adalah fase penatalaksanaan pembedahan yang mencangkup 3 fase pengalaman pembedahan yaitu: 1. Praoperatif, 2. Intraoperatif, dan 3. Pascaoperatif. Tahap awal keperawatan peri-operatif
Dimulaiketika ada keputusan untuk dilakukan
intervensi bedah dan diakhiri ketika pasien dikirim ke meja operasi.
Kesuksesantindakan pembedahan secara
keseluruhan sangat tergantung pada fase ini.
Kesalahanpada tahap ini berakibat fatal pada
tahap berikutnya. Mencakup: Penetapan pengkajian dasar pasien di tatanan klinik ataupun rumah, Wawancara pra operatif, dan Menyiapkan pasien untuk anestesi yang diberikan dan pembedahan. 1. STATUS KESEHATAN FISIK SECARA UMUM Sebelum dilakukan pembedahan, penting dilakukan pemeriksaan status kesehatan secara umum, meliputi: Identitas klien Riwayat penyakit masa lalu, riwayat kesehatan keluarga Pemeriksaan fisik lengkap: status hemodinamika, status kardiovaskuler, status pernafasan, fungsi ginjal dan hepatik, fungsi endokrin, fungsi imunologi, dll. Istirahat yang cukup, tujuan: pasien tidak akan mengalami stres fisik, tubuh lebih rileks sehingga bagi pasien yang memiliki riwayat hipertensi, tekanan darahnya dapat stabil dan bagi pasien wanita tidak akan memicu terjadinya haid lebih awal.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 5
2. STATUS KEBUTUHAN NUTRISI Nutrisi ditentukan dengan mengukur tinggi badan dan berat badan, lipat kulit trisep, lingkar lengan atas, kadar protein darah (albumin dan globulin) dan keseimbangan nitrogen. Segala bentuk kekurangan nutrisi harus di koreksi sebelum pembedahan untuk memberikan protein yang cukup perbaikan jaringan. Kondisi gizi buruk pasien mengalami berbagai komplikasi pasca operasi dan mengakibatkan perawatan di RS lebih lama. Komplikasi pasca operasi infeksi, dehisiensi (terlepasnya jahitan), demam dan penyembuhan luka lama. Pada kondisi yang serius pasien dapat mengalami sepsis yang bisa mengakibatkan kematian. PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 6 3. KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Balance cairan perlu diperhatikan (input dan output cairan).
Kadar elektrolit serum harus berada dalam rentang normal. kadar natrium serum (135 -145 mmol/l), kadar kalium serum (3,5 - 5 mmol/l) dan kadar kreatinin serum (0,70 - 1,50 mg/dl). Keseimbangan cairan dan elektrolit terkait erat dengan fungsi ginjal. Ginjal berfungsi mengatur mekanisme asam basa dan ekskresi metabolit obat-obatan anastesi. Jika fungsi ginjal baik maka operasi dapat dilakukan dengan baik. Namun jika ginjal mengalami gangguan seperti oliguri/anuria, insufisiensi renal akut, nefritis akut maka operasi harus ditunda menunggu perbaikan fungsi ginjal. Kecuali pada kasus-kasus yang mengancam jiwa.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 7
4. KEBERSIHAN LAMBUNG & KOLON
Lambung dan kolon harus di bersihkan pasien
dipuasakan dan dilakukan tindakan pengosongan dengan enema/lavement/huknah. Lamanya puasa : 7 - 8 jam. Tujuan dari pengosongan lambung dan kolon adalah untuk menghindari aspirasi dan menghindari kontaminasi feses ke area pembedahan sehingga terhindar dari infeksi pasca pembedahan. Khusus pada pasien yang menbutuhkan operasi CITO (segera), seperti pada pasien kecelakaan lalu lintas. Maka pengosongan lambung dapat dilakukan dengan cara pemasangan NGT (naso gastric tube). PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 8 5. PENCUKURAN DAERAH OPERASI Bertujuan untuk menghindari terjadinya infeksi pada daerah yang dilakukan pembedahan karena rambut dapat menjadi tempat bersembunyi dan berkembangbiak kuman & juga mengganggu /menghambat proses penyembuhan dan perawatan luka.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 9
