You are on page 1of 22

PAPER

DROWNING

Disusun Oleh :
ELSA AMIMI 102118077
DIAH PUTRI UTAMI102118122
MIFTAH ASNAFRI RAHMAH 102118040
YOGI SCORPIONES OKMAN 102118098

Pembimbing :
dr. SURJIT SINGH, MBBS, Sp.F, DFM
dr. RAHMAWATI, M.Ked, For, Sp.F

KKS SMF ILMU FORENSIK RSU HAJI MEDAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS BATAM
TAHUN 2018
A. Definisi

Tenggelam (drowning) adalah kematian


yang disebabkan oleh aspirasi cairan ke dalam
pernapasan akibat terbenamnya seluruh atau
sebagian tubuh ke dalam cairan.
B. Faktor Resiko

1. Tidak memakai pelampung ketika menjadi penumpang


angkutan air.
2. Kurangnya pengawasan terhadap anak.
3. Kondisi air melebihi kemampuan perenang
4. Terperangkap
5. Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-
obatan dan minuman beralkohol
6. Ketidak mampuan akibat hipotermia, syok, cedera, atau
kelelahan
7. Ketidak mampuan akibat penyakit akut ketika berenang.
8. Ditenggelamkan karena paksaan orang lain.
C. Mekanisme Drowning

1. Refleks vagal

2. Spasme laring

3. Pengaruh air tawar dan


air asin yang masuk paru
AIR TAWAR AIR LAUT

Osmolaritas < darah Osmolaritas > darah

Hipotonik Hipertonik

Hipervolemik Hipovolemik

Hemodilusi Hemokonsentrasi
Tenggelam pada air tawar
Inhalasi air tawar

Alveolus paru-paru

Absorbs dalam jumlah besar

hipervolemi Hemodilusi hebat (±72%) hemolysis

tekanan systole menurun perubahan biokimiawi

fibrilasi ventrikel K+ meningkat, Na+ dan Cl- menurun

anoksia cerebri MENINGGAL Anoksia myocardium


Tenggelam dalam air asin

Inhalsi air asin

Alveolus paru-paru

Hemokonsentrasi

hipovolemi Cairan sirkulasi berdifusi keluar hematocrit meningkat

viskositasi darah meningkat K+ menurun, Na+ dan Cl- meningkat

payah jantung K+meningkat, Na+ dan Cl- menurun

MENINGGAL
C. Mekanisme Drowning

4. Wet Drowning

5.Dry Drowning
D. Klasifikasi

a. Berdasarkan kondisi paru-paru b. Berdasarkan kondisi kejadian


korban

1. Typical drawning 1. Hampir tenggelam


2. Arypical drawning (Near Drawning)
•Dry Drawning 2. Tenggelam (Drawning)
•Immersion syndrome c. Berdasarkan jenis air

•Submersion of the 1. Air tawar, seperti air


Unconscionus sungai, danau, kolam
•Delayed Dead reanang
2. Air laut
Klasifikasi

AIR TAWAR AIR ASIN


1. Paru-paru basah dan berat, 1. Paru-paru besar dan ringan,
BASAH RELATIVE KERING
2. Bentuk besar dan kadang- 2. Bentuk biasa
kadang overleping 3. Merah pucat dan emfisematus
3. Ungu biru dan permukaan licin 4. Krepitasi ada
4. Krepitasi tidak ada 5. Busa banyak
5. Busa sedikit dan cairan banyak 6. Dikeluarkan dari thoraks tapi
6. Dikeluarkan dari thoraks akan kempes
mendatar dan ditekan menjadi
cekung
Klasifikasi

AIR TAWAR AIR ASIN


7. Mati dalam 5-10 menit, 20 7. Mati dalam 5 menit, 40ml/kgBB
m/kgBB 8. Darah:
8. Darah : a.BJ 1,055
a.BJ 1,0595-1,0600 b.Hipotonik
b.Hipertonik c.Hemodilusi/hemolysis
c.Hemokonsentrasi dan edema d.Hypervolemia
paru e.Hyperkalemia
d.Hypovolemia f.Hyponatremia
e.Hypokalemia g.Hipoklorida
f.Hypernatremia
g.Hiperklorida
Klasifikasi

d. Perbedaan tenggelam dibunuh


dan bunuh diri

Dibunuh Bunuh diri


1. Biasanya tangan korban diikat 1. Biasanya korban meninggalkan
yang tidak mungkin perlengkapannya.
dalakukan oleh korban 2. Kita dapat temukan suicide note.
2. Kadang-kadang dapat kita 3. Kedua tangan/kaki korban diikat
temukan tanda-tanda yang mungkin dilakukan olah
kekerasan sebelum korban korban sendiri.
ditenggelamkan. 4. Kadang-kadang badan korban
diikat beban pemberat.
E. Pemeriksaan Post Mortem Jenazah

1. Menentukan identitas korban


2. Apakah korban masih hidup sebelum tenggelam
3. Penyebab kematian yang sebenarnya dan jenis drowning
4. Faktor- faktor yang berperan dalam proses kematian
5. Tempat korban pertama kali tenggelam
6. Apakah ada penyulit alamiah lain yang mempercepat
kematian.
F. Pemeriksaan Luar Jenazah

1. Mayat dalam keadaan basah, mungkin berlumuran pasir, lumpur


dan benda-benda asing lain yang terdapat di dalam air, kalau
seluruh tubuh terbenam dalam air.
2. Schaumfilz froth merupakan busa halus pada hidung dan mulut
3. Mata setengah terbuka atau tertutup
4. Kutis anserina atau goose flesh
5. Washer woman’s hand
6. Cadaveric spasm
7. Luka lecet akibat gesekan benda-benda dalam air
8. Dapat ditemukan adanya tanda-tanda asfiksia
9. penurunan suhu mayat
Pemeriksaan Luar Jenazah

Gambar 1 . Busa
bercampur darah
pada hidung dan
mulut.

