You are on page 1of 26

“ECOSYSTEMS ENERGETICS”

Group 8
Jihan Nuraini ( 3415150907 )
Mulyaningsih ( 3415150046 )
Raghib Azri Krisna ( 3415151099 )

Pendidikan Biologi A 2015


NO SUB BAB
21.1 Hukum Termodinamika Mengatur Aliran Energi
21.2 Energi yang Konstan dalam Proses Fotosintesis Merupakan Produksi Primer
21.3 Suhu, Air dan Nutrisi Mengontrol Produksi Primer di Ekosistem Darat

21.4 Suhu, Cahaya, dan Nutrisi Mengontrol Produksi Primer dalam Ekosistem Perairan.

21.5 Input Eksternal Karbon Organik Penting di Perairan


21.6 Alokasi Energi dan Life-Form Tanaman Pengaruh Utama Produksi
21.7 Produksi Primer Bervariasi dengan Waktu
21.8 Batas Produktivitas Primer dan Produksi sekunder
21.9 Konsumen Bervariasi dalam Efisiensi Produksi
21.10 Ekosistem Memiliki Dua Rantai Makanan Utama
21.11 Aliran Energi melalui Tingkat Tropik Dapat Diukur
21.12 Efisiensi Konsumsi Menentukan Jalur Aliran Energi melalui Ekosistem
21.13 Energi Menurun di Setiap Tingkat Trophic Berturut-turut
What is An Ecosystem ??
Suatu ekosistem mencakup semua makhluk hidup (tumbuhan,
hewan dan organisme) di suatu area tertentu, berinteraksi satu sama
lain, dan juga dengan lingkungan abiotik mereka (cuaca, bumi, matahari,
tanah, iklim, atmosfer).
How is solar energy converted to
chemical energy?
 Sinar matahari yang membanjiri Bumi adalah sumber energi utama
bagi bumi.
 Foton yang mencapai atmosfer, tanah, dan air, sebagian berubah
menjadi bentuk lain yaitu energi panas yang menghangatkan Bumi,
menghangatkan atmosfer, mendorong siklus air, dan menyebabkan
arus udara (angin) dan air.
 Beberapa foton yang mencapai tanaman diubah menjadi energi
fotokimia yang digunakan dalam fotosintesis.
 Energi itu, yang disimpan dalam ikatan kimia karbohidrat dan
senyawa berbasis karbon lainnya, menjadi sumber energi bagi
organisme hidup lainnya.
 Dengan cara ini, energi dalam suatu ekosistem sebagian besar
merupakan karbon dalam bentuk materi organik.
21.1 – Hukum Termodinamika Mengatur Aliran Energi

 Energi ada dalam dua bentuk:

 Energi potensial adalah energi yang


tersimpan — ia mampu dan tersedia untuk
melakukan pekerjaan

 Energi kinetik adalah energi yang bergerak.


Ia bekerja dengan mengeluarkan energi
potensial.

 Pekerjaan (beraktivitas) setidaknya ada dua


macam: penyimpanan energi dan
pengaturan atau pemesanan materi.

 Hukum termodinamika I dan II yang


mengatur pengeluaran dan penyimpanan
energi.
Two laws of Thermodynamics
 Hukum Termodinamika 1:
“Energi tidak diciptakan atau dihancurkan Melainkan hanya bisa diubah
bentuknya saja”
Contoh: Energi sinar matahari yang digunakan dalam fotosintesis akan
menghasilkan energi fotokimia yang digunakan dalam proses fotosintesis,
sehingga dihasilkan produk yang tersimpan dalam gula sederhana digunakan
sebagai sumber energi bagi organisme hidup lainnya.

 Ketika reaksi kimia menghasilkan hilangnya energi dari sistem (perpindahan


energi dari sistem ke lingkungan), reaksinya disebut eksotermik.
 Ketika reaksi kimia harus menyerap energi (perpindahan energi dari
lingkungan ke sistem) untuk diproses disebut reaksi endotermik.
Transfer energi melibatkan hukum kedua termodinamika.
 Hukum Termodinamika II:
“Ketika energi ditransfer atau diubah, bagian dari energi tersebut
mengambil bentuk yang tidak dapat diteruskan lebih jauh.”

