You are on page 1of 35

PENDAHULUAN

Sitostatika adalah suatu pengobatan untuk


mematikan sel – sel secara fraksional
(fraksi tertentu mati), sehingga 90 %
berhasil dan 10 % tidak berhasil. (Hanifa
Wignjosastro, 1997)
Cont…
Tujuan dan Manfaat Manfaat Obat
Obat Sitostatika Sitostatika
1) Pengobatan. 1. Pengobatan
2) Mengurangi massa 2. Kontrol
tumor selain 3. Mengurangi Gejala
pembedahan atau
radiasi.
3) Meningkatkan
kelangsungan hidup dan
memperbaiki kualitas
hidup.
4) Mengurangi komplikasi
akibat metastase
Jenis dan Penggolongan Obat
Sitostatika
 Golongan Alkilator
 Golongan antimetabolit
 Golongan Produk Alam
 Golongan Hormon dan Antagonis
 Penggolongan obat berdasarkan mekanisme kerja
◦ Alkylating Agent
◦ Antibiotik
◦ Antimetabolit
◦ Mitotic Spindle
◦ Cytoprotektive Agents
◦ Hematopoietic Growth Factors
GOLONGAN ALKILATOR
a. Siklofosfamid
◦ Sediaan : Siklofosfamid tersedia dalam bentuk kristal 100, 200, 500 mg
dan 1,2 gram untuk suntikan, dan tablet 25 dan 50 gram untuk
pemberian per oral.

◦ Indikasi : Leukemia limfositik Kronik, Penyakit Hodgkin, Limfoma non


Hodgkin, Mieloma multiple, Neuro Blastoma, Tumor Payudara, ovarium,
paru, Cerviks,Testis, Jaringan Lunak atau tumor Wilm.

◦ Mekanisme kerja : Siklofosfamid merupakan pro drug yang dalam tubuh


mengalami konversi oleh enzim sitokrom P-450 menjadi 4-
hidroksisiklofosfamid dan aldofosfamid yang merupakan obat aktif.
Aldofosfamid selanjutnya mengalami perubahan non enzimatik menjadi
fosforamid dan akrolein. Efek siklofosfamid dipengaruhi oleh
penghambat atau perangsang enzim metabolismenya. Sebaliknya,
siklofosfamid sendiri merupakan perangsang enzim mikrosom, sehingga
dapat mempengaruhi aktivitas obat lain.
Cont…
b. Klorambusil
◦ Sediaan : Klorambusil tersedia sebagai tablet 2 mg. Untuk leukemia
limfositik kronik, limfoma hodgkin dan non-hodgkin diberikan 1-3
mg/m2/hari sebgai dosis tunggal (pada penyakit hodgkin mungkin
diperlukan dosis 0,2 mg/kg berat badan, sedangkan pada limfoma lain
cukup 0,1 mg/kg berat badan).

◦ Indikasi : Leukimia limfositik Kronik, Penyakit Hodgkin, dan limfoma non


Hodgkin, Makroglonbulinemia primer.

◦ Mekanisme kerja : Klorambusil (Leukeran) merupakan mustar nitrogen


yang kerjanya paling lambat dan paling tidak toksik. Obat ini berguna
untuk pengobatan paliatif leukemia limfositik kronik dn penyakin
hodgkin (stadium III dan IV), limfoma non-hodgkin, mieloma multipel
makroglobulinemia primer (Waldenstrom), dan dalam kombinasi dengan
metotreksat atau daktinomisin pada karsinoma testis dan ovarium.
Cont…
c. Prokarbazin
◦ Sediaan : Prokarbazin kapsul berisi 50 mg zat aktif. Dosis oral
pada orang dewasa : 100 mg/m2 sehari sebagai dosis tunggal atau
terbagi selama minggu pertama, diikuti pemberian 150-200
mg/m2 sehari selama 3 minggu berikutnya, kemudian dikurangi
menjadi 100 mg/m2 sehari sampai hitung leukosit dibawah
4000/m2 atau respons maksimal dicapai. Dosis harus dikurangi
pada pasien dengan gangguan hati, ginjal dan sumsum tulang.

◦ Indikasi : Limfoma Hodgkin.

◦ Mekanisme kerja : Mekanisme kerja belum diketahui, diduga


berdasarkan alkilasis asam nukleat. Prokarbazin bersifat non
spesifik terhadap siklus sel. Indikasi primernya ialah untuk
pengobatan penyakit hodgkin stadium IIIB dan IV, terutama dalam
kombinasi dengan mekloretamin, vinkristin dan prednison
(regimen MOPP).
Cont…
d. Karboplatin
◦ Sediaan : Serbuk injeksi 50 mg, 150 mg, 450 mg.