6. PERSONAL HYGINE Kebersihan tubuh pasien sangat penting untuk persiapan operasi, tubuh kotor merupakan sumber kuman dan dapat mengakibatkan infeksi daerah yang dioperasi. Pasien dg kondisi fisik kuat dianjurkan mandi sendiri dan membersihkan daerah operasi dengan teliti.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 10
7. PENGOSONGAN KANDUNG KEMIH Dilakukan dengan melakukan pemasangan kateter. Kateterisasi juga diperlukan untuk mengobservasi keseimbangan cairan.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 11
8. LATIHAN PRE-OPERASI Berbagai latihan sangat penting sebagai persiapan pasien dalam menghadapi kondisi pasca operasi, seperti : nyeri daerah operasi, batuk dan banyak lendir pada tenggorokan. Latihan yang diberikan pada pasien sebelum operasi antara lain : 1. Latihan nafas dalam 2. Latihan batuk efektif 3. latihan gerak sendi
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 12
a. Latihan Nafas Dalam Latihan nafas dalam sangat bermanfaat bagi pasien untuk mengurangi nyeri setelah operasi dan dapat membantu pasien relaksasi sehingga pasien lebih mampu beradaptasi dengan nyeri dan dapat meningkatkan kualitas tidur.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 13
Latihan Nafas Dalam … LANJUTAN Selain itu teknik ini juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan oksigenasi darah setelah anastesi umum. Dengan melakukan latihan tarik nafas dalam secara efektif dan benar diharapkan pasien dapat segera mempraktekkan hal ini segera setelah operasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 14
Latihan nafas dalam dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Pasien tidur dengan posisi duduk atau setengah duduk (semifowler) Letakkan tangan diatas perutdengan lutut ditekuk dan perut tidak boleh tegang. Hirup udara sebanyak-banyaknya dengan menggunakan hidung,Tahan nafas beberapa saat (3 detik) kemudian secara perlahan-lahan udara dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui mulut. Lakukan latihan dua kali sehari praopeartif atau berulang kali (15 kali) PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 15 Latihan Batuk Efektif Latihan batuk efektif sangat diperlukan bagi klien terutama yang mengalami operasi dengan anestesi general. Karena pasien akan mengalami pemasangan alat bantu nafas selama dalam kondisi teranestesi. Sehingga ketika sadar pasien akan mengalami rasa tidak nyaman pada tenggorokan karena banyak lendir kental. Latihan batuk efektif sangat bermanfaat bagi pasien pasca operasi untuk mengeluarkan lendir atau sekret.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 16
Latihan Batuk Efektif Pasien dapat dilatih melakukan teknik batuk efektif dengan cara : Pasien condong ke depan dari posisi semifowler, jalinkan jari-jari tangan dan letakkan melintang diatas luka insisi sebagai penahan ketika batuk.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 17
Latihan Batuk Efektif … LANJUTAN Segera lakukan nafas dalam (3-5 kali) pastikan rongga pernafasan terbuka dan tidak hanya batuk dengan mengandalkan kekuatan tenggorokan saja karena bisa terjadi luka pada tenggorokan. Jika selama batuk daerah operasi terasa nyeri, gunakan bantal kecil atau gulungan handuk untuk menahan daerah operasi dengan hati-hati sehingga dapat mengurangi guncangan tubuh saat batuk.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 18
