STERILIZER

(STATION PEREBUSAN)
 INTRODUCTION

PROSES ‘MEREBUS’ TBS MENGGUNAKAN

UAP PANAS DENGAN CARA PERPINDAHAN
PANAS, YAITU :

 PERPINDAHAN PANAS SECARA

KONVEKSI, YAITU DARI UAP KE
FRUITLET.

 PERPINDAHAN PANAS SECARA

KONDUKSI, YAITU MASUK KE
DALAM KERNEL DAN LAPISAN
DALAM DARI TBS.
FUNGSI DAN TUJUAN STERILIZER
 MENON-AKTIFKAN ENZIM-ENZIM (LIPASE) YANG DAPAT
MENYEBABKAN KENAIKAN FFA (FREE FATTY ACID). ENZIM
LIPASE NON AKTIF PADA SUHU 45oC.

 MEMUDAHKAN PROSES PELEPASAN FRUITLET DARI

JANJANG.

 MELUNAKKAN FRUITLET SEHINGGA MEMUDAHKAN

PELEPASAN/PEMISAHAN ANTARA DAGING BUAH DAN NUT
PADA PROSES DIGESTION DAN DEPERICARPER.

 MENGKONDISIKAN DAGING BUAH SEHINGGA SEL MINYAK

DAPA MUDAH TERLEPAS UNTUK DIEKSTRAKSI (St.PRESS) DAN
DIMURNIKAN (St.KLARIFIKASI).

 MENGURANGI KADAR AIR PADA NUT SEHINGGA

MEMUDAHKAN PEMECAHAN DAN AKAN MEMUDAHKAN
PEMISAHAN DI KERNEL PLANT.
 PERALATAN DAN MESIN-MESIN
Inlet Valve Exhaust Valve

Door Switch

Condensate/Deaeration Valve
PERALATAN DAN MESIN-MESIN
 TABUNG STERILIZER, YANG TERDIRI DARI :
- DUA BUAH PINTU
- INSULASI DENGAN ROCK WOOL/CALCIUM SILICATE
- CENTILEVER/JEMBATAN
- MAIN STEAM VALVE
- EXHAUST VALVE
- CONDENSATE VALVE
- SAFETY VALVE
- PRESSURE GAUGE
 PNEUMATIC ACTUATORS
 PIPA UDARA DARI KOMPRESOR
 CHARD RECORDERS
 PROGRAMMERS
 SAFETY SWITCHES PADA PINTU STERILIZER
 BLOW OFF SILENCER DI CONDENSAT PIT
 STERILIZER BAY, CAPSTAN, BOLLARD, TRANSFER
CARRIAGE, LORI STORAGE YARD
KEBUTUHAN UTAMA OPERASI
STERILIZER

STEAM  143oC
TEMPERATURE

 1,5 Kg/cm2

STEAM  2,5 Kg/cm2

PRESSURE

 3 Kg/cm2
 CYCLE TIME/STEP DIAGRAM

P Kg/cm2

3,0

2,5

1,5

Cycle Time/Step
ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI
OPERASI REBUSAN
KONTROL DARI STEAM VALVE
 MANUAL CONTROL, BUKA DAN TUTUP VALVE DIATUR OLEH
OPERATOR.
 AUTOMATIC VALVE, BUKA DAN TUTUP VALVE DIATUR OLEH
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC).

CYCLE TIME/STEP PADA REBUSAN

 WAKTU PEMASUKAN TBS (CHARGING IN TIME).
 WAKTU PELEPASAN UDARA (DEAERATION TIME).
 WAKTU PENAIKAN TEKANAN (PRESSURE BUILDING UP).
 WAKTU PENAHANAN TEKANAN (HOLDING TIME).

 WAKTU PENURUNAN TEKANAN (CONDENSING TIME).

 WAKTU PEMBUANGAN UAP (EXHAUST TIME).

 WAKTU PENGELUARAN TBS MASAK (DISCHARGING TIME).

 VALVE OPENING SEQUENCE

STEP INLET CONDENSE EXHAUST TIME CUM TIME

1 O O S 3 3
2 O S S 4 7
3 O O S 1 8
4 S O O 2 10
5 O O S 1 11
6 O S S 5 16
7 O O S 1 17
8 S O O 2 19
9 O O S 1 20
10 O S S 5 25
11 O O S 2 27
12 O S S 24 51
13 O O S 2 53
14 O S S 24 77
15 O O S 5 82
16 S O O 8 90
ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI
OPERASI REBUSAN
SEQUENCING OF CYCLE
 MENGHINDARI KEBUTUHAN UAP YANG BERLEBIHAN PADA
PROSES PEREBUSAN.

 MENGHINDARI PENURUNAN TEKANAN YANG FLUKTUATIF

 PEMAKAIAN STEAM YANG EFISIEN SEHINGGA MEMBANTU

OPERASI DI BOILER DAN TURBIN SERTA STATION LAIN YANG
MENGGUNAKAN STEAM.