◦ Indikasi : Kanker ovarium lanjut.

◦ Mekanisme kerja : Mekanisme pasti masih belum


diketahui dengan jelas, namun diperkirakan sama
dengan agen alkilasi. Obat ini membunuh sel pada
semua tingkat siklus, menghambat biosintesis DNA dan
mengikat DNA melalui ikatan silang antar untai. Titik
ikat utama adalah N7 guanin, namun juga terjadi
interaksi kovalen dengan adenin dan sitosin.
GOLONGAN
ANTIMETABOLIT
a. 5-fluorourasil (5-FU)
◦ Sediaan : Obat ini tersedia sebagai larutan 50 mg/mL dalam
ampul 10 mL untuk IV.

◦ Indikasi : Kanker payudara, kolon, esofagus, leher dan kepala,


Leukimia limfositik dan mielositik akut, Limfoma non-Hodgkin.

◦ Mekanisme kerja : Target enzim untuk 5-FU ini adalah timidilat


sintetase. Perbedaan respon ini berkaitan erat dengan adanya
polimorfisme gen yang bertanggungjawab terhadap ekspresi
enzim timidilat sintetase (TS). Enzim ini sangat penting dalam
sintesis DNA yaitu merubah deoksiuridilat menjadi
deoksitimidilat. Diketahui bahwa sekuen promoter dari gen
timidilat sintetase bervariasi pada setiap individu. Ekspresi yang
rendah dari mRNA TSberhubungan dengan meningkatnya
kemungkinan sembuh dari penderita kanker yang diobati dengan
5-FU.
Cont…
b.Gemsitabin
◦ Sediaan : Obat ini tersedia dalam bentuk larutan infus
1-1,2 g/m2

◦ Indikasi : Kanker paru, pankreas dan ovarium.

◦ Mekanisme kerja : Sebelum menjadi bahan aktif,


gemsitabin mengalami fosforilasi oleh enzim
deoksisitidin kinase dan kemudian oleh nukleosida
kinase menjadi nukleotida di- dan trifosfat yang dapat
menghambat sintesis DNA. Gemsitabin difosfat dapat
menghambat ribonukleotida reduktase sehingga
menurunkan kadar deoksiribonukleotida trifosfat yang
penting untuk sintesis DNA.
Cont…
c. Merkaptopurin
◦ Sediaan : Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 50 mg.

◦ Indikasi : Leukimia limfositik akut dan kronik, leukemia


mieloblastik akut dan kronik, kariokarsinoma.

◦ Mekanisme kerja : Merkaptopurin dimetabolisme oleh


hipoxantin-guanin fosforibosil transferase (HGPRT)
menjadi bentuk nukleotida (asam-6-tioinosinat) yang
menghambat enzim interkonversi nukleotida purin.
Sejumlah asam tioguanilat dan 6-metilmerkaptopurin
ribotida (MMPR) juga dibentuk dari 6-merkaptopurin.
Metabolit ini juga membantu kerja merkaptopurin.
Metabolisme asam nukleat purin menghambat proliferasi
sel limfoid pada stimulasi antigenik.
Cont…
d.Methotrexa
◦ Sediaan : Tablet 2,5 mg, vial 5 mg/2ml, vial 50 mg/2ml, ampul 5
mg/ml, vial 50 mg/5ml.

◦ Indikasi : Leukimia limfositik akut, kariokarsinoma, kanker


payudara, leher dan kepala, paru, buli-buli, Sarkoma osteogenik

◦ Mekanisme kerja : Metotreksat adalah antimetabolit folat yang


menginhibisi sintesis DNA. Metotreksat berikatan dengan
dihidrofolat reduktase, menghambat pembentukan reduksi folat
dan timidilat sintetase, menghasilkan inhibisi purin dan sintesis
asam timidilat. Metotreksat bersifat spesifik untuk fase S pada
siklus sel. Mekanisme kerja metotreksat dalam artritis tidak
diketahui, tapi mungkin mempengaruhi fungsi imun. Dalam
psoriasis, metotreksat diduga mempunyai kerja mempercepat
proliferasi sel epitel kulit.
Cont…
e. Sitarabin
◦ Sediaan :Vial 100 mg/ml, dan Vial 1 g/10 ml.

◦ Indikasi : Termasuk zat paling aktif untuk leukemia, juga untuk


limphoma, leukemia meningeal, dan limphoma meningeal. Sedikit
digunakan untuk tumor solid.

