You are on page 1of 18

Sistem Pemerintahan Indonesia Setelah

Amandemen UUD 1945


kunci pokok sistem pemerintahan negara Indonesia yaitu:
1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas.
Wilayah negara terbagi menjadi beberapa provinsi. (UUD 1945
pasal 18 )
2. Bentuk pemerintahan adalah Republik. (UUD 1945 pasal 1 ayat 1)
3. Sistem pemerintahan adalah presidensial
4. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan
5. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung
jawab kepada presiden. (UUD 1945 pasal 17 ayat 2)
6. Parlemen terdiri atas dua (bikameral), yaitu DPR dan DPD
7. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung dan badan
peradilan di bawahnya.
UUD 1945
Undang – Undang Dasar 1945 adalah konstitusi
negara Republik Indonesia yang merupakan
aturan tertinggi di negara Indonesia yang
didalamnya mencakup tentang hukum tata
negara Indonesia yang menjelaskan sistem
penyelenggaraan dan pembagian kekuasaan
negara yang dianut negara Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

MPR adalah Lembaga tinggi negara sejajar


kedudukannya dengan lembaga tinggi negara
lainnya seperti Presiden, DPR , DPD, MA, MK,
BPK . Yang mempunyai fungsi legeslasi.
Wewenang MPR :
• Mengubah dan menetapkan Undang –undang Dasar .
• Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum, dalam Sidang
Paripurna MPR
• Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan
Presiden dan / atau wakil presiden .
• MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di Ibukota Negara
• Menghilangkan supremasi kewenangannya
• Menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN
• Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden (karena presiden dipilih secara langsung
melalui pemilu)
• Tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD.
• Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi
kekosongan Wakil Presiden
• Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden
dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam Pemilu sebelumnya
sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara
bersamaan.
• MPR tidak lagi memiliki kewenangan untuk menetapkan GBHN
Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
• DPD adalah Lembaga negara baru sebagai langkah
akomodasi bagi keterwakilan kepentingan daerah dalam
badan perwakilan tingkat nasional setelah ditiadakannya
utusan daerah dan utusan golongan yang diangkat sebagai
anggota MPR . Keberadaanya dimaksudkan untuk
memperkuat kesatuan Negara Republik Indonesia. DPD
dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah melalui
pemilu .
• DPD mempunyai fungsi : Pengajuan usul , ikut dalam
pembahasan dan memberikan pertimbangan yang
berkaitan dengan bidang legislasi tertentu.
Wewenang DPD
• DPD dapat mengajukan kepada DPR rancangan
Undang - undang yang berkaitan dengan otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan
dan pemekaran, dan penggabungan daerah,
pengolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, serta berkaitan dengan
perimbangan keuangan pusat dan daerah.
• DPD memberikan pertimbangan kepada DPR atas
rancangan undang - undang yang berkaitan dengan
pajak. pendidikan dan agama
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
• Kekuasaan DPR diperkuat dan dikukuhkan keberadaannya
terutama diberikannya kekuasaan membentuk UU yang
memang merupakan karakteristik sebuah lembaga
legislatif . Hal ini membalik rumusan sebelum perubahan
yang menempatan Presiden sebagai pemegang kekuasaan
membentuk UU.
• Kedudukan DPR diperkuat sebagai lembaga legislatif dan
fungsi serta wewenangnya lebih diperjelas seperti adanya
peran DPR dalam pemberhentian presiden, persetujuan
DPR atas beberapa kebijakan presiden, dan lain
sebagainya.
Wewenang DPR
• Membentuk Undang-Undang yang dibahas dengan Presiden untuk
mendapat persetujuan bersama
• Membahas dan memberikan persetujuan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang
• Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD yang
berkaitan dengan bidang tertentu dan mengikutsertakannya dalam
pembahasan
• Menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan
pertimbangan DPD
• Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, serta
kebijakan pemerintah
Presiden
Kedudukan presiden sebagai kepala negara,
kepala pemerintahan dan berwenang
membentuk Undang-Undang dengan persetujuan
DPR. Masa jabatan presiden adalah lima tahun
dan dapat dipilih kembali selama satu periode.
Calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh
partai politik atau gabungan partai politik peserta
pemilu sebelumnya. Pilpres pertama kali di
Indonesia diselenggarakan pada tahun 2004.
Wewenang Presiden
• Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
• Presiden tidak lagi mengangkat BPK, tetapi diangkat oleh DPR dengan
memperhatikan DPD lalu diresmikan oleh presiden.
• Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara
• Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR). Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU
bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU.
• Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (dalam
kegentingan yang memaksa)
• Menetapkan Peraturan Pemerintah
• Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
• Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain
dengan persetujuan DPR
• Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR
• Menyatakan keadaan bahaya
Mahkamah Agung (MA)
MA merupakan lembaga negara yang
memegang kekuasaan kehakiman(UUD 1945
Pasal 24 Ayat 2). Dalam melaksanakan kekusaan
kehakiman , MA membawahi Beberapa macam
lingkungan peradilan, yaitu peradilan umum,
peradilan agama, peradilan militer, dan
peradilan tata usaha negara (UUD 1945 pasal 24
Ayat 2)
Wewenang MA
• Fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur
dalam Undang-undang seperti Kejaksaan, Kepolisian,
Advokat/Pengacara dan lain-lain.
• Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan
perundang-undangan di bawah Undang-Undang, dan
mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-
Undang
• Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi
• Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi
grasi dan rehabilitasi
Mahkamah Konstitusi (MK)
Mahkamah Konstitusi adalah lembaga tinggi negara
dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan
pemegang kekuasaan Kehakiman bersama-sama dengan
Mahkamah Agung Keberadaanya dimaksudkan sebagai
penjaga kemurnian konstitusi ( the guardian of the
constitution). Hakim Konstitusi terdiri dari 9 orang yang
diajukan masing -masing oleh Mahkamah Agung , DPR
dan pemerintah dan ditetapkan oleh Presiden, sehingga
mencerminkan perwakilan dari 3 cabang kekuasaan
negara yaitu yudikatif , legislatif , dan eksekutif .
Wewenang MK
• Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap
Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara
yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran
partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum
• Wajib memberi putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat
mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden
menurut UUD 1945.
• Menguji UU terhadap UUD , Memutus sengketa kewenangan antar
lembaga negara , memutus pembubaran partai politik, memutus
sengketa hasil pemilu dan memberikan putusan atas pendapat DPR
mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden dan atau wakil presiden
menurut UUD .
Komisi Yudisial (KY)
Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang
bersifat mandiri dan berfungsi mengawasi
perilaku hakim dan mengusulkan nama calon
Hakim Agung (UUD 1945 Pasal 24B Ayat 1)
Wewenang KY sesudah Amandemen
• Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad
hoc di Mahkamah Agung kepada DPR untuk mendapatkan
persetujuan
• Menjaga dan menegakkan kehormatan , keluhuran
martabat , serta perilaku hakim
• Menetapkan Kode Etik dan / atau Pedoman Perilaku
Hakim (KEPPH) bersama -sama dengan Mahkamah Agung
• Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan /
atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) .

You might also like