You are on page 1of 17

TINJAUAN TENTANG MIKROBIOLOGI

KOSMETIK

HARYANTO SUSILO
UTK
PT FABINDO SEJAHTERA
INDONESIA
5 April 2011
Daftar isi :
a. Tujuan CPKB
b. Sanitasi dan Higiena
c. Aspek mikrobiologi di industri kosmetik
d.Kontaminasi mikrobiologi
e.Upaya pencegahan kontaminasi
f. Pengujian kontaminasi mikrobiologi
• Tujuan CPKB

- menghindari kontaminasi silang dan


kontaminasi mikrobiologi
- mencegah terjadinya campur aduk
- membuat produk yang bermutu ,
konsisten , aman dan bermanfaat
Sanitasi dan Higiena
Sanitasi : Cara cara higienis utk mendapatkan
kebersihan melalui pencegahan terjadinya
kontak dgn penyebab pengotoran atau kont
aminasi . Resiko kontaminasi dapat berasal
dari aspek fisika , kimia dan mikrobiologi.
Disinfektasi : Proses padamana sebagian besar
mikroorganisme , baik yang pathogen atau
non pathogen, yang terdapat pada bagian
permukaan dimatikan dgn penggunaan bahan
kimia, tenaga panas atau sinar ultra violet
Sterilisasi :suatu proses yang dapat
menghilangkan atau membunuh semua
bentuk hidupfungi, bakteri , virus ,termasuk
bentuk sporanya yang berada pada
permukaan, didalam cairan atau media
Sterilisasi : dapat dilakukan dgn menggunakan
kombinasi yang benar dari tenaga panas,
bahan kimia , radiasi , tekanan tinggi atau
penyaringan
Mikroorganisme
. Berukuran mikroskopik ( mikro meter )
. Single cell atau multi cell ( bakteri , fungi )
. Dapat ditemukan dlm air, udara dan tanah.
Mikroorganisme spesifik dlm kosmetik :
. Gram negative : Enterobacter ,Klebsiella
. Gram positive : Staphylococcus ,Bacillus
Pseudomonas
. Fungi : Candida albicans ,
Penicillium
Penerapan CPKB industri kosmetik Golongan B
1. Sanitasi dan higiena
. Personalia . Bahan awal
. Bangunan . Produk
. Peralatan

2. Dokumentasi
. Pengadaan bahan awal . Pengolahan
. Pengemasan . Pengawasan mutu
. Distribusi
• Kontaminasi mikrobiologi produk kosmetik
. Kontak produk kosmetik dgn mikroorganisme
mempunyai effek negative
. Kosmetik rentan terhadap serangan
mikroorganisme , khusus nya :
- Bahan baku
. Air
. Kebersihan peralatan
. Kualitas kosmetik sangat tergantung dari
kualitas bahan bakunya , termasuk kualitas air
• Bahan baku kosmetik atau bahan campuran
bahan baku membutuhkan perlindungan
terhadap konatminasi mikrobiologi selama
transport, penyimpanan dan pengolahan
• Penggunaan bahan baku yang terkontaminasi
akan membebani kapasitas bahan pengawet
yang digunakan dalam suatu produk atau
bahan baku atau bahkan membuatnya tidak
effektive.
• Penggunaan bahan baku yang mengandung
populasi mikroba serendah mungkin ( 10 CFU
/gram .
• Spesifikasi mikrobiologi Air ( CFU/ml)

Sampling location Target Alert Action


Raw water 200 300 500
Stlah multimedia filter 100 300 500
Stlah softener 100 300 500
Stlah filter karbon 50 300 500
Inlet RO 20 200 500
Outlet RO 10 50 100
Titik pemakaian 1 10 100
Deteksi thd mikroorganisme
. Secara tradisionil / klasikal
- plate count (ALT = Angka Lempeng Total)
- penggunaan media spesifik & selektif
. Metoda lain
- bioluminences
- impedance
- cytometri
Deteksi dlm waktu 24 jam & tidak dpt
mendeteksi mikroorganisme pathogen
Perhitungan mikroorganisme
- secara langsung
. counting chambers
- secara tidak langsung
. plate count
. turbidimetri
Spesifikasi mikrobiologi produk kosmetik
. 500 CFU /g – produk bayi & sekitar mata
. 1000 CFU/g – kosmetik umum
. Tidak ada specifikasi utk produk alkoholik
Uji mikrobiologi dilakukan terhadap :
- bahan baku
- air proses & air pembilas peralatan produksi
- permukaan peralatan produksi
- produk ruahan & produk antara
- produk jadi
- lingkungan udara
- uji stabilitas produk jadi
Setiap bagian mempunyai spesifikasi tersendiri
Cara cara pencegahan cemaran mikrobiologi
1. higiena perorangan utk operators
2. bahan baku yang bermutu /minim mikroba
3. peralatan yang bersih atau tersanitasi
4. sanitasi pengolahan & pengisian yang bersih
5. lingkungan yang bersih & minim mikroba
6. SPO utk setiap kegiatan
7. penandaan tingkat kebersihan pada setiap
peralatan yang digunakan
8. hindari kontak langsung dengan produk
Gambaran tentang uji mikrobiologi
1. pelaksanaan uji minimum 12 jam setelah
pengisian
2. jumlah sample yang diambil +/- 1 gram
3. pembiakan di media cair 32 C+/-2 C ; 50 ml
waktu inkubasi 20 jam s/d 96 jam
4. pengambilan media cair : 0.5 ml +/- 0.1 ml
dimasukkan ke media agar padat ; 100 ml
5. diinkubasi 32 C +/-2 selama 40 jam – 96 jam
6. dilanjutkan selama 5 hari , 22 C +/- 2 C utk
melihat adanya jamur & kapang
• Sanitasi & sterilisasi peralatan :
Cara kering : pemanasan dengan oven
121 C selama 20 ‘
Cara basah : autoclaving 121 C selama 20 ‘
Cara kimiawi : alkohol 70 %
desinfektan kimiawi
Cara radiasi : sinar gamma , sinar UV

Ada masa kedaluwarsa setelah proses sanitasi


TERIMA KASIH

You might also like