b. Latihan Gerak Sendi Latihan gerak sendi sangat penting bagi pasien sehingga setelah operasi pasien dapat segera melakukan berbagai pergerakan yang diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan. Pasien/keluarga pasien sering mempunyai pandangan yang keliru tentang pergerakan pasien setelah operasi. Banyak pasien yang tidak berani menggerakkan tubuh karena takut jahitan operasi sobek atau takut luka operasinya lama sembuh. Jika selesai operasi dan segera bergerak maka lebih cepat merangsang usus (peristaltik usus) sehingga pasien akan lebih cepat kentut/flatus. PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 19 Latihan Gerak Sendi … lanjutan Keuntungan lain adalah menghindarkan penumpukan lendir pada saluran pernafasan dan terhindar dari kontraktur sendi dan terjadinya dekubitus. Dapat memperlancar sirkulasi darah untuk mencegah stasis vena dan menunjang fungsi pernafasan optimal. Intervensi ditujukan pada perubahan posisi tubuh dan juga Range of Motion (ROM). Latihan perpindahan posisi dan ROM ini pada awalnya dilakukan secara pasif sampai mandiri.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 20
9. PERSIAPAN PENUNJANG Persiapan penunjang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tindakan pembedahan. Untuk menentukan tindakan operasi. Meliputi pemeriksaan radiologi, laboratorium maupun pemeriksaan lain seperti ECG. Untuk menyimpulkan penyakit yang diderita pasien. Setelah dokter bedah memutuskan untuk dilakukan operasi maka dokter anestesi berperan untuk menentukan apakah kondisi pasien layak menjalani operasi.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 21
PERSIAPAN PENUNJANG … lanjutan Dokter anastesi juga memerlukan berbagai macam pemeriksaan laboratorium: pemeriksaan masa perdarahan (bledding time) dan masa pembekuan (clotting time) darah pasien, elektrolit serum, Hemoglobin, protein darah, dan hasil pemeriksaan radiologi berupa foto thoraks dan EKG.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 22
10. PEMERIKSAAN STATUS ANASTESI Pemeriksaaan status fisik untuk dilakukan pembiuasan dilakukan untuk keselamatan selama pembedahan. Sebelum dilakukan anastesi demi kepentingan pembedahan, pasien akan mengalami pemeriksaan status fisik yang diperlukan untuk menilai sejauh mana resiko pembiusan terhadap diri pasien. Pemeriksaan yang biasa digunakan adalah menggunakan metode ASA (American Society of Anasthesiologist). Pemeriksaan ini dilakukan karena obat dan teknik anastesi pada umumnya akan mengganggu fungsi pernafasan, peredaran darah dan sistem saraf.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 23
PEMERIKSAAN STATUS ANASTESI … lanjutan ASA grade Status fisik Mortality (%) I. Tidak ada gangguan organik, biokimia dan psikiatri. Misal: penderita dengan hernia ingunalis tanpa kelainan lain, orang tua sehat, bayi muda yang sehat. II. Gangguan sistemik ringan sampai sedang yang bukan disebabkan oleh penyakit yang akan dibedah. Misal: penderita dengan obesitas, penderita dengan bronkitis dan penderita dengan diabetes mellitus ringan yang akan mengalami appendiktomi III. Penyakit sistemik berat; misalnya penderita diabetes mellitus dengan komplikasi pembuluh darah dan datang dengan appendisitis akut. IV. Penyakit/gangguan sistemik berat yang menbahayakan jiwa yang tidak selalu dapat diperbaiki dengan pembedahan, misalnya : insufisiensi koroner atau infark miokard V. Keadaan terminal dengan kemungkinan hidup kecil, pembedahan dilakukan sebagai pilihan terakhir. Misal: penderita syok berat karena perdarahan akibat kehamilan di luar rahim pecah. PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 24 11. INFORMED CONSENT Selain dilakukan berbagai macam pemeriksaan penunjang terhadap pasien, hal lain yang sangat penting terkait dengan aspek hukum dan tanggung jawab dan tanggung gugat, yaitu Informed Consent. Baik pasien maupun keluarga harus menyadari bahwa tindakan medis, operasi sekecil apapun mempunyai resiko. Oleh karena itu setiap pasien yang akan menjalani tindakan medis, wajib menuliskan surat pernyataan persetujuan dilakukan tindakan medis (pembedahan dan anastesi).