 Terjadi Entropi yaitu pengurangan energi potensial menjadi bentuk


yang tidak mampu melakukan pekerjaan lebih lanjut.

Contoh:
1. Ketika batubara dibakar dalam boiler untuk menghasilkan uap,
beberapa energi menciptakan uap dan sebagian energi tersebar
sebagai panas ke udara sekitarnya.
2. Yang terjadi pada energi di ekosistem: Ketika energi ditransfer dari
satu organisme ke organisme lain dalam bentuk makanan,
sebagian disimpan sebagai energi dalam jaringan hidup,
sedangkan sebagian besar energi itu dihamburkan sebagai panas.
21.2 - Energi yang Tetap dalam Proses
Fotosintesis merupakan Produksi Primer
 Aliran energi melalui ekosistem terestrial dimulai dengan
memanfaatkan sinar matahari oleh organisme autotrof.
Tingkat di mana energi radiasi diubah oleh fotosintesis
menjadi senyawa organik. Disebut sebagai produktivitas
primer karena merupakan bentuk penyimpanan energi
pertama dan dasar.
 Produktivitas biasanya dinyatakan dalam satuan energi per
satuan luas per satuan waktu: kilokalori per meter persegi per
tahun (kkal / m2 / tahun)
 Organisme autotrof harus mengeluarkan energi
dalam proses respirasi. Tingkat penyimpanan
energi sebagai bahan organik setelah respirasi
adalah produktivitas primer bersih (NPP).
Rumus Produktivitas Primer Bersih (NPP)

Keterangan:
NPP : Produktivitas Primer Bersih
GPP : Produktivitas Primer Kotor atau laju total
fotosintesis
R : Respirasi pada autotrof
21.3 - Suhu, Air dan Nutrisi Mengontrol Produksi Primer di
Ekosistem Darat

 Berbagai faktor lingkungan, termasuk


iklim, mempengaruhi produktivitas
ekosistem terestrial.
 Produktivitas primer bersih untuk berbagai
ekosistem terestrial (a) sebagai fungsi dari
curah hujan tahunan rata-rata dan (b)
sebagai fungsi dari suhu tahunan rata-rata.
 NPP meningkat dengan meningkatnya
rata-rata suhu dan curah hujan tahunan
 Peningkatan rata-rata suhu berkaitan
dengan radiasi matahari yang ditangkap,
yang mencerminkan kenaikan suhu rata-rata
harian dan lamanya musim pertumbuhan.
 Panjang musim tanam didefinisikan
sebagai periode (jumlah hari) selama suhu
cukup hangat untuk mendukung
fotosintesis.
 Semakin tinggi curah hujan, semakin banyak air tersedia untuk
transpirasi.
 Kombinasi dari faktor-faktor ini menentukan tingkat produktivitas
primer.
 pengaruh curah hujan dan suhu saling
terkait. Suhu udara yang hangat meningkatkan potensi penguapan
dan oleh karena itu meningkatkan tingkat transpirasi dan
kebutuhan air tanaman yang didapatkan dari curah hujan.
 Jika suhu hangat tetapi ketersediaan air rendah, produktivitas juga
akan rendah.
 Jadi, kombinasi dari suhu hangat dan pasokan air yang cukup untuk
transpirasi yang memberikan produktivitas primer tertinggi.
Figure 21.6
Hubungan antara produksi primer bersih dan
ketersediaan nutrisi. Produktivitas di atas permukaan
meningkat dengan meningkatnya ketersediaan nitrogen
(tingkat mineralisasi N) untuk berbagai ekosistem hutan di
Blackhawk Island, Wisconsin. Singkatan mengacu pada pohon
dominan di setiap tegakan: Hem, hemlock; RP, pinus merah;
RO, red oak; WO, white oak; SM, maple gula; WP, pinus putih.
21.4 - Suhu, Cahaya, dan Nutrisi Mengontrol
Produksi Primer dalam Ekosistem Perairan.

