You are on page 1of 11

SEMIKONDUKTOR - 1

MATERIAL ELEKTROTEKNIK
BAHASAN 7
• Perkembangan di bidang elektronika tidak dapat
dipisahkan dari penemuan semikonduktor.
• Keberadaan semikonduktor menyebabkan komponen
menjadi sangat ringan, murah dan kompak.
• Suatu material bersifat semikonduktor dipengaruhi oleh
susunan pita konduksi dan pita valensi.
• Jarak antara kedua pita = celah energi.
• Kedua pita bisa overlap apabila mendapat pengaruh
medan magnet, thermal dan tegangan.
• Celah energi untuk beberapa material bervariasi (0,12 –
5,3 eV).
Misalnya:
Sn = 0,1 eV
Si = 1,1 eV
Ge = 0,7 eV
No Nama SK

1 Barium Titinate Termistor

2 Cadmium Sulfida Sel Foto Konduktif

3 Gallium Arsenida Dioda, transistor, laser,


LED, generator gel
mikro

4 Germanium Dioda, transistor

5 Silikon Dioda, transistor, IC

6 Silikon Carbida Varistor

7 Selenium Rectifier
8 Galium Phospor Dioda penerangan
9 Indium Stibium Detektor infra merah,
generator hall
• SK terdiri atas dua jenis
- SK Intrinsik : pengaruh internal material
- SK Ekstrinsik : adanya ketidakmurnian
yang berasal dari material lain.

1. SK Intrinsik
• Timbulnya konduksi pada material tersebut disebabkan oleh
proses intrinsik dalam material itu sendiri, misalnya energi thermal
yang timbul dari material tersebut dan tanpa pengaruh bahan
tambahan.
• Proses konduksi akibat energi thermal:
- Apabila temperatur material meningkat maka atom-atom
mengalami vibrasi thermal.
- Energi yang timbul akibat vibrasi selanjutnya diabsorbsi oleh
elektron.
- Tambahan energi tersebut menyebabkan perpindahan elektron
dari pita valensi ke pita konduksi.
- Dengan demikian terjadi konduksi arus listrik atau konduktivitas
meningkat
• Bila elektron berpindah dari pita valensi ke pita
konduksi maka tempat semula menjadi kosong.
Ini disebut lubang elektron (hole).
Elektron yang terletak dibagian lebih dalam dari
pita tersebut dapat bergerak untuk mengisi level
yang dikosongkan tersebut.
• Hole ini dapat bersifat sebagai zarrah yang
bermuatan positif.
• Energi untuk membebaskan ikatan elektron
disebut sebagai energi ionisasi yang nilainya
sama dengan energi gap misalnya: Si = 1,1 eV
dan ge = 0,7 eV
• Proses intrinsik yang lain yaitu:
- foto konduksi
- penggabungan kembali
- perpendaran cahaya
• Foto Konduksi
• - Kemungkinan suatu elektron pada pita valensi
material silikon (celah energi 1,1 eV) untuk
memperoleh energi tambahan dari agitasi
thermal sangatlah kecil
- Apabila elektron ditumbuk oleh foton sinar
merah (λ = 660 nm) yang berenergi 1,9 eV maka
akan memicu elektron melompati sela energi.
- Terjadi sepasang elektron konduksi dan hole
pada pita valensi.
• Penggabungan Kembali
- Reaksi yang menghasilkan pasangan e –
lubang :
E→n+p
E = energi ; n = elektron konduksi ; p = hole
valensi
- Karena semua material akan lebih stabil bila
energi berkurang naka pasangan elektron – hole
cepat atau lambat akan menggabung kembali.
n+p→E
- Artinya e masuk kembali ke pita valensi akan
tetapi cahaya atau energi lain terus menerus
menghasilkan pasangan elektron-hole
tambahan maka pita konduksi tidak kehabisan
pasangan.
• Perpendaran Cahaya
- adanya foton cahaya mengaktivasi e
dalam fosfor sehingga elektron berpindah
ke pita konduksi.
- pada saat yang bersamaan terjadi reaksi
pengembalian (elektron dan hole
bergabung kembali).
- energi dibebaskan dalam bentuk cahaya
tampak.
- feneomena ini dapat dijumpai pada
tabung TV.
• Mobilitas muatan
- Elektron yang berpindah ke pita konduksi
disebut sebagai pembawa muatan jenis negatif.
Konduktivitas yang dihasilkannya tergantung
pada mobilitas μn dalam pita konduksi
semikonduktor.
- Lubang elektron yang terjadi dalam pita valensi
merupakan pembawa muatan jenis positif.
Konduktivitas yang dihasilkannya tergantung
pada mobilitas μp dalam pita valensi.
- Konduktivitas seluruhnya merupakan gabungan
keduanya .
σ = σnq μn + σpq μp
- Dengan sendirinya hole maupun elektron
akan membawa muatan dasar yang sama
yaitu 0,16 x 10-18 C.
- Dalam semikonduktor intrinsik ,
perbandingan pembentukan elektron dan
hole sama, satu banding satu nn = np.
Untuk SK ekstrinsik tidak sama.
- Mobilitas elektron lebih besar bila
dibanding dengan hole untuk material SK
yang sama.
• SK Intrinsik sebagai fungsi suhu
- Konduktivitas SK meningkat dengan
naiknya suhu.
- Jumlah pembawa muatan (n) bertambah
sebnading dengan jumlah e yang dapat
melompat energy gap.
- Pada suhu 0 K, tidak ada elektron yang
mempunyai cukup energi untuk melompat.
- Dengan naiknya suhu, energi e akan
bertambah.
-

You might also like