You are on page 1of 29

Universitas Andalas

Bed Side Teaching

Dermatitis Atopik
Oleh
Arfan Gifari

Preseptor
Dr. dr. Qaira Anum, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV
LAPORAN KASUS

 Identitas Pasien
Nama : Ny. F
No. Rekam Medis : 01.01.23.46
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswa
Suku : Minang
Agama : Islam
Alamat : Jati Rawang Padang
Tanggal Pemeriksaan : 5 April 2018
 Keluhan Utama
Bercak kemerahan dengan sisik putih halus di kedua
pipi, kedua kelopak mata, hidung, dan bibir yang gatal
sejak 5 hari yang lalu.

 Riwayat Penyakit Sekarang


Awalnya muncul berak kemerahan secara bersamaan
di kedua pipi, kedua kelopak mata, hidung, dan bibir,
kemudian kulit terasa kering dan muncul sisik putih
dan rasa gatal sejak 5 hari yang lalu.
 Bercak merah pada tangan, kaki, lipat siku, lipat
paha dan puting susu tidak ada.
 Pasien bertambah gatal jika berkeringat, namun
tidak mengganggu tidur.
 Pasien sering begadang sampai malam untuk
mengerjakan tugas-tugas kuliah.
 Riwayat berkeringat berlebihan tidak ada.
 Riwayat rambut rontok dan botak setempat
tidak ada.
 Riwayat Pengobatan
Pasien sebelumnya pernah memakai krim
yang dibeli di apotik, tetapi pasien tidak ingat
nama obat, frekuensi pemakaian, dan berapa
lama pemakaiannya. Keluhan sisik dan gatal
berkurang, namun bercak kemerahan masih
ada.
 Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya pasien mengalami keluhan yang
sama saat berumur 5 tahun yang lalu.
Keluhan yang dirasakan hilang timbul sampai
saat ini.
 Riwayat Penyakit Keluarga/ Riwayat
Atopi/ Alergi
Bersin pagi hari (+), asma (+), mata merah,
gatal dan berair (+), alergi makanan (+)
seafood, alergi bulu kucing (+), alergi obat (-
).
Ayah pasien memiliki riwayat bersin-bersin
pada pagi hari.
Adik pasien memiliki riwayat bercak
kemerahan yang gatal ada.
 Riwayat Pekerjaan, Sosial dan
Kebiasaan
Pasien seorang mahasiswa
Pasien mandi 2 kali sehari, mengganti
pakaian 2 kali sehari.
Riwayat berpakaian tebal tidak ada.
Pasien tidak memelihara anjing, kucing,
atau ternak lainnya.
 Pemeriksaan Fisik
 Status Generalis
Keadaan Umum : Sakit ringan
Kesadaran : Komposmentis Kooperatif
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : Afebris
Tinggi Badan : 150 cm
Berat Badan : 50 kg
Status Gizi : Normoweight (IMT: 22,23)
 Pemeriksaan Thoraks
Paru
Inspeksi : Normochest, simetris kiri = kanan
Palpasi : Fremitus kiri = kanan
Perkusi : Sonor
Auskultasi: Vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi: Ictus Cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : Batas jantung tidak melebar
Auskultasi: Irama reguler, bising (-)
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Distensi abdomen (-)
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani
Auskultasi: Bising usus (+) normal

Pemeriksaan Ekstremitas
Udem (-), sianosis (-), CRT < 2 detik
 Status Dermatologikus
Lokasi : Kedua pipi, kedua kelopak mata, hidung, dan
bibir
Distribusi :Terlokalisir
Bentuk : Tidak khas
Susunan : Diskret
Batas : Tegas
Ukuran : Plakat
Efloresensi : Makula eritem, makula hiperpigmentasi,
skuama putih halus
 Status Venerologikus : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kriteria Hanifin dan Rajka
 Mayor: 3 kriteria
Dermatitis pruritik (+)
Morfologi sesuai umur dan distribusi lesi
yang khas (-)
Kronik residif (+)
Riwayat atopi pasien / keluarga (+)
 Minor: 8 kriteria
Hiperpigmentasi pada orbita (+)
Dennie-Morgan fold (-)
Konjungtivitis rekuren (+)
Cheilitis pada bibir (+)
White dermograpishme (-)
Ptiriasis Alba (-)
Dermatitis lipatan leher anterior (-)
Facial pallor (-)
Hiperliniar palmaris (-)
Keratosis palmaris (-)
Papul perifokular hyperkeratosis (-)
Xerotic (+)
Iktiosis pada kaki(-)
Eczema of the nipple (-)
Gatal bila berkeringat (+)
Awitan dini (-)
Reaktivitas kulit tipe cepat (-)
Intoleransi beberapa jenis bulu (+)
Dipengaruhi faktor lingkungan (+) cuaca dingin
Tanda Hertoghe (-)
SCORAD
 Luas Daerah : Wajah (5)  A = 5
 B = 4 (eritema=3, kulit kering=1)
 C = 5 (pruritus = 5, gangguan tidur = 0)

