You are on page 1of 52

Musyawarah Masyarakat Desa

(MMD)

DI RT 34/RW 11; RT 35, RT 36, RT 37, RT 38/RW 12


DUSUN NUSA INDAH DESA PUNGGUR KECIL
KECAMATAN SUI. KAKAP
LAPORAN PENDAHULUAN
PENGUMPULAN DATA
DI RT 34/RW 11; RT 35, RT 36,
RT 37, RT 38/RW 12
DUSUN NUSA INDAH DESA
PUNGGUR KECIL
KECAMATAN SUI. KAKAP
• Pendahuluan
Latar Belakang
Dalam perawatan kesehatan masyarakat, keluarga
sebagai unit utama yang menjadi sasaran pelayanan
karena merupakan unit terkecil dari masyarakat atau
komunitas. Apabila salah satu di antara anggota
keluarga yang lain mempunyai masalah perawatan akan
mempengaruhi anggota keluarga yang lain, demikian
pula dengan kelompok dan masyarakat sekitarnya.
Masalah kesehatan keluarga saling terkait terhadap
anggota keluarga, kelompok ataupun masyarakat secara
menyeluruh. Untuk mengetahui masalah kesehatan
yang ada di masyarakat ataupun komunitas, kita dapat
melakukan suatu pengkajian baik secara individu,
keluarga dan lingkungan melalui wawancara, observasi
dan pemeriksaan fisik.
Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
Dalam praktek keperawatan komunitas data yang perlu di kaji
lebih lanjut adalah :
• Pengkajian Individu
• Pengkajian Keluarga
• Pengkajian Lingkungan
• Wawancara dengan tokoh masyarakat untuk masalah
kesehatan.
Masalah Keperawatan Komunitas
• Masalah keperawatan yang mungkin muncul dalam
keperawatan komunitas adalah :
• Resiko terjadinya peningkatan penyakit : ISPA
• Resiko perubahan pola hidup bersih dan sehat
• Resiko terjadinya peningkatan penyakit : Hipertensi
• Kurang pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang
kontrasepsi
• Resiko tinggi peningkatan kasus rematik pada lansia
Tujuan
Tujuan Umum
• Adapun tujuan dari pengkajian untuk memperoleh informasi atau
data yang di butuhkan sehingga kita dapat mengetahui dan
memprioritaskan masalah yang ada di masyarakat atau komunitas.
Tujuan Khusus
• Memperoleh data secara spesifik melalui wawancara, observasi dan
pemeriksaan fisik
• Menganalisa data yang diperoleh sehingga kita dapat merumuskan
masalah apa yang terjadi
• Menentukan tindakan apa saja yang dilakukan dalam pemecahan
kesehatan yang terjadi
Rencana Kegiatan
• Topik : Pengkajian (pengumpulan data)
• Metode : Wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik
• Media : Quesioner
• Tanggal/hari : Rabu s/d Jum’at, 24 s/d 26 April 2013
• Waktu : Pukul 10.00 WIB - selesai
• Tempat : Rumah warga RW 11 dan RW 12 (RT 34, RT 35, RT
36, RT 37, RT 38)
• Strategi Pelaksanaan : Wawancara
• Pengorganisasian Kelompok :
• Penanggung Jawab : Lidia Hastuti, M.Kes
• Ketua : Adithya Juniarti Putri
• Wakil Ketua : Indra Juhari
• Sekretaris : Junaidi
• Bendahara : Khairunnisa Rituota
• Keamanan : Erja Amirullah
• Anggota:
Anggista Zuriasti
Anumi
Dayang Adoi
Dewi Fitriyanti
Ferawati
Dwi Rosida M.W.P
Fransiska
Hasanatun Nisa
Ira Pitriani
Kriteria Evaluasi
• Tujuan jangka panjang
• Diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan terjadi
perubahan perilaku masyarakat dari maladptif menjadi adaptif.
• Tujuan jangka pendek
• Setelah tiga minggu tindakan :
• Sebagian besar dari masyarakat dapat menerima apa yang
disampaikan
• Keluarga dapat menerapkan atau mengaplikasikan apa yang telah
didapatkan.
Pengkajian
Pada tahap pengkajian ini, kelompok mengumpulkan data
dengan menggunakan :
1. Menggunakan angket yang berisi pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan pada masyarakat yang harus
dijawab sesuai dengan kondisi yang ada.
2. Melakukan wawancara langsung dengan tokoh
masyarakat dan tokoh agama diwilayah dusun nusa
indah desa punggur kecil.
3. Winshield survey yaitu melakukan observasi secara
umum terhadap keadaan kesehatan lingkungan yang
ada diwilayah desa punggur kecil.
Setelah data terkumpul semua tanggal kemudian dilakukan
tabulasi data tanggal selanjutnya hasil tersebut akan
digambarkan dalam bentuk grafik.
Analisa Data :
Berdasarkan grafik 2.1 diatas, diperoleh jumlah penduduk dari RW 11 dan RW 12
(RT 34, RT 35, RT 36, RT 37 dan RT 38) di dusun Nusa Indah, distribusi
penduduk berjenis kelamin laki-laki sebesar 53% ( 398 jiwa) dan distribusi
penduduk berjenis kelamin perempuan sebesar 47%( 360 jiwa) dengan total
jumlah penduduk dari RW 11 dan RW 12 tersebut adalah 758 jiwa.
Analisa Data :
Berdasarkan grafik 2.2 diatas, diperoleh interval usia tertinggi adalah
usia > 50 tahun sebesar 37% (73 jiwa), usia 31 - 40 sebesar 24% (48
jiwa), usia 40 – 50 tahun sebesar 20% (39 jiwa), usia 20 – 30 tahun
sebesar 11% (22 jiwa) dan usia < 20 tahun sebesar 8% (16 jiwa).
GRAFIK 2.3
DISTRIBUSI JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN TAHAPAN
TUMBUH KEMBANG
DI DUSUN NUSA INDAH DESA PUNGGUR KECIL KECAMATAN
198 SUNGAI KAKAP
200

