You are on page 1of 13

SISTEM ENDOKRIN

DR. EKA SILVIA


Susunan Kimia Hormon

1. Amina – variasi struktur asam amino tirosin;


tiroksin, epinefrin.
2. Protein – rantai asam amino; peptida
merupakan rantai pendek. Insulin, GH, dan
glukagon merupakan protein; sedangkan ADH
dan oksitosin merupakan peptida.
3. Steroid – dibuat dari kolestrol; meliputi kortisol,
aldosteron, estrogen dan testosteron.
Pengaturan Sekresi Hormon
1. Hormon disekresi ketika tubuh membutuhkan
efeknya. Tiap hormon memiliki stimulus
tertentu untuk sekresinya.
2. Sebagian besar sekresi hormon diatur melalui
mekanisme efek umpan balik negatif: pada
saat hormon memberikan efeknya, stimulus
untuk sekresi berbalik, dan sekresi hormon
akan menurun.

Kelenjar Hipofisis – menggantung pada


hipotalamus melalui infundibulum dan
dibungkus oleh sela tursika tulang
sfeinoidale.
Hipofisis Posterior (Neurohipofisis) – menyimpan
hormon yang diproduksi oleh hipotalamus.
 ADH – meningkatkan reabsorpsi air oleh
ginjal. Hasil: menurunkan haluaran urine dan
meningkatkan volume darah. Stimulus: impuls
saraf dari hipotalamus ketika air dalam tubuh
menurun.
 Oksitosin – merangsang kontraksi miometrium
pada uterus selama persalinan dan
mengeluarkan air susu dari kelenjar mamae.
Stimulus impuls saraf dari hipotalamus saat
serviks meregang atau saat mulut bayi
mengisap puting.
Hipofisis Anterior (Adenohipofisis) – sekresinya
diatur oleh releasing hormon dari hipotalamus.
 GH – meningkatkan transpor asam amino
kedalam sel dan meningkatkan sintesis
protein; meningkatkan kecepatan mitosis;
meningkatkan penggunaan lemakuntuk
energi. Stimulus GHRH dari hipotalamus.
 TSH – meningkatkan sekresi tiroksin dan T3
oleh tiroid. Stimulus: TRH dari hipotalamus.
 ACTH – meningkatkan sekresi kortisol dari
korteks adrenal. Stimulus: CRH dari
hipotalamus.
 Prolaktin – memicu dan mempertahankan
produksi air susu oleh kelenjar mamae.
Stimulus: PRH dari hipotalamus.
 PSH – pada wanita: memicu perkembangan
ovum dalam folikel ovarium dan sekresi
estrogen oleh sel folikel.
Pada pria: memicu perkembangan sperma di
dalam testis. Stimulus GnRH dari hipotalamus.
 LH – pada wanita: merangsang ovulasi,
mengubah folikel matang menjadi korpus
luteum dan merangsang sekresi progesteron.
Pada pria: merangsang sekresi testosteron oleh
testis. Stimulus: GnRH dari hipotalamus.
Kelenjar Tiroid – di depan dan di samping
trakea di bawah laring

 Tioroksin T4 dan T3 – diproduksi oleh folikel


tiroid. Meningkatkan penggunaan semua jenis
makanan untuk energi dan meningkatkan
sintesis protein. Dibutuhkan untuk
perkembangan fisik, mental, dan seksual yang
normal. Stimulus: TSH dari hipofisis anterior.
 Kalsitonin diproduksi oleh sel parafolikular.
Menurunkan reabsorpsi kalsium dari tulang
dan menurunkan kadar kalsium darah.
Stimulus: hiperkalsemia.
Kelenjar Paratiroid – ada empat: masing-
masing dua buah dibagian posterior tiap
lobus kelenjar tiroid

