You are on page 1of 36

Tujuan Pembelajaran

• DEFINISI,ETIOLOGI,dan KLASIFIKASI
KONJUNGTIVITIS
• PATOFISIOLOGI KONJUNGTIVITIS
• DIAGNOSIS MATA MERAH
• PENATALAKSANAAN MATA MERAH
• DD MATA MERAH
• KOMPLIKASI MATA MERAH
DEFINISI,ETIOLOGI,KLASIFIKA
SI,dan EPIDEMIOLOGI
KONJUNGTIVITIS
Definisi Konjungtivitis
Konjungtivitis merupakan radang konjungtiva
atau radang selaput lendir yang menutupi
belakang kelopak dan bola mata.
( Ilmu Penyakit Mata FK UI , Edisi Ketiga )
konjungtivitis merupakan suatu peradangan
konjungtiva yang disebabkan bakteri, virus, jamur,
chlamidia, alergi atau iritasi dengan bahan-bahan
kimia (RSUD Dr.Soetomo, 1994)

Konjungtivitis adalah inflamasi dari konjungtiva


dan ditandai dengan pembengkakan dan eksudat
(Brunner & Suddarth, 2002).
Klasifikasi dan Etiologi
Konjungtivtis
Konjungtivitis Bakteri
● Disebabkan bakteri
akibat :
a.Gonococcus,
b.Meningococcus,
c.Staphyloccus aureus,
d.Strep.Pneumoniae,
e.H.Influenza
f.Escherichia Coli.
● Gejala :
- Mukopurulen
- Kemosis Konjungtiva
- Edema kelopak
- Mata merah
- Mudah Menular
Konjungtivitis Virus
● Disebabkan : ● Gejala :
- Adenovirus type 3 , 7 - Hiperemia Konjungtiva
- Disebarkan melalui - Folikel pada
droplet atau kolam konjungtiva
renang. - Sekret serous
- Diawali faringitis dan - Fotofobia
Mengenai satu atau - Kelopak Bengak dan
kedua mata. Pseudomembran
- Bersifat Epidemik - Pembesaran Kelenjar
- Masa inkubasi : Limfe
5 – 12 hari
● Di sebabkan : ● Gejala klinis :
- Adenovirus 8 dan 19 - Mata berair berat
- Mudah menular - Kelilipan
● Masa Inkubasi : - Pendarahan
8 – 9 hari Subkonjungtiva
14 hari ( Masa Infeksius - Folikel konjungtiva
) bawah
● Biasanya gejala akan - Pseudomembran
menurun dalam waktu 7- - Kelenjar preauriculer
15 hari. membesar
• Konjungtivitis alergi
Konjungtivitis akibat reaksi alergi
• Konjungtivitis Folikularis Kronis
Konjungtivitis yang sering ditemukan pada
anak-anak (kecuali bayi baru lahir)
• Trakoma
Konjungtivitis folikularkronik yang
disebabkan oleh Chlamydia trachomatis
• Toksik konjungtivitis folikular
Konjungtivitis akibat hipesensitivitas
terhadap obat
Pemeriksaan Penunjang
● Konjungtivitis -> inflamasi pada
konjungtiva akibat terjadinya infeksi, iritasi,
ataupun reaksi alergi.

● Pada umumnya, diagnosa tidak


memerlukan pemeriksaan penunjang.
Tetapi pada kasus tertentu dapat
membantu menegakan diagnosis dan
penatalaksananaan.
Kultur Bakteri
● Kultur konjungtiva diindikasikan pada
semua kasus yang dicurigai merupakan
konjungtivitis infeksi.

● --> dapat membantu untuk konjungtivitis


purulen berat atau berulang pada semua
grup usia dan pada kasus dimana
konjungtivitis tidak berespon terhadap
pengobatan.
Prosedur
● A. Persiapan: Bersihkan kulit sekitar mata dengan
larutan salin steril/air sebelum pengambilan specimen.

B. Usapkan cotton-bud melalui konjungtiva inferior,


hindari bulu mata dan tepi palpebra.

C. 1. Conjunctiva culture- Masukan cotton bud ke


tabung transport berisi 1 mL media cair.

*Pada suspek klamidia, usapan dimasukan kedalam
VTM (Viral Transport Media), kocok selama 10 detik,
lalu bekukan untuk pemeriksaan virologis.
Kultur Virus
● Kultur virus Bukan merupakan
pemeriksaan rutin. Tes imunodiagnostik –
deteksi Adenovirus. Tes ini mempunyai
sensitifitas 88% sampai 89% dan
spesifikasi 91% sampai 94%. Untuk
spesimen lain, tdk banyak digunakan.