150
90
100
85
50
4 37
0
KK
Balita
Bumil
Remaja
Lansia

Analisa Data :
Berdasarkan grafik 2.3 diatas, diperoleh jumlah tertinggi
penduduk adalah Kepala Keluarga sebesar 48% (198 jiwa),
Balita 22% (90 jiwa), Remaja 20% (85 jiwa), Lansia 9% (37
jiwa) dan Ibu hamil sebesar 1% (4 jiwa)
Analisa Data :
Berdasarkan grafik 2.4 diatas, diperoleh jenis pekerjaan Kepala
Keluarga tertinggi adalah Petani sebesar 64% (127 jiwa), Pegawai
Swasta sebesar 15% (29 jiwa), Wiraswasta sebesar 12% (23 jiwa),
PNS sebesar 2% (4 jiwa), Buruh sebesar 2% (4 jiwa), Tidak
bekerja sebesar 2% (4 jiwa), Pensiun PNS sebesar 2% (3 jiwa).
Analisa Data :
Berdasarkan grafik 2.5 diatas, diperoleh, jumlah penduduk tertinggi berdasarkan
agama adalah Islam sebesar 92% (700 jiwa), Budha sebesar 4% (34 jiwa), dan
Hindu sebesar 3% (20 jiwa) dan Konghucu sebesar 1% (4 jiwa).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.6 diatas, penghasilan kepala keluarga tertinggi adalah Rp
500.000 – 1.000.000 / bulan sebesar 31% (61 KK), Rp 250.000 –
500.000/bulan sebesar 28% (55 KK), Rp <250.000/bulan sebesar 24% (48 KK),
Rp 1.000.000/bulan sebesar 12% (24 KK) dan Rp 2000.000/bulan.
Analisa Data :
Berdasarkan 2.7 diatas, diperoleh Pendidikan Kepala Keluarga tertinggi
adalah Lulus SD sebesar 46% (91 KK), Tidak tamat SD sebesar 32% (32
KK), Lulus SLTP sebesar 11% (22 KK), Lulus SMU sebesar 10% (19 KK),
dan Lulus S1 sebesar 1% (2 KK).
Analisa Data :
Analisa Data :
Berdasarkan grafik 2.8 diatas, diperoleh jumlah tertinggi berdasarkan status
perkawinan Kepala keluarga adalah dalam pernikahan sebesar 94% (168
KK) dan untuk status perkawinan janda/duda sebesar 6% (12 KK).
Analisa Data :
Analisa Data :