 MENGATUR WAKTU START REBUSAN PERTAMA DENGAN

START REBUSAN BERIKUTNYA.

BERAT/VOL. LORI X JLH. LORI REBUSAN X 60 MENIT

SEQUENCE TIME =
KAPASITAS PABRIK
ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI
OPERASI REBUSAN

DEAERATION (PEMBUANGAN UDARA)

 UDARA ADALAH PENGHANTAR PANAS YANG BURUK, OLEH

KARENA ITU HARUS DIBUANG DARI DALAM TABUNG STERILIZER
DAN CELAH-CELAH FRUITLET PADA TBS.

 ADA 2 METODE PEMBUANGAN UDARA DARI STERILIZER, YAITU :

 SWEEPING, YAITU MEMBUANG UDARA DARI STERILIZER

 DIFFUSI, MEMBUANG UDARA DARI CELAH-CELAH FRUITLET.

ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI
OPERASI REBUSAN
PEMBUANGAN KONDENSAT
 JIKA PERMUKAAN KONDENSAT TELAH MENCAPAI TBS
DALAM LORI, MINGYAK AKAN TERHANYUT KELUAR YANG
BISA MENAIKKAN OIL LOSS PADA AIR KONDENSAT.

 KETIKA AIR KONDENSAT BERSINGGUNGAN DENGAN TBS

AKAN MEMPERCEPAT KENAIKAN FFA PADA MINYAK
PRODUKSI.
 KONDENSAT AKAN MENYEBABKAN BAHAN-BAHAN LOGAM
PADA STERILIZER AKAN KOROSI SEPERTI PADA LINER
REBUSAN, PINTU REBUSAN, CHASIS DARI LORI.

 PENUMPUKAN KONDENSAT AKAN MENAMBAH WAKTU

PEMBUANGAN KONDENSAT PADA CYCLE PEREBUSAN YANG
MEMPENGARUHI KAPASITAS REBUSAN.

 KONDENSAT JUGA MEMPENGARUHI CEPATNYA PENURUNAN

TEKANAN DAN TEMPERATUR STEAM PADA TABUNG
REBUSAN.
ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI
OPERASI REBUSAN
KAPASITAS REBUSAN
 YAITU KEMAMPUAN PEREBUSAN MENYEDIAKAN JUMLAH
TBS MASAK PER JAM YANG SIAP UNTUK DIPROSES.

S X N X C X 60 MENIT
KAPASITAS REBUSAN =
T

DIMANA :
S = JUMLAH TABUNG REBUSAN YANG ADA DI PABRIK.
N = JUMLAH LORI YANG DAPAT DITAMPUNG DALAM 1
REBUSAN.
C = KAPASITAS ( ISI) DARI MASING-MASING LORI
T = WAKTU PEREBUSAN (STEAM TIME + WAKTU BUKA DAN
TUTUP REBUSAN

 DARI KONDISI DI ATAS ADA 2 FAKTOR YANGSANGAT

MEMPENGARUHI KAPASITAS REBUSAN YAITU :

 PENGISIAN TBS KE LORI (C)

 WAKTU PEREBUSAN : STEAM TIME
BUKA / TUTUP PINTU REBUSAN
ROUTINE CHECK SEBELUM OPERASI
 MOISTURE DARI KOMPRESOR UDARA HARUS DI-DRAINDED
SETIAP HARI.
 PIPA UDARA DAN PENGGERAK (TABUNG MEMBRANE) HARUS
DIPERIKSA DARI KEBOCORAN.
 KARTU/CHART YANG BARU HARUS DIPASANG PADA
PRESSURE RECORDER SETIAP HENDAK MULAI OPERASI
REBUSAN.
 PENA DAN TINTA PENUNJUK INDIKATOR HARUS BERFUNGSI
BAIK DAN MENCUKUPI.
 OPERASI REBUSAN HARUS DENGAN PROGRAM OTOMATIS
ATAU MINIMAL SEMI OTOMATIS.
 SWITCH KEAMANAN PADA MASING-MASING PINTU REBUSAN
HARUS BERFUNGSI BAIK. PROGRAM TIDAK AKAN JALAN JIKA
PINTU MASIH TERBUKA ATAU BELUM RAPAT BETUL.
 BAGIAN DALAM TABUNG REBUSAN SEBAIKNYA DIBERSIHKAN
SETIAP HARI DAN JUGA LINGKUNGANNYA.
 OPERASI REBUSAN
 SEBELUM MEMBUKA PINTU REBUSAN, OPERATOR HARUS
MEMASTIKAN :

 ELECTRICAL PADA PANEL SUDAH DIMATIKAN

 TABUNG STERILIZER SUDAH TIDAK BERTEKANAN LAGI
 PEMBACAAN TEKANAN PADA PRESSURE GAUGE ADALAH
NOL

 WAKTU BUKA / TUTUP PINTU REBUSAN HARUSLAH MINIMAL

 15 MENIT

 PENGOPERASIAN REBUSAN HARUS MENGIKUTI SEQUENCING

TIME.

