11 2016 229 Pendahuluan Subarachnoid Spinal Block, sebuah prosedur anestesi yang efektif dan bisa digunakan sebagai alternatif dari anestesi umum. digunakan pada operasi bagian bawah tubuh seperti ekstremitas bawah, perineum, atau abdomen bawah. Prinsip yang digunakan adalah menggunakan obat analgetik local untuk menghambat hantaran saraf sensorik untuk sementara (reversible).Fungsi motoric juga terhambat sebagian. Dan pada teknik anestesi ini, pasien tetap sadar. Pendahuluan Sejak anestesi spinal/ Sub-arachnoid block (SAB) diperkenalkan oleh August Bier (1898) pada praktis klinis, teknik ini telah digunakan dengan luas untuk menyediakan anestesi, terutama untuk operasi pada daerah papila mamae kebawah. Anestesi spinal (subaraknoid) adalah anestesi regional dengan tindakan penyuntikan obat anestetik lokal ke dalam ruang subaraknoid Pendahuluan Anestesi spinal dihasilkan bila kita menyuntikkan obat analgesik lokal ke dalam ruang sub arachnoid di daerah antara vertebra L2-L3 atau L3-L4 atau L4-L5. Definisi Anestesi blok subaraknoid atau biasa disebut anestesi spinal adalah tindakan anestesi dengan memasukan obat analgetik kedalam ruang subaraknoid di daerah vertebra lumbalis yang kemudian akan terjadi hambatan rangsang sensoris mulai dari vertebra thorakal 4 Indikasi Untuk pembedahan,daerah tubuh yang dipersyarafi cabang T4 kebawah (daerah papila mamae kebawah ). Dengan durasi operasi yang tidak terlalu lama, maksimal 2-3 jam Kontra Indikasi Absolut Relatif
•Infeksi pada tempat suntikan •Infeksi sistemik
•Hipovolemia berat karena dehidrasi, •Infeksi sekitar daerah suntikan perdarahan, muntah ataupun diare •Kelainan neurologis dan psikis •Koagulapatia atau mendapat terapi •Bedah lama koagulan. •Penyakit jantung •Tekanan intrakranial meningkat •Hipovolemia ringan •Fasilitas resusitasi dan obat-obatan yang •Nyeri punggung kronik minim •Kurang pengalaman tanpa didampingi konsulen anestesi. •Pasien menolak. Struktur Anatomi Vertebra Persiapan Anestesi Spinal Informed consent Pemeriksaan fisik : daerah kulit tempat penyuntikan untuk menyingkirkan adanya kontraindikasi seperti infeksi. gangguan anatomis seperti scoliosis atau kifosis,atau pasien terlalu gemuk sehingga tonjolan processus spinosus tidak teraba. Pemeriksaan laboratorium anjuran Peralatan dan Obat Satu set monitor untuk memantau tekanan darah, Pulse oximetri, EKG. Peralatan resusitasi / anestesia umum. Jarum spinal. Jarum spinal dengan ujung tajam (ujung bambu runcing,quincke bacock) atau jarum spinal dengan ujung pinsil (pencil point whitecare), dipersiapkan dua ukuran. Dewasa 26G atau 27G Betadine, alkohol untuk antiseptic. Kapas/ kasa steril dan plester. Obat-obatan anestetik lokal. Spuit 3 ml dan 5 ml. Infus set. Obat Anestesi Anestetik local adalah obat yang menghambat hantaran saraf bila dikenakan pada jaringan saraf dengan kadar cukup. Paralisis pada sel saraf bersifat reversible. Terdapat dua golongan besar yaitu golongan amid dan golongan ester Keduanya hampir memiliki cara kerja yang sama namun hanya berbeda pada struktur ikatan kimianya Mekanisme kerja anestesi local ini adalah menghambat pembentukan atau penghantaran impuls saraf. Tempat utama kerja di membrane sel mengubah permeabilitas membrane pada kanal Na+ sehingga tidak terbentuk potensial aksi yang nantinya akan dihantarkan ke pusat nyeri. Obat Anestesi Lidokaine5% dalam dextrose 7.5%: berat jenis 1.003, sifat hyperbaric, dosis 20-50mg(1-2ml) Bupivakaine 0.5% dlm air: berat jenis 1.005, sifat isobaric, dosis 5-20mg