You are on page 1of 16

Pendahuluan dan Metodologi

Penelitian

Sheila Octaviani (011401089)


Mila Silfia Faujiah (0115101150)
Indah Yurinda Audia Safitri (0115101356)
Muhammad Rizki Nugraha (0115101428)
Asti Novia Lestari (0115101454)
Pengertian Teori Akuntansi

Teori Akuntansi adalah suatu bagian atau cabang dari


keseluruhan ilmu akuntansi yang terdiri atas pernyataan yang
sistematis sistematis mengenai prinsip serta metodologi yang
membedakannya dengan praktek. Didalam akuntansi terdiri
dari 6 pendekatan yaitu , pendekatan pajak, pendekatan
legal, pendekatan etika, pendekatan perilaku, pendekatan
ekonomi, pendekatan structural.
Alleghany Beverages Corporation (ABC), sebuah perusahaan
pembotolan minuman ringan yang bermarkas di Maryland, pada awal
tahun 1970-an mereka terlibat dalam perdebatan yang sengit dengan
para auditornya mengenai pelaporan akuntnsinya. Perusahaan telat
membentuk sebuah anak perusahaan, Valu Vend, yang seluruh sahamnya
dimiliki ABC, untuk memasang mesin-mesin penjual minuman ringan
(vending machine).Perusahaan mencatat penjualan mesin ini begitu
mesin itu dikirimkan kepada klien-klien Valu Vend. Lebih jelasnya, seperti
yang dijelaskan oleh ABC dalam catatan kaki formulir 10-K:
Valu Vend menjual mesin-meesinnya menurut kontrak penjualan
bersayarat.Menurut kontrak-kontrak ini. Seorang pembeli diharuskan
untuk menyerahkan uang muka $50 dan membayar sisanya dengan cicilan
bulanan yang sama besar selama periode 48 bulan setelah pembelian.
Menurut pasal penundaan (moratorium plan ), pembayaran bulanan yang
pertama dapat dilakukan 120 hari atau 210 hari setelah tanggal
pembelian, tetapi seluruh penjualan harus sudah diselesaikan dlam waktu
48 bulan setelah pembelian .
Mesin-mesin tersebut dijual kepada para distributor dan melalui oara
distributor itu kepadaa para pembeli lain, yang mungkin memiliki lokasi
sendiri untuk mesin-mesin itu. Setiap orang yang ditunjuk oleh distributor
harus menyimpan dan mendistribusikan minuman dalam daerah
pemasarannya dan harus mengembangkan orgnisas penjualan dan
pemeliharaan.
Sebuah surat kepada para pemegang saham (sedikit diringkas disini)
menceritakan kisah selanjutnya menurut versi manajemn:
Perusahaan menganggap perlu untuk mengganti auditornya, Alexander
Grant & Company. Staf akuntansi intern kami telah bekerja sama dengan
Alexander Grant sepanjang tahun ini, dan telah memutuskan untuk
memakai metode akuntansi akrual, yang merupakan metode yang
digunakan dalam industry kita. Pada tanggal 2 Maret, kami diberi tahu oleh
kantor Grant di Baltimore bahwa kami harus menangguhkan penghasilan
dari anak perusahaan kami, Valu Vend. Dalam sebuah diskusi yang panjang
kami diminta untuk menyediakan informasi pendukung dari perusahaan-
perusahaan sejenis.Hal ini telah dipenuhi dan metode akuntansi kami telah
dibenarkan.
Kasus ini memunculkan ejumlah aspek menarik yang menyangkut
teori akuntansi.Pertama, kasus ini menunjukan bahwa masalah yang
bersifat teoritis bukanlah semata-mata asalah “teori”.Masalah tersebut
mempunyai implikasi yang sifatnya sangat praktis baik bagi manajemen
maupun bagi auditor. Dalam hal ini, penolakan untuk mengakui
pendapatan Valu Vend pada saat pengiriman bisa berarti penurunan
penjualan sebesar 30 persen untuk ABC. Hal ini bisa membuat mereka
gagal mendapat pinjaman di pasar, yang dapat menghambat beralasan
untuk memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian dapat
menyebabkan adanya tuntutan pelanggaran kontrak dariperusahaan;
suatu persetujuan untuk emberikan pendapat wajar tanpa pengecuaian
dapat menyebabkan tuntutan gabungan (class action) dari para
pemegang saham yang marah, jika keadaan memburuk.Dalam setiap
kasus, kehidupn dan penghidupan beragam orang sangat dipengaruhi
oleh hasil dari pertanyaan seperti ini.Singkatnya, penerapan teori bisa
menentukan.
Kedua, kasus ini menunjukan bahwa teori akuntansi seringkali
merupakan masalah pertimbangan professional yang dibuat oleh
orang-orang yang terlibat dalam kasus-kasus tertentu.Bukan hanya
para anggota Financial Accounting Standards Board(FASB) yang harus
berteori; para akuntan yang berpraktik seringkali harus menggunakan
pertimbangan mereka sendiri dalam masalah-masalah yang bersifat
teoritis.Masalah-maslah teoritis jarang terselesaikan sepenuhnya oleh
otoritas akuntansi.Sebagian dari pedoman-pedoman mereka,
kenyataanya, memang sangat terinci, tetapi banyak yang menyisakan
tempat bagi manajemen dan auditor setempat untuk menggunakan
kebijakan mereka sendiri.
Setelah melakukan banyak riset tambahan dan mengadakan rapat
berulang kali pada tanggal 18 maret, kantor Grant di Baltimore sekali
lagi bersiap untuk kembali ke metode akuntansi akrual dengan angka-
angka yang padaa hakikatnya sama dengan yang tela kami laporkan
sebelumhya. Pada tanggal 21 Maret diadakan rapat di kantor pusat
Grant di Chicago, dan kami diberitahu bahwa mereka tidak dapat
menerima metode akrual kami dan ngusulakan suatu pendekatan
campuran yang tidak bisa kami terima. Kami tidak mempunyai pilihan
lain selain merekomendasikan kepada Dewan Komisaris kami agar
Grant diberhemtikan.
PENDEKATAN TERHADAP
TEORI AKUNTANSI