 BRONDOLAN PADA DEPAN PINTU DAN DIBAWAH CENTILEVER

HARUS DIAMBIL DAN DIMASUKKAN KE DALAM LORI

 DATA-DATA DARI STERILIZER CHART RECORDER HARUS

DITELITI DAN DI KOMENTAR LALU DIKUMPULKAN
UKURAN KEBERHASILAN OPERASI
REBUSAN

% UNSTRIPPED BUNCH < 5,0 % terhadap sample

% EMPTY BUNCH STALKS < 0,27/0,38 % terhadap TBS

% FRUIT IN EMPTY BUNCH < 0,05 % terhadap TBS

% OIL LOSS IN CONDENSATE < 15 % ODM

 Triple Peak

3.0

A 2.5
1.5
Ada 3 peak

Tripple Peak
Sterilization
B 0.5 - 1 Hanya ada 1 peak,
yaitu peak 3 saja, peak
1 dan 2 tidak ada
Continuous Sterilization

Fungsi Peak 1 & 2 :

1. Deaeration
Meningkatkan perpindahan panas
(Terjadi pada saat blow off di peak 1 & 2)
2. Dehydration
a. Mengelakkan Dilema 1/2 cracked, yaitu di kernel jadi kotoran dan di cangkang jadi
losses
b. Menyempurnakan pembakaran di boiler (dengan dehydration maka moist
pada fiber dan cangkang lebih rendah sehingga pembakaran lebih sempurna)
(Terjadi pada saat blow off di peak 1 & 2)
 Deaeration

UDARA adalah penghantar panas yang BURUK

Azas 4 – 0
Peak 1 : 1.5 barg Untuk membuang
Blowoff : 0.0 barg udara
Peak 2 : 2.5 barg
Blowoff : 0.0 barg Perebusan
Peak 3 : 3.0 barg 0 0 barg
Blowoff : 0.0 barg 0 bar steam 1 bar udara
P1 1.5 barg
Dengan Azas 4 – 0 1.5 bar steam 1 bar udara
Peak 1 dan 2
membuang udara 60 % 40 %
sebanyak 0 0 barg
88.57 % 0.6 bar steam 0.4 bar udara
24 % 16 %
P2 2.5 barg
3.1 bar steam 0.4 bar udara
88.57 % 11.43 %
 Dehydration

Titik A Tekanan 1.5 barg hf = 127.195 kcal/kg

Tekanan 0 barg hf = 99.17 kcal/kg
hfg = 28.025 kcal/kg

hg = 638.81 kcal/kg
hf = 99.17 kcal/kg
hfg = 539.64 kcal/kg

Dalam 1 kg janjang, air yang menguap/hilang =

28.025 kcal/kg
= :
539.64 kcal/kg
= 0.0519 kg 5.19%

Sisa air di titik a (tek = 0 barg) = 0.9481 kg

Titik B Tekanan 2.5 barg hf = 138.845 kcal/kg
Tekanan 0 barg hf = 99.17 kcal/kg
hfg = 39.675 kcal/kg

Dalam 1 kg janjang, air yang menguap/hilang =

39.675 kcal/kg
= :
539.64 kcal/kg
= 0.0735 kg 7.35%

Air yang hilang setelah blow up peak 2

= 0.9481 x 0.0735
= 0.0697 kg

Sisa air pada titik b = 0.9481 - 0.0697

= 0.8784 kg
Titik C Tekanan 3 barg hf = 143.72 kcal/kg
Tekanan 0 barg hf = 99.17 kcal/kg
hfg = 44.55 kcal/kg

Dalam 1 kg janjang, air yang menguap/hilang =

44.55 kcal/kg
= :
539.64 kcal/kg
= 0.0826 kg 8.26%

Air yang hilang setelah blow up peak 3

= 0.8784 x 0.0826
= 0.0725 kg

Sisa air pada titik c = 0.8784 - 0.0725

= 0.8059 kg 80.59%
 Peak 1 : 1.5 barg Blowoff : 0 barg
Peak 2 : 2.5 barg Blowoff : 0 barg
Peak 3 : 3.0 barg Blowoff : 0 barg

Jumlah air yang terbuang = 19.41 %

Asumsi Moisture Janjang 75 % dengan Triple Peak maka Moisture di JJK adalah :
= 75 % x 80.59%
= 60.44 %

TRIPLE PEAK FACT

Jumlah udara yang terbuang = 88.57 %

Jumlah air yang terbuang = 19.41 %