You are on page 1of 18

Sistem Pelumasan

Pengertian Sistem Pelumasan


• Pelumasan adalah suatu cara untuk mengurangi gesekan antara
dua permukaan benda yang saling bergesekan dengan
menambahkan suatu zat pelumas diantara permukaan tersebut.
Maksud dari gesekan itu sendiri adalah suatu bentuk gaya yang
berlawanan dengan arah gerak benda yang besarnya tergantung
pada kondisi atau kekasaran permukaan dan beban normal.
Adanya gesekan (friction) akan mengakibatkan kehilangan energi
dan mempercepat keausan benda.
Tujuan Pelumasan
• Tujuan diadakan pelumasan adalah sebagai berikut:
• Mengurangi semaksimal mungkin gesekan yang terjadi diantara bagian-
bagian yang bergerak
• Mengusahakan agar keausan terjadi seminimal mungkin
• Mendinginkan bagian-bagian mesin yang panas akibat gesekan
• Menghalangi masuknya debu
• Mencegah terjadinya korosi
Cara Kerja Sistem Pelumasan
• Ketika mesin start, poros engkol akan memutar pompa oli akibatnya terjadi sedotan pada
bagian inlet hose oil pump.

• Oli masuk kedalam pompa melalui inlet valve dan pada sisi lainnya oli ditekan oleh pompa.

• Oli bertekanan tersebut mengalir melalui jalur oli masuk kedalam filter oli.

• Didalam filter, oli disaring dari berbagai kotoran dan kerak.

• Setelah disaring, oli kemudian disalurkan melalui oil feed menuju bagian atas mesin dan ke oil
jet,

• Sampai diatas mesin, oli secara otomatis akan melumasi poros cam dan rocker arm
selanjutnya oli kembali ke carter melalui saluran oli disamping blok silinder.

• Sementara itu, oli akan keluar dalam bentuk semprotan dari oil jet dibagian bawah silinder
untuk melumasi bagian piston dan connecting rod.

• Dibagian poros engkol terdapat komponen weight balance, yang berbentuk seperti sekop.
Sehingga ketika poros engkol berputar oli dari karter akan diobrak-abrik oleh weight balance
agar tersebar ke seluruh bagian mesin.


Gambar Sistem Pelumasan
Jenis-jenis Sistem pelumasan
• 1. Sistem Percik

Pada sistem percik, konstruksinya cukup sederhana. Karena oli


mesin disalurkan ke seluruh komponen mesin melalui gerakan
poros engkol. Tentu ada sebuah komponen seperti sendok yang
akan memercikan oli keseluruh bagian mesin.

