You are on page 1of 61

INFEKSI

VIRUS

TUTORIAL 3
 Muhammad Chaldun  Rina Listiana
 Eko Prasetyo  Maulida Ariska
 Ali Mahfud  Henny
 Mulia Rahmi  Afrija Yanti
 Tria Rahmi Munziran  Dini Alsandy
 Nia Zulmi  M. Abzar Gifahri

2
3
Paramysovirus

Paramysovirus Penyakit Mumps


 Mumps suatu infeksi yang disebabkan oleh
virus family paramyxovirus,genus rubulavirus,
yang menyebabkan penyakit difus dari
kelenjar eksokrin.

Ref: Gondolfo S, Scully, C, Carrozzo M. Oral Medicine. Toronto:


4 Churchill Livingstone Elsevier, 2006. p.114
Faktor Predisposisi

1. Obat-obatan yg menginduksi xerostomia


 Antihistamin
 Antidepressants
 Betablockers
 Diurectics
 General anasthesia
2. Penykt yg berhubungan dgn xerostomia
 DM
 Liverkronik

5 Ref : Fergin. Cherry, Demmler, Kaplan. Textbook of Pediatric


InfectionDisease. 5th ed.2004. p: 198
PATOGENESIS MUMPS
Penularan droplet

6 Faal_KV/ikun/2006
Gambaran Klinis

 Inflamasi kelenjar saliva dan pembesarannya


 Demam
 Anorexia
 Malaise
 Sakit pada daerah periaulicular
 Sakit kepala
 Myalgia (nyeri otot)
 Sakit ketika palpasi
 Biasanya pembengkakan bilateral
 Terjadi selama 7 hari
 Komplikasi (jarang) => pankreatitis, encephalitis, orchitis, oophoritis, dan tuli

Gondolfo S, Scully, C, Carrozzo M. Oral Medicine. Toronto: Churchill Livingstone


Elsevier, 2006. p.114
7 Greenberg MS, Glick M. Burket’s Oral Medicine Diagnosis and Treatment 10th ed.
Neville, Oral and Maxillofacial Pathology. 2ed. USA: Saunders. 2002
8 p.234
Perawatan

 Self limiting
 Terapi suported
 Vaksin ~ pencegahan

Gondolfo S, Scully, C, Carrozzo M. Oral Medicine. Toronto: Churchill Livingstone


Elsevier, 2006. p.114
Greenberg MS, Glick M. Burket’s Oral Medicine Diagnosis and Treatment 10th ed.
Ontario: Hamilton BC Decker Inc, 2003. p.250
9
10
Coxsackievirus

• Herpangina
A
•Hand-foot
Coxsackievirus and mouth disease
•Acute lymphodular
pharingitis

B Hepatitis, meningitis,
myocardotis,Pericarditis,
&pnykt respiratory akut

Burket’s Oral Medicine Diagnosis and Treatment 10th ed. Ontario:


Hamilton BC Decker Inc, 2003.

11
 Herpangina Coxsakievirus A4,
namun tipe A1-10 dan A16-A22 juga terlibat.
Mayoritas kasus sering menyerang anak-
anak umur 3 sampai 10 thn, tetapi pd remaja
dan dewasa juga bisa terjadi.

12 Burket’s Oral Medicine Diagnosis and Treatment 10th ed. Ontario:


Hamilton BC Decker Inc, 2003.
Patogenesis Herpangina

24-48 jam
rupture

Greenberg MS, Glick M. Burket’s Oral Medicine Diagnosis and Treatment 10th ed.
Ontario: Hamilton BC Decker Inc, 2003. p.54
Gejala

 Terjadi pada anak-anak  Ulser ~ pada daerah epitel


dengan umur <10 non-keratin pada daerah
 Demam posterior mukosa rongga
 Meriang mulut (tonsil, faucial pillars,
palatum lunak).
 Anorexia
 Ulser dengan diamter 1-
 Disfagia 4mm bertahan 5-10 hari
 Muntah
 Myalgia
 Sakit kepala
Gondolfo S, Scully, C, Carrozzo M. Oral Medicine. Toronto: Churchill Livingstone
Elsevier, 2006. p.85
Greenberg MS, Glick M. Burket’s Oral Medicine Diagnosis and Treatment 10th ed.
14 Ontario: Hamilton BC Decker Inc, 2003. p.54
Faktor Predisposisi

• Udara
• Pernapasan
• Droplet

16
Perawatan

 Self limiting
 Terapi suportif
 Menjaga Asupan cairan & nutrisi

17
 Hand-foot and mouth disease Coxsakievirus A16 di
mayoritas kasus.
Karakteristik : - demam suhu rendah
- lesi oral lbh luas drpd
herpangina
 Acute Lymphonodular Pharyngitis Coxsakievirus A10
Karakteristik : - lesi sama seperti
herpangina,namun nodul
kuning-putih tdk mengalami
perkembangan menjadi vesikel & ulser

Burket’s Oral Medicine Diagnosis and Treatment 10th ed. Ontario: Hamilton BC
Gambar: Hand foot and moth disease

Neville, Oral and Maxillofacial Pathology.


