You are on page 1of 27

RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI

 ASAL MULA PERKEMBANGAN ANALISIS MAKROEKONOMI.


Tumpuan Analisis Mazhab Klasik
 Para ahli ekonomi yang tergolong mazhab klasik :
Adam Smith (1776), Keynes (1936) ---tidak banyak
membuat analisis terkait dengan pengangguran, inflasi,
ketidakstabilan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi
Perkembangan Teori Makroekonomi
 Tahun 1929-1932 ekonomi di seluruh dunia mengalami
kemunduran, yg bermula dengan kemerosotan ekonomi
di Amerika Serikat.
 Ahli ekonomi Inggris memberi pandangan perekonomian
dalam bukunya “The General Theory of Employment,
Interest and Money” th 1936.-----sebagai landasan teori
makroekonomi
Pandangan Utama Teori Keynes
Pendapat Keynes :
Pengeluaran Agregat, yaitu perbelanjaan masyarakat
ke atas barang dan jasa, adala faktor utama yang
menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai
sesuatu negara
Dalam sistem pasar bebas penggunaan tenaga
kerja penuh tidak terlalu tercipta dan diperlukan
usaha dan kebijakan pemerintah untuk
menciptakan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh
dan pertumbuhan ekonomi yang teguh.
ISU-ISU UTAMA DALAM ANALISIS MAKROEKONOMI
Penentuan Kegiatan Ekonomi
Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan yang
dicapai suatu perekonomian menunjukkan bagaimana
pengeluaran agregat dan penawaran agregat akan
menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian
dalam suatu periode tertentu dalam pendapatan atau
produksi nasional yang tercipta.
Dalam perekonomian modern komponen dari
pengeluaran agragat dibedakan kedalam 4 golongan:
 Pengeluaran konsumsi rumah tangga
 Investasi perusahaan-2
 Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah
 Ekspor
Masalah dan Kebijakan Makroekonomi
Berdasarkan teori makroekonomi, sistem pasar bebas tidak
selalu dapat mewujudkan :
 Penggunaan tenaga kerja penuh
 Kestabilan harga-2
 Pertumbuhan ekonomi yang teguh
Kebijakan Fiskal : Langkah pemerintah dibidang perpajakan
dan pengeluaran.
Kebijakan Moneter : Langkah pemerintah untuk mengatur
penawaran uang dan suku bunga
MASALAH UTAMA DALAM PEREKONOMIAN
 Pertumbuhan Ekonomi
 Merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian
yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan
dalam masyarakat bertambah.

 Kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan


jasa akan meningkat disebabkan oleh faktor-2 :
Produksi mengalami pertambahan kuantitas dan kualitas
Investasi akan menambah jumlah barang modal
Teknologi yg dugunakan berkembang
Tenaga kerja bertambah akibat jumlah penduduk
bertambah
Pengalaman kerja dan pendidikan menambah ketrampilan
Pendapatan Nasional Potensial dan Sebenarnya

Gbr : Pendapatan Nasional Potensial dan Pendapatan Nasional Sebenarnya

 Grafik (a) : Pendapatan Nasional Potensial : Tingkat


pendapatan nasional yang dicapai apabila
tenaga
kerja sepenuhnya digunakan.
Grafik (b):
Pendapatan Nasional yang Sebenarnya.
 Perekonomian tidak sepenuhnya menggunakan semua
faktor yang tersedia (tenaga kerja)
 Kekurangan pengeluaran agregat menyebabkan
sebagian tenaga kerja menganggur dan perekonomian
tidak mewujudkan pendapatan nasional potensial.

Jurang Produk Nasional Bruto (jurang PNB): Perbedaan antara


pendapatan nasional potensial dengan pendapatan nasional
sebenarnya.
Semakin besar jurang PNB, semakin besar tingkat
pengangguran dalam perekonomian.
Jurang PNB menyebabkan masyarakat tidak menikmati
kemakmuran potensial yang dapat dicapanya.
Siklus Kegiatan Perusahaan (Business cycle/
Konjungtur)
 Merupakan pergerakan naik turun kegiatan perusahaan-2 dalam jangka panjang.