Hanya saja, sistem ini kurang efektif melumasi seluruh komponen


yang memiliki lokasi agak jauh dari ruang engkol. Sehingga
sistem percik hanya dipakai pada mesin tipe kecil seperti mesin
sepeda motor, mesin pompa air atau pemotong rumput.
• 2. Sistem Pompa
Sistem kedua memanfaatkan penekanan oli melalui pompa. Sistem kedua
terbukti lebih bisa menyalurkan oli keseluruh komponen mesin karena
memiliki saluran yang terintegrasi dengan pompa ke bagian-bagian
mesin.
Beberapa motor pruduksi terbaru sudah menggunakan sistem pompa ini
karena dinilai lebih efektif dalam hal pelumasan.
• 3. Sistem kombinasi
Sistem kombinasi memiliki dua unit seperti yang dijelaskan diatas, dibagian
ruang engkol terdapat sendok yang akan memercikan oli mesim dan hal
itu masih ditambah dengan keberadaan pompa oli untuk menyalurkan
pelumas ke bagian bagian terjauh dari ruang engkol.
Komponen-komponen Pada Sistem
Pelumasan
• Bak oli/carter, fungsinya untuk menampung oli mesin.
• Pompa oli, fungsinya untuk menimbulkan aliran oli mesin.
• Filter oli, fungsinya untuk menyaring oli dari kotoran
• Oil feed, fungsinya sebagai media oli mengalir yang tersebar pada
seluruh bagian mesin.
• Oil jet, komponen yang terletak dibawah silinder mesin ini memiliki fungsi
untuk menyemburkan oli ke bagian batang penggerak.
• Oil pressure sensor, fungsinya untuk mendeteksi tekanan oli untuk
mengetahui kondisi pelumasan mesin.
• PCV valve, merupakan rangkaian saluran mesin untuk membuang gas
pembakaran dari dalam mesin.
PCV Valve
• Pada kendaraan konvensional, uap oli dari mesin langsung dibuang begitu
saja ke udara. Akibatnya menimbulkan suatu polusi tertentu. PCV atau Positive
crankcase ventilation fungsinya untuk menyalurkan uap oli dari dalam mesin ke
dalam saluran intake tanpa terjadinya kebocoran oli.
Artinya terdapat sebuah PCV valve yang akan terbuka saat tekanan udara
didalam crank case atau ruang engkol meningkat. Tekanan ini diperoleh
karena ada sebagian oli yang menguap karena kepanasan dan faktor
tekanan kompresi yang sedikit bocor melalui celah ring piston.
Tekanan udara tersebut kemudian dilewatkan ke komponen oil separator untuk
memisahkan oli mesin yang terbawa pada PCV valve. Barulah udara tersebut
disalurkan kedalam saluran intake untuk kemudian masuk ke ruang bakar untuk
melalui proses pembakaran mesin. Sehingga polusi tetap stabil.
Macam-macam Pompa oli
• 1. Pompa oli tipe internal gear
Pada pompa dengan oli roda gigi tipe internal ini,
posisi roda gigi yang menggerakkan berada di
dalam roda gigi yang digerakkan. Roda gigi yang
menggerakkan ini dihubungkan langsung dengan
poros nok. Ruang volume yang dibentuk oleh dua
buah roda gigi yang berputar ini akan berubah-
ubah besarnya. Oli akan dihisap ke dalam pompa
oli bila ruang volume bertambah besar dan oli
akan keluar bila ruang volume berkurang menjadi
kecil.
Pompa oli tipe external gear
• Pada pompa oli roda gigi tipe external ini,
posisi roda gigi yang digerakkan dan
yang menggerakkan. Roda gigi yang
menggerakkan ini berhubungan dengan
poros nok. Cara kerja dari pompa oli roda
gigi tipe external ini bekerja pada saat
roda gigi- roda gigi berputar, oli akan
terhisap masuk ke dalam saluran inlet dan
keluar melalui saluran outlet.
Pompa oli tipe trochoid
• Pompa oli tipe trochoid ini dilengkapi dengan 2 buah rotor yaitu rotor
penggerak dan rotor yang digerakkan. Rotor-rotor ini terpasang di
dalam rumah pompa oli (pump body). Letak poros penggerak tidak
satu titik putaran (offset) dengan letak poros yang digerakkan. Ketika
rotor penggerak berputar maka rotor yang digerakkan akan ikut
berputar bersama-sama. Karena posisi antara rotor penggerak dan yang
digerakkan offset maka ada perubahan besar volume ruang yang
dihasilkan ketika rotor berputar. Oli akan terhisap ketika volume ruang
membesar dan akan tertekan keluar ketika volume ruang
mengecil.Trochoid oil pump ini bentuknya lebih sederhana
dibandingkan dengan pompa oli tipe roda gigi. Selain itu, tekanan oli
yang keluar dari pompa oli tipe ini akan lebih besar dibandingkan
dengan pompa oli tipe roda gigi. Hal ini berarti untuk menghasilkan
tekanan yang sama pada pompa oli tipe roda gigi dan tipe trochoid
maka pada pompa oli tipe trochoid ukuran pompanya dapat diperkecil.
Filter oli
• Filter oli atau saringan oli merupakan salah satu komponen sistem
pelumasan, setiap oli yang akan bersirkulasi di dalam mesin harus
disaring terlebih dahulu agar kotoran-kotoran tidak ikut bersirkulasi lagi.
Dalam sistem pelumasan terdapat dua filter, filter yang pertama ialah
dikenal dengan nama straineryang pada umumnya terletak di dalam
bak oli dan berfungsi sebagai saringan kasar, sedangkan yang berada
di luar ialah filter oli, merupakan komponen yang biasanya diganti
secara berkala.
• Filter oli terbuat dari kombinasi logam dan kisi-kisi elemen dari kertas
yang khusus untuk menyaring kotoran. Pada umumnya, filter oli perlu
untuk diganti setiap kendaraan menempuh jarak 10.000 km atau setiap 2
kali pergantian oli mesin, pada intinya akan lebih bagus jika filter oli
diganti setiap Anda melakukan penggantian oli mesin
• “Bagaimana jika filter oli sudah tersumbat kotoran, apakah oli
mesin masih dapat mengalir?” Di dalam filter oli terdapat sebuah
komponen bernama katup by-pass, katup ini berfungsi di saat filter
oli tersumbat karena kotoran dimana katup ini akan membuka dan
mengalirkan oli ke dalam mesin, jadi oli yang dialirkan sudah
terindikasi kotoran, untuk itu penting bagi Anda mengganti filter oli
secara berkala dan rutin.
Komponen Filter oli
Gangguan Pada Sistem Pelumasan
1. Tekanan minyak pelumas di dalam motor terlalu rendah.
Indikasi lemahnya tekanan minyak pelumas terlalu rendah adalah
pada meteran tekanan minyak tidak menunjukkan pergerakan.
Kemungkinan :
- Kurangnya minyak pelumas di dalam karter saringan,
- Di sekitar pompa minyak pelumas tertutup oleh kotoran, atau
- Pegas pengatur tekanan minyak pelumas lemah atau patah,
- Keadaan minyak pelumas terlalu encer.
2. Tekanan minyak pelumas di dalam motor
keadaan tidak teratur.

• Indikasinya adalah tekanan yang ditunjukkan meter tekanan


berayun dalam bermacam-macam kecepatan putaran motor.
Kemungkinan:
- Di dalam karter mulai kekurangan minyak pelumas,
Saringan minyak pelumas disekitar pompa minyak banyak melekat
kotoran.
3. Tekanan minyak pelumas di dalam motor
terlampau tinggi.

• Indikasi bisa dilihat pada meter tekanan minyak pelumas yang


menunjukkan angka atau nilai sangat tinggi.
Kemungkinan:
- Pengatur tekanan minyak pelumas berupa katup dan pegas
terjepit atau tersumbat,
- Pegas pengatur tekanan minyak pelumas terlalu keras.

You might also like