You are on page 1of 32

Oleh: Mugi Hartoyo

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 1


 adalah fase penatalaksanaan pembedahan
yang mencangkup 3 fase pengalaman
pembedahan yaitu:
1. Praoperatif,
2. Intraoperatif, dan
3. Pascaoperatif.
 Tahap awal keperawatan peri-operatif

 Dimulaiketika ada keputusan untuk dilakukan


intervensi bedah dan diakhiri ketika pasien
dikirim ke meja operasi.

 Kesuksesantindakan pembedahan secara


keseluruhan sangat tergantung pada fase ini.

 Kesalahanpada tahap ini berakibat fatal pada


tahap berikutnya.
Mencakup:
 Penetapan pengkajian dasar pasien di
tatanan klinik ataupun rumah,
 Wawancara pra operatif, dan
 Menyiapkan pasien untuk anestesi yang
diberikan dan pembedahan.
1. STATUS KESEHATAN FISIK SECARA UMUM
Sebelum dilakukan pembedahan, penting dilakukan
pemeriksaan status kesehatan secara umum, meliputi:
 Identitas klien
 Riwayat penyakit masa lalu, riwayat kesehatan keluarga
 Pemeriksaan fisik lengkap: status hemodinamika, status
kardiovaskuler, status pernafasan, fungsi ginjal dan
hepatik, fungsi endokrin, fungsi imunologi, dll.
 Istirahat yang cukup, tujuan: pasien tidak akan
mengalami stres fisik, tubuh lebih rileks sehingga bagi
pasien yang memiliki riwayat hipertensi, tekanan
darahnya dapat stabil dan bagi pasien wanita tidak akan
memicu terjadinya haid lebih awal.

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 5


2. STATUS KEBUTUHAN NUTRISI
 Nutrisi ditentukan dengan mengukur tinggi badan
dan berat badan, lipat kulit trisep, lingkar lengan
atas, kadar protein darah (albumin dan globulin)
dan keseimbangan nitrogen.
 Segala bentuk kekurangan nutrisi harus di koreksi
sebelum pembedahan untuk memberikan protein
yang cukup  perbaikan jaringan.
 Kondisi gizi buruk  pasien mengalami berbagai
komplikasi pasca operasi dan mengakibatkan
perawatan di RS lebih lama. Komplikasi pasca
operasi  infeksi, dehisiensi (terlepasnya jahitan),
demam dan penyembuhan luka lama. Pada kondisi
yang serius pasien dapat mengalami sepsis yang
bisa mengakibatkan kematian.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 6
3. KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

 Balance cairan perlu diperhatikan (input dan output cairan).


 Kadar elektrolit serum harus berada dalam rentang normal.
kadar natrium serum (135 -145 mmol/l), kadar kalium serum
(3,5 - 5 mmol/l) dan kadar kreatinin serum (0,70 - 1,50
mg/dl).
 Keseimbangan cairan dan elektrolit terkait erat dengan fungsi
ginjal. Ginjal berfungsi mengatur mekanisme asam basa dan
ekskresi metabolit obat-obatan anastesi. Jika fungsi ginjal
baik maka operasi dapat dilakukan dengan baik. Namun jika
ginjal mengalami gangguan seperti oliguri/anuria, insufisiensi
renal akut, nefritis akut maka operasi harus ditunda
menunggu perbaikan fungsi ginjal. Kecuali pada kasus-kasus
yang mengancam jiwa.

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 7


4. KEBERSIHAN LAMBUNG & KOLON

 Lambung dan kolon harus di bersihkan  pasien


dipuasakan dan dilakukan tindakan pengosongan
dengan enema/lavement/huknah.
 Lamanya puasa : 7 - 8 jam.
Tujuan dari pengosongan lambung dan kolon adalah
untuk menghindari aspirasi dan menghindari
kontaminasi feses ke area pembedahan sehingga
terhindar dari infeksi pasca pembedahan.
 Khusus pada pasien yang menbutuhkan operasi
CITO (segera), seperti pada pasien kecelakaan lalu
lintas. Maka pengosongan lambung dapat dilakukan
dengan cara pemasangan NGT (naso gastric tube).
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 8
5. PENCUKURAN DAERAH OPERASI
 Bertujuan untuk menghindari terjadinya infeksi
pada daerah yang dilakukan pembedahan karena
rambut dapat menjadi tempat bersembunyi dan
berkembangbiak kuman & juga mengganggu
/menghambat proses penyembuhan dan perawatan
luka.