2ed. USA: Saunders. 2002 p.320
19
20
Herpes Simplek Virus
Rubeola

 Rubeola
Rubeola adalah infeksi yang dihasilkan oleh paramyxovirus dan
menunjukkan prevalensi variabel yang berkorelasi dengan tingkat penggunaan
vaksin
Clinical :
infeksi dimulai dengan gejala prodromal demam. malaise. coryza (pilek),
konjungtivitis, dan batuk. Rubeola dgn pasien immunocompromised dpt
menjadi masalah yang serius, dgn resikio tinggi komplikasi dan kematian. Lesi
dikenal sbg koplik’s spot, yg meupakan manifestasi oral yg paling khas pd
rubeola & perkembangan awal dr infeksi. Namun koplik’s spot bkn hanya satu-
satunya yg mungkin berhubungan dgn rubeola, candidiasis, necrotizing
ulcerative gingivitis.dan necrotizing stomatitis dpt terjadi.

Neville, Oral and Maxillofacial Pathology. 2ed. USA: Saunders. 2002 p.233
22
Neville, Oral and Maxillofacial Pathology. 2ed. USA: Saunders. 2002 p.230
23
24 Neville, Oral and Maxillofacial Pathology. 2ed. USA: Saunders. 2002 p. 231
Rubella

 Rubella adalah virus ringan yg diproduksi oleh togavirus.


Sebagian besar virus ini tidak menunjukkan gejala, frekuensi
gejala yg lbh besar pada remaja dan dewasa. Pedromal gejala
dpt dilihat 1-5 hari sebelumexanthem, gejala tersebut termasuk
demam, sakit kepala, malaise, anorexia, mylgia, pharyngitis,
batuk.

Neville, Oral and Maxillofacial Pathology. 2ed. USA: Saunders. 2002 p.233
25
Faktor Predisposisi

 Abrasi Terpapar sinar matahari


 Kulit (kulit yang tidak intak)
 Demam
 Stess
 Menstruasi dapat mereaktivasi virus yang
sudah pernah terjadi sebelumnya

Regezi, J. A., Sciuuba, J.J . Oral Pathology, Clinical Pathologic Correlation.4th ed.
2003
Gambaran Klinis
 Infeksi Primer(Acute Primary Herpetic Gingivostomatitis)
– Demam
– Malaise
– Limphadenopati
– Sakit yang menyeluruh pada ulser di daerah gingiva dan mukosa
– Gerombolan vesikula diatas kulit yang kemerahan (±1-2 mm)

 Infeksi Rekuren
– Gejala prodromal dan gejala lainnya seperti :
 Nyeri
 Rasa terbakar
 Gatal
 Rasa hangat yang terlokalisir
 Erythema pada jaringan epitel yang terlibat
 Vesikula nyeri pada bibir ~ 5-7 hari krustasi

Gondolfo S, Scully, C, Carrozzo M. Oral Medicine. Toronto: Churchill


Livingstone Elsevier, 2006. p.87
Greenberg MS, Glick M. Burket’s Oral Medicine Diagnosis and Treatment 10th
ed. Ontario: Hamilton BC Decker Inc, 2003. p.52
Patogenesis
Perawatan

Sistemik
 Acyclovir ~ menghambat polymerase DNA (lebih
efektif)
 Docosanol ~ mengganggu interaksi epitel virus

Topikal
 Acylovir 5% ~ tidak efektif, namun sedikit
mengurangi durasi lesi

Regezi, Sciubba, Jordan. Oral Pathology Clinical Pathologic


29 Correlation 4th ed. USA: Saunders, 2003. p.6
Perawatan

 Acyclovir 48 jam setelah muncul lesi


 Sistemik = 200-400mg, tablet 5x sehari dlm
seminggu ~ efektif pada HSV-2
 Topikal = salep acyclovir 5% diaplikasikan 5x sehari
 Terapi Supportive ~ minum, istirahat, kumur-kumur,
analgesik, antipiretik.

Regezi, Sciubba, Jordan. Oral Pathology Clinical Pathologic


Correlation 4th ed. USA: Saunders, 2003. p.6
30
31
Varicella-Zoster Virus
Merupakan virus herpes pada umumnya, virus ini menyebabkan
kedua infeksi primer berulang dan masa latennya tetap berada
pada ganglia sensoris. VZV bertanggung jawab untukn2 infeksi
klinis utama dari manusia, yaitu : cacar (varicella) dan singles
(herpes zoster). Cacar adalah infeksi umum primer yang terjadi
pertama kalinya seorang individu tepapar virus.