Bupivakaine 0.5% dlm dextrose 8.25%: berat jenis 1.027, sifat hiperbarik,dosis 5-15mg(1-3ml) Efek pada System Tubuh Sistem Saraf Pada system saraf akan terjadi paresis sementara akibat obat sampai obat tersebut dimetabolisme. Sistem Respirasi Bisa menyebabkan gangguan nafas karena kelumpuhan otot nafas Sistem Kardiovaskular : Henti jantung,bradikardia,aritmia, hipotensi, Efek pada System Tubuh Sistem Imun terjadi reaksi alergi Pada reaksi local dapat terjadi reaksi pelepasan histamine seperti gatal, edema, eritema. Apabila tidak sengaja masuk ke pembuluh darah, dapat menyebabkan reaksi anafilaktik. Sistem Muskular obat anestetik local bersifat miotoksik. Apabila disuntikkan langsung kedalam otot maka dapat menimbulkan kontraksi yang tidak teratur, bisa menyebabkan nekrosis otot. Sistem Hematologi obat anestetik dapat menyebabkan gangguan pembekuan darah. Jika terjadi perdarahan maka membutuhkan penekanan yang lebih lama saat menggunakan obat anestesi local Dosis Obat Untuk Anestesi Spinal Teknik Anestesi Spinal Pasang IV line Oksigen Diposisikan dengan baik Raba krista Perpotongan antara garis yang menghubungkan kedua krista iliaka dengan tulang punggung ialah L4 atau L4-L5. Palpasi di garis tengah akan membantu untuk mengidentifikasi ligamen interspinous Cari ruang interspinous cocok Sterilkan tempat tusukan dengan betadine atau alkohol. Anastesi lokal (lidokain 1-2% 2-3ml) Cara tusukan adalah median atau paramedian. jarum spinal besar 22G, 23G atau 25G ,jarum kecil 27G atau 29G Jarum akan menembus kutis, subkutis, ligamentum supraspinosum, ligamentum interspinosum, ligamentum flavum, epidural, duramater, subarachnoid. Setelah mandrin jarum spinal dicabut, cairan serebrospinal akan menetes keluar. Selanjutnya disuntikkan obat analgesik ke dalam ruang arachnoid tersebut Faktor Yang Mempengaruhi Anestesi Spinal
Volume obat analgetik lokal
Konsentrasi obat Barbotase penyuntikan dan aspirasi berulang-ulang meninggikan batas daerah analgetik. Kecepatan Kecepatan penyuntikan : 3 detik untuk 1 ml larutan. Maneuver valsava mengejan meninggikan tekanan liquor serebrospinal dengan akibat batas analgesia bertambah tinggi Tempat pungsi pengaruhnya besar pada L4-5 obat hiperbarik cenderung berkumpul ke kaudal (saddle blok) pungsi L2-3 atau L3-4 obat cenderung menyebar ke cranial. Berat jenis larutan hiperbarik, isobarik atau hipobarik Tekanan abdominal yang meningkat Tinggi pasien Waktu Komplikasi Tindakan Anestesi Spinal Hipotensi, henti nafas, penurunan kesadaran, paralisis motor, dan jika tidak diobati bisa menyebabkan henti jantung Apnoe Nausea dan muntah Nyeri Kepala (Puncture Headache) Disfungsi kandung kemih Pencegahan Pakailah jarum lumbal yang lebih halus (no. 23 atau no. 25). Posisi jarum lumbal dengan bevel sejajar serat duramater. Hidrasi adekuat, minum/infuse 3L selama 3 hari Pengobatan Posisi berbaring terlentang minimal 24 jam Hidrasi adekuat. Hindari mengejan. Bila cara diatas tidak berhasil pertimbangkan pemberian epidural blood patch yakni penyuntikan darah pasien sendiri 5-10ml ke dalam ruang epidural Kesimpulan Subarachnoid Spinal Block, sebuah prosedur anestesi yang efektif dan bisa digunakan sebagai alternatif dari anestesi umum. Anestesi ini bekerja setinggi papilla mamae atau setinggi kurang lebih vertebra torakal 4.Prinsip yang digunakan adalah menggunakan obat analgetik local untuk menghambat hantaran saraf sensorik untuk sementara (reversible).Fungsi motoric juga terhambat sebagian.Dan pada teknik anestesi ini, pasien tetap sadar.