● PCR -> untuk deteksi DNA Virus.


Sensitivitas
● Uji sensitivitas tes yang digunakan utk
menguji kepekaan suatu bakteri terhadap
antibiotik
● Uji kepekaan utk mengetahui daya
kerja/efektifitas dari suatu antibiotik utk
membunuh bakteri

18/09/2018
DIAGNOSIS BANDING MATA
MERAH
KONJUNGTIVITIS
GEJALA & BAKTERI VIRUS CHLAMYDIA ALERGI TOXIC
TANDA
Mata merah ++ + + + +
Kemosis ++ ± - ++ ±

discharge Purulen/m cair Mukopurulen Cair -


ukopurulen
Papil ± - ± ++ -

Folikel - + ++ + +
Nodul kel. + ++ ± - -
Limfe
preaurikuler
demam ± ± - - -
Perbedaannya

Pendarahan sub
Konjungtivitis Pterigium
konjungtivitis

• Mata merah • Mata merah • Tedapat jaringan


• Menular • Visus tidak fibrovaskuler yg
menurun menutupi sklera

• Tidak menular
KONJUNGTIVITIS
PERDARAHAN
SUBKONJUNGTIVA

PTERIGIU
M
Diagnosis Banding
Konjungtivitis Akut
Diagnosis banding melebarnya
(injeksi) pembuluh darah
Injeksi konjungtival Injeksi
siliar/perikorneal
Asal a. konjungtiva posterior a. siliar
Memperdarahi Konjungtiva bulbi Kornea segmen anterior
Lokalisasi Konjungtiva Dasar konjungtiva
Warna Merah Ungu
Arah aliran/lebar Ke perifer Ke sentral
Konjungtiva digerakkan Ikut bergerak Tidak bergerak
Dengan epinefrin 1:1000 Menciut Tidak menciut
Penyakit Konjungtiva Kornea, Iris, glaukoma
Sekret + -
Penglihatan Normal Menurun
Diagnosis Banding Sebab-sebab
Umum Mata Meradang
Konjungtivitis Akut Iritis Akut Glaukoma Akut
Insidensi Sangat Sering Sering Jarang
Sekret Sedang sampai banyak Tidak ada Tidak ada
sekali
Ketajaman Penglihatan Tidak ada efek pada Sedikit kabur Sangat kabur
penglihatan
Nyeri Tidak ada Sedang Berat
Injeksi Konjungtiva Difus; lebih ke arah Terutama Terutama
fornices sirkumkorneal sirkumkorneal
Kornea Jernih Biasanya jernih Berkabut
Ukuran pupil Normal Kecil Dilatasi sedang dan
terfiksasi
Respon cahaya pupil Normal Buruk Tidak ada
Tekanan Intraokular Normal Normal Meningkat
Sediaan apus Organisme penyebab Tidak ada Tidak ada organisme
organisme
PENATALAKSANAAN PADA
KONJUNGTIVITIS
TERAPI MEDIKAMENTOSA
● Konjungtivitis biasanya hilang sendiri. Tapi
tergantung pada penyebabnya, terapi
dapat meliputi antibiotika sistemik atau
topical, bahan anti inflamasi, irigasi mata,
pembersihan kelopak mata atau kompres
hangat.
CONTOH OBAT2ANNYA
● Floxa 6x ODS
● Nonflamin 3x1
● Insto
● dll
NON MEDIKAMENTOSA
● Pasien harus diajari bagaimana cara
menghindari kontaminasi mata yang sehat
atau mata orang lain
● . Instruksikan kepada pasien untuk tidak
menggosok mata yang sakit kemudian
menyentuh mata yang sehat, untuk mencuci
tangan setelah setiap kali memegang mata
yang sakit, dan menggunakan kain lap,
handuk dan sapu tangan baru yang terpisah
Komplikasi dan Prognosis

Konjungtivitis Virus
Komplikasi
• Komplikasi Konjungtivitis virus bisa
berkembang menjadi kronis, seperti
blefarokonjungtivitis
• Komplikasi lainnya bisa berupa timbulnya
pseudomembran, dan timbul parut linear
halus atau parut datar, dan keterlibatan
kornea serta timbul vesikel pada kulit
(Vaughan, 2010).
Komplikasi
Parut dapat juga mengubah bentuk palpebra
superior dengan membalik bulu mata ke
dalam sehingga menggesek kornea
Prognosis
Bila ditangani dengan cepat dan dapat
menghindarkan komplikasi serta penularan
terutama pada infeksi mikroorganisme,
maka prognosisnya akan baik

You might also like