 Faktor Predisposisi : - Cacar sangat mudah menular dan menyebar


melalui droplet.
- Perkembangan dari zoster dapat dipercepat
karena adanya dari infeksi HIV dan leukemia.

Greenberg MS, Glick M. Burket’s Oral Medicine Diagnosis and Treatment 10th
ed. Ontario: Hamilton BC Decker Inc, 2003.p 55
 Varicella (chicken pox) ~ Primer
 Herpes Zoster (shingles) ~ Rekuren

33
Faktor Predisposisi

 Immunosupresi
 Infeksi HIV
 Konsumsi obat-obatan cytotoxic atau
immunosupressive
 Usia lanjut
 stress

34
Patogenesis

Udara/ Masa
Droplets kontak Inkubasi (2 Viremia
langsun minggu)

Varicella terjadi gejala Penyebaran


(chickenpox) reaksi imun ke
sistemik
kulit/mukosa

Jika Imun Herpes


laten ganglia
kuat sembuh Aktivasi Zoster
sensorik
2-3 minggu (shingles)
Gambaran Klinis

– Pada anak-anak
– Sakit kepala
– Demam
– Malaise
– Meriang

Regezi, Sciubba, Jordan. Oral Pathology Clinical Pathologic


Correlation 4th ed. USA: Saunders, 2003. p.6-7
36
37 Varicella (chickenpox) Herpes Zoster
Herpes Zoster
Perawatan

 Pemberian terapi suportif pada perawatan


herpes zoster sangat dianjurkan. Namun
kontraindikasi pada pemberian
kortikosteroid. Acyclovir diberikan sebanyak
400-800mg 5x sehari selama 7-10 hari.

Regezi, Sciubba, Jordan. Oral Pathology Clinical Pathologic Correlation


4th ed. USA: Saunders, 2003. p.8

38
Prosedur Diagnostik

39
Anamnesa Spesifik Mumps

 Sejak kapan terjadi pembengkakan?


 Apakah ada rasa nyeri?
 Apa ada rasa nyeri ketika membuka mulut?
 Apakah ada rasa nyeri ketika makan atau
minum yang asam atau pedas?
 Apakah mulut anda terasa kering?
Anamnesis Spesifik
Herpes Simpleks

 Sejak kapan muncul luka tersebut ?


 Apa dulu pernah sariawan ?
 Apakah disekitar luka terasa terbakar ?
 Apa pernah mengalami luka yang sama sebelumnya?
 Apakah sedang atau baru saja mengalami
menstruasi ? ~ pada wanita
 Apakah anda beraktivitas pada lingkungan yang
sering terpapar matahari ?
Anamnesa Spesifik
Herpes Zoster

 Apakah ada demam ?


 Apakah ada sakit kepala?
 Sedang mengkonsumsi apa ?
 Apakah pernah terjadi penyakit yang
serupa dulu ?
Pemeriksaan Klinis dan Penunjang

 Pemeriksaan Ekstra Oral


1. Struktur Wajah
Perhatikan warna kulit, jerawat , tahilalat dan pigmentasi
abnormal seperti asimetri, pembengkakan, palpasi rahang
2. Bibir
Tandai warna bibir, tekstur beberapa abnormalitas pada
permukaan fisur vertical atau angular, ulser pada bibir atas dan
bawah untuk melihat adanya penebalan atau pembengkakan.
3. Pipi
Tandai beberapa perubahan pigmentasi dan kemampuan
mukosa untuk bergerak.

43
 Pemeriksaan intra Oral
1. Mucobuccal Fold maksila dan mandibula
Amati warna, tekstur, pembengkakan dan fistula.
Palpasi untuk pembengkakan dan kelunakan insersi
buccinators dengan menekan secara lateral dengan
jari dimasukkan diatas akar gigi M maksila.
2. Palatum keras dan palatum lunak
Perhatikan adanya diskolorasi, pembengkakan,
fistula, hyperplasia papilla, torus, ulser dan asimetri
struktur serta fungsi
44
3. Lidah
Pemeriksaan dorsum lidah saat istirahat dan ulser,
bengkak, variasi ukuran dan tekstur.
4. Dasar mulut
5. Gingival
Perhatikan warna, tekstrur, kontur dan perlekatan
frenulum. Tandai adanya ulser, inflamasi margin
gingival.
6. Gigi dan periodonsium
Tandai kehilangan gigi atau supernumerary dan
45 kegoyangan
Radiograf