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 25
INFORMED CONSENT … lanjutan Informed Consent sebagai wujud dari upaya rumah sakit menjunjung tinggi aspek etik hukum. Artinya apapun tindakan yang dilakukan pada pasien terkait dengan pembedahan, keluarga mengetahui manfaat dan tujuan serta segala resiko dan konsekuensinya. Pasien maupun keluarganya sebelum menandatangani surat pernyataan akan mendapatkan informasi yang detail terkait dengan segala macam prosedur pemeriksaan, pembedahan serta pembiusan yang akan dijalani.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 26
Contoh format inform consent : PERNYATAAN PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS/OPERASI NAMA PASIEN : (L/P) No. RM : UNIT RAWAT : Saya yang bertnda tangan di bawah ini : Nama : ................. Umur : .................. tahun Jenis kelamin? : ................ Alamat : ................. Suami/istri/ayah/ibu /keluarga ٭dari pasien yang bernama : ...................................................... 1. Menyatakan SETUJU/TIDAK SETUJU ٭bahwa pasien tersebut akan dilakukan tindakan medis operasi dalam rangka penyembuhan pasien. 2. Saya mengerti dan memahami tujuan serta resiko/komplikasi yang mungkin terjadi dari tindakan medis/operasi yang dilakukan terhadap pasien dan oleh karena itu bila terjadi sesuatu diluar kemapuan dokter sebagai manusia dan dalam batas-batas etik kedokteran sehingga terjadi kematian/kecacatan pada pasien maka saya tidak akan menuntut siapapun baik dokter maupun Rumah Sakit. 3. Saya juga menyetujui dilakukannya tindakan pembiusan baik lokal maupun umum dalam kaitannya dengan tindakan medis/operasi tersebut. Saya juga mengerti dan memahami tujuan dan kemungkinan resiko akibat pembiusan yang dapat terjadi sehingga bila terjadi sesuatu diluar kemampuan dokter sebagai manusia ddan dalam batas-batas etik kedokteran sehingga terjadi kematian/kecacatan pada pasien maka saya tidak akan menuntut siapapun baik dokter maupu Rumah sakit. Semarang, ........................2010 Mengetahui, Saya yang menyatakan, Dokter yang merawat, Suami/istri/ayah/ibu /keluarga ٭ ____________________________________________________ (tanda tangan dan nama lengkap) (tanda tangan dan nama lengkap) Saksi dari Rumah Sakit, Saksi dari keluarga, _____________________________________________________ (tanda tangan dan nama lengkap) (tanda tangan dan nama lengkap) ٭coret yang tidak perlu
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 27
12. PERSIAPAN MENTAL/PSIKIS Persiapan mental merupakan hal yang penting dalam proses persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat berpengaruh terhadap kondisi fisiknya. Tindakan pembedahan merupakan ancaman baik resiko maupun aktual pada integeritas seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stres fisiologis maupun psikologis. Contoh perubahan fisiologis yang muncul akibat kecemasan/ketakutan antara lain:1. Pasien dengan riwayat hipertensi jika mengalami kecemasan sebelum operasi dapat mengakibatkan pasien sulit tidur dan tekanan darahnya akan meningkat sehingga operasi bisa dibatalkan. 2. Pasien wanita yang terlalu cemas menghadapi operasi dapat mengalami menstruasi lebih cepat dari biasanya, sehingga operasi terpaksa harus ditunda
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 28
PERSIAPAN MENTAL/PSIKIS … lanjutan Berbagai alasan yang dapat menyebabkan ketakutan/kecemasan pasien dalam menghadapi pembedahan antara lain : Takut nyeri setelah pembedahan Takut terjadi perubahan fisik, menjadi buruk rupa dan tidak berfungsi normal (body image) Takut keganasan (bila diagnosa yang ditegakkan belum pasti) Takut/cemas mengalami kondisi yang sama dengan orang lain yang mempunyai penyakit yang sama. Takut menghadapi ruang operasi, peralatan pembedahan dan petugas. Takut mati saat dibius/tidak sadar lagi. Takut operasi gagal.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 29
Untuk mengurangi dan mengatasi kecemasan pasien, perawat dapat menanyakan hal-hal yang terkait dengan persiapan operasi, antara lain : Pengalaman operasi sebelumnya Pengertian pasien tentang tujuan/alasan tindakan operasi Pengetahuan pasien tentang persiapan operasi baik fisik maupun penunjang. Pengetahuan pasien tentang situasi/kondisi kamar operasi dan petugas kamar operasi. Pengetahuan pasien tentang prosedur (pre, intra, post operasi) Pengetahuan tentang latihan-latihan yang harus dilakukan sebelum operasi dan harus dijalankan setalah operasi, seperti : latihan nafas dalam, batuk efektif, ROM, dll. PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 30 13. OBAT-OBATAN PRE MEDIKASI Sebelum operasi dilakukan pasien akan diberikan obat-obatan premedikasi untuk memberikan kesempatan pasien mendapatkan waktu istirahat yang cukup, misal; valium atau diazepam. Antibiotik profilaksis biasanya di berikan sebelum pasien di operasi, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya infeksi selama tindakan operasi, biasanya di berikan 1-2 jam sebelum operasi dimulai dan dilanjutkan pasca beda 2- 3 kali. Contoh: Ceftriakson 1 gram sesuai indikasi.