Professional Documents
Culture Documents
Assessment Psikologi
Assessment Psikologi
Sudiono
Pendahuluan
Proses asesmen pasien yang efektif akan
menghasilkan keputusan tentang
pengobatan/perawatan pasien yang harus segera
dilakukan dan kebutuhan pengobatan/perawatan
berkelanjutan untuk emergensi, elektif atau pelayanan
terencana, bahkan ketika kondisi pasien berubah
06 Marah
Status Sosial Ekonomi Budaya
• Tingkat Pendidikan
o SD
o SLTP
o SLTA
o Akademi
o Sarjana
o Lain-lain
Status Sosial Ekonomi Budaya …
• Tempat Tinggal
o Rumah Sendiri
o Kontrak
o Lain-lain
• Pembiayaan
o Sendiri
o Asuransi/PT
o Lain-lain
Status Sosial Ekonomi Budaya …
• Suku/Bangsa
o Sunda
o Jawa
o Batak
o Lain-lain
• Nilai-nilai Budaya
o Tidak makan daging
o Lain-lain
Status Sosial Ekonomi Budaya …
• Interaksi Sosial pada Keluarga dan Lainnya
o Baik
o Tidak
Status Sosial Ekonomi Budaya …
• Agama
o Islam
o Protestan
o Katolik
o Budha
o Hindu
o Lain-lain
Apa itu Discard Planning?
Discharge planning (perencanaan pasien pulang) adalah
serangkaian keputusan dan aktivitas yang terlibat dalam
pemberian asuhan keperawatan yang berkesinambungan
dan terkoordinasi ketika pasien dipulangkan dari lembaga
pelayanan kesehatan (Potter & Perry, 2005).
Kebutuhan akan hasil test laboratorium yang dianjurkan, dan pemeriksaan lain, dengan petunjuk
bagaimana untuk memperoleh atau bilamana waktu akan diadakannya.
Bagaimana melakukan pilihan gaya hidup dan tentang perubahan aktivitas, latihan, diet makanan
yang dianjurkan dan pembatasannya.
Petunjuk perawatan diri (perawatan luka, perawatan kolostomi, ketentuan insulin, dan lain-lain).
Kapan dan bagaimana perawatan atau pengobatan selanjutnya yang akan dihadapi setelah
dipulangkan. Nama pemberi layanan, waktu, tanggal, dan lokasi setiap janji untuk control.
Apa yang harus dilakukan pada keadaan darurat dan nomor telepon yang bisa dihubungi untuk
melakukan peninjauan ulang petunjuk pemulangan.
Bagaimana mengatur perawatan lanjutan (jadwal pelayanan di rumah, perawat yang menjenguk,
penolong, pembantu jalan/walker, kanul, oksigen, dan lain-lain) beserta dengan nama dan nomor
telepon setiap institusi yang bertanggung jawab untuk menyediakan pelayanan.
Pelaksanaan Discard Planning
Pelaksanaan discharge planning menurut Potter & Perry (2005) secara lebih lengkap dapat
di urut sebagai berikut:
Sejak waktu penerimaan pasien, lakkukan pengkajian tentang kebutuhan pelayanan
kesehatan untuk pasien pulang, dengan menggunakan riwayat keperawatan, rencana
perawatan dan pengkajian kemampuan fisik dan fungsi kognitif yang dilakukan secara
terus menerus.
Kaji kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien dan keluarga yang berhubungan
dengan terapi di rumah, hal-hal yang harus dihindarkan akibat dari gangguan kesehatan
yang dialami, dan komplikasi yang mungkiin terjadi.
Bersama pasien dan keluarga, kaji faktor-faktor lingkungan di rumah yang dapat
mengganggu perawatan diri (contoh: ukuran kamar, lebar jalan, langkah, fasilitas kamar
mandi). (Perawat yang melakukan perawatan di rumah hadir pada saat rujukan dilakukan,
untuk membantu pengkajian).