Berdasarkan grafik 2.9 diatas, diperoleh Penggunaan Fasilitas Pelayanan


Kesehatan tertinggi adalah “Ya” sebesar 64% (126 KK) dan “TIdak” sebesar
36% (72 KK)
Analisa Data :
Analisa Data :
Berdasarkan grafik 2.10 diatas, diperoleh distribusi penyakit tertinggi yang
diderita penduduk adalah ISPA sebesar 41% (78 jiwa), Hipertensi sebesar
22% (42 jiwa), Rematik sebesar 19% (36 jiwa), Diare sebesar 8% (16 jiwa),
Asma sebesar 3% (6 jiwa), Demam sebesar 2% (4 jiwa), Kolesterol 1% (2
jiwa), TBC sebesar 0,52% (1 jiwa), Kencing manis sebesar (1 jiwa), Thipoid
0,52% (1 jiwa), Sinusitis sebesar 0,52% (1 jiwa), Katarak sebesar 0,52% (1
jiwa), Penyakit kulit sebesar 0,52% (1 jiwa) dan Anemia 0,52% (1 jiwa)
Analisa Data :
Berdasarkan grafik 2.11 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi
Penanganan Keluarga Yang Sakit adalah Pergi ke Nakes sebesar
80% (149 jiwa), Obat warung sebesar 14% (25 jiwa), Mantri sebesar
3% (6 jiwa), Pergi ke pengobatan alternatif sebesar 2% (4), Pergi ke
Dukun sebesar 1% (2 jiwa).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.12 diatas, diperoleh Jumlah kepala keluarga yang
mengikuti KB adalah “Ya” sebesar 33% (66 KK) dan “Tidak” sebesar 67%
(132 KK).
Analisa Data :
Berdasarkan grafik 2.13 diatas, diperoleh Disdtribusi tertinggi yang
menggunakan KB dalam keluarga adalah Istri sebesar 97% (64 jiwa)
dan Suami sebesar 3% (2 jiwa ).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.14 diatas, diperoleh jumlah tertinggi
Jenis KB yang digunakan adalah Hormonal sebesar 96% (64
jiwa) dan Sederhana 4% (2 jiwa).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.16 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi Alasan
Keluarga yang tidak Mengikuti KB adalah Tidak tahu sebesar 39% (52
jiwa), Tidak nyaman sebesar 20% (26 jiwa), Sudah menopause sebesar
18% (24 jiwa), Biaya mahal sebesar 13% (17 jiwa), Suami tidak setuju
sebesar 5% (6 jiwa), Lainnya sebesar 4% (6 jiwa) dan sulit diperoleh
sebesar 1% (1 jiwa).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.16 diatas, diperoleh Distribusi jumlah ibu
hamil dalam suatu penduduk adalah 1% (4 jiwa) dan Tidak hamil
sebesar 99% (754 jiw) dari total 758 jiwa di Dusun Nusa Indah.
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.17 diatas, diperoleh Distribusi jumlah ibu hamil yang
melakukan pemeriksaan kehamilan rutin adalah “Ya” sebesar 75% (3 jiwa) dan
“Tidak” sebesar 25% (1 jiwa).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.18 diatas, diperoleh Distribusi Tenaga Terlatih yang
Melakukan Pemeriksaan Kehamilan sebesar 100% ke bidan.
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.19 diatas, diperoleh Distribusi Tertinggi Tempat
Bumil Melakukan Pemeriksaan Kehamilan adalah Pusk/Pustu
sebesar 60% (3 jiwa) dan Bidan praktik swasta sebesar 40% (2 jiwa).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.20 diatas, diperoleh Distribusi jumlah
pemeriksaan kehamilan adalah Satu kali pemeriksaan sebesar 40%
(2 jiwa), Dua kali pemeriksaan sebesar 40% (2 jiwa) dan Lebih dari
tiga kali sebesar 20% (1 jiwa).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.21 diatas, diperoleh Ditribusi tertinggi gejala penyakit
yang dirasakan pada saat kehamilan adalah Demam sebesar 50% (2
jiwa), Edema 25% (1 jiwa) dan Tidak ada Bumil yang mengalami keluhan
selama kehamilan sebesar 25% (1 jiwa).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.22 diatas, diperoleh Distribusi jumlah balita
sebanyak 12% (90 jiwa) dari total keseluruhan jumlah penduduk
758 jiwa di Dusun.
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.23 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi Usia Balita
adalah 2-5 tahun sebesar 36% (32 jiwa), 7 bulan – 2 tahun (31 jiwa) dan
≤ 6 bulan (27 jiwa).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.14 diatas, diperoleh distribusi jumlah balita
yang di susui adalah “Ya” sebesar 93% (54 jiwa) dan “Tidak”
sebesar 7% (4 jiwa).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.25 diatas, diperoleh Distribusi jumlah balita
yang masih disusui sampai sekarang adalah “Ya” sebesar 93% (54
jiwa) dan “Tidak” sebesar 7% (4 jiwa).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.26 diatas, diperoleh Disteribusi tertinggi
jenis penyakit yang sering di derita anak adalah Batuk/pilek
dan panas sebesar 50% (5 jiwa), Diare sebesar 40% (4 jiwa)
dan Lainnya sebesar 10% (1 jiwa).
GRAFIK 2.27
DISTRIBUSI KONSTRUKSI RUMAH
DI DUSUN NUSA INDAH DESA PUNGGUR KECIL KECAMATAN
SUNGAI KAKAP

