You are on page 1of 40

Data : Belanja Warga Miskin :

Tembakau urutan ke dua


Rokok mengandung zat psikoaktif membahayakan
yang dapat menimbulkan adiksi serta menurunkan
derajat kesehatan manusia dan asap rokok tidak
hanya membahayakan kesehatan perokok aktif
tetapi juga menimbulkan pencemaran udara yang
membahayakan kesehatan orang lain.
BAB I
PENGERTIAN
Slide Title PASAL 1 AYAT 8

Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus


termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang
dihasilkan dari tanaman bicotiana tobacum,
nicotiana rustica dan spesies lainya atau
sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar
dengan atau tanpa bahan tambahan
Kenapa anak sangat rentan
dengan akibat dari paparan asap
ROKOK ?
Apa itu
KTR ?

Pasal 1 ayat 10 :
“Kawasan Tanpa Rokok
adalah ruangan atau area
yang dinyatakan dilarang
untuk kegiatan produksi,
penjualan, iklan, promosi,
dan/ atau penggunaan
ROKOK”
Pasal 1 ayat 11 :
Kawasan Terbatas Merokok adalah tempat
area dimana kegiatan merokok hanya boleh
dilakukan di tempat khusus yang disediakan
Dimana saja KTR di Terapkan?
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Yaitu merupakan tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif,
yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, atau masyarakat
Seperti : Rumah Sakit, Puskesmas, Tempat praktik
dokter, rumah bersalin, balai pengobatan dan
tempat praktik bidan.
Tempat proses belajar mengajar
Adalah tempat yang dimanfaatkan
untuk kegiatan belajar, mengajar,
pendidikan, dan/atau pelatihan,
termasuk perpustakaanm ruang
praktik, laboratorium, dan museum
Tempat Ibadah
Adalah bangunan atau ruang tertutup yang memiliki ciri-ciri tertentu
yang khusus dipergunakan untuk beribadah bagi para pemeluk
masing-masing agama secara permanen, seperti masjid, mushola,
gereja, kapel, pura, wihara, dan kelenteng, tidak termasuk tempat
ibadah keluarga.
Tempat anak bermain
Merupakan area tertutup maupun terbuka yang
digunakan untuk kegiatan bermain anak-anak ,
seperti tempat penitipan anak, tempat
pengasuhan anak, dan area bermain anak-anak
Angkutan umum
Adalah alat angkutan bagi masyarakat yang dapat
berupa kendaraan darat, air dan udara yang
penggunaannya dengan kompensasi
Tempat Kerja
Tiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga
kerja untuk keperluan suatu usaha, dan dimana tempat sumber atau
sumber bahaya, seperti pabrik, perkantoran, ruang rapat, balai
nikah, dan ruang sidang atau seminar
Tempat Umum

Adalah semua tempat tertutup yang dapat


diakses oleh masyarakat umum dan/atau tempat
yang dapat dimanfaatkan bersama-sama untuk
kegiatan masyarakat yang dikelola oleh
pemerintah daerah, swasta dan masyarakat,
seperti hotel, restoran, bandara,stasiun, pusat
perbelanjaan, mall, pasar swalayan dan arena
olahraga.
ASAS KTR
diselenggarakan
berdasarkan :

 Perlindungan
 Perikemanusiaan  Penghormatan  Gender dan
 Keseimbangan terhadap hak dan nondiskriminatif
 Manfaat kewajiban  Norma agama
 Keadilan
Perikemanusiaan
Bahwa penyelenggaran KTR
dilandasi atas
perikemanusiaa berdasarkan
pada ketuhanan yang maha
esa dengan tidak
membedakan golongan agama
dan bangsa
Asas Keseimbangan

Yaitu bahwa KTR dilaksanakan


antara kepentingan individu
dan masyarakat, antara fisik
dan mental, serta antara
material dan spiritual
ASAS MANFAAT

Bahwa penyelenggara KTR memberikan


manfaat yang sebesar-besarnya bagi
kemanusiaan dan perikehidupan yang
sehat bagi setiap warga negara
Asas Perlindungan
Bahwa
penyelenggara KTR
memberikan
perlindungan dan
kepastian hukum
kepada masyarakat
Asas Penghormatan terhadap
hak dan Kewajiban”

