Professional Documents
Culture Documents
SYOK HIPOVOLEMIC EC. DENGUE INFECTION Najip Widi
SYOK HIPOVOLEMIC EC. DENGUE INFECTION Najip Widi
c suspect dengue
Pembimbing:
dr. Taufiq M Waly, Sp.PD
Identitas Pasien
Nama : Ny. B
Usia : 50 tahun
Alamat : Lemah Abang
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : SD
No. RM : 542880
Tanggal periksa : 06/09/2018
Anamnesis
KU: Muntah
RPS:
Pasien datang ke IDG RSUD Waled tanggal 3 September 2018 pukul 21.30 WIB dengan keluhan muntah
sejak 1 hari SMRS > 10x 1 hari SMRS, muntah berisis cairan berwarna kuning dan mulut terasa asam dan
pahit, mual (+), demam sejak 1 hari SMRS. Keluhan disertai sesak napas , nyeri perut kanan atas, pusing
(+), batuk (+) berdahak nyeri dada yang menjalar sampai ke punggung, nyeri dirasakan hilang timbulsesak
napas sejak 6 bulan yang lalu, keluhan di rasakan hilang timbul, sesak napas mulai memberat sejak 1 hari
SMRS. Keluhan sesak napas diawali dengan muntah. Pasien mengaku BAB Cair 1x warna kehitaman, lendir
RPPS:
• Merokok (-), Minum Alkohol (-)
Pemeriksaan Fisik di IGD Jam 19.00 3/9/18
Pemeriksaan fisik :
Mata : Ca -/-, Si -/-
Thoraks : Pulmo : VBS +/+, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II Reguler, M (-), G (-)
Abdomen : BU (+), NT (+) + +
S : Muntah sejak 1 hari SMRS, muntah > 10x, mual, demam, A : Diagnosis
nyeri perut kanan atas, pusing, baruk berdahak 1 bulan yll, Syok Sepsis
batuk darah 1 x disertai dahak campur darah sedikit. Riwayat
CAP Berat
Asma (+), Riwayat TB Paru 6 bulan yll dan dinyatakan sembuh.
GEA Dengan Dehidrasi Berat
PPOK
O : KU : Tampak sakit berat ; Kesadaran : Composmentis
Suspect AKI
TD = 90/r0mmhg
RR = 35x/menit
P:
Suhu = 37,0
Pro ICU
Nadi = 132x/menit
Terapi lanjut sesuai Sp.PD
Pemeriksaan fisik :
Mata : Ca -/-, Si -/-
Thoraks : Pulmo : VBS +/+, Rh -/-, Wh -/-
Cor : BJ I/II Reguler, M (-), G (-)
Abdomen : Bising Usus (+), Nyeri Tekan (-)
Ekstremitas : Akral Hangat, CRT <3’
Pemeriksaan Laborarotium di Ruang Teratai Jam 07.12 4/9/18
KIMIA KLINIK HASIL
SGOT 14,8
SGPT 17,4
Ureum 48,7
Creatinie 1,78
Laporan Follow Up
Visite dr. Tegusti 5/9/2018 pk 8.30
A : Diagnosis
S : Sesak Berkurang, sudah tidak muntah. Syok Sepsis
CAP Berat
O : KU : Tampak sakit berat ; Kesadaran : Composmentis GEA Dengan Dehidrasi Berat
TD = 100/70mmhg PPOK
RR = 26x/menit Suspect AKI
Suhu = 37,1 Hipokalemi
SpO2 = 96% dengan NRM 10 Lpm
Nadi = 104x/menit P:
Konsul dr. Taufiq Sp.PD
Pemeriksaan fisik : Cek DR Lengkap, Elektrolit, UR, CR, Albumin, Profil Lipid,
Mata : Ca -/-, Si -/- SGOT, SGPT
Thoraks : Pulmo : VBS +/+, Rh +/+, Wh +/+ Kcl 50mcg/24 Jam
Cor : BJ I/II Reguler, M (-), G (-) Terapi Lanjut
Abdomen : Bising Usus (+), Nyeri Tekan (-) EKG Perhari
Ekstremitas : Akral Hangat, CRT <3’
Pemeriksaan Laborarotium di Ruang Teratai Jam 13.52 5/9/18
HEMATOLOGI HASIL KIMIA KLINIK HASIL
Hemoglobin 12,0 Na 139,2
Hematokrit 36 K 4,19
Trombosit 235 Cl 103,3
Leukosit 26,9 48,5
SGOT
MCV 73,3
SGPT 10,2
MCH 24,6
Ureum 65,5
MCHC 33,5
Creatine 0,83
Eritrosit 4,87
Albumin 3,13
RDW CV 13,3
RDW SD 34,8 Kolesterol 171
Cardiomegali
Pneumonia Lobus Medius Dextra + Infiltrat Parakardial Dextra et Sinistra
Suspect Efusi Pleura Sinistra
SYOK
Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan
hemodinamik dan metabolik ditandai dengan kegagalan sistem
sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-
organ vital tubuh
1. Penyakit jantung
Fase Progresif/
Dekompensasi
Klasifikasi Syok
*SYOK HIPODINAMIK & HIPERDINAMIK
* 4 Klasifikasi Syok :
-Syok hipovolemik
-Syok kardiogenik
-Syok obstruktif
-Syok distributif
a.Syok septik
b.Syok anafilaktik
c.Syok neurogenik
Syok hipovolemik
•Syok hipovolemik disebabkan oleh tidak cukupnya volume
sirkulasi, seperti akibat perdarahan dan kehilangan cairan tubuh
lain
Kelas
Parameter
I II III IV
Volume darah hilang (ml) <750 750-1500 1500-2000 ≥ 2000
Volume darah hilang (%) <15% 15-30% 30-40% ≥ 40%
Denyut nadi (kali/menit) <100 >100 >120 >140
Tekanan darah Normal Turun Turun Turun
Frekuensi napas (x/menit) 14-20 20-30 30-40 >35
Produksi urin (ml/jam) >30 20-30 5-15 Sangat kurang
Kesadaran Normal Gelisah Bingung Tidak sadar
Derajat I, perfusi jaringan masih tidak terganggu dan
produksi ATP masih mencukupi kebutuhan sehingga
kehidupan sel atau jaringan tidak terganggu.
Pada derajat II, sudah terjadi gangguan perfusi sehingga
untuk mempertahankan kehidupan sel atau jaringan yang
vital diperlukan penarikan aliran kapiler dari jaringan yang
kurang vital ke jaringan yang vital untuk menjamin
tercukupinya kebutuhan ATP.
Derajat III dan IV, mulai terjadi gangguan kehidupan sel
akibat produksi ATP yang lebih kecil daripada kebutuhan.
Kegagalan kompensasi terjadi jika kehilangan cairan
intravaskular hampir mendekati 50%.
Etiologi
Perdarahan : hematoma subskapular hati, aneurisma aorta pecah,
perdarahan gastrointestinal, perlukaan berganda.
Neuroendokrin
GGA
Mikrosirkulasi: Gastrointestinal:
Kardiovaskular: peningkatan absorpsi endotoksin
aliran darah ke organ
penurunan pengisian yang dilepaskan oleh bakteri
turun drastis
ventrikel gram negatif yang mati di dalam
usus
Anamnesis
Keluhan yang timbul berkaitan dengan etiologi timbulnya syok kardiogenik
Pasien dengan infark miokard akut datang dengan keluhan tipikal nyeri dada
yang akut, dan kemungkinan sudah mempunyai riwayat penyakit jantung
koroner
Pasien dengan aritmia akan mengeluhkan adanya palpitasi, presinkop,
sinkop, atau merasakan irama jantung yang berhenti sejenak. Kemudian
pasien akan merasakan letargi akibat berkurangnya perfusi ke sistem saraf
pusat.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik :
- Tekanan darah sistolik yang menurun sampai <90 mmHg, bahkan dapat turun
sampai <80 mmHg pada pasien yang tidak memperoleh pengobatan adekuat.
- Denyut jantung biasanya cenderung meningkat sebagai akibat stimulasi
simpatis.
- Frekuensi pernapasan yang biasanya meningkat sebagai akibat kongesti di
paru.
- Pemeriksaan dada akan menunjukkan adanya ronki.
- Pasien dengan infark ventrikel kanan atau pasien dengan hipovolemik dapat
menyebabkan kongesti paru.
- Vena-vena di leher sering meningkat distensinya.
- Irama gallop dapat muncul yang menunjukkan adanya disfungsi ventrikel kiri
yang bermakna.
- Regurgitasi mitral atau defek septal ventrikel, bunyi bising atau murmur yang
timbul akan sangat membantu dokter pemeriksa untuk menentukan kelainan atau
komplikasi mekanik yang ada.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
•
- EKG
• -Foto rontgen dada: pada foto polos dada akan
terlihat kardiomegali dan tanda-tanda kongesti paru
atau edema paru pada gagal ventrikel kiri yang berat
•
- Ekokardiografi: modalitas pemeriksaan yang non-
invasif ini sangat banyak membantu dalam membuat
diagnosis dan mencari etiologi dari syok kardiogenik.
•
-Pemantauan hemodinamik: penggunaan kateter
SwanGanz
•
-Saturasi oksigen: pemantauan saturasi oksigen
Kriteria Diagnosis
Gangguan perfusi
sistemik dan oksigenasi
jaringan Kerusakan sel
Syok obstruktif terjadi akibat obstruksi mekanis aliran darah diluar jantung,
paling sering akibat tamponade jantung, sehingga perfusi sistemik menurun.
Akibatnya, terjadi gangguan pengisian ventrikel dan perubahan volume aliran
balik vena akibat kompresi cairan pericardium yang menganggu curah jantung
Gambaran klinis
Infeksi tubuh generalisata karena penyebaran dari infeksi kulit, seperti infeksi
streptococcus atau stafilococcus.
Infeksi gangren generalisata yang sceara spesifik disebabkan oleh basilus gangren
gas, yang mula-mula menyebar melalui jaringan perifer dan akhirnya lewat darah
menyebar ke organ-organ dalam, terutama hati
Infeksi yang menyebar ke dalam darah dari ginjal atau traktus urinarius, seringkali
disebabkan oleh basilus kolon
Disfungsi endotel,
Maldistribusi Hipoperfusi jaringan
vasodilatasi akibat
volume darah dan syok
pengaruh NO
Penatalaksanaan
Resusitasi cairan
pada syok septik
dilakukan
menggunakan cara
early goal directed
therapy (EGDT)
Untuk menanggulangi syok septik, sumber sepsis harus dicari. Pada
masa pascabedah sumber sepsis sering berasal dari lapangan
pembedahan, paru-paru (bronkopneumonia), sistitis (kateter), atau
kateter infus. Dilakukan biakan pus. Kateter buli-buli harus dicabut
atau diganti dan dibuat biakan urin.
• Biakan darah harus dilakukan berulang-ulang untuk menentukan
kuman penyebab dan memastikan kerentanan serta resistensinya
terhadap berbagai antibiotik. Antibiotik diberikan berdasarkan hasil
biakan.
B. Syok anafilaktik
• Anafilaksis reaksi yang timbul beberapa detik-
menit setelah seseorang terpajan oleh allergen atau
faktor pencetus non alergen .
• Syok anafilaksis sering disebabkan oleh obat,
terutama obat intravena seperti antibiotik atau media
kontras. Sengatan lebah juga dapat menimbulkan syok
pada orang yang rentan. Selain karena obat penyebab
anafilaksis yang lain adalah makanan, kegiatan jasmani,
faktor fisis seperti udara yang panas, air yang dingin
pada kolam renang dan bahkan sebagian anafilaksis
penyebabnya tidak diketahui.
etiologi
Obat, terutama obat intravena seperti antibiotik atau media kontras
Sengatan lebah juga dapat menimbulkan syok pada orang yang rentan
Makanan
Kegiatan jasmani
Faktor fisis seperti udara yang panas, air yang dingin pada kolam renang
Perhatikan tanda-tanda vital dan jalan napas; bila perlu dilakukan resusitasi dan
pemberian oksigen