 Mumps
- Panoramik

46
Pemeriksaan Lab

 Herpes
1. Dilakukan smear pada vesikel
2. Dilakukan pemeriksaan Giemsa dan akan
terlihat multinucleated giant cell
3. Jika terlihat multinucleated giant cell berarti
pasien mengalami penyakit yang disebebkan
Herpes Virus
Greenberg MS, Glick M. Burket’s Oral Medicine Diagnosis and Treatment 10th ed.
Ontario: Hamilton BC Decker Inc, 2003. p.54
Mitaart AH. Infeksi Herpes pada Pasien Immunokompeten. Artikel. Manado: FK
47 UNISAM. 2010
 Herpangina
1. Dilakukan smear pada vesikel
2. Dilakukan pemeriksaan Giemsa dan tidak
akan terlihat multinucleated giant cell

48
Diagnosis dan DD
Kasus:
a. Tuan M
Diagnosis : Mumps
DD : Abses Submasseter
b. Putri R
Diagnosis : Herpes Labialis
DD : Herpes Zoster, erythrma Multiforme
c. Putra N
Diagnosis : Herpangina
DD : Hand and Footh disease,
49 Herpetic Gingivostomatitis
Diagnosis Tuan A

 Mumps (parotitis epidemica)


– Pembengkakan pada daerah belakang depan
telinga
– Ketika makan atau minum yang asam atau pedas
akan terasa nyeri
– Masih dapat membuka mulut namun nyeri
Diagnosis Banding

 Abses Submasseter
– Sama: bengkak pada daerah ramus
– Beda:
 pada AS* terdapat fluktuasi sedangkan pada Mumps
tidak
 Pada Mumps terdapat nyeri pada daerah kelenjar
parotis ketika makan/minum asam dan pedas,
sedangkan pada AS tidak.

– Nb: *AS: Abses Submasseter


Greenberg MS, Glick M. Burket’s Oral Medicine Diagnosis and Treatment 10th ed.
Ontario: Hamilton BC Decker Inc, 2003. p. 250
Diagnosis Putri R

 Herpes Labialis
- Gerombolan veskula di atas dasar
kemerahan
- Gatal,perih, rasa terbakar,diikuti
papula,vesikel, ulser
Diagnosis Banding Putri R
 Herpes Zoster
- Gatal/nyeri pd dermatom yg akan
terserang, panas, malaise
- Lesi berbentuk gerombolan
 Erythema Multiforme
- demam, malaise
- adanya lesi pd kulit dan mukosa <24 jam
- Adanya makula dan papula berdiameter
54 0,5-2 cm
Herpes labialis & herpes Zoster

Greenberg MS, Glick M. Burket’s Oral


Medicine Diagnosis and Treatment 10th ed.
Ontario: Hamilton BC Decker Inc, 2003.p
56-57
Diagnosis & Diagnosis Banding Putra N
Herpangina Hand, Foot and Herpetic
Mouth Disease Gingivostomatitis

Tipe Virus Coxsakie A4 Coxsakie A16 HSV-1

Daerah terinfeksi Palatum mole Paltum durum Palatum durum


Tonsil Mukosa bukal Mukosa labial
Uvula Mukosa labial Mukosa lidah
Faucial Pillars Mukosa lidah Mukosa gingival
Faring
Bentuk Distribusi Menyebar Menyebar Berkelompok

Regezi, Sciubba, Jordan. Oral Pathology Clinical Pathologic Correlation 4th ed. USA:
Saunders, 2003. p.10
Gondolfo S, Scully, C, Carrozzo M. Oral Medicine. Toronto: Churchill Livingstone Elsevier,
2006. p.85
Greenberg MS, Glick M. Burket’s Oral Medicine Diagnosis and Treatment 10th ed. Ontario:
Hamilton BC Decker Inc, 2003. p.54
Herpangina,hand-foot and mouth
disease & Herpetic
Gingivostomatitis

57
Sistem Rujukan Untuk Kasus

Herpes Zoster & mumps Krn


menyebabkan komplikasi

58
Komplikasi dari Herpes Zoster

 Neuralgia pasca herpes


 Infeksi kulit oleh bakteri sehingga kulit sekitarnya
menjadi merah meradang .
 Herpes zoster pada mata dapat juga menyebabkan
peradangan ,bisa juga seluruh bagian mata yang
bisa mengancam penglihatan.
 Kelemahan otot
 Komplikasi lain seperti infeksi otak oleh virus
varisela zoster atau penyebaran virus keseluruh
tubuh .
59
 Post herpetic neuralgia
 Painful mucosa lesion
 Pulpitis
(komplikasi lain di cawson hal 372)

60 Faal_KV/ikun/2006
Terima kasih
61

You might also like