Professional Documents
Culture Documents
(MMD)
150
90
100
85
50
4 37
0
KK
Balita
Bumil
Remaja
Lansia
Analisa Data :
Berdasarkan grafik 2.3 diatas, diperoleh jumlah tertinggi
penduduk adalah Kepala Keluarga sebesar 48% (198 jiwa),
Balita 22% (90 jiwa), Remaja 20% (85 jiwa), Lansia 9% (37
jiwa) dan Ibu hamil sebesar 1% (4 jiwa)
Analisa Data :
Berdasarkan grafik 2.4 diatas, diperoleh jenis pekerjaan Kepala
Keluarga tertinggi adalah Petani sebesar 64% (127 jiwa), Pegawai
Swasta sebesar 15% (29 jiwa), Wiraswasta sebesar 12% (23 jiwa),
PNS sebesar 2% (4 jiwa), Buruh sebesar 2% (4 jiwa), Tidak
bekerja sebesar 2% (4 jiwa), Pensiun PNS sebesar 2% (3 jiwa).
Analisa Data :
Berdasarkan grafik 2.5 diatas, diperoleh, jumlah penduduk tertinggi berdasarkan
agama adalah Islam sebesar 92% (700 jiwa), Budha sebesar 4% (34 jiwa), dan
Hindu sebesar 3% (20 jiwa) dan Konghucu sebesar 1% (4 jiwa).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.6 diatas, penghasilan kepala keluarga tertinggi adalah Rp
500.000 – 1.000.000 / bulan sebesar 31% (61 KK), Rp 250.000 –
500.000/bulan sebesar 28% (55 KK), Rp <250.000/bulan sebesar 24% (48 KK),
Rp 1.000.000/bulan sebesar 12% (24 KK) dan Rp 2000.000/bulan.
Analisa Data :
Berdasarkan 2.7 diatas, diperoleh Pendidikan Kepala Keluarga tertinggi
adalah Lulus SD sebesar 46% (91 KK), Tidak tamat SD sebesar 32% (32
KK), Lulus SLTP sebesar 11% (22 KK), Lulus SMU sebesar 10% (19 KK),
dan Lulus S1 sebesar 1% (2 KK).
Analisa Data :
Analisa Data :
Berdasarkan grafik 2.8 diatas, diperoleh jumlah tertinggi berdasarkan status
perkawinan Kepala keluarga adalah dalam pernikahan sebesar 94% (168
KK) dan untuk status perkawinan janda/duda sebesar 6% (12 KK).
Analisa Data :
Analisa Data :
21%
37%
Permanen
Tidak permanen
Semi permanen
42%
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.27 diatas, diperoleh distribusi tertinggi konstruksi
rumah adalah Tidak permanen sebesar 42% (83 KK), permanen sebesar
37% (74 KK), dan semi permanen sebesar 21% (41 KK).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.28 diatas, diperoleh distribusi tertinggi
penggunaan lantai adalah papan sebesar 50% (79 rumah),
Tehel sebesar 34% (55 rumah), Semen sebesar 15% (24
rumah) dan Tanah sebesar 1% (2 rumah).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.29 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi sumber
air minum adalah Air hujan sebesar 96% (160 rumah) dan Air mineral
sebesar 4% (7 jiwa).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.30 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi cara
penyimpanan sumber air adalah Bak tertutup sebesar 92% (152
rumah), Tempayan terbuka adalah 6% (10 rumah) dan Bak dan
tempayan terbuka adalah 2% (3 rumah).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.31 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi kebiasaan
membersihkan tempat penampungan air adalah ≤ 30 hari sekali adalah
sebesar 57% (95 rumah), ≤ 15 hari adalah sebesar 22% (36 jiwa) dan ≤ 7
hari sekali adalah 21% (34 jiwa).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.32 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi sumber air untuk
kebutuhan sehari-hari (mandi, cuci, kakus) adalah Air sungai sebesar 51% (91
rumah), Sumur gali sebesar 32% (57 rumah), Air hujan sebesar 12% (22
rumah), Pompa sebesar 4% (8 rumah), dan Air mineral 1% (1 rumah).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.35 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi sistem
pembuangan air limbah (air cucian, kamar mandi dan kakus) adalah
Resapan sebesar 39% (62 rumah), Got sebesar 35% (52 rumah) dan
Sembarang tempat sebesar 26% (42 rumah).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.34 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi tempat penduduk
dalam melakukan BAB adalah WC sebesar 81% (130 rumah), Parit sebesar
12% (19 rumah) dan Kebun sebesar 7% (11 rumah).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.35 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi
jarak septik tank dengan WC adalah < 10 m sebesar 74% (96
rumah), > 10 m sebesar 20% (26 rumah) dan 10 m sebesar
6% (8 rumah).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.36 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi
pembuangan sampah rumah tangga adalah Di bakar sebesar 93%
(149 rumah), Di sembarang tempat sebesar 4% (6 rumah) dan Di
sungai sebesar 3% (5 rumah).