– Pendekatan Pajak
Dalam pendekatan ini jenis pajaknya adalah pajak
penghasilan , dimana pengaruh pajak penghasilan yang
bersifat tidak langsung sangat besar. Dalam
perkembangannya undang- undang pajak penghasilan
menciptakan suatu perbaikan dalam praktek akuntansi
umum dan konsistensinya dapat dipertahankan. Tujuan-
tujuan akuntansi pajak berbeda dengan tujuan pelaporan
keuangan. Akuntansi pajak tidak memerlukan pengukuran
peghasilan(laba/rugi) perusahaan, tetapi lebih tertarik
pada penetapan suatu dasar untuk keperluan pajak.
– Pendekatan Legal
Pendekatan ini berkaitan dengan perolehan hukum (legal), dimana
dalam akuntansi suatu penjualan harus diakui bila hak milik legal
berpindah. FASB telah menyelidiki penggunaan hukum untuk
menetapkan prinsip-prinsip akuntansi dan dicatat bahwa dalam setiap
masalah ekonomi terkait juga dengan masalah legal.
– Pendekatan Etika
Pendekatan etika dalam teori akuntansi menekankan pada konsep-
konsep keadilan, kebenaran, dan kewajaran (justice, truth, fairness).
Pertimbangan seeprti tidak adanya kesengajaan untuk memihak (bias) dan
kejujuran penyajian dianggap sebagai karakteristik yang perlu dalam
system akuntansi yang andal. Netralitas, yang berarti bahwa informasi
tidak boleh dipoles agar mempengaruhi prilaku ke arah tertentu, adalah
sifat yang sangat penting dalam penetapan standar. Pertimbangan etika
dengan kata lain mempunyai pengaruh yang meresap diseluruh aspek
akuntansi.
– Pendekatan Ekonomi
1. Makroekonomi
Pendekatan makroekonomi mencoba menjelaskan pengaruh prosedur
pelaporan alternatif pada pengukuran ekonomi dan aktivitas ekonomi
pada tingkatan yang lebih luas daripada perusahaan, seperti industri atau
perekonomian nasional. Salah satu tujuan akuntansi harus dapat
mengarahkan perilaku perusahaan ke arah kebijakan ekonomi nasional.
2. Mikroekonomi
Pendekatan mikroekonomi terhadap teori akuntansi mencoba
menjelaskan pengaruh prosedur pelaporan alternatif pada pengukuran
ekonomi dan aktivitas ekonomi pada tingkat perusahaan.Teori
akuntansi modern, yang didasarkan pada mikroekonomi, oleh
karenanya berfokus pada perusahaan sebagai satuan usaha ekonomi
yang kegiatan utamanya mempengaruhi perekonomian melalui operasi
dipasar.

3. Akuntansi Sosial Korporasi


Akuntansi sosial korporasi ini membahas masalah-masalah yang
beraitan dengan biaya polusi lingkungan, pengangguran, kondisi kerja
yang tidak sehat, dan masalah-masalah lainnya yang biasanya
dilaporkan oleh perusahaan,kecuali jika biaya-biaya tersebut
ditanggung langsung oleh perusahaan melalui pemajakan dan regulasi.
– Pendekatan Perilaku
Fokus dalam pendekatan ini adalah pada relevansi informasi yang
dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku berbagai
individu atau kelompok sebagai akibat dari disajikannya informasi
akuntansi. Teori perilaku mencoba mengukur dan mengealuasi pengaruh-
pengaruh ekonomi, psikologis, dan sosiologis yang ditimbulkan oleh
prosedur akuntansi.

