1610211048 Epidemiologi Menurut WHO, setiap tahunnya, sekitar 3%(3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir mengalamii asfiksia, hampir 1 juta bayi ini kemudian meninggal. Asfiksia Neonatorum
Asfiksia adalah keadaan bayi tidak bernafas secara spontan dan
teratur segera setelah lahir.
Seringkali bayi yang sebelumnya mengalami gawat janin akan
mengalami asfiksia sesudah persalinan.
Masalah ini mungkin berkaitan dengan keadaan ibu, tali pusat,
atau masalah pada bayi selama atau sesudah persalinan (Depkes RI, 2009). Faktor Ibu
Faktor Bayi
Faktor Tali Pusat
Klasifikasi dan Tanda Gejala Asfiksia Tanda Gejalanya: Frekuensi jantung kecil < 40 kali per menit. Tidak ada usaha panas. Tonus otot lemah bahkan hampir tidak ada. Bayi tidak dapat memberikan reaksi jika diberikan rangsangan. Bayi tampak pucat bahkan sampai berwarna kelabu. Terjadi kekurangan oksigen yang berlanjut sebelum atau sesudah persalinan. Tanda Gejalanya: Frekuensi jantung menurun menjadi 60 – 80 kali per menit. Usaha panas lambat. Tonus otot biasanya dalam keadaan baik. Bayi masih bisa bereaksi terhadap rangsangan yang diberikan. Bayi tampak sianosis. Tidak terjadi kekurangan oksigen yang bermakna selama proses persalinan. Tanda Gejalanya: Takipnea dengan napas lebih dari 60 kali per menit. Bayi tampak sianosis. Adanya retraksi sela iga. Bayi merintih (grunting). Adanya pernapasan kuping hidung. Bayi kurang aktivitas. Pemeriksaan Umum Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Antropometri Berat Badan : gr Panjang Badan : cm Lingkar Kepala : cm Lingkar Dada : cm Lingkar Perut : cm Pemeriksaan Refleks Refleks moro : bayi merespon dengan gerakan seperti memeluk saat mendengar suara atau gerakan yang mengejutkan. Refleks rooting : bayi memalingkan kepalanya kesalah satu sisi ketika pipi bayi diusap dan berusaha mencari sesuatu yang dapat dihisap. Refleks sucking : bayi mulai melakukan gerakan menghisap ketika salah satu jari disentuhkan ke ujung mulut bayi. Refleks grasping : gerakan jari-jari tangan bayi mencengkram saat benda disentuhkan ke bayi Refleks tonicneck: saat kepala bayi digerakkan kesamping, lengan sisi tersebut lurus dan yang satunya menekuk, Refleks walking : kaki bayi mulai menyentuh lantai atau bergerak kedepan seolah – olah melangkah saat tubuh bayi dipegang di bawah ketiaknya. Penanganan Asfiksia Memastikan saluran terbuka (Airways) Memulai pernapasan (Breathing) Mempertahankan sirkulasi (Circulatin) Jika denyut jantung 0 atau 100 x / menit hentikan obat. Jika denyut jantung < 80 x / menit ulangi pemberian epineprin sesuai dosis diatas tiap 3 – 5 menit. Lakukan penilaian denyut jantung, jika denyut jantung tetap / tidak respon terhadap di atas dan tanpa ada hiporolemi beri bikarbonat dengan dosis 2 MEQ/kg BB secara IV selama 2 menit. TERIMA KASIH