You are on page 1of 26

Anggota Kelompok:

Intan Adi Surya (1041511081)


Intan Kusumaningtyas (1041511083)
Kiswati (1041511094)
Laorensia Putri M. (1041511097)
Monica Anggi H. (1041511115)
Nidya Putri Anggraeni (1041511126)
Pendahuluan

PUD (peptic Ulcer Disease) merupakan salah


satu kelainan ulceratif pada saluran cerna bagian
atas yang membutuhkan asam dan pepsin untuk
pembentukannya.
Tiga penyebab umum dari PUD yaitu
Helycobacter pylori (100% menyebabkan Duodenal
Ulcer dan 80% menyebabkan Gastric Ulcer ), obat
anti inflamasi non steroid (NSAID), dan Stres ulcer
yaitu sters yang berhubungan dengan kerusakan
mukosa (Stresss-releted mucosal damage/ SRMD)
Pembagian PUD

PUD dibagi menjadi 2 berdasarkan letak ulcer:


• Gastric ulcer :
a. Tukak yang terjadi pada lambung.
b. 80% kasus berhubungan dengan infeksi H. pylori dan
penggunaan NSAIDs. Pada pasien dengan gastric ulcer
biasanya sekresi asam normal atau berkurang.
• Duodenal ulcer :
a. Tukak yang terjadi pada usus halus
b. 100% kasus berhubungan dengan infeksi bakteri H. Pylori.
Kemungkinan infeksi H. pylori menyebabkan .meningkatnya
sekresi asam yang diamati pada pasien dengan duodenal
ulcer .
Struktur anatomi dan lokasi yang umum terjadi tukak
pada gastric dan duodenal
KASUS

Ny. BTS (35 tahun, 49 kg, 162 cm) datang ke RS


dengan keluhan nyeri di abdomen sering hilang-timbul:
nyeri sering terjadi setiap hari selama beberapa minggu
belakangan dan memburuk hari ini yang disertai mual
dan muntah cair. Ny. BTS juga sering merasa pusing
sejak sebulan terakhir karena pekerjaannya yang
menumpuk sehingga pasien sering menggunakan obat
asam mefenamat atau aspirin untuk mengatasinya.
Data laboratorium menunjukkan penurunan WBC atau
kadar sel darah putih. Ny. A didiagnosa ulkus peptik.
Hasil Uji Laboratorium

Tanda vital : Darah lengkap


• TD : 85/75 mmHg • Hemoglobin : 15 g/dL
• Suhu; 36,7oC • Leukosit : 10.500 /UL
• Pernapasan: 20x/menit • Trombosit : 340.000 /UL
• Ureum : 38 mg/dL
• Creatinin : 1,1 mg/dL
• Bilirubin total : 1,0 mg/dL
• SGOT : 26 U/L
• SGPT : 30 U/L
• Albumin : 3,7 g/dL
• Asam urat : 3,1 mg/dL
Jenis Pemeriksaan Normal Hasil Keterangan

Tekanan Darah < 140/90 mmHg 85/75 mmHg Normal

Suhu 36,6oC - 37,2 oC 36,7oC Normal

Pernafasan 16-20 x/mnt 20x/menit Normal

Darah Lengkap

Hemoglobin 13 – 18 g/dL 15 g/dL Normal

Leukosit 3200 – 10000 /UL 10500 /UL Meningkat

Trombosit 170 – 380. 103/mm3 340000 /UL Normal

Ureum 5 – 40 mg/dL 38 mg/dL Normal

Creatinin 0,6 – 1,3 mg/dL 1,1 mg/dL Normal

Bilirubin total 0,3 -1,3 mg/dL 1,0 mg/dL Normal

SGOT 0 – 50 U/L 26 U/L Normal

SGPT 0 – 50 U/L 30 U/L Normal

Albumin 3,4 – 5,4 g/dL 3,7 g/dL Normal


algoritma terapi untuk peptic ulcer disease
Subjektif Objektif Assesment Plan
Sering merasa pusing Leukosit 10500 /UL Berdasarkan data 1. Terapi Non
sejak sebulan (Meningkat) subjektif dan farmakologi dengan
terakhir karena objektif maka dapat cara menghilangkan
pekerjaannya yang dinyatakan bahwa atau mengurangi
menumpuk pasien Ny. BTS stress fisiologis,
didagnosa terkena 2. Terapi farmakologi
peptic ulcer disease mengobati sakit
yang diakibatkan kepala
karena faktor stress Dengan paracetamol 1
x 1 (500 mg) / jika
sakit kepala saja.

Menggunakan NSAID Leukosit 10500 /UL Berdasarkan data menghentikan


(Meningkat) subjektif dan pemakaian NSAID
objektif maka dapat ( aspirin) jika
dinyatakan bahwa memungkinkan.
pasien Ny. BTS
didagnosa terkena
peptic ulcer disease
yang diakibatkan
karena mengkonsumsi
obat-obatan golongan
NSAID
Subjektif Objektif Assesment Plan
nyeri di Leukosit kadar WBC yang mengatasi ulkus
abdomen 10500 /UL tinggi, dimana kadar 1. Mengurangi produksi
(mengindikasikan (Meningkat) WBC yang tinggi ini asam lambung Lancid-Kalbe
adanya ulkus) mengindikasikan Farma
bahwa di dalam (Lanzoprazole) 1 x sehari
lambung terjadi di waktu pagi 07.00 Dosis:
inflamasi PO 30 mg/hari sampai 8
minggu , jangan diminum
bersama dengan sukralfat.
2. Memperbaiki ulkus yang
diderita oleh pasien
dengan Inpepsa®
Sucralfate 500 mg / 5 mL
SUSPENSI 4 kali sehari
sebelum makan, pukul
06.30 (30 menit sebelum
Lansoprazole), pukul 12.30,
pukul 18.30, dan pukul
23.30 (atau dikondisikan
saat akan tidur)
Dosis: 2 sendok teh (10
mL), 4 kali sehari, sewaktu
lambung kosong
Subjektif Objektif Assesment Plan
Mual dan muntah Leukosit kadar WBC yang Mengurangi gejala-gejala
10500 /UL tinggi, dimana kadar yang berhubungan dengan
(Meningkat) WBC yang tinggi ini kelebihan asam lambung
mengindikasikan dan menetralkan asam
bahwa di dalam lambung
lambung terjadi Mylanta® produksi
inflamasi PT.Bayer
4 kali sehari 2 tablet,
digunakan 45 menit
setelah sukralfat, 15
menit sebelum
Lansoprazole. Pukul 07.00,
pukul 13.00, pukul 19.00,
dan sebelum tidur.
Dosis: 1-2 tablet,
sebanyak 3-4 kali sehari
Solusi dari problem

• Penggunaan NSAID yang tidak selektif seharusnya mulai dihentikan(jika


memungkinkan) apabila pasien telah mengalami ulkus. Terapi ulkus untuk
pasien yang telah mengehentikan penggunaan NSAID dapat dimulai dengan
pemberian agen antisekretori seperti H2RA, PPI. PPI lebih direkomendasikan
karena memiliki efektifitas yang lebih poten dalam menghentikan sekresi
asam klorida (HCl) dan memiliki kecepatan dalam menyembuhkan ulkus lebih
cepat jika dibandingkan dengan H2RA. Sehingga pada terapi kali ini digunakan
PPI yaitu lanzoprazole
Uraian analisis rasionalitas obat yang digunakan
( Tepat Obat )

Nama Obat Indikasi Mekanisme Aksi Keterangan


Lanzoprazole untuk menekan produksi Mengikat system Tepat indikasi
HCl. enzim H+/K+ -ATPase
(pompa proton dari
sel parietal, menekan
sekresi ion hydrogen
kedalam lumen
lambung. Pompa
proton yang terikat
pada membrane
merupakan langkah
terakhir dari sekresi
asam lambung.
Dengan demikian,
efek dari
lanzoprazole adalah
menghambat sekresi
asam lambung.
Uraian analisis rasionalitas obat yang digunakan
( Tepat Obat )

Nama Obat Indikasi Mekanisme Aksi Keterangan


Sukralfat untuk memperbaiki Membentuk kompleks Tepat indikasi
ulkus kimiawi yang terikat
pada pusat ulkus
sehingga merupakan
lapisan pelindung,
menghambat aksi
asam, pepsin dan
garam empedu, dan
menghambat difusi
asam lambung
menembus lapisan
film sukralfat-
albumin (Sukandar,
2009).
Uraian analisis rasionalitas obat yang digunakan
( Tepat Obat )
Nama Obat Indikasi Mekanisme Aksi Keterangan
Antacid Menetralisir asam lambung meningkatkan Tepat indikasi
pertahanan mukosa
lambung dengan memicu
produksi prostaglandin
pada mukosa lambung.
Kombinasi aluminium
hidroksida dan
magnesium hidroksida
merupakan antasida
yang bekerja
menetralkan asam
lambung dan
menginaktifkan pepsin,
sehingga rasa nyeri ulu
hati akibat iritasi oleh
asam lambung dan
pepsin berkurang.
Uraian analisis rasionalitas obat yang digunakan
( Tepat Obat )
Nama Obat Indikasi Mekanisme Aksi Keterangan
Paracetamol parasetamol membantu Mekanisme kerja Tepat indikasi
meredakan rasa sakit, paracetamol yaitu sebagai
seperti sakit kepala, inhibitor prostaglandin
sakit/nyeri pada anggota yang lemah. Jadi
tubuh lainnya dan demam mekanisme kerjanya
atau panas. dengan menghalangi
produksi prostaglandin,
yang merupakan bahan
kimia yang terlibat dalam
transmisi pesan rasa sakit
ke otak. Dengan
mengurangi produksi
prostaglandin.
Uraian analisis rasionalitas obat yang digunakan
( Tepat Pasien )
Nama Obat Kontra Indikasi Keterangan

Lanzoprazole Obat Lanzoprazol tidak Tepat pasien


boleh digunakan pada pasien
yang diketahui mempunyai
riwayat hipersensitif
terhadap komponen
lanzoprazole. Jika Anda
memiliki riwayat alergi, baik
terhadap obat atau makanan
tertentu, maka sebaiknya
beri tahu dokter sebelum
Anda mengonsumsi obat ini.
Uraian analisis rasionalitas obat yang digunakan
( Tepat Pasien )
Nama Obat Kontra Indikasi Keterangan

Sukralfat • Jangan menggunakan obat Tepat Pasien


ini untuk pasien yang
diketahui memiliki riwayat
hipersensitif pada Sukralfat
(sucralfate).
• Tidak dianjurkan digunakan
oleh anak usia < 15 tahun.
• Hindari menggunakan obat
ini pada pasien dengan gagal
ginjal kronis karena obat ini
bisa menyebabkan nefropati
yang diinduksi oleh
aluminium.
Uraian analisis rasionalitas obat yang digunakan
( Tepat Pasien )
Nama Obat Kontra Indikasi Keterangan

Antacid • Penderita yang Tepat pasien


hipersensitif terhadap salah
satu komponen obat antacid
• Jangan diberikan pada
penderita dengan gangguan
fungsi ginjal yang berat
karena dapat menimbulkan
hipermagnesia.
Uraian analisis rasionalitas obat yang digunakan
( Tepat Pasien )
Nama Obat Kontra Indikasi Keterangan

Parasetamol Obat parasetamol tidak boleh Tepat pasien


digunakan pada orang dengan
kondisi sebagai berikut: Alergi
parasetamol atau
acetaminophen, Gangguan fungsi
hati dan penyakit hati,
Gangguan Fungsi Ginjal Serius,
Shock Overdosis
Acetaminophen Gizi Buruk
Uraian analisis rasionalitas obat yang digunakan
( Tepat Dosis )
Nama Obat Dosis Standar Dosis yang Diberikan Keterangan

Lanzoprazole PO 30 mg/hari sampai 8 1 kali sehari di waktu pagi Tepat dosis


minggu pukul 07.00, jangan
diminum bersama dengan
sukralfat.

Sukralfat 2 sendok teh (10 mL), 4 4 kali sehari sebelum Tepat dosis
kali sehari, sewaktu makan, pukul 06.30 (30
lambung kosong menit setbelum
Lansoprazole), pukul
12.30, pukul 18.30, dan
pukul 23.30 (atau
dikondisikan saat akan
tidur)
Uraian analisis rasionalitas obat yang digunakan
( Tepat Dosis )
Nama Obat Dosis Standar Dosis yang Diberikan Keterangan

Antacid 1-2 tablet, sebanyak 3-4 4 kali sehari 2 tablet, Tepat dosis
kali sehari digunakan 45 menit
setelah sukralfat, 15
menit sebelum
Lansoprazole. Pukul
07.00, pukul 13.00, pukul
19.00, dan sebelum tidur.

Paracetamol 500 – 1000 mg (tiap 4- 1 x 1 (500 mg) / jika Tepat dosis


6 jam) sakit kepala saja.
Monitoring dan Follow Up

• Monitoring data asam urat pasien mengalami


penurunan (kembali normal) atau belum.
• Monitoring keluhan lambung pasien.
• Kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat, bahwa
sucralfate diberikan pertama kali sebelum makan dan
diberi jeda waktu 1 jam dengan pemberian antasida
kemudian pemberian lansoprazole diberikan setelah
15 menit penggunaan antasida.
• Dilakukan terapi non farmakologi yaitu diet makanan
pedas, asam dan kafein.
Kie (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)

• Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang


dideritanya. Pemahaman yang baik dari pasien, akan
memudahkan kita dalam mengubah kebiasaan yang berkaitan
dengan penyakitnya.
• Memberitahukan pada pasien pentingnya untuk menjaga pola
makan teratur, sebagaimana tercantum dalam terapi non
farmakologi. Memberikan nasihat kepada pasien untuk makan
secara teratur minimal 3 kali sehari dan tidak terlambat makan,
keluarga juga diharap mengawasi waktu makan pasien.
• Memberikan nasihat pada pasien agar segera memeriksakan diri
ke dokter atau pelayanan medis terdekat jika sedang sakit,
sehingga tidak memperparah sakit yang dideritanya.
Kie (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)

• Memberikan penjelasan kepada pasien tentang obat yang


diberikan, nama, fungsi, penggunaan, serta menjelaskan
kemungkinan efek samping.
• Menekankan pada pasien untuk kembali datang dan
memeriksakan diri jika setelah diberi obat justru muncul gejala
lain yang diakibatkan oleh obat, agar segera ditangani dengan
tepat.
• Menanyakan pada pasien apakah penjelasan yang kita
sampaikan sudah jelas, jika sudah, pasien diminta mengulang
kembali penjelasan kita, jika belum, kita menjelaskan kembali
secara perlahan.

You might also like