– Pendekatan Struktural
Pendekatan ini memfokuskan pada struktur sistem akuntansi itu
sendiri.Sebaian besar dasar pemikiran dalam pendekatan ini, khususnya
pada tingkatan lokal, dilakukan dengan analogi.
Pada pendekatan ini mengupayakan adanya konsistensi dalam
mencatat dalam mencatat dan melaporkan transaksi. Hanya bila
menghadapi transaksi yang tidak sesuai dengan cetakan yang sudah ada
saja mereka dipaksa untuk kembali ke prinsip-prinsip yag lebih mendasar.
MENGKLASIFIKASI TEORI-
– Teori Sebagai Bahasa
TEORI AKUNTANSI
Klasifikasi yang pertama bersandar pada ide bahwa akuntansi adalah
bahasa. Pragmatik adalah ilmu tentang pengaruh bahasa; semantik adalah
ilmu tentang makna bahasa; dan sintaksis adalah ilmu tentang logika atau
tata bahasa. Baik pendekatan perilaku maupun pendekatan ekonomi yang
disinggung di atas terutama bergaya pragmatik, sedangkan pendekatan
struktural terutama bersifat sintaksis.
– Teori sebagai Pemikiran
Cara kedua untuk mengklasifikasikan bentuk perdebatan teoritis adalah
dengan menanyakan apakah argumentasi-argumentasi itu mengalir dari hal-
hal yang merupakan generalisasi menuju hal-hal yang spesifik (pemikiran
deduktif) atau apakah mengalir dari hal-hal yang spesifik menuju
generalisasi (pemikiran induktif).Dalam akuntansi, hasil generalisasi itu
seringkali diberi istilah postulat. Dari postulat-postulat ini para akuntan
berharap dapat menyimpulkan prinsip-prinsip yang akan menjadi dasar bagi
penerapan yang konkrit dan praktis
a. Pemikiran Deduktif. Tujuan merupakan bagian yang penting dalam
proses deduktif, karena tujuan yang berbeda mungkin memerlukan
struktur yang sama sekali berbeda dan menghasilkan prinsip yang
berbeda.

b. Pemikiran induktif. Proses Induksi terdiri astas penarikan


kesimpulan umum dari hal-hal yang spesifik. Argumentasi induktif
biasanya dimulai dengan seperangkat contoh khusus, menyatakan
bahwa contoh-contoh ini mewakili suatu kesatuan yang lebih besar,
dan menyimpulkan suatu generalisasi tentang kesatuan
itu.Biasanya, tetapi tidak selalu, hal-hal spesifik itu didasarkan pada
pengalaman-pengalaman praktis seperti eksperimen.
– Teori Sebagai Panduan
Baik teori induktif maupun deduktif dapat bersifat deskriptif
(positif) atau preskriptif (normatif). Teor-teori yang bersifat deskriptif
mencoba mengemukakan dan menjelaskan informasi keuangan apa
saja yang disajikan dan dikomunikasikan kepada para pemakai data
akuntansi serta bagaimana penyajian dan pengkomunikasiannya. Teori-
teori yang normatif mencoba menetukan data apa yang harus
dikomunikasikan dan bagaimana data itu disajikan; berarti teori itu
mencoba menjelaskan apa yang seharunya dan bukan apa yang
sebenarnya disajikan. Teori-teori induktif , menurut sifatnya, biasanya
bersifat positif; tetapi ini tidak berarti bahwa teori deduktif karenanya
bersifat normative. Kita dapat memulai dengan generalisasi tentang
bagaimana dunia ini menurut pandangan kita dan dari situ kita
menarik deduksi-deduksi spesifik yang dimaksudkan untuk benar-
benar bersifat deskriptif.
Verifikasi Teori
Verifikasi dapat diartikan sebagai penetapan akseptabilitas, atau
kebenaran, suatu teori. Semua teori haruslah baik secara logika, tetapi
di luar itu sifat verifikasi akan tergantung pada sifat teori yang
diverifikasi. Teori-teori normative dinilai dengan cara yang satu; teori-
teori positif dengan cara yang lain.
Teori-teori normatif, termasuk teori verifikasi itu sendiri, dinilai
dari kewajaran asumsi-asumsinya.Idealnya, asumsi-asumsi yang
menjadi dasar suatu teori normatif, dan dasar-dasar untuk menilai
akseptabilitas asumsi-asumsi itu, dinyatakan dengan jelas dalam teori
itu. Orang lain mungkin saja menolak kesimpulan normatif itu dengan
menolak untuk menerima asumsi-asumsinya, tetapi dasar
ketidaksepakatan itu sendiri terdefinisikan dengan baik.

You might also like