Yaitu bahwa penyelenggara KTR dengan


menghormati hak dan kewajiban
masyarakat sebagai bentuk kesamaan
kedudukan hukum
Asas Keadilan
Bahwa penyelenggara KTR
memberikan keadilan kepada
semua lapisan masyarakat
khususnya bagi perokok pasif,
anak-anak, dan wanita hamil
Asas gender dan
nondiskriminasi

Bahwa penyelenggara KTR


tidak membedakan perlakuan
terhadap perempuan dan
laki-laki
Asas Norma Agama
Bahwa penyelenggaraan
KTR memperhatikan dan
menghormati serta tidak
membedakan agama yang
dianut masyarakat
Tujuan pelaksanaan KTR :
Memberikan perlindungan yang efektif
dari bahaya asap rokok
Memberikan ruang dan lingkungan yang
bersih dan sehat bagi masyarakat
Melindungi kesehatan masyarakat secara
umum dari dampak buruk merokok baik
langsung maupun tidak langsung
Menekan angka pertumbuhan perokok
pemula
Pasal 7 ayat 2 menjelaskan :
Tempat Khusus untuk merokok harus memenuhi pesyaratan, antara
lain :
 Merupakan ruang terbuka atau ruang yang berhubungan
langsung dengan udara luar sehingga udara dapat bersirkulasi
dengan baik
 Terpisah dari gedung/tempat/ruang utana dan ruang lain yang
digunakan untuk beraktifitas
Jauh dari pintu masuk dan keluar
Jauh dari tempat orang berlalu-lalang
Terdapat peringatan bahaya merokok
Tidak boleh terdapat iklan atau promosi rokok
Harus terdapat tempat mematikan rokok
Adapun kewajiban pengelola, pimpinan, atau
penanggungjawab KTR adalah :
a. Melakukan pengawasan internal pada tempat
dan/atau lokasi yang menjadi tanggung jawabnya
b. Melaporkan hasil pengawasan berdasarkan yang
dimaksud pada huruf a kepada dinas kesehatan
setiap 3 (tiga) bulan sekali
c. Melarang semua orang untuk tidak merokok di KTR
yang menjadi tanggung jawabnya
d. Meniadakan asbak atau sejenisnya oada tempat
dan/atau lokasi yang menjadi tanggung jawabnya
e. Memasang tanda atau pengumuman dilarang
merokok sesuai persyaratan disemua pintu masuk
utama dan di tempat-tempat yang dipandang perlu
dan musah terbaca dan/atau didengar baik
Pasal 9 ayat 2 menjelaskan :
Setiap orang/badan dilarang mempromosikan
dan mengiklankan rokok pada radius 250 (dua
ratus lima puluh) meter dari tempat pelayanan
kesehatan dan tempat proses belajar mengajar

Ayat 3 :
Setiap orang/badan dilarang
menjual rokok di KTR
Ayat 4 :
Ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dan ayat (3) dikecualikan
untuk tempat umum yang memiliki izin
untuk menjual, mempromosikan dan
mengiklankan rokok
Jika pengelola, pimpinan, dan/penanggung jawab KTR
melanggar ketentuan tersebut maka :
1. Pihak swasta :
Dikenai sanksi administratif yaitu diberikan peringatan
tertulis, penghentian sementara kegiatan, dan atau
pencabutan izin
2. Pihak pemerintah daerah :
Dikenai sanksi administratif, yaitu teguran lisan, teguran
tertulis, dam atau pembebasan dari jabatan
Setiap orang yang merokok di
KTR sebagaimana dimaksud
dalam pasal 9 ayat (1) dipidana
dengan pidana kurungan paling
lama 3 (tiga) bulan dan/atau
denda paling banyak Rp.
100.000,00 (Seratus Ribu
Rupiah)
• Setiap orang/badan yang
mempromosikan, mengiklankan, dan
menjual rokok di KTR sebagaimana
dimaksud dalam pasal 9 ayat (2) dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 3
(tiga) bulan dan/atau denda
paling banyak Rp 5.000.000,00
(lima juta rupiah)
TERIMAKASIH

You might also like