Pada mayat yang sudah membusuk, dapat ditemukan:


• Mata melotot karena terbentuknya gas pembusukan.
• Lidah tampak keluar karena gas pembusukan yang mendorong
pangkal lidah. Hal ini juga dapat terjadi pada mayat yang
mengalami pembusukan di darat.
• Muka menjadi hitam dan sembab yang disebut tite de negre
(kepala orang negro).
Pemeriksaan Luar Jenazah

• Pugilistic attitude
• Posisi lutut dan siku sedemikian rupa sehingga kaki dan tangan
tampak membengkok (frog stand). Ini disebabkan cairan dan gas
yang terbentuk pada persendian.
• Vena tampak jelas berwarna hijau sampai kehitam-hitaman karena
terbentuk FeS. Ini dapat juga terjadi pada orang yang mati di
darat.
• Pada laki-laki tampak skrotum membesar, mungkin terjadi prolaps
atau adanya gas pembusukan. Pada wanita hamil dapat keluar
anak yang dikandung.
• Bila lebih membusuk lagi, kulit ari akan mengelupas sehingga
warna kulit tidak jelas, rambut lepas.
G. Pemeriksaan Dalam jenazah

• Pada pemeriksaan bedah jenazah dapat ditemukan busa halus dan


benda asing, seperti pasir atau tumbuhan air, dalam saluran
pernapasan.
• Pada korban tenggelam di air tawar biasanya ditemukan dalam
keadaan besar atau menggelembung tetapi ringan, dan pinggir
depan biasanya overlap di depan hati.
• Pada kasus tenggelam di air laut, paru-paru dapat ditemukan
membesar seperti balon, lebih berat, sampai menutupi jantung
• untuk mengetahui benda-benda air yang masuk ke saluran
pernafasan dapat dibuktikan dengan membuka saliran pernafasan
dari trakea, bronkus sampai percabangan bronkus di hilus. Jika
dari pemeriksaan ditemukan benda-benda air seperti pasir, kerikil,
lumpur, tumbuhan air dan lain-lain maka dapat dipastikan bahwa
korban masih hidup sebelum tenggelam.
H. Pemeriksaan Laboratorium

1. Pemeriksaan diatom

Gambar 2. Berbagai jenis dan ukuran diatom Gambar 3. Prinsip Tes Diatom

2. Pemeriksaan Elektrolit
I. Pemeriksaan Khusus pada Drowning

1. Percobaan getah paru


2. Pemeriksaan darah secara kimia
Menurut Gettler:
Kadar elektrolit Tenggelam dalam air tawar Tenggelam dalam air asin

Cl
Dalam jantung kiri < kanan Dalam jantung kiri > kanan

Dalam plasma menurun Dalam plasma mengingkat


Na
jelas

Dalam plasma meningkat Dalam palsma sedikit


K
meningkat

3. Destruction test dan analisa isi lambung


4. Pemeriksaan histopatologi jaringan paru
5. Menetukan berat jenis plasma (BJ Plasma)
Pemeriksaan Khusus pada Drowning

6. Perbedaan tanda antemortem dan postmortem pada


kasus mati tenggelam
Gambaran Tenggelam Ante-Mortem Tenggelam Post-Mortem
Buih Halus, banyak buih keluar Tidak ditemukan buih.
dari hidung dan mulut
Mengembang, bertumpang Terdapat air dalam paru-
tindih dengan jantung, paru.
Paru-paru terdapat indentasi tulang-
tulang iga, terjadi edema pada
paru.
Spasme mayat Rumput atau ranting tampak Tidak dijumpai.
pada genggaman mayat.
Pemeriksaan Khusus pada Drowning

Gambaran Tenggelam Ante-Mortem Tenggelam Post-Mortem


Biasanya tidak ditemukan. Cedera pada bagian tubuh yang
Cedera kepala atau cedera menyebabkan kematian.
Cedera bagian tubuh lainnya bisa
terjadi jika tubuh menghantam
benda keras yang terdapat
dalam air.
Terdapat tanda-tanda asfiksia. Tanda-tanda kematian
Temuan tanda asfiksia disebabkan oleh alasan lain,
dimana korban meninggal karena
keadaan syok.
Biasanya karena kecelakaan Kebanyakan kasus yang terjadi
atau bunuh diri. Kasus karena motif pembunuhan. Tidak
Motif pembunuhan terjadi pada anak pernah terjadi karena bunuh diri.
dan orang tua. Jarang terjadi karena kecelakaan.
TERIMA KASIH

You might also like