◦ Mekanisme kerja : Inhibisi DNA sintesis. Sitosin memasuki sel


melalui proses carrier dan harus mengalami perubahan menjadi
senyawa aktifnya : arasitidin trifosfat. Sitosin adalah analog purin
dan bergabung ke dalam DNA, sehingga cara kerja utamanya
adalah inhibisi DNA polimerase yang mengakibatkan penurunan
sintesis dan perbaikan DNA. Tingkat toksisitasnya mempunyai
korelasi linear dengan masuknya sitosin ke dalam DNA,
bergabungnya DNA dengan sitosin berpengaruh terhadap
aktivitas obat dan toksisitasnya.
GOLONGAN PRODUK ALAM
a. Vinkristin (VCR)

◦ Sediaan : Tersedia dalam bentuk vial berisi larutan 1, 2, dan 5 mL


yang mengandung 1 mg/mL zat aktif untuk penggunaan IV.

◦ Indikasi : Leukimia limfositik akut, neuroblastoma, tumor Wilms,


Rabdomiosarkoma, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin.

◦ Mekanisme kerja : Berikatan dengan tubulin dan inhibisi formasi


mikrotubula, menahan sel pada fase metafase dengan mengganggu
spindel mitotik, spesifik untuk fase M dan S. Vinblastin juga
mempengaruhi asam nukleat dan sintesis protein dengan
memblok asam glutamat dan penggunaannya.
Cont…
b. Vinblastin (VLB)
◦ Sediaan :Tersedia dalam bentuk vial 10 mg/10 ml.

◦ Indikasi : Penyakit Hodgkin, limfosarkoma,


kariokarsinoma dan tumor payudara.

◦ Mekanisme kerja : Vinblastin berikatan pada


tubulin dan menghambat formasi mikrotubula,
kemudian menahan sel pada fase metafase dengan
cara mengganggu spindel mitotik, spesifik untuk
fase M dan S. Vinblastin juga mempengaruhi asam
nukleat dan sintesis protein dengan memblok
asam glutamat dan penggunaannya.
Cont…
c. Paklitaksel
◦ Sediaan : Anzatax (vial), Ebetaxel (vial), Paxus
kalbe farma (vial)

◦ Indikasi : Kanker ovarium, payudara, paru, buli-buli,


leher dan kepala.

◦ Mekanisme kerja : Obat ini berfungsi sebagai


racun spindel dengan cara berikatan dengan
mikrotubulus yang menyebabkan polimerisasi
tubulin. Efek ini menyebabkan terhentinya proses
mitosis dan pembelahan sel kanker.
Cont…
d. Etoposid
◦ Sediaan :Tersedia dalam bentuk kapsul dan larutan injeksi.

◦ Indikasi : Kanker testis, paru, payudara, limfoma Hodgkin


dan non-Hodgkin, leukimia mielositik akut, sarkoma kaposi.

◦ Mekanisme kerja : Etoposid bekerja untuk menunda transit


sel melalui fase S dan menahan sel pada fase S lambat atau
fase G2 awal. Obat mungkin menginhibisi transport
mitokrondia pada level NADH dehidrogenase atau
menginhibisi uptake nukleosida ke sel Hella. Etoposid
merupakan inhibitor topoisomerase II dan menyebabkan
rusaknya strand DNA.
Cont…
e. Irinotekan,Topotekan
◦ Indikasi : Karsinoma ovarium, karsinoma paru
sel kecil, karsinoma kolon.
◦ Mekanisme kerja : Irinotekan merupakan
bahan alami yang berasal dari tanaman
Camptotheca acuminata yang bekerja
menghambat topoisomerase I, enzim yang
bertanggung jawab dalam proses pemotongan
dan penyambungan kembali rantai tunggal
DNA. Hambatan enzim ini menyebabkan
kerusakan DNA.
Cont…
f. Daktinomisin ( AktinimisinD)
◦ Sediaan : Tersedia dalam bentuk Injeksi, bubuk
untuk rekonstitusi : 0,5 mg (mengandung manitol
20 mg).

◦ Indikasi : Kariokarsinoma, tumor Wilms, testis,


rabdomiosarkoma, sarkoma Kaposi.