 PTH – meningkatkan reabsorpsi kalsium dan


fosfat dari tulang kedalam darah;
meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat oleh
usus halus; meningkatkan reabsorpsi
kalsium dan ekskresi fosfat di ginjal, dan
mengaktifkan vitamin D. Hasil: peningkatan
kadar kalsium darah dan penurunan kadar
fosfat darah.
Stimulus: hipokalsemia
Inhibitor: hiperkalsemia
Pankreas – menghubungkan lengkung duodenum
dan limpa. Sel pulau langerhans terdiri dari sel alfa
dan sel beta
 Glukagon – disekresi oleh sel alfa. Merangsang hati
untuk mengubah glikogen menjadi glukosa;
meningkatkan penggunaan lemak dan asam amino
untuk produksi energi. Hasil: peningkatan kadar
glukosa darah. Stimulus: hiperglikemia.
 insulin – disekresi oleh sel beta. Meningkatkan
penggunaan glukosa oleh sel untuk produksi energi;
merangsang hati dan otot rangka untuk
mengubah glukosa menjadi glikogen;
meningkatkan asupan selular asam amino dan
asam lemak untuk digunakan pada sintesis protein
dan lemak.
Hasil: penurunan kadar glukosa darah
Stimulus: hiperglikemia
Kelenjar Adrenal – masing-masing satu buah
pada bagian puncak setiap ginjal. Tiap kelenjar
adrenal terdiri dari bagian dalam (medula) dan
bagian luar (korteks)
Medula adrenal – memproduksi katekolamin pada
keadaan stres.
 Norepinefrin – merangsang vasokonstriksi dan
meningkatkan tekanan darah.
 Epinefrin – meningkatkan frekuensi jantung dan
kekuatan otot jantung, menyebabkan vasokonstriksi
pada kulit dan visera dan vasodilatasi otot rangka;
dilatasi bronkiolus; memperlambat peristaltik;
menyebabkan hati mengubah glikogen menjadi
glukosa; meningkatkan penggunaan lemak menjadi
energi; meningkatkan laju respirasi sel. Stimulus:
impuls simpatis dan hipotalamus.
Korteks Adrenal – memproduksi mineralokortikoid,
glukokortikoid, dan hormon seks dalam jumlah kecil
(fungsinya tidak diketahui dengan pasti)
 Aldosteron – meningkatkan reabsorpsi
vasokonstriksi natriun dan ekskresi kalium oleh
ginjal.
 Kortisol – meningkatkan penggunaan lemak
dan asam amino untuk energi; menurunkan
penggunaan glukosa sebagai cadangan
glukosa otak; efek antiinfalmatorik.
Ovarium – di rongga pelvis di sebelah kanan
dan kiri uterus

 - Estrogen – diproduksi oleh sel folikel.


Membantu pematangan ovum; merangsang
pertumbuhan pembuluh darah di
endimetrium; merangsang perkembangan ciri
kelamin sekunder; pertumbuhan sistem
duktus pada kelenjar mamae, pertumbuhan
uterus, dan deposisi lemak. Membantu
penutupan epifisis pada tulang panjang;
menurunkan kadar kolestrol dan trigliserida
darah.
- Stimulus; FSH dari kelenjar hipofisis anterior
 - Progesteron – diproduksi oleh korpus luteum.
Membantu penyimpan glikogen dan pertumbuhan
lebih lanjut pembuluh darah di endometrium;
membantu pertumbuhan sel sekretorik pada
kelenjar mamae. Stimulus: LH dari hipofisis anterior.
- Inhibin – menghambat sekresi PSH.

 - Testoteron – diproduksi oleh sel interstisial.


Membantu pematangan sperma di testis;
merangsang perkembangan ciri kelamin sekunder;
pertumbuhan organ reproduksi, rambut tubuh dan
wajah, laring, otot rangka; membantu penutupan
epifisis pada tulang panjang. Stimulis: LH dari
hipofisis anterior.
- Inhibin – doproduksi oleh sel subtentakuler.
Menghambat sekresi FSH untuk menjaga kecepatan
produksi sperma tetap stabil. Stimulus: kenaikan
kadar testosteron.

You might also like