Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung. (Undang-undang No 22 tahun 2009) Perancangan dan pengendalian lalu lintas membutuhkan suatu kajian mengenai perilaku manusia, kendaraan yang digunakan, dan jalan beserta lingkungannya
Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu
manusia sebagai pengguna, kendaraan dan jalan yang saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan. MANUSIA Manusia dalam lalu lintas sebagai pengguna dapat berperan sebagai pengemudi atau pejalan kaki yang dalam keadaan normal mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbeda-beda Dalam Rekayasa Lalu Lintas, manusia mempunyai sistem indera yang akan berpengaruh pada kecepatan reaksi untuk setiap aksi yang ada yaitu pengelihatan dan pendengaran. • Ketajaman penglihatan (visual acuity) sangat berpengaruh dalam membaca/melihat rambu atau tanda lalu lintas • Penglihatan terbaik/sangat jelas terjadi didalam kerucut bersudut puncak sebesar 3-50 • Medan keliling penglihatan (peripheral vision) yaitu kemampuan mengenali objek diluar sudut ketajaman kerucut penglihatan. Besar kerucut ini berkisar 1200 dimana dalam medan keliling ini tidak diperlukan melihat objek dengan jelas tetapi hanya untuk identifikasi adanya objek Pengendara kendaraan harus memiliki kemampuan mata yang baik untuk pulih dari silau, hal ini demi menghindarkan dirinya dari kecelakaan yang mungkin terjadi di jalan akibat mata yang tidak awas karena terpapar lampu kendaraan ataupun sinar matahari yang menyilaukan Kemampuan membedakan warna sangat dibutuhkan oleh seorang pengendara, hal ini terutama menyangkut kemampuan pangendara tersebut dalam membedakan rambu lalu lintas, dan isyarat – isyarat lain yang terdapat di jalan • Sangat dipengaruhi oleh kondisi telinga sebagai indera pendengar • Pendengaran diperlukan untuk mendeteksi adanya peringatan- peringatan dalam bentuk bunyi/suara • Kekurangan daya pendengaran pada pengemudi kendaraan tidak terlalu menjadi masalah utama, tetapi akan sangat bermasalah bagi para pejalan kaki • Alkohol dan obat-obatan • Dapat mempengaruhi kesigapan, waktu bereaksi, kontrol diri ataupun kemampuan dalam mengemudikan kendaraan • Kelelahan Hal ini dapat mempengaruhi waktu bereaksi dan kesigapan mengemudi. • Sakit Kondisi kesehatan pengemudi akan mempengaruhi perilaku mengemudikan kendaraan • Iklim/musim • Kondisi cuaca dan kondisi waktu dapat juga berpengaruh terhadap perilaku pengemudi kendaraan • Motivasi Tujuanorang dalam melakukan perjalanan (bisnis,rekreasi) sangat berpengaruh terhadap perilaku mengemudikan kendaraannya • Kecerdasan Dengan tingkatan kecerdasan yang berbeda pemakai jalan akan berperilaku berbeda dalam proses mengerti, menyesuaikan dan mengatur diri pada situasi lalu lintas yang dihadapi, • Proses belajar Berdasarkan pengalaman yang lalu, pengembangan kemampuan dan kepandaian diperlukan untuk menghadapai situasi lalu lintas • Emosi Tingkatemosi pemakai jalan akan berpengaruh terhadap perilaku berkendara KENDARAAN Kendaraan digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, percepatan, perlambatan, dimensi dan muatan yang membutuhkan ruang lalu lintas yang secukupnya untuk bisa bermanuver dalam lalu lintas. Dimensi kendaraan penting untuk design geometric jalan Kecepatan, percepatan dan perlambatan untuk menentukan karakteristik kendaraan pada situasi : Melintasi persimpangan Jarak yang dibutuhkan untuk menyiap Jarak aman, dan sebagainya JALAN DAN LINGKUNGAN Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan) Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata- rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna. Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi. Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah. Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antaribukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol. Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antaribukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi. Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk pada ayat (2) dan ayat (3), yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten. Jalankota adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berada di dalam kota. Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan. a. Rambu lalu lintas b. Marka jalan c. Alat pemberi isyarat lalu lintas d. Alat penerang jalan e. Alat pengendali dan pengaman pengguna jalan f. Alat pengawasan dan pengamanan jalan g. Fasilitas untuk sepeda, pejalan kaki dan penyandang cacat h. Fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan yang berada di jalan dan di luar badan jalan Perubahan cuaca (gelap, hujan, kabut, asap) sangat mempengaruhi pengguna jalan serta perawatan jalan itu sendiri. Adanya pengawasan dan penegakan hukum Pelayanan gawat darurat Pemisahan antara kendaraan cepat dengan kendaraan lambat Pemisahan antara kendaraan dan pejalan FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN