Professional Documents
Culture Documents
Keberhasilan pembangunan suatu daerah bisa dilihat laju pertumbuhan ekonominya. Oleh sebab itu,
setiap daerah selalu menetapkan target laju pertumbuhan yang tinggi didalam perencanaan dan tujuan
pembangunan daerahnya.Secara sederhana pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai perubahan dari Produk
Domestik Bruto (PDB) di tingkat nasional dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Kemiskinan merupakan fenomena yang terjadi hampir di semua wilayah kab/kota sedang
berkembang. Kemiskinan muncul karena ketidakmampuan sebagian masyarakat untuk menyelenggarakan
hidupnya sampai suatu taraf yang dianggap manusiawi. Kondisi ini menyebabkan menurunnya kualitas sumber
daya manusia sehingga produktifitas dan pendapatan yang diperolehnya rendah. Masalah kemiskinan merupakan
salah satu masalah utama dalam pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
meningkatkan pendapatan serta pertumbuhan ekonomi di semua sector pembangunan, pemerataan pembangunan
yang optimal, perluasan tenaga kerja dan peningkatan taraf hidup masyarakat. Dalam mencapai tujuan
pembangunan secara menyeluruh diperlukan adanya pertumbuhan ekonomi yang meningkat.
2
TABEL:
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI, KETIMPANGAN DAN PRESENTASE TINGKAT
KEMISKINAN KAB/KOTA KORIDOR TENGAH SULAWESI SELATAN TAHUN 2012-2015
2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015
Wajo 6.50 6.92 9.68 7.05 5.46 5.67 6.61 7.02 7.83 8.17 7.74 7.66
Sidrap 8.93 6.93 7.87 7.92 0.51 0.75 0.88 0.71 6.0 6.3 5.82 5.55
Enrekang 7.30 5.84 6.00 6.90 5.18 5.69 6.36 6.58 14.45 15.11 13.9 13.82
Soppeng 6.93 7.23 6.90 5.10 0.48 0.32 0.38 0.7 9.12 9.43 8.76 8.36
3
RUMUSAN MASALAH
04
4
Untuk mempermudah didalam memahami
hasil penelitian ini, maka peneliti hanya
B ATA S A N memibatasi pada pertumbuhan ekonomi,
MASALAH ketimpangan dan tingkat kemiskinan yang
terjadi pada 4 kabupaten wilayah tengah
Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2012-2015
5
TUJUAN PENELITIAN
04
6
PENELITI TERDAHULU
VARIABEL
Variabel dependen: Ketimpangan
Variabel independen: pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan.
Pipit Mandasari (2017) yang berjudul
Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan ALAT ANALISIS
Kemiskinan Terhadap Ketimpangan di -Regresi Linear Berganda -Uji t
Provinsi Aceh -Uji R -Uji F.
HASIL
Menunjukkan bahwa kemiskinan tidak berpengaruh terhadap
ketimpangan.
7
LANDASAN TEORI
1 4
P E RT U M B U H A N E K O N O M I KEMISKINAN
2 5
K E T I M PA N G A N
UKURAN KEMISKINAN
PEMBANGUNAN
3 6
PENYEBAB
K E T I M PA N G A N PENYEBAB KEMISKINAN
PEMBANGUNAN
8
P E N G A R U H VA R I A B E L I N D E P E N D E N
T E R H A D A P VA R I A B E L D E P E N D E N
9
Laju pertumbuhan ekonomi di
1 koridor tengah Sulawesi Selatan
menunjukkan angka yang signifikan
Ketimpangan pembangunan di
koridor tengah Sulawesi Selatan
3
terdapat pada 2 kabupaten yaitu
HIPOTESIS kabupaten Sidrap dan Soppeng.
Jenis Penelitian
B Menggunakan jenis penelitian kuantitatif
Sumber Data
C Merupakan data sekunder, berupa data PDRB,
jumlah penduduk, dan jumlah penduduk miskin
diperoleh dari BPS
METODE PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
D Berupa teknik dokumentasi, data dari lembaga
terkait ,jurnal-jurnal yang terkait .
11
DEFINISI OPERASIONAL
P E RT U M B U H A N K E T I M PA N G A N TINGKAT
EKONOMI PEMBANGUNAN KEMISKINAN
12
T E K N I K A N A L I S I S D ATA
𝑃𝐷𝑅𝐵1 −𝑃𝐷𝑅𝐵0
𝐺= x 100% Σ(Yi – Y)2fi/n
𝑃𝐷𝑅𝐵0 𝐼𝑊 =
Dimana: Y
Dimana :
G= Laju pertumbuhan ekonomi
Yi = PDRB per kapita daerah i
PDRB1 = PDRB ADHK pada suatu tahun
Y = PDRB per kapita rata-rata seluruh daerah
PDRB0 = PDRB ADHK pada tahun sebelumnya fi = Jumlah penduduk daerah i
N = Jumlah penduduk seluruh daerah
13
Regresi Linier Berganda Uji Statistic
KMSit = β0 +β1PEK it+β2KP it +µit Koefisien Determinasi (R2)
Keterangan : Uji Signifikan Parsial (Uji t)
• KMS =Tingkat kemiskinan tiap kabupaten/kota koridor tengan
Uji signifikan Simultan (Uji F)
Provinsi Sulawesi Selatan
• i = cross-section
• t = time series
14
TERIMA KASIH