◦ Mekanisme kerja : Terikat pada posisi guanin pada


DNA, mengalami interkalasi antara pasang basa
guanin dan sitosin sehingga menginhibisi sintesis
DNA dan RNA serta protein.
Cont…
g. Antrasiklin : Daunorubisin, Doksorubisin, Mitramisin
◦ Sediaan : Daunorubisin tersedia dalam bentuk 20 mg daunorubisin hidroklorida dengan
mannitol 100 mg. 2 mg/mL (50 mg) daunorubisin dengan 10 : 5 : 1 rasio molar
distearofosfatidilkolin : kolesterol : daunorubisin. Doksorubisin tersedia dalam bentuk vial
10 mg dan 50 mg.
◦ Indikasi : Leukimia limfositik dan mielositik akut sarkoma jaringan lunak, sarkoma
ostiogenik, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, leukemia akut, karsinoma payudara,
genitourinaria, tiroid, paru, lambung, neuroblastoma dan sarkoma lain pada anak-anak.
◦ Mekanisme kerja : Interkalasi dengan DNA, mempengaruhi transkripsi dan replikasi secara
langsung. Selain itu, obat ini juga mampu membentuk kompleks tripartit dengan
topoisomerase II dan DNA. (Topoisomerase II adalah enzim dependen ATP yang terikat
pada DNA dan memisahkan untai DNA dimulai dari 3′ fosfat, menyebabkan DNA terpisah
dan kemudian menggabungkannya lagi, fungsi penting dalam replikasi DNA dan repair).
Formasi kompleks tripartit dengan antrasiklin dan etoposid menghambat pengikatan
kembali untai DNA rusak, mengakibatkan apoptosis. Efek ini memungkinkan sel rusak
karena obat ini, sementara adanya overekspresi repair DNA terkait transkripsi
menunjukkan resistensi. Antrasiklin juga membentuk radikal bebas dalam larutan pada
jaringan normal dan maligna. Intermediat semikuinon yang dihasilkan dapat bereaksi
dengan oksigen membentuk radikal anion superoksida yang membentuk radikal hidroksil
dan hidrogen peroksida yang menyerang dan mengoksidasi basa DNA (~kardiotoksisitas).
Produksi ini dipicu interaksi antrasiklin dengan besi. Antrasiklin berik atan dengan
membran sel mempengaruhi fluiditasdan transpor ion.
Cont…
k. Bleomisin
◦ Sediaan : Bleomisin sulfat terdapat dalam vial
berisi 15 unit untuk pemberian IV, IM, atau
kadang-kadang SK atau intraarterial.

◦ Indikasi : Kanker paru, lambung dan anus


karsinoma testis dan serviks, limfoma Hodgkin
dan non-Hodgkin.

◦ Mekanisme kerja : Menghambat sintesis DNA,


ikatan-ikatan DNA untuk selanjutnya terjadi
pemutusan untai tunggal dan ganda.
Cont…
j. L-asparaginase
◦ Sediaan : Obat ini tersedian dalam bentuk serbuk
untuk Injeksi.

◦ Indikasi : Leukemia limfositik akut.

◦ Mekanisme kerja : Asparaginase menghambat


sintesis protein melalui hidrolisis asparaginase
menjadi asam aspartat dan amonia. Sel leukimia,
terutama limfoblast, memerlukan asparaginase
eksogen, sel normal dapat memproduksi
asparaginase. Asparaginase adalah daur spesifik
untuk fase G1.
Golongan Hormon dan
Antagonis
a. Prednison
◦ Sediaan : Obat tersedia dalam bentuk tablet 5
mg dan kaptab 5 mg.

◦ Indikasi : Leukemia limfositik akut dan kronik,


limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, tumor
payudara.

◦ Mekanisme kerja : Sebagai glukokortikoid,


bersifat menekan sistem imun, anti radang.
Cont…
c. Etinil estradiol
◦ Sediaan : Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 0,02 mg,
0,03 mg, 0,05 mg dan 0,5 mg.

◦ Indikasi : Gejala vasomotor sedang atau parah yang


dihubungkan dengan menopause (Tidak ada bukti bahwa
estrogen efektif mengatasi gejala kecemasan atau depresi
yang mungkin terjadi selama atau sebelum menopause,
oleh sebab itu tidak boleh diberikan untuk indikasi
tersebut). Hipogonadism pada wanita. Terapi paliatif
karsinoma prostat yang tak dapat dioperasi, pada tahap
lanjut terapi paliatif kanker payudara yang tak dapat
dioperasi, hanya dilakukan dengan pertimbangan khusus :
misalnya pada wanita yang sudah lebih 5 tahun
postmenopause dengan penyakit yang makin parah dan
resisten terhadap radiasi.
Cont…
b. Medroksiprogesteron asetat
◦ Sediaan : Obat ini tersedia dalam bentuk tablet
5 mg, 10 mg, 100 mg.

◦ Indikasi :Tumor endometrium.