 Di laut, tumbuhan berklorofil dapat berupa rumput laut, lamun,


fitoplankton atau mikroflora bentik (benthic microflora).
 Cahaya adalah faktor utama yang membatasi produktivitas dalam
ekosistem perairan, dan kedalaman.
 Cahaya masuk ke danau atau laut sangat penting dalam
menentukan zona produktivitas primer.
 Sebagai contoh:
Tingkat fotosintesis dan kemudian produktivitas bruto fitoplankton
tertinggi pada tingkat menengah PAR.
 Fotosintesis menurun dengan kedalaman sebagai fungsi
penurunan cahaya yang tersedia.
 Nutrisi — terutama nitrogen, fosfor, dan besi — adalah
pembatasan utama pada produktivitas primer di
lautan.
 Nutrisi di perairan yang lebih dalam harus diangkut ke
permukaan air, di mana cahaya (PAR) cukup untuk
mendukung fotosintesis.
 Karena organisme seperti lamun, rumput laut yang
terdapat di pesisir dangkal juga memerlukan nutrisi.
Begitupula dengan fitoplankton yang ada
dari permukaan sampai dengan kedalaman yang dapat
ditembus cahaya matahari, kira-kira sampai kedalaman
sekitar 100 meter.
21.5 Input Eksternal Karbon Organik
Penting di Perairan
• Karbon organik yang
dihasilkan dalam suatu
ekosistem disebut
autochthonous. Sementara
masukan dari luar
ekosistem disebut
allochthonous
• Di ekosistem perairan,
masukan allochthonous
berasal dari fotosintesis
oleh tanaman air ,
ganggang yang melekat di
perairan dangkal, dan oleh
fitoplankton di perairan
terbuka
21.6 Alokasi Energi dan Life-Form
Tanaman Pengaruh Utama Produksi
• Semakin besar
alokasi karbon
(energi) ke jaringan
fotosintesis (daun)
daripada jaringan
non-fotosintetik
(batang dan akar)
maka semakin besar
keuntungan karbon
bersih dan
pertumbuhan
tanaman.
21.7 Produksi Primer Bervariasi
dengan Waktu
• Produksi primer bervariasi dalam suatu
ekosistem dengan waktu dan usia.
• Fotosintesis dan pertumbuhan tanaman
yang langsung dipengaruhi oleh variasi
musiman dalam kondisi lingkungan
21.7 Produksi Primer Bervariasi
dengan Waktu
21.8 Batas Produktivitas Primer dan
Produksi sekunder
• Bersih Utama
Production (PLTN)
adalah energi yang
tersedia untuk
komponen heterotrofik
ekosistem. Antara
herbivora atau
pengurai akhirnya
mengkonsumsi semua
produktivitas tanaman,
tetapi sering tidak
semua digunakan
dalam ekosistem yang
sama
21.9 Konsumen Bervariasi dalam
Efisiensi Produksi
• Rasio asimilasi terhadap
konsumsi (A / I) efisiensi
asimilasi, adalah ukuran
efisiensi dimana konsumen
mengekstraksi energi dari
makanan.

• Rasio produksi untuk


asimilasi (P / A) efisiensi
produksi, adalah ukuran
seberapa efisien konsumen
menggabungkan energi yang
diasimilasikan ke dalam
produksi sekunder.
21.10 Ekosistem Memiliki Dua Rantai
Makanan Utama
Dalam setiap ekosistem ada dua rantai makanan utama:
1. Rantai makanan rerumputan
2. Rantai makanan detrial (pengurai)

Rantai makanan rerumputan Rantai makanan detritus (sisa)


• Sumber energi adalah tanaman • Sumber energi adalah materi
hidup atau produsen organik mati atau detritus
• Konsumen tingkat pertamanya • Konsumen tingkat pertamaya
antara lain : Rusa, zooplankton, antara lain : siput, kumbang,
dan serangga. millipedes, dan cacing tanah,
serta jamur dan bakteri
21.10 Ekosistem Memiliki Dua Rantai
Makanan Utama
21.11 Aliran Energi melalui Tingkat
Tropik Dapat Diukur
21.12 Efisiensi Konsumsi Menentukan
Jalur Aliran Energi melalui Ekosistem
21.12 Efisiensi Konsumsi Menentukan
Jalur Aliran Energi melalui Ekosistem
21.13 Energi Menurun di Setiap
Tingkat Trophic Berturut-turut

You might also like