Professional Documents
Culture Documents
Agatha Efrad S
2015.04.2.0006
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Nn. S
• Umur : 8 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Status : Belum menikah
• Suku/Bangsa : Indonesia
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Pelajar
• Alamat : Surabaya
• Tanggal Pemeriksaan : 6 Januari 2016
ANAMNESA
Keluhan Utama :
Kutil di daerah lipatan ketiak, lipatan tangan,
leher, lipatan kaki dan punggung kaki.
Keluhan Tambahan : -
ANAMNESA
Riwayat penyakit sekarang :
• Penderita datang ke poli kulit kelamin RSAL Dr.Ramelan
Surabaya pada tanggal 6 Januari 2016 dengan keluhan
adanya kutil di daerah lipatan ketiak, lipatan tangan,
leher, lipatan kaki dan punggung kaki. Kutil tersebut
muncul sejak penderita berusia 4 bulan. Pada awalnya
kutil tersebut muncul di lipatan ketiak tangan kanan
dan kemudian mulai bermunculan di tempat lain
seperti lipatan ketiak kiri, leher, lipatan siku tangan
kanan, lipatan paha kanan, lipatan lutut kaki kanan,
dan daerah punggung kaki kiri dan kanan.
ANAMNESA
• Penderita lahir secara normal dan spontan.
Pada waktu lahir kulit penderita bersih dan
normal serperti kulit orang lain pada
umumnya. Namun sejak usia 4 bulan, kulit
penderita didapati adanya bercak - bercak
berwarna kemerahan yang lambat laun
menjadi kasar dan warnanya berubah menjadi
abu-abu kehitaman. Sejak usia 4 bulan sampai
sekarang, jumlah dan letak kutil menetap dan
tidak bertambah.
ANAMNESA
• Penderita tidak merasa gatal pada daerah kutil.
Hanya pada saat diberi minyak tawon, penderita
merasa gatal dan menggaruk kutil – kutil tersebut
hingga terlepas, namun beberapa hari kemudian
muncul kutil yang sama di tempat terlepasnya
kutil tersebut.
• Penderita pernah dibawa ke dokter saat berusia 2
tahun dan diberi obat oleh dokter, namun tidak
ada perbaikan. Pada waktu itu dokter
menyatakan kutil pasien ini akan menetap namun
tidak membahayakan.
ANAMNESA
• Penderita pernah dibawa ke dokter saat berusia 2
tahun dan diberi obat oleh dokter, namun tidak ada
perbaikan. Pada waktu itu dokter menyatakan kutil
pasien ini akan menetap namun tidak membahayakan.
• Penderita juga tidak pernah mengeluhkan sesuatu
mengenai kutil kutilnya, hanya akhir – akhir ini
penderita sering menanyakan ke ibunya mengapa
kulitnya berbeda dengan keluarga atau teman – teman
lainnya.
• Pasien tidak pernah mengeluh adanya rasa nyeri dan
pendarahan dari kutil, demam (-), batuk (-), pilek (-),
mual (-), muntah (-)
ANAMNESA
Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat alergi obat disangkal, riwayat alergi
makanan disangkal.
• Riwayat asma disangkal.
• Riwayat digigit serangga disangkal.
Status Dermatologis
• Regio: axilla dextra et sinistra, cubiti dextra, dorsum manus
dextra, colli posterior, inguinal dextra, poplitea dextra, dorsum
pedis dextra et sinistra
• Efloresensi : tampak papul dan nodul warna hiperpigmentasi
dengan permukaan verukosa, dan sebagian berbentuk linier.
• DIAGNOSA KERJA
Nevus epidermal
• DIAGNOSA BANDING
Lichen striatus
Linear psoriasis
Incontinentia pigmenti stadium verukosa
PENATALAKSANAAN
– Planning Diagnosa
• Histopatologi : didapati akantosis,
papilomatosis dan hiperkeratrosis.
– Planning Terapi
• Pemberian asam retinoid dan kalsipotrien
topical
• Eksisi dan bedah listrik dengan
elektrokauterisasi atau elektrokoagulasi
PENATALAKSANAAN
Planning Edukasi
• Menjelaskan bahwa penyakit tersebut
merupakan bawaan lahir yang tidak
berbahaya dan tidak menular
• Menjelaskan penyakit tersebut menetap dan
tidak akan bertambah jumlahnya
• Jika ada keluhan seperti adanya seperti
adanya pembesaran atau rasa nyeri segera
hubungi dokter
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
• Kelainan perkembangan yang
dikarekteristikkan dengan hyperplasia dari
struktur epidermis dan adneksa.
• Biasanya timbul pada saat kelahiran / masa
infantil, dan jarang pada pubertas.
• Semua nevus epidermal pada kepala timbul
pada saat lahir
EPIDEMIOLOGI
• Insidensi 1:1000 lahir hidup.
• Lesi 80% terlihat pada saat sesudah lahir atau
pada tahun pertama kehidupan.
• Prevalensi laki-laki = perempuan
ETIOLOGI
• Mutase pada FGFR3, PIK3CA, dan HRAS.
• Sel kulit yang memiliki gen abnormal yang aktif menyebar
membentuk nevus epidermal, sedangkan sel kulit yang lain
membentuk kulit yang normal di area lain.
• Penelitian yang baru menunjukkan adanya mutase pada
gen keratin yang mendukung teori ini Gen abnormal
ditemukan pada sel nevus epidermal tetapi tidak
ditemukan pada kulit normal
3. Linear porokeratosis
• Varian jarang pada porokeratosis
• Histopatologi : coronoid lamellae
• Distribusi lokal, dapat linier mengikuti Blaschko’s line /
unilateral dengan predileksi tungkai dan kaki / bilateral
mengenai ekstremitas dan badan
6. Incontinentia pigmenti
• diturunkan secara X-linked
• sering bersamaan dengan kelainan pada mata, gigi, dan
sistem saraf pusat.
• Memiliki 4 stadium, yaitu vesikuler, verukosa, hiperpigmentasi
dan hipopigmentasi
• Perbedaan stage dan histopatologi dengan diskeratosis,
pigmen inkontinensia, eksositosis eosinofilik, dan vakuolisasi
lapisan basal
TERAPI
• Pada dasarnya bertujuan menghilangkan lesi.
• Terapi : laser ablatif, elektrofulgurasi, cryoterapi
pengelupasan kimiawi yang dapat menyebabkan
lesi hancur, sebagian atau seluruhnya.
• Pemberian asam retinoid dan kalsipotrien topikal
Retinoid sistemik dan gen anti psoriasis dapat
menawarkan beberapa perbaikan klinis.
• Jika ada keganasan lesi seharusnya dieksisi
seluruhnya
KOMPLIKASI
• Menetap pada masa dewasa dengan tidak
menyebabkan suatu masalah.
• Pada keadaan yang jarang tumor lain dapat
timbul bersamaan dengan lesi
syringocystadenoma papilliferum, atau kanker
kulit (keratoacanthoma, basal cell carcinoma,
atau squamous cell carcinoma).