◦ Mekanisme kerja : Mencegah sekresi


gonadotropin pituitari yang akan menghambat
maturasi follicular yang menyebabkan
penebalan endometrial.
Cont…
d. Tamoksifen
◦ Sediaan : Tamoksifen tersedia dalam bentuk tablet 10
mg dan 20 mg.
◦ Indikasi :Tumor payudara.
◦ Mekanisme kerja : Berikatan secara kompetitif dengan
reseptor estrogen pada tumor atau target lain,
membentuk kompleks nuklear yang menurunkan
sintesis DNA dan menghambat efek estrogen, agen
nonstreroidal dengan sifat antiestrogenik yang
berkompetisi dengan estrogen untuk berikatan di
bagian aktif pada payudara dan jaringan lain, sel
terakumulasi pada fase Go dan G1. Sehingga
tamoksifen lebih sifat sitostatik daripada sitosidal.
Cont…
e. Testosteron propionate
◦ Sediaan : Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul,
injeksi, topikal, mucoadhesive, pellet, dan
transdermal.

◦ Indikasi :Tumor payudara.

◦ Mekanisme kerja : Androgen endogen


bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan
perkembangan organ seks pria dan
mempertahankan karakteristik seks sekunder
pada pria yang mengalami defisiensi androgen.
Penggolongan obat
berdasarkan mekanisme kerja
1.Alkylating Agent
- Amsacrine - Cisplatin
- Busulfan - Carboplatin
- Chlorambucil - Dacarbazine
- Cyclophospamid - Procarbazin.
- Ifosphamid -
Streptozocin.
- Thiotepa - Mephalan
Cont…
2. Antibiotik 3. Antimetabolit

Actinomicin D Capecitabine
Azacytidine
Mithramicin Pentostatin
Cytarabin
Bleomicin Gemcitabine
Capecitabine
Mitomicyn Cladribin
Fludarabin
Daunorubicin Hydroxyurea
Mercaptopurin
Mitoxantron Mercaptopurin
Fluorouracil
Doxorubicin Thioguanin
Metotrexate
Epirubicin Metothrexate
Luekovorin
Idarubicin Pentostatin
Mitoguazon
Mitoguazone
Cont…
4. Mitotic 9. Mitoguazon 5. Cytoprotektive
Spindle 10. Capecitabine Agents
11. Pentostatin
 Amifostin
Plakitaxel 12. Gemcitabine
1.  Dexrazoxan
(Taxol) 13. Cladribin
14. Hydroxyurea
2. Vinorelbin 15. Mercaptopurin
3. Capecitabine 16. Thioguanin
4. Fludarabin 17. Metothrexate
5. Mercaptopurin 18. Pentostatin
6. Fluorouracil 19. Mitoguazone
7. Metotrexate
8. Luekovorin
Cont…
6. Monocronal 7. Hematopoietic
Antibodies Growth Factors
 Rituximab  Eritropoitin
 Trastuzumab  Coloni stimulating
factors (CSFs)
 Platelet growth
Factors
Bentuk Sediaan dan Dosis dari
Obat Kemoterapi
Bentuk Sediaan
 Kemoterapi dapat diberikan dengan cara Infus,
Suntikan langsung (pada otot, bawah kulit, rongga
tubuh) dan cara Diminum (tablet/kapsul).
 Dalam bentuk tablet atau kapsul yang harus
diminum beberapa kali sehari. Keuntungan
kemoterapi oral semacam ini adalah: bisa dilakukan
di rumah.
 Dalam bentuk suntikan atau injeksi. Bisa dilakukan
di ruang praktek dokter, rumah sakit, klinik, bahkan
di rumah.
 Dalam bentuk infus. Dilakukan di rumah sakit, klinik,
atau di rumah (oleh paramedis yang terlatih).
Cont…
Dosis
Dihitung berdasar Luas Permukaan Tubuh
(LPT). Sedangkan LPT dihitung dengan table
berdasarkan tinggi badan dan berat badan.
Apabila tubuh pasien makin kurus selama
pemberian kemoterapi seri I dan II maka
untuk pemberian seri selanjutnya harus
diukur lagi LPB-nya, mis: BB = 56 kg, TB =
150 cm, LPT = 1,5m2. Dosis obat X : 50
mg/m2, berarti penderita harus mendapat
obat 50 x 1,5 mg = 75 mg.
Efek Samping Obat
Kemoterapi
1) Lemas
2) Mual dan Muntah
3) Gangguan Pencernaan
4) Otot dan Saraf
5) Perdarahan
6) Anemia
7) Kulit dapat menjadi kering dan berubah
warna

You might also like