Alkohol dan obat-obatan
• Dapat mempengaruhi kesigapan, waktu bereaksi, kontrol diri ataupun
kemampuan dalam mengemudikan kendaraan
• Kelelahan
 Hal ini dapat mempengaruhi waktu bereaksi dan kesigapan mengemudi.
• Sakit
 Kondisi kesehatan pengemudi akan mempengaruhi perilaku mengemudikan
kendaraan
• Iklim/musim
• Kondisi cuaca dan kondisi waktu dapat juga berpengaruh terhadap perilaku
pengemudi kendaraan
• Motivasi
 Tujuanorang dalam melakukan perjalanan (bisnis,rekreasi) sangat
berpengaruh terhadap perilaku mengemudikan kendaraannya
• Kecerdasan
 Dengan tingkatan kecerdasan yang berbeda pemakai jalan akan berperilaku
berbeda dalam proses mengerti, menyesuaikan dan mengatur diri pada
situasi lalu lintas yang dihadapi,
• Proses belajar
 Berdasarkan pengalaman yang lalu, pengembangan kemampuan dan
kepandaian diperlukan untuk menghadapai situasi lalu lintas
• Emosi
 Tingkatemosi pemakai jalan akan berpengaruh terhadap perilaku
berkendara
KENDARAAN
Kendaraan digunakan oleh pengemudi
mempunyai karakteristik yang berkaitan
dengan kecepatan, percepatan, perlambatan,
dimensi dan muatan yang membutuhkan
ruang lalu lintas yang secukupnya untuk bisa
bermanuver dalam lalu lintas.
 Dimensi kendaraan penting untuk design geometric jalan
Kecepatan, percepatan dan perlambatan untuk menentukan
karakteristik kendaraan pada situasi :
 Melintasi persimpangan
 Jarak yang dibutuhkan untuk menyiap
 Jarak aman, dan sebagainya
JALAN DAN LINGKUNGAN
 Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi
segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas,
yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan
tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan
kabel (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38
Tahun 2004 Tentang Jalan)
 Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-
rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.
 Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak
sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk
dibatasi.
 Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan
rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
 Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan
kecepatan rata-rata rendah.
 Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan
primer yang menghubungkan antaribukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta
jalan tol.
 Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang
menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antaribukota
kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.
 Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak
termasuk pada ayat (2) dan ayat (3), yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan
ibukota kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat
kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan
sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.
 Jalankota adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang
menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan
dengan persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan antarpusat
permukiman yang berada di dalam kota.
 Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau
antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.
a. Rambu lalu lintas
b. Marka jalan
c. Alat pemberi isyarat lalu lintas
d. Alat penerang jalan
e. Alat pengendali dan pengaman pengguna jalan
f. Alat pengawasan dan pengamanan jalan
g. Fasilitas untuk sepeda, pejalan kaki dan penyandang cacat
h. Fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan yang
berada di jalan dan di luar badan jalan
 Perubahan cuaca (gelap, hujan, kabut, asap) sangat mempengaruhi pengguna jalan
serta perawatan jalan itu sendiri.
 Adanya pengawasan dan penegakan hukum
 Pelayanan gawat darurat
 Pemisahan antara kendaraan cepat dengan kendaraan lambat
 Pemisahan antara kendaraan dan pejalan
FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN

You might also like