Nilai Scorad = A/5 + 7B/2 + C


= 5/5 +7(4)/2 + 5
= 20 (derajat ringan)
 Resume
- Bercak kemerahan dengan sisik putih
halus di kedua pipi, kedua kelopak mata,
hidung, dan bibir yang gatal sejak 5 hari
yang lalu.
- Awalnya muncul berak kemerahan secara
bersamaan di kedua pipi, kedua kelopak
mata, hidung, dan bibir, kemudian kulit
terasa kering dan muncul sisik putih dan
rasa gatal sejak 5 hari yang lalu.
- Bercak merah pada tangan, kaki, lipat siku,
lipat paha dan puting susu tidak ada.
- Pasien bertambah gatal jika berkeringat,
namun tidak mengganggu tidur.
- Pasien sering begadang sampai malam
untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah.
- Riwayat berkeringat berlebihan tidak ada.
- Riwayat rambut rontok dan botak
setempat tidak ada.
- Pasien sebelumnya pernah memakai krim
yang dibeli di apotik, tetapi pasien tidak
ingat nama obat, frekuensi pemakaian, dan
berapa lama pemakaiannya. Keluhan sisik
dan gatal berkurang, namun bercak
kemerahan masih ada.
- Sebelumnya pasien mengalami keluhan
yang sama saat berumur 5 tahun yang lalu.
Keluhan yang dirasakan hilang timbul
sampai saat ini.
- Riwayat bersin pagi hari (+), asma (+), mata
merah, gatal dan berair (+), alergi makanan
(+) seafood, alergi bulu kucing (+), alergi obat
(-).
- Riwayat atopi anggota keluarga lainnya (ayah
dan adik) ada.
- Pasien mandi 2 kali sehari, mengganti pakaian
2 kali sehari.
- Riwayat berpakaian tebal tidak ada.
- Pasien tidak memelihara anjing, kucing, atau
ternak lainnya.
- Pemeriksaan dermatologikus : makula
eritem, makula hiperpigmentasi, skuama
putih halus berukuran plakat di kedua
pipi, kedua kelopak mata, hidung, dan
bibir.
- Kriteria Hanifin dan Rajka yang
ditemukan yaitu; mayor: 3 kriteria; minor:
8 kriteria.
- Penghitungan SCORAD: 20; termasuk
kelompok dermatitis atopik derajat
ringan.
 Diagnosis Kerja
Dermatitis Atopik derajat ringan
Diagnosis Banding : Dermatitis Seboroik
 Pemeriksaan Labor
Kerokan kulit + KOH 10%
Hasil : negatif
Pemeriksaan anjuran:
Kadar IgE serum
Skin patch test
Skin prick test
 Diagnosis : Dermatitis Atopi derajat ringan
 Terapi
Umum
- Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit
dan pengobatan pasien, penyakit ini bersifat
kronik dan berulang.
- Untuk mencegah kekambuhan, hindarkan
pasien dari faktor pencetus yang mungkin
berpengaruh seperti cuaca terlalu panas atau
terlalu dingin, berkeringat, konsumsi makanan
yang dicurigai sebagai pencetus.
Umum
- Menjaga kelembaban kulit pasien dengan
durasi mandi 10-15 menit (jangan terlalu lama)
dengan air hangat hangat kuku, kemudian
diberi pelembab setelah mandi.
- Hindari sabun dengan zat pewangi, sabun
antiseptik.
Khusus
- Sistemik : CTM 2 x 1 mg per oral
- Topikal:
Emolien, Krim urea 10%, dosis 2 kali
sehari segera setelah mandi
Krim Hydrocortisone 2,5% dosis 2
kali sehari pada lesi
 Prognosis
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad Bonam
Quo ad kosmetikum : Bonam
Quo ad functionam : Bonam
TERIMA KASIH

You might also like