Gbr : Satu Siklus Kegiatan Ekonomi dalam Konjungtur

Pergerakan dari A ke B dan dari C ke D menggambarkan kegiatan ekonomi yg


sedang mengalami kemunduran
 Pergerakan dari B ke C dan dari D ke E menggambarkan kegiatan ekonomi
mengalami pertumbuhan
 Kemunduran menimbulkan masalah pengangguran,
perkembangan ekonomi yg terlalu pesat, menimbulkan
kenaikan harga-2 (inflasi)

Masalah Pengangguran
 Pengangguran : suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong
dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum
dapat memperolehnya
Penganggur sukarela : seseorang yang tidak bekerja , tetapi tidak
secara aktif mencari pekerjaan.

 Faktor-2 Pengangguran
Faktor utama : kekurangan pengeluaran agregat.
Faktor lainnya :
Karena ingin mencari kerja lain yang lebih baik
Penerapan alat produksi modern---mengurangi penggunaan
tenaga kerja
Ketidaksesuaian ketrampilan pekerja dg yang kebutuhan
Akibat Buruk Pengangguran
Tingkat pendapatan menurun, dan kemakmuran juga
menurun
Menganggu taraf kesehatan masyarakat
Dapat menimbulkan kekacauan politik dan sosial.
Masalah Inflasi
Inflasi : suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam
suatu perekonomian.
Tingkat inflasi : presentasi pertambahan kenaikan harga.
 Masalah inflasi sangat erat kaitannya dengan tingkat
penggunaan tenaga kerja
Faktor-faktor Penyebab Inflasi
 Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan
perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang-2 dan
jasa-2
 Pekerja-pekerja diberbagai kegiatan ekonomi menuntut
kenaikan upah
 Kedua faktor diatas terjadi bila perekonomian sudah mendekati
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.
.
Kenaikan barang-2 yang diimpor.
Penambahan penawaran uang yg berlebihan tanpa diikuti
oleh penambahan produksi dan penawaran barang.
Kegagalan pemerintah dalam mengatur pemerintahan---
kekacauan politik
Akibat Buruk Inflasi
Cenderung menurunkan taraf kemakmuran segolongan
besar masyarakat.
Upah riil para pekerja akan merosot
Memburuknya prospek pembangunan ekonomi
jangka panjang
Mengurangi investasi yang produktif
Mengurangi ekspor dan menaikkan impor

Ketidakseimbangan Neraca Pembayaran


Perekonomian Terbuka : suatu perekonomian mempunyai
hubungan ekonomi dengan negara-2 lain, khususnya dalam
kegiatan ekspor –impor dan aliran modal untuk investasi
Neraca Pembayaran : suatu ringkaan pembukuan yang
menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara-2
lain ke dalam negeri dan dari dalam negeri ke negara-2 lain
dalam satu tahun tertentu.
Pembayaran-2 meliputi
Penerimaan dari ekspor dan pembayaran untuk impor
barang dan jasa
Aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran
penanaman modal ke luar negeri
Aliran ke luar dan aliran masuk modal jangka
pendek (deposito uang ke luar negeri)
Necara Perdagangan : menunjukkan perimbangan diantara
ekspor dan impor
Neraca Keseluruhan : perimbangan diantara keseluruhan aliran
pembayaran keluar atau dari dalam negeri
Defisit neraca pembayaran: pembayaran ke luar negeri melebihi
penerimaan dari luar negeri.
Dampak defisit neraca pembayaran :

Ketidakstabilan ekonomi negara


Penurunan kegiatan ekonomi dalam negeri karena konsumen
menggantikan barang dalam negeri dengan barang impor
Harga valuta asing akan meningkat dan akan menyebabkan
barang-2 impor bertambah mahal
ALAT PENGAMAT PRESTASI
KEGIATAN EKONOMI
 Disebut juga indikator makroekonomi (macroeconomic indicator)

