Dasar hukum penetapan : keputsan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor KEP.64/MEN/2009 tentang Penetapan Kawasan Perairan Nasional Kepulauan Raja Ampat dan Laut di Sekitarnya di Provinsi Papua Barat. Rencana Pengelolaan : Taman Pulau-Pulau Kecil Daerah (TPPKD) Raja Ampat merupakan sebuah jejaring dari lima Kawasan Konservasi Perairan Daerah (Ayau-Asia, Teluk Mayalibit, Selat Dampier, Kofiau, dan Misool) yang ditetapkan untuk membentuk kawasan laut dan pesisir yang dilindungidan berfungsi untuk mempertahankan fungsi reproduksi dan stok ikan, sebagai kawasan wisata bahari yang ramah lingkungan, sebagai kawasan pengembangan sosial ekonomi bagi masyarakat yang dimanfaatkan secara lestari, dan untuk tujuan pendidikan, penelitian dan pengembangan di Kabupaten Raja Ampat. Latar Belakang Ditetapkan
Kepulauan Raja Ampat terletak di provinsi Papua Barat yang membentang
seluas 4.600.000 Ha yang meliputi wilayah darat dan laut. Lokasinya berada di pintu masuk Arus Lintas Indonesia bagian timur laut yang mengalir dari samudra Pasifik menuju samudra Hindia. Kepulauan Raja Ampat juga merupakan wilayah yang penting di kawasan Segitiga Karang Dunia, sebua kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati (kehati) karang tertinggi di dunia, membentang di enam Negara termasuk Indonesia. Hasil pendugaan ekologi secara cepat (Rapid Ecological Asessment-REA) yang dilakukan oleh Conservation International Indonesia (CII) secara berturut-turut pada tahun 2001 dan 2002 menunjukan kehati laut yang tinggi. Wilayah ini menjadi rumah bagi lebih dari 75% jenis karang dunia. Raja Ampat juga memiliki kehati jenis ikan karang terkaya didunia. Sebanyak 1476 jenis ikann karang yang ada termasuk jenis-jenis baru dan hanya ditemukan di wilayah ini. Segitiga Karang Dunia Penataan zonasi Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 17 tahun 2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau kecil menyatakan bahwa pengelolaan kawasan dilakukan berdasarkan sistem zonasi. 1. Zona Inti merupakan bagian yang dilindungi, yang ditujukan untuk perlindungan habitat dan populasi sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil serta pemanfaatannya hanya terbatas untuk penelitian. 2. Zona pemanfaatan terbatas : zona pemanfaatan terbatas mencakup sub-zona perikanan berlanjut dan budidaya, ketahanan pangan dan pariwisata. Sub-zona ketahanan pangan dan pariwisata adalah zona larang ambil yang diperuntukan untuk perkembangbiakan ikan dan biota laut. Sub-zona perikanan berlanju dan budidaya : perlindungan habitat dan populasi ikan, penangkapan ikan dengan alat dan cara yang ramah, pariwisata dan rekerasi, penelitian dan pengembangan, pendidikan dan budidaya. 3. Zona lainnya : zona ini berada di luar xona inti dan pemafaatan terbatas yang digunakan untuk sasi dan pemanfaatan tradisional, zona alur(alur kapal pelni dan kapal lain) dan pengembangan infrastruktur. Potensi dalam Kawasan Konservasi Perairan Nasional Raja Ampat Potensi biofisik : kepulauan Raja Ampat kaya akan jenis karang. Hasil penelitian menunjukan di perairan Misool ada 182 jenis karang, teluk wambong 174 spesies dan tanjung sool 173 spesies. Tipe terumbu karang umum di Raja Ampat adalah terumbu tepi, terumbu penghalang dan gosong karang. Potensi ekonomi : sebagian besar masyarakat bergantung pada sumber daya laut seperti perikanan tradisional dan komersal, budidaya mutiara, pengembangan karang dan budidaya rumput laut. Potensi pariwisata dan alternative ekonomi : peluang yang berpotensi tinggi adalah dengan penerapan sistem tarif masuk bagi wisatawan yang dating ke Raja Ampat baik domestic maupun internasional Potensi perikanan : potensi meksimum yang dapat dimanfaatkan di perairan Raja Ampat adlah sebesar 590.600 ton/tahun dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan sebesar 472.000 ton/tahun. Kegiatan yang diperbolehkan dan dilarang Kegiatan yang dilarang Kegiatan yang diperbolehkan Pada zona inti, hanya untuk Pendidikan pendidikan dan penelitian saja Penelitian dan pengembangan Dilarang menggunakan alat yang dapat merusak pariwisata
Pengambilan telur da pencurian
penyu untuk kebutuhan konsumsi di beberapa wilayah Penangkapan ikan teri dan cumi- cumi serta penangkapan ian hiu untuk kebutuhan siripnya