Berkolaborasi dngan dokter dan disiplin ilmu yang lain dalam mengkaji perlunya rujukan
untuk mendapat perawatan di rumah atau di tempat pelayanan yang lainnya.
Kaji penerimaan terhadap masalah kesehatan dan larangan yang berhubungan dengan
masalah kesehatan tersebut.
Pelaksanaan Discard Planning …
Konsultasi dengan anggota tim kesehatan lain tentang berbagai kebutuhan klien setelah
pulang.
Tetapkan diagnosa keperawatan yang tepat, lakukan implementasi rencana keperawatan.
Evaluasi kemajuan secara terus menerus. Tentukan tujuan pulang yang relevan, yaitu sebagai
berikut:
1) Pasien akan memahami masalah kesehatan dan implikasinya.
2) Pasien akan mampu memenuhi kebutuhan individualnya.
3) Lingkungan rumah akan menjadi aman
4) Tersedia sumber perawatan kesehatan di rumah
Anjurkan cara-cara untuk merubah pengaturan fisik di rumah sehingga kebutuhan pasien dapat
terpenuhi.
Berikan informasi tentang sumber-sumber pelayanan kesehatan di masyarakat kepada pasien
dan keluarga.
Lakukan pendidikan untuk pasien dan keluarga sesegera mungkin setelah pasien di rawat di
rumah sakit (contoh: tanda dan gejala, komplikasi, informasi tentang obat-obatan yang
diberikan, penggunaan perawatan medis dalam perawatan lanjutan, diet, latihan, hal-hal yang
harus dihindari sehubungan dengan penyakit atau oprasi yang dijalani). Pasien mungkin dapat
diberikan pamflet atau buku.
Pelaksanaan Discard Planning (Sebelum Hari H)
Anjurkan cara-cara untuk merubah pengaturan fisik di rumah sehingga kebutuhan
pasien dapat terpenuhi.
Berikan informasi tentang sumber-sumber pelayanan kesehatan di masyarakat
kepada pasien dan keluarga.
Lakukan pendidikan untuk pasien dan keluarga sesegera mungkin setelah pasien
di rawat di rumah sakit (contoh: tanda dan gejala, komplikasi, informasi tentang
obat-obatan yang diberikan, penggunaan perawatan medis dalam perawatan
lanjutan, diet, latihan, hal-hal yang harus dihindari sehubungan dengan penyakit
atau oprasi yang dijalani). Pasien mungkin dapat diberikan pamflet atau buku.
Pelaksanaan Discard Planning (Hari H)
Biarkan pasien dan keluarga bertanya atau berdiskusi tentang berbagai isu
berkaitan dengan perawatan di rumah (sesuai pilihan).
Periksa order pulang dari dokter tentang resep, perubahan tindakan
pengobatan, atau alat-alat khusus yang diperlukan pesan harus ditulis sedini
mungkin).
Tentukan apakah pasien atau keluarga telah mengatur transportasi untuk pulang
ke rumah.
Tawarkan bantuan ketika pasien berpakaian dan mempersiapkan seluruh
barang-barang pribadinya untuk dibawa pulang. Berikan privasi jika diperlukan.
Periksa seluruh kamar mandi dan lemari bila ada barang pasien yang masih
tertinggal. Carilah salinan daftar barang-barang berharga milik kpasien yang
telah ditandatangani dan minta satpam atau administrator yang tepat untuk
mengembalikan barang-barang berharga tersebut kepada pasien. Hitung semua
barang-barang berharga yang ada.
Pelaksanaan Discard Planning (Hari H) …
Berikan pasien resep atau obat-obatan sesuai dengan pesan dokter. Periksa kembali
instruksi sebelumnya.
Hubungi kantor keuangan lembaga untuk menentukan apakah pasien masih perlu
membayar sisa tagian biaya. Atur pasien atau keluarga untuk pergi ke kantor tersebut.