Pendapatan Nasional
Mengukur Prestasi Kegiatan Ekonomi
Produk Nasional (Pendapatan Nasional) : Nilai barang-2 dan jasa-2 yang
diproduksikan suatu negara dalam suatu tahun tertentu.
 Produk Nasional Bruto (PNB): faktor-2 produksi milik warga negara
 Produk Domestik Bruto (PDB): faktor-faktor produksi dalam negeri baik
milik warga negara maupun orang asing
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Data produk nasional dapat digunakan :
Menilai pretasi pertumbuhan ekonomi
Menentukan tingkat kemakmuran masyarakat dan perkembangannya
Tingkat (persentasi pertambahan) pertumbuhan ekonomi, dihitung
dari pertambahan PNB atau PDB riil yang berlaku dari tahun ke
tahun
 Contoh :
Suatu negara th 2002 PNB riil bernilai 120 trilliun rupiah dan
meningkat menjadi 126 trilliun rp pd tahun 2003.

(126-120) triliun
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 2003 = x 100% = 5%
120 triliun

Tingkat Pertambahan Kemakmuran


Penentuan tingkat dan pertambahan kemakmuran kemakmuran
penduduk perlu dihitung pendapatan per kapita di berbagai th
Contoh :
Suatu negara th 2002 PNB riil bernilai 120 trilliun rupiah dengan
jumlah penduduk 12 juta dan meningkat menjadi 12,2 trilliun rp
pd tahun 2003 dan diikuti dengan peningkatan jumlah penduduk
Dari persoalan ini dapat ditentukan :

Rp 120 juta
Tingkat Pendapatan pe Kapita 2002 = = Rp 10 juta
12 juta

Rp 126 triliun
Tingkat Pendapatan per Kapita 2003 = = Rp 10,3278 juta
12,2 juta

(10,3278 -10) juta


Pertambahan Pendapatan per Kapita 2003 = x100%=3,3%
10 juta
Tenaga Kerja dan Pengangguran
Pengangguran :perbedaan antara angkatan kerja dengan
penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya.
Angkatan kerja : jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam
suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu
Penduduk usia kerja : penduduk yang berusia antara 15 th dan
64 th
Penduduk bukan angkatan kerja : jumlah penduduk yang
berusian diantara 15 th – 64 th yang tidak ingin bekerja
(pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, penganggur sukarela
dll)
Contoh :
Dalam suatu perekonomian, yang tergolong sebagai penduduk
usia kerja berjumlah 14.891.761 orang, tetapi hanya
9.124.458 orang tergolong usia angkatan kerja. Diantara
angkatan kerja tersebut sebanyak 8.528.571 orang
mempunyai pekerjaan.
9.124.458 orang
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja = X100% = 61,3%
14.891.761 orang
Jumlah Pengangguran = 9.124.458 – 8.528.571 = 595.887 orang

595.887 orang
Tingkat Pengangguran = X 100% = 6,5%
9.124.458 orang

Suatu negara dianggap sudah mencapai Tingkat Penggunaan Tenaga


Kerja Penuh (Kesempatan Kerja Penuh) bila dalam perekonomian
tingkat penganggurannya kurang dari 4 %
Tingkat pengangguran di negara-2 eropa 8%-10 %, di Amerika dan
Jepang 5%
Indek Harga dan Tingkat Inflasi

Untuk mengukur tingkat inflasi menggunakan indek harga


yang berlaku adalah Indek Harga Konsumen (Consumer Price
Index /CPI)
CPI : Indeks harga dari barang-barang yang selalu digunakan
para konsumen.