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 9


6. PERSONAL HYGINE
 Kebersihan tubuh pasien sangat penting untuk
persiapan operasi, tubuh kotor merupakan sumber
kuman dan dapat mengakibatkan infeksi daerah
yang dioperasi.
 Pasien dg kondisi fisik kuat dianjurkan mandi
sendiri dan membersihkan daerah operasi dengan
teliti.

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 10


7. PENGOSONGAN KANDUNG KEMIH
 Dilakukan dengan melakukan pemasangan kateter.
 Kateterisasi juga diperlukan untuk mengobservasi
keseimbangan cairan.

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 11


8. LATIHAN PRE-OPERASI
 Berbagai latihan sangat penting sebagai persiapan
pasien dalam menghadapi kondisi pasca operasi,
seperti : nyeri daerah operasi, batuk dan banyak
lendir pada tenggorokan.
 Latihan yang diberikan pada pasien sebelum
operasi antara lain :
1. Latihan nafas dalam
2. Latihan batuk efektif
3. latihan gerak sendi

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 12


a. Latihan Nafas Dalam
 Latihan nafas dalam sangat bermanfaat
bagi pasien untuk mengurangi nyeri
setelah operasi dan dapat membantu
pasien relaksasi sehingga pasien lebih
mampu beradaptasi dengan nyeri dan
dapat meningkatkan kualitas tidur.

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 13


Latihan Nafas Dalam … LANJUTAN
 Selain itu teknik ini juga dapat meningkatkan
ventilasi paru dan oksigenasi darah setelah anastesi
umum.
 Dengan melakukan latihan tarik nafas dalam secara
efektif dan benar diharapkan pasien dapat segera
mempraktekkan hal ini segera setelah operasi
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien.

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 14


Latihan nafas dalam dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
 Pasien tidur dengan posisi duduk atau setengah
duduk (semifowler)
 Letakkan tangan diatas perutdengan lutut ditekuk
dan perut tidak boleh tegang.
 Hirup udara sebanyak-banyaknya dengan
menggunakan hidung,Tahan nafas beberapa saat (3
detik) kemudian secara perlahan-lahan udara
dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui mulut.
 Lakukan latihan dua kali sehari praopeartif atau
berulang kali (15 kali)
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 15
Latihan Batuk Efektif
 Latihan batuk efektif sangat diperlukan bagi klien
terutama yang mengalami operasi dengan anestesi
general. Karena pasien akan mengalami
pemasangan alat bantu nafas selama dalam kondisi
teranestesi. Sehingga ketika sadar pasien akan
mengalami rasa tidak nyaman pada tenggorokan
karena banyak lendir kental.
 Latihan batuk efektif sangat bermanfaat bagi
pasien pasca operasi untuk mengeluarkan lendir
atau sekret.

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 16


Latihan Batuk Efektif
 Pasien dapat dilatih melakukan teknik batuk efektif
dengan cara : Pasien condong ke depan dari posisi
semifowler, jalinkan jari-jari tangan dan letakkan
melintang diatas luka insisi sebagai penahan ketika
batuk.

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 17


Latihan Batuk Efektif … LANJUTAN
 Segera lakukan nafas dalam (3-5 kali)
pastikan rongga pernafasan terbuka dan
tidak hanya batuk dengan mengandalkan
kekuatan tenggorokan saja karena bisa
terjadi luka pada tenggorokan.
 Jika selama batuk daerah operasi terasa
nyeri, gunakan bantal kecil atau gulungan
handuk untuk menahan daerah operasi
dengan hati-hati sehingga dapat
mengurangi guncangan tubuh saat batuk.

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 18


b. Latihan Gerak Sendi
 Latihan gerak sendi sangat penting bagi pasien
sehingga setelah operasi pasien dapat segera
melakukan berbagai pergerakan yang diperlukan
untuk mempercepat proses penyembuhan.
 Pasien/keluarga pasien sering mempunyai
pandangan yang keliru tentang pergerakan pasien
setelah operasi. Banyak pasien yang tidak berani
menggerakkan tubuh karena takut jahitan operasi
sobek atau takut luka operasinya lama sembuh.
 Jika selesai operasi dan segera bergerak maka lebih
cepat merangsang usus (peristaltik usus) sehingga
pasien akan lebih cepat kentut/flatus.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 19
Latihan Gerak Sendi … lanjutan
 Keuntungan lain adalah menghindarkan penumpukan
lendir pada saluran pernafasan dan terhindar dari
kontraktur sendi dan terjadinya dekubitus.
 Dapat memperlancar sirkulasi darah untuk mencegah
stasis vena dan menunjang fungsi pernafasan
optimal.
 Intervensi ditujukan pada perubahan posisi tubuh
dan juga Range of Motion (ROM).
 Latihan perpindahan posisi dan ROM ini pada
awalnya dilakukan secara pasif sampai mandiri.

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 20


9. PERSIAPAN PENUNJANG
 Persiapan penunjang merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari tindakan pembedahan.
 Untuk menentukan tindakan operasi.
 Meliputi pemeriksaan radiologi, laboratorium
maupun pemeriksaan lain seperti ECG.
 Untuk menyimpulkan penyakit yang diderita
pasien.
 Setelah dokter bedah memutuskan untuk dilakukan
operasi maka dokter anestesi berperan untuk
menentukan apakah kondisi pasien layak menjalani
operasi.

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 21


PERSIAPAN PENUNJANG … lanjutan
 Dokter anastesi juga memerlukan berbagai macam
pemeriksaan laboratorium:  pemeriksaan masa
perdarahan (bledding time) dan masa pembekuan
(clotting time) darah pasien, elektrolit serum,
Hemoglobin, protein darah, dan hasil pemeriksaan
radiologi berupa foto thoraks dan EKG.

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 22


10. PEMERIKSAAN STATUS ANASTESI
 Pemeriksaaan status fisik untuk dilakukan pembiuasan
dilakukan untuk keselamatan selama pembedahan.
 Sebelum dilakukan anastesi demi kepentingan
pembedahan, pasien akan mengalami pemeriksaan
status fisik yang diperlukan untuk menilai sejauh mana
resiko pembiusan terhadap diri pasien.
 Pemeriksaan yang biasa digunakan adalah menggunakan
metode ASA (American Society of Anasthesiologist).
 Pemeriksaan ini dilakukan karena obat dan teknik
anastesi pada umumnya akan mengganggu fungsi
pernafasan, peredaran darah dan sistem saraf.

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 23


PEMERIKSAAN STATUS ANASTESI … lanjutan
ASA grade Status fisik Mortality (%)
 I. Tidak ada gangguan organik, biokimia dan psikiatri. Misal:
penderita dengan hernia ingunalis tanpa kelainan lain, orang
tua sehat, bayi muda yang sehat.
 II. Gangguan sistemik ringan sampai sedang yang bukan
disebabkan oleh penyakit yang akan dibedah. Misal: penderita
dengan obesitas, penderita dengan bronkitis dan penderita
dengan diabetes mellitus ringan yang akan mengalami
appendiktomi
 III. Penyakit sistemik berat; misalnya penderita diabetes
mellitus dengan komplikasi pembuluh darah dan datang
dengan appendisitis akut.
 IV. Penyakit/gangguan sistemik berat yang menbahayakan
jiwa yang tidak selalu dapat diperbaiki dengan pembedahan,
misalnya : insufisiensi koroner atau infark miokard
 V. Keadaan terminal dengan kemungkinan hidup kecil,
pembedahan dilakukan sebagai pilihan terakhir. Misal:
penderita syok berat karena perdarahan akibat kehamilan di
luar rahim pecah.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 24
11. INFORMED CONSENT
 Selain dilakukan berbagai macam pemeriksaan
penunjang terhadap pasien, hal lain yang sangat
penting terkait dengan aspek hukum dan tanggung
jawab dan tanggung gugat, yaitu Informed Consent.
 Baik pasien maupun keluarga harus menyadari
bahwa tindakan medis, operasi sekecil apapun
mempunyai resiko.
 Oleh karena itu setiap pasien yang akan menjalani
tindakan medis, wajib menuliskan surat pernyataan
persetujuan dilakukan tindakan medis
(pembedahan dan anastesi).

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 25


INFORMED CONSENT … lanjutan
 Informed Consent sebagai wujud dari upaya rumah
sakit menjunjung tinggi aspek etik hukum.
 Artinya apapun tindakan yang dilakukan pada
pasien terkait dengan pembedahan, keluarga
mengetahui manfaat dan tujuan serta segala resiko
dan konsekuensinya.
 Pasien maupun keluarganya sebelum
menandatangani surat pernyataan akan
mendapatkan informasi yang detail terkait dengan
segala macam prosedur pemeriksaan, pembedahan
serta pembiusan yang akan dijalani.

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 26


Contoh format inform consent :
PERNYATAAN PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS/OPERASI NAMA PASIEN : (L/P)
No. RM : UNIT RAWAT : Saya yang bertnda tangan di bawah ini : Nama :
................. Umur : .................. tahun Jenis kelamin? : ................
Alamat : ................. Suami/istri/ayah/ibu /keluarga ‫٭‬dari pasien yang
bernama : ...................................................... 1. Menyatakan
SETUJU/TIDAK SETUJU ‫٭‬bahwa pasien tersebut akan dilakukan tindakan
medis operasi dalam rangka penyembuhan pasien. 2. Saya mengerti dan
memahami tujuan serta resiko/komplikasi yang mungkin terjadi dari
tindakan medis/operasi yang dilakukan terhadap pasien dan oleh karena itu
bila terjadi sesuatu diluar kemapuan dokter sebagai manusia dan dalam
batas-batas etik kedokteran sehingga terjadi kematian/kecacatan pada
pasien maka saya tidak akan menuntut siapapun baik dokter maupun Rumah
Sakit. 3. Saya juga menyetujui dilakukannya tindakan pembiusan baik lokal
maupun umum dalam kaitannya dengan tindakan medis/operasi tersebut.
Saya juga mengerti dan memahami tujuan dan kemungkinan resiko akibat
pembiusan yang dapat terjadi sehingga bila terjadi sesuatu diluar
kemampuan dokter sebagai manusia ddan dalam batas-batas etik kedokteran
sehingga terjadi kematian/kecacatan pada pasien maka saya tidak akan
menuntut siapapun baik dokter maupu Rumah sakit. Semarang,
........................2010 Mengetahui, Saya yang menyatakan, Dokter yang
merawat, Suami/istri/ayah/ibu /keluarga ‫٭‬
____________________________________________________ (tanda tangan
dan nama lengkap) (tanda tangan dan nama lengkap) Saksi dari Rumah Sakit,
Saksi dari keluarga,
_____________________________________________________ (tanda tangan
dan nama lengkap) (tanda tangan dan nama lengkap) ‫٭‬coret yang tidak perlu

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 27


12. PERSIAPAN MENTAL/PSIKIS
 Persiapan mental merupakan hal yang penting dalam proses
persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau
labil dapat berpengaruh terhadap kondisi fisiknya.
 Tindakan pembedahan merupakan ancaman baik resiko
maupun aktual pada integeritas seseorang yang dapat
membangkitkan reaksi stres fisiologis maupun psikologis.
 Contoh perubahan fisiologis yang muncul akibat
kecemasan/ketakutan antara lain:1. Pasien dengan riwayat
hipertensi jika mengalami kecemasan sebelum operasi dapat
mengakibatkan pasien sulit tidur dan tekanan darahnya akan
meningkat sehingga operasi bisa dibatalkan. 2. Pasien wanita
yang terlalu cemas menghadapi operasi dapat mengalami
menstruasi lebih cepat dari biasanya, sehingga operasi
terpaksa harus ditunda

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 28


PERSIAPAN MENTAL/PSIKIS … lanjutan
Berbagai alasan yang dapat menyebabkan
ketakutan/kecemasan pasien dalam menghadapi
pembedahan antara lain :
 Takut nyeri setelah pembedahan
 Takut terjadi perubahan fisik, menjadi buruk rupa dan
tidak berfungsi normal (body image)
 Takut keganasan (bila diagnosa yang ditegakkan belum
pasti)
 Takut/cemas mengalami kondisi yang sama dengan orang
lain yang mempunyai penyakit yang sama.
 Takut menghadapi ruang operasi, peralatan pembedahan
dan petugas.
 Takut mati saat dibius/tidak sadar lagi.
 Takut operasi gagal.

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 29


Untuk mengurangi dan mengatasi kecemasan pasien,
perawat dapat menanyakan hal-hal yang terkait dengan
persiapan operasi, antara lain :
 Pengalaman operasi sebelumnya
 Pengertian pasien tentang tujuan/alasan tindakan
operasi
 Pengetahuan pasien tentang persiapan operasi baik fisik
maupun penunjang.
 Pengetahuan pasien tentang situasi/kondisi kamar
operasi dan petugas kamar operasi.
 Pengetahuan pasien tentang prosedur (pre, intra, post
operasi)
 Pengetahuan tentang latihan-latihan yang harus
dilakukan sebelum operasi dan harus dijalankan setalah
operasi, seperti : latihan nafas dalam, batuk efektif,
ROM, dll.
PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 30
13. OBAT-OBATAN PRE MEDIKASI
 Sebelum operasi dilakukan pasien akan diberikan
obat-obatan premedikasi untuk memberikan
kesempatan pasien mendapatkan waktu istirahat
yang cukup, misal; valium atau diazepam.
 Antibiotik profilaksis biasanya di berikan sebelum
pasien di operasi, dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya infeksi selama tindakan operasi,
biasanya di berikan 1-2 jam sebelum operasi
dimulai dan dilanjutkan pasca beda 2- 3 kali.
Contoh: Ceftriakson 1 gram sesuai indikasi.

PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 31


PRE-OPERATIVE NURSING 9/18/2018 32

You might also like