GRAFIK 2.37
RESUME KEPALA KELUARGA
DI DUSUN NUSA INDAH DESA PUNGGUR KECIL KECAMATAN SUNGAI KAKAP
5%
1% 0% 13%
2%
Jumlah anggota keluarga
Anggota keluarga yang meninggal
Anggota keluarga yang hamil
Anggota keluarga dalam masa nifas
79%
Jumlah balita dalam keluarga
Jumlah lansia dalam keluarga
Analisa data :
Berdasarkan grafik 3.27 diatas, di peroleh Resume Kepala Keluarga dengan
jumlah tertinggi adalah Jumlah anggota keluarga sebesar 79% (560 jiwa),
Jumlah Balita sebesar 13% (90 jiwa), Jumlah Lansia dalam keluarga sebesar
5% (37 jiwa), Jumlah Anggota keluarga yang meninggal sebesar 2% (14
jiwa), Jumlah anggota keluarga yang hamil sebesar 1% (4 jiwa), dan Jumlah
Anggota keluarga dalam masa nifas sebesar 0% dari total jumlah penduduk
sebesar 758 jiwa di Dusun Nusa Indah.
Analisa data :
Berdasarkan grafik 3.38 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi
status imunisasi pada balita adalah Lengkap sebesar 66% (59 jiwa)
dan Tidak lengkap sebesar 34% (31 jiwa).
Diagnosa keperawatan
Dx. I
Kurang pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang kontrasepsi di Dusun Nusa
Indah, Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sui. Kakap RW 11 dan RW 12 (RT
34, RT 35, RT 36, RT 37, RT 38) berhubungan dengan kurangnya informasi
yang didapatkan oleh warga Dusun Nusa Indah tentang kontrasepsi.
Ds :
• Dari hasil wawancara didapatkan bahwa ada Pasangan Usia Subur yang
belum menggunakan alat kontrasepsi.
• Dari hasil wawancara didapatkan bahwa Pasangan Usia Subur
mengatakan kurang paham tentang kontrasepsi.
Do :
• Dari data yang didapat, ditemukan bahwa terdapat pasangan usia subur di
dusun Nusa Indah sebesar 67% yang tidak menggunakan alat kontrasepsi.
• Dari hasil observasi ditemukan bahwa banyak pasangan usia subur yang
belum begitu mengerti tentang kontrasepsi.
Dx. II
Resiko perubahan pola hidup bersih dan sehat di Dusun Nusa Indah,
Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sui. Kakap RW 11 & RW 12 (RT
34, RT 35, RT 36, RT 37, RT 38) berhubungan dengan
ketidakmampuan warga Dusun Nusa Indah dalam merawat
lingkungan di dusun Nusa Indah.
Ds :
• Saat diwawancara didapatkan bahwa Warga Dusun Nusa Indah
mengatakan masih ada yang tidak memiliki WC dan memanfaatkan
parit dan perkebunan sebagai tempat pembuangan.
Do :
• Banyak warga yang memiliki hewan peliharaan tetapi masih ada
yang tidak memiliki kandang dan berkeliaran di sembarang tempat
serta ada sebagian kandang yang tidak terawat.
• Terdapat sebagian gentong yang terbuka dan memiliki gentong
yang tertutup namun dibiarkan serta jarang dikuras di Dusun Nusa
Indah.
Dx. III
Resiko peningkatan kasus batuk pilek di RW 11 & RW 12 (RT 34, RT
35, RT 36, RT 37, RT 38) Dusun Nusa Indah Desa Punggur Kecil
berhubungan dengan ketidakmampuan warga dalam memodifikasi
lingkungan.
Ds :
• Saat diwawancara didapatkan bahwa masyarakat mengatakan
sering menderita penyakit Batuk Pilek dalam satu tahun terakhir.
Do :
• Batuk Pilek adalah mayoritas yang sering diderita oleh warga dalam
satu tahun terakhir dengan persentasi 93% dari 758 jiwa
• Ada beberapa warga yang menggunakan kendaraan bermotor di
Dusun Nusa Indah.
Dx. IV
Resiko tinggi peningkatan kasus rematik pada lansia di RW 11 & RW
12 (RT 34, RT 35, RT 36, RT 37, RT 38) Dusun Nusa Indah desa
Punggur Kecil berhubungan dengan proses penyakit pada lansia
dusun Nusa Indah.
Ds :
• Dari hasil wawancara dengan masyarakat didapatkan bahwa
banyak masyarakat yang mengeluh ngilu’ di bagian lutut kaki baik
kanan maupun kiri.
Do :
• Terdapat lansia yang tidak dapat beraktifitas berat.
• Kegiatan lansia sehari-hari menonton tv dan berbaring.
• Kurangnya pengetahuan masyarkat tentang pencegahan penyakit
rematik.
Dx. V
Resiko tinggi peningkatan kasus hipertensi di RW 11 & RW 12 (RT 34,
RT 35, RT 36, RT 37, RT 38) Dusun Nusa Indah Desa Punggur
Kecil berhubungan dengan proses penyakit pada lansia di dusun
nusa indah.
Ds :
• Dari hasil wawancara dengan masyarakat didapatkan bahwa
banyak masyarakat yang mengeluh pusing kepala dan tengkuk
terasa menerik.
Do :
• Terdapat pola makan yang tidak teratur seperti mengkonsumsi ikan
asin, daun ubi dan makanan-makanan lain yang dapat memicu
peningkatan sirkulasi darah.
• Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit
hipertensi.
TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM WR. WB.
KELOMPOK 1