21%

37%
Permanen
Tidak permanen
Semi permanen

42%

Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.27 diatas, diperoleh distribusi tertinggi konstruksi
rumah adalah Tidak permanen sebesar 42% (83 KK), permanen sebesar
37% (74 KK), dan semi permanen sebesar 21% (41 KK).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.28 diatas, diperoleh distribusi tertinggi
penggunaan lantai adalah papan sebesar 50% (79 rumah),
Tehel sebesar 34% (55 rumah), Semen sebesar 15% (24
rumah) dan Tanah sebesar 1% (2 rumah).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.29 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi sumber
air minum adalah Air hujan sebesar 96% (160 rumah) dan Air mineral
sebesar 4% (7 jiwa).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.30 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi cara
penyimpanan sumber air adalah Bak tertutup sebesar 92% (152
rumah), Tempayan terbuka adalah 6% (10 rumah) dan Bak dan
tempayan terbuka adalah 2% (3 rumah).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.31 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi kebiasaan
membersihkan tempat penampungan air adalah ≤ 30 hari sekali adalah
sebesar 57% (95 rumah), ≤ 15 hari adalah sebesar 22% (36 jiwa) dan ≤ 7
hari sekali adalah 21% (34 jiwa).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.32 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi sumber air untuk
kebutuhan sehari-hari (mandi, cuci, kakus) adalah Air sungai sebesar 51% (91
rumah), Sumur gali sebesar 32% (57 rumah), Air hujan sebesar 12% (22
rumah), Pompa sebesar 4% (8 rumah), dan Air mineral 1% (1 rumah).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.35 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi sistem
pembuangan air limbah (air cucian, kamar mandi dan kakus) adalah
Resapan sebesar 39% (62 rumah), Got sebesar 35% (52 rumah) dan
Sembarang tempat sebesar 26% (42 rumah).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.34 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi tempat penduduk
dalam melakukan BAB adalah WC sebesar 81% (130 rumah), Parit sebesar
12% (19 rumah) dan Kebun sebesar 7% (11 rumah).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.35 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi
jarak septik tank dengan WC adalah < 10 m sebesar 74% (96
rumah), > 10 m sebesar 20% (26 rumah) dan 10 m sebesar
6% (8 rumah).
Analisa data :
Berdasarkan grafik 2.36 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi
pembuangan sampah rumah tangga adalah Di bakar sebesar 93%
(149 rumah), Di sembarang tempat sebesar 4% (6 rumah) dan Di
sungai sebesar 3% (5 rumah).
GRAFIK 2.37
RESUME KEPALA KELUARGA
DI DUSUN NUSA INDAH DESA PUNGGUR KECIL KECAMATAN SUNGAI KAKAP
5%
1% 0% 13%

2%
Jumlah anggota keluarga
Anggota keluarga yang meninggal
Anggota keluarga yang hamil
Anggota keluarga dalam masa nifas
79%
Jumlah balita dalam keluarga
Jumlah lansia dalam keluarga