Cara Membentuk Indeks Harga


Perlu melakukan 3 langkah :
Memilih tahun dasar : tahun yang menjadi titik tolak dalam
membandingkan perubahan harga.
Menentukan jenis-jenis barang
Menghitung indek harga
Contoh : Tabel ….
Tahun dasarnya 1977
Menghitung indeks harga tahun 2003
Menentukan Kepentingan relatif
(weightage) setiap kelompok barang
dalam konsumsi masyarakat.
Misal barang A sangat penting dalam
masyarakat pengeluarannya 50% dari
pengeluaran keseluruhan masyarakat----
weightage nya 50
Indek Harga tahun 2003
600.000
IH2003 = x 100%= 240%
250.000
IH tahun dasar (1977) = 100, antara th 1977 s.d.2003 harga
meningkat menjadi 240% atau 2,4 kali lipat
Menentukan Tingkat Inflasi
Tingkat Inflasi menggambarkan perubahan harga-harga
yang berlaku dari satu tahun ke tahun lainnya.
Contoh :
Pada akhir tahun 2002 indek harga konsumen 231 dan
pada akhir tahun 2003 indek tersebut 240.
Berapa tingkat inflasi TI) dalam tahun 2003
240-231
TI 2003 = x 100%= 3,9%
231
KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
Tujuan-Tujuan Kebijakan Makroekonomi
Kebijakan makroekonomi dibedakan dalam 5 aspek

Menstabilkan Kegiatan Ekonomi


Kestabilan ekonomi : suatu keadaan ekonomi dimana tidak terdapat
pengangguran yang serius dan perekonomian menikmati kestabilan harga-
harga.
Tingkat penggunaan tenaga kerja tinggi
Tingkat harga-2 tidak menunjukkan perubahan yang berarti
Terdapat keseimbangan antara ekspor dan impor dan lalu lintas modal
dari /keluar negeri

Penggunaan Tenaga Penuh Tanpa Inflasi


Kebijakan-2 pemerintah yang berusaha menembah pengeluaran
agregat biasanya hanya mampu mengurangi pengangguran, tetapi
tidak dapat mencapai kegiatan perekonomian pada penggunaan
tenaga kerja penuh.
Menghindari Masalah Inflasi
Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Teguh
Ada 2 alasan :
Menyediakan kesempatan kerja kepada tenaga kerja yang terus
menerus bertambah
Menaikkan tingkat kemakmuran masyarakat
Mengukuhkan Neraca Pembayaran dan Kurs Valuta Asing
Neraca pembayaran yang tidak kuat akan mengurangi
kemampuan suatu negara dalam menghadapi masalah
pengaliran dana ke luar negeri melebihi dari keadaan yang
biasa berlaku.

Bentuk-Bentuk Kebijakan Makroekonomi


Kebijakan Fiskal
Meliputi langkah-2 pemerintah membuat perubahan dalam
bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud
untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian.
Kebijakan fiskal dapat mengatasi pengangguran yang relatif
serius (Keynes)
Melalui kebijakan fiskal pengeluaran agregat dapat ditambah,
dan ini akan menaikkan pendapatan nasional dan tingkat
penggunaan tenaga kerja.
Menaikkan pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah
dapat dilakukan bila kegiatan ekonomi telah mencapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh dan kenaikan harga-2 sudah
semakin pesat.

Kebijakan Moneter
Meliputi langkah-langkah yang dilaksanakan oleh Bank Sentral
(Bank Indonesia) untuk mempengaruhi (mengubah)
penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah suku
bunga dengan tujuan untuk mempengaruhi pengeluaran
agregat.
Suku bunga yang tinggi akan mengurangi penanaman modal
dan sebaliknya.
Suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang
(Keynes)
Meningkatnya penanaman modal berimplikasi pada
peningkatan kegiatan ekonomo dan penurunan pengangguran

Kebijakan Segi Penawaran


Bertujuan untuk mempertingi efisiensi perusahaan-2 sehingga
dapat menawarkan barang-barangnya dg harga yang lebih
murah atau dengan mutu yang lebih baik
Salah satu kebijakan segi penawaran adalah kebijakan
pendapatan(income policy) : langkah pemerintah yang
bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan
pekerja.
Kebijakan segi penawaran yang lain :
Meningkatkan kegairahan tenaga kerja untuk bekerja
Meningkatka usaha para pengusaha untuk
mempertinggi efisiensi kegiatan memproduksinya.
Kebijakan segi penawaran dapat dijalankan dengan cara :
Mengembangkan infrastruktur
Peningkatan pelayanan pemerintah yg kondusif pada
sektor swasta

You might also like