You are on page 1of 8

Konseling Lintas Budaya

“Konsep Dasar konseling lintas budaya, karakteristik


serta tema dasar”

Dosen Pengampu: Ahmad Sugianto, M.Pd /


Sulistiyanan, M.Pd

kelompok 1:
Muhammad Agus sulaiman
Dinda Prilia
Feby Cahayani
Siti Norhaliza
Maysarah
Galuh Krismoniyati Afifah
Jannah
Melinda Sulistyaningrum
Rahma Dinny Isroyani
Ahmad Nugraha Firdaus)
Pengertian Konseling dan Konseling Lintas Budaya

Konseling (Counseling) berasal dari “counsel” dari bahasa


latin yaitu “counselium” yang artinya “ bersama” atau
berbicara bersama” yang bermasuk bicara bersama adalah
Konseling/ counseling pembicara profesional untuk membantu individu yang
mengalami kesulitan atau konseli. Konseli adalah individu
yang memerlukan bantuan dalam memecahkan masalah
yang dihadapinya ( Giyono.,2016:3 ).

( George F.K dalam Giyono; 2016 )


menyatakan bahwa budaya sendiri bermakna
Budaya
semua cara-cara hidup yang dilakukan orang
dalam suatu masyarakat.
Pengertian konseling lintas budaya

Locke dan Brown et.al (1984) mendefinisikan tentang konseling lintas budaya
sebagai bidang praktis, yaitu
(1) menekankan kepentingan dan keunikan individu ( Pribadi yang unik ) yaitu
pengakuan terhadap berbedaan individu
(2) menyadari bahwa konselor berada pada kondisi konseli yang membentuk
nilai-nilai yang muncul dari budayanya
(3) secara lebih lanjut menyadari bahwa konselor datang dari sekelompok rasial
tertentu dengan membawa sekelompok nilai-nilai dan sikap-sikap yang
merefleksikan latar balakang budaya
Tujuan konseling lintas budaya

Tujuan utama dari konseling lintas budaya adalah


membantu individu konseli untuk dapat menolong
dirinya sendiri dengan kemampuan dan budaya yang
dimiliki
Tingkah laku manusia dan Budaya

• Dalam memahami tingkah laku manusia, maka psikologi lintas budaya


menggunakan empat pendekatan, yaitu:
1. pendekatan evolusi
2. pendekatan sosiologi
3. pendekatan ecocultural
4. pendekatan cultural mixture
Karakteristik konseling lintas budaya

Karakteristik konselor yang melaksanakan layanan konseling lintas budaya


menurut Sue dalam George dan Christian menyatakan:
1. Konselor lintas budaya sadar terhadap nilai-nilai pribadi yang dimilikinya
dan asumsi terbaru tentang perilaku manusia
2. Konselor lintas budaya sadar terhadap karakteristik konseling secara umum
3. Konselor lintas budaya harus mengetahui pengaruh kesukuan dan mereka
harus mempunyai perhatian terhadap lingkungan
4. Konselor lintas budaya tidak boleh mendorong seseorang klien untuk dapat
memahami budayanya (nilai yang dimiliki konselor)
Tema umum konseling lintas budaya

Ada lima tema umum konseling lintas budaya, yaitu:


1. Ketentuan Emic-Etic
2. Dilema Autoplastik-Alooplastik
3. Hubungan vs Teknik
4. Hubungan konselor-Klien
5. Masa Depan Konseling Lintas Budaya
Terima kasih

You might also like