Analisa data :
Berdasarkan grafik 3.27 diatas, di peroleh Resume Kepala Keluarga dengan
jumlah tertinggi adalah Jumlah anggota keluarga sebesar 79% (560 jiwa),
Jumlah Balita sebesar 13% (90 jiwa), Jumlah Lansia dalam keluarga sebesar
5% (37 jiwa), Jumlah Anggota keluarga yang meninggal sebesar 2% (14
jiwa), Jumlah anggota keluarga yang hamil sebesar 1% (4 jiwa), dan Jumlah
Anggota keluarga dalam masa nifas sebesar 0% dari total jumlah penduduk
sebesar 758 jiwa di Dusun Nusa Indah.
Analisa data :
Berdasarkan grafik 3.38 diatas, diperoleh Distribusi tertinggi
status imunisasi pada balita adalah Lengkap sebesar 66% (59 jiwa)
dan Tidak lengkap sebesar 34% (31 jiwa).
Diagnosa keperawatan
Dx. I
Kurang pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang kontrasepsi di Dusun Nusa
Indah, Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sui. Kakap RW 11 dan RW 12 (RT
34, RT 35, RT 36, RT 37, RT 38) berhubungan dengan kurangnya informasi
yang didapatkan oleh warga Dusun Nusa Indah tentang kontrasepsi.
Ds :
• Dari hasil wawancara didapatkan bahwa ada Pasangan Usia Subur yang
belum menggunakan alat kontrasepsi.
• Dari hasil wawancara didapatkan bahwa Pasangan Usia Subur
mengatakan kurang paham tentang kontrasepsi.
Do :
• Dari data yang didapat, ditemukan bahwa terdapat pasangan usia subur di
dusun Nusa Indah sebesar 67% yang tidak menggunakan alat kontrasepsi.
• Dari hasil observasi ditemukan bahwa banyak pasangan usia subur yang
belum begitu mengerti tentang kontrasepsi.
Dx. II
Resiko perubahan pola hidup bersih dan sehat di Dusun Nusa Indah,
Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sui. Kakap RW 11 & RW 12 (RT
34, RT 35, RT 36, RT 37, RT 38) berhubungan dengan
ketidakmampuan warga Dusun Nusa Indah dalam merawat
lingkungan di dusun Nusa Indah.
Ds :
• Saat diwawancara didapatkan bahwa Warga Dusun Nusa Indah
mengatakan masih ada yang tidak memiliki WC dan memanfaatkan
parit dan perkebunan sebagai tempat pembuangan.
Do :
• Banyak warga yang memiliki hewan peliharaan tetapi masih ada
yang tidak memiliki kandang dan berkeliaran di sembarang tempat
serta ada sebagian kandang yang tidak terawat.
• Terdapat sebagian gentong yang terbuka dan memiliki gentong
yang tertutup namun dibiarkan serta jarang dikuras di Dusun Nusa
Indah.
Dx. III
Resiko peningkatan kasus batuk pilek di RW 11 & RW 12 (RT 34, RT
35, RT 36, RT 37, RT 38) Dusun Nusa Indah Desa Punggur Kecil
berhubungan dengan ketidakmampuan warga dalam memodifikasi
lingkungan.
Ds :
• Saat diwawancara didapatkan bahwa masyarakat mengatakan
sering menderita penyakit Batuk Pilek dalam satu tahun terakhir.
Do :
• Batuk Pilek adalah mayoritas yang sering diderita oleh warga dalam
satu tahun terakhir dengan persentasi 93% dari 758 jiwa
• Ada beberapa warga yang menggunakan kendaraan bermotor di
Dusun Nusa Indah.
Dx. IV
Resiko tinggi peningkatan kasus rematik pada lansia di RW 11 & RW
12 (RT 34, RT 35, RT 36, RT 37, RT 38) Dusun Nusa Indah desa
Punggur Kecil berhubungan dengan proses penyakit pada lansia
dusun Nusa Indah.
Ds :
• Dari hasil wawancara dengan masyarakat didapatkan bahwa
banyak masyarakat yang mengeluh ngilu’ di bagian lutut kaki baik
kanan maupun kiri.
Do :
• Terdapat lansia yang tidak dapat beraktifitas berat.
• Kegiatan lansia sehari-hari menonton tv dan berbaring.
• Kurangnya pengetahuan masyarkat tentang pencegahan penyakit
rematik.
Dx. V
Resiko tinggi peningkatan kasus hipertensi di RW 11 & RW 12 (RT 34,
RT 35, RT 36, RT 37, RT 38) Dusun Nusa Indah Desa Punggur
Kecil berhubungan dengan proses penyakit pada lansia di dusun
nusa indah.
Ds :
• Dari hasil wawancara dengan masyarakat didapatkan bahwa
banyak masyarakat yang mengeluh pusing kepala dan tengkuk
terasa menerik.
Do :
• Terdapat pola makan yang tidak teratur seperti mengkonsumsi ikan
asin, daun ubi dan makanan-makanan lain yang dapat memicu
peningkatan sirkulasi darah.
• Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit
hipertensi.
TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM WR. WB.

KELOMPOK 1

You might also like