Gunakan alat pengangkut barang untuk membawa barang-barang pasien. berikan kursi
roda untuk pasien yang tidak bisa berjalan sendiri. Pasien yang meninggalkan rumah sakit
dengan mobil ambulans akan dipindahkan dengan kereta dorong ambulans.
Bantu pasien pindah ke kursi roda atau kereta dorong dengan mengunakan mekanika
tubuh dan teknik pemindahan yang benar. Iringi pasien masuk ke dalam lembaga dimana
sumber transaportasi merupakan hal yang diperhatikan.
Kunci kursi roda. Bantu pasien pindah ke mobil atau alat transportasi lain. Bantu keluarga
memindahkan barang-barang pribadi pasien ke dalam kendaraan tersebut.
Kembali ke unit dan beritahukan departemen penerimaan dan departemen lain yang
berwenang mengenai waktu kepulangan pasien.
Catat kepulangan pasien pada format ringkasan pulang. Pada beberapa institusi pasien
akan menerima salinan dari format tersebut.
Dokumentasikan status masalah kesehatan saat pasien pulang.
Alur Discard
Planning
o Rumah yang ada
Dukungan Keluarga
o Rumah dengan
Perawat Homecare
o Rumah Perawatan
o Nursing Home,
Rumah dengan
Caregiver, Custodial
Care
o Acute Rehab
o Perawatan Kronis
o Hospice
Indikator Keberhasilan Discard Planning
Proses tersebut dapat dilihat keberhasilannya dengan beberapa indikator (Potter
& Perry, 2005:93). Indikator hasil yang diperoleh harus ditujukan untuk
keberhasilan discharge planning pasien, yaitu:
Pasien dan keluarga memahami diagnosa, antisipasi tingkat fungsi, obat-obatan
dan tindakan pengobatan untuk kepulangan, antisipasi keperawatan tingkat
lanjut, dan respon yang diambil pada kondisi kedaruratan.
Pendidikan khusus diberikan kepada pasien dan keluarga untk memastikan
perawatan yang tepat setelah klien pulang.
Sistem pendukung di masyarakat dikoordinasikan agar memungkinkan pasien
untuk kembali ke rumahnya dan untuk membantu klien dan keluarga membuat
koping terhadap perubahan dalam status kesehatan pasien.
Melakukan relokasi pasien dan koordinasi sistem pendukung atau memindahkan
pasien ke tempat pelayanan kesehatan lain.
Komponen Persiapan Discard Planning
Rencana Perawatan di Rumah
o Mandiri
o Bantuan orang lain
Pasien Tinggal dengan Siapa?
o Orang Tua
o Lain-lain, sebutkan
Dimana Letak Kamar Pasien di Rumah?
o Lantai Dasar
o Lantai 2 atau 3
Bagaimana Kondisi Rumah Pasien?
o Penerangan: Lampu terang/cukup terang/kurang
o Kamar Tidur: Jauh/dekat ke kamar mandi
o WC: Jongkok/dudu
Bagaimana Perawatan Kebutuhan Dasar Pasien
o Mandiri
o Dibantu Sebagian
o Dibantu Penuh
Komponen Persiapan Discard Planning …
Kebutuhan Ya Tidak Keterangan
Perlu Pelayanan Homecare
Penggunaan Alat Bantu
Perlu Penggunaan Alat
Medis
Dirujuk ke Ahli Gizi
Dirujuk ke Tim Terapis
Lain-lain, sebutkan:
Daftar Pustaka
Kozier & Erb (2004)
Potter & Perry (2005)
The Royal Marsden Hospital (2004) dalam Siahaan (2009)
Wulandari (2011)
Chesca (1982) dalam Nursalam & Efendi (2008)
Nursalam & Efendi (2008)
Discharge Planning Association (2008) dalam Siahaan (2009)
Bidang Pelayanan Keperawatan RS Sanglah Denpasar (2007)
TERIMA KASIH
Khairunnas
anfauhum linnas
- Sebaik-baik
manusia adalah
